 Pra Konflik

 Konfrontasi

 Krisis

 Akibat

 Pasca Konflik
 Pra Konflik adalah tahapan dimana ada ketidaksesuaian
antara dua pihak atau lebih yang dapat berlanjut ke
konflik terbuka.
 Konflik pada tahap ini masih tersembunyi, meskipun
satu pihak atau lebih telah mengetahui kemungkinan
terjadinya konfrontasi.
 Pada tahap ini terjadi ketegangan, dan ada keinginan
untuk menghindari kontak antara pihak-pihak yang
berkonflik.
 Konfrontasi adalah tahap ketika konflik semakin terbuka.

 Jika hanya satu pihak yang merasa memiliki masalah, maka

pihak itu mungkin akan melakukan aksi konfrontatif seperti
demonstrasi. Pertikaian tingkat rendah, mungkin banyak terjadi.

 Masing-masing pihak mungkin mengumpulkan sekutu untuk

meningkatkan kekuatan dengan harapan untuk meningkatkan
kekuatan ketika harus melakukan kekerasan dan konfrontasi.

 Hubungan dua pihak semakin tegang dan mengarah pada

polarisasi diantara pendukung masing-masing pihak.
 Di tahap Krisis, konflik akan mencapai puncaknya.
Ketegangan dan atau kekerasan akan terjadi dengan
hebat.

 Dalam konflik skala besar, di tahapan ini terjadi perang.

Korban berjatuhan.

 Komunikasi normal antara pihak yang bertikai berpotensi

terputus.

 Pernyataan-pernyataan pihak yang berkonflik cenderung

saling menuduh dan saling menentang pihak lain yang
berseberangan.
 Di tahap ini, satu pihak mungkin menaklukkan pihak lain.

 Mungkin pula terjadi gencatan senjata, bisa pula satu pihak

menyerah dengan suka rela atau menyerah karena dipaksa
oleh pihak yang lain.

 Bisa pula satu pihak setuju untuk melakukan negosiasi, baik

dengan atau tanpa perantara pihak ketiga.

 Pada tahap ini, kekerasan cenderung menurun dan terbuka

peluang untuk menyelesaikan masalah.
 Situasi diselesaikan dengan cara mengakhiri
konfrontasi dan kekerasan.

 Ketegangan berkurang dan hubungan pihak yang

semula bertikai berangsur kembali normal.

 Namun jika persoalan yang ada tidak diselesaikan

dengan baik, maka tahap ini akan kembali ke tahap Pra-
Konflik.