Pendahuluan Hukum Bisnis
Pendahuluan Hukum Bisnis
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2.2 Apa fungsi dari hukum bisnis?
1.2.3 Ruang lingkup apa saja yang termasuk ke dalam hukum bisnis?
1.2.4 Darimanakah sumber atau acuan hukum bisnis?
1.2.5 Bagaimana caranya agar para pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis sesuai
dengan ketentuan hukum bisnis?
1.2.6 Mengapa pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa yang menetukan tingkah laku manusia
dalam masyarakat. Meliputi aturan tertulis dan tidak tertulis yang berlaku dalam
penyelenggaraan segenap dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Van
Vollenhoven (Het adatrecht van Nederlandsche Indie), Hukum adalah suatu gejala dalam
pergaulan hidup yang bergejolak terus menerus dalam keadaan bentur membentur tanpa henti-
hentinya dengan gejala lainnya.
Norma hukum masih diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat meskipun ada norma-
norma atau kaidah-kaidah lain seperti norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan.
Norma hukum masih diperlukan karena dari ketiga norma tersebut tidak mampu memberikan
secara langsung rasa keadilan dan kebenaran bagi masyarakat. Dalam hukum dikenal dengan
istilah berlaku secara unifikasi (berlaku bagi seluruh golongan). Norma semacam ini dapat
berlaku secara menyeluruh dikarenakan dalam pembuatan norma itu jelas, atau dengan kata
lain ada azas legalitas dalam hukum.
Bisnis adalah keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara
teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa
maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan, atau disewakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. (R.B. Simatupang). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bisnis
adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia perdagangan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan, karena
dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata pencaharian, bahkan suatu profesi; Bisnis merupakan
aktivitas dalam perdagangan; Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan/laba
Ada 3 bidang usaha bisnis:
1. Perdagangan
2. Industri
3. Jasa
Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan dalam bisnis karena :
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan bisnis itu membutuhkan sesuatu yang lebih
5
daripada sekadar janji serta iktikad baik saja.
2. Adanya kebutuhan untuk menciptkan upaya-upaya hukum yang dapat digunakan seandainya
salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya, tidak memenuhi janjinya. Disinilah peran
hukum bisnis tersebut.
Dengan kata lain hukum binis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk enforcement-
nya) yang mengatur tentang tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau
keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan
menempatkan uang dari para entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan
motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan keuntungan. (Munir Fuady,
2005 : 2).
Dapat dikatakan bahwa hukum bisnis penting atau perlu diketahui atau dipelajari oleh pelaku
ekonomi atau bisnis karena setiap aktivitas/kegiatan bisnis selalu diatur oleh hukum. Untuk itu
para pelaku bisnis atau ekonomi perlu mengetahui atau mempelajarinya agar bisnisnya bisa
berjalan dengan lancar sehingga tidak melanggar hukum atau melakukan bisnis yang illegal
yang menyebabkan kerugian baik pelaku bisnis itu sendiri (produsen) maupun masyarakat
(konsumen).
Etika Bisnis
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988),
memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku Etika bisnis, yaitu :
6
Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk
suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang
kokoh.
7
Industri, (UU No. 31 tahun 2000), dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (UU No. 32
tahun 2000).
13. Larangan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
14. Perlindungan konsumen (UU No.8/1999)
15. Keagenan dan distribusi
16. Asuransi (UU No. 2/1992)
17. Perpajakan
18. Penyelesaian sengketa bisnis
19. Bisnis internasional
20. Hukum pengangkutan (dart, laut, udara)
21. Alih Teknologi – perlu perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi pemilik
teknologi maupun pengguna teknologi seperti mengenai bentuk dan cara pengalihan
teknologi asing ke dalam negeri.
22. Hukum perindustrian/industri pengolahan.
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional (ekspor – inport)
24. Hukum Kegiatan Pertambangan
25. Hukum Perbankan (UU No. 10/1998) dan surat-surat berharga
26. Hukum Real estate/perumahan/banguna
27. Hukum Perjanjian internasional/perdagangan internasional.
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (UU No. 15 tahun 2002)
8
Secara umum sumber hukum bisnis (sumber hukum perundangan) tersebut ada :
Langkah-langkah yang dapat Anda tempuh untuk memiliki bisnis yang taat hukum, sebagai
berikut:
9
orang-orang di perusahaan Anda justru melakukan pelanggaran. Hal ini karena
bagaimanapun, pelanggaran hukum yang dilakukan karyawan Anda pasti akan
menyeret nama Anda dan perusahaan Anda.
4. Meningkatkan sistem pengawasan di perusahaan Anda sehingga ketika ada indikasi
praktik pelanggaran hukum bisnis, dapat ditangani sesegera mungkin, sebelum
masalahnya berkembang menjadi besar.
5. Meminta bantuan hukum kepada ahlinya, misalnya pengacara atau notaris, untuk
menangani permasalahan hukum bisnis ketika Anda hendak membangun sebuah bisnis
dan masa sesudahnya (ketika Anda telah menjalankan kegiatan bisnis).
6. Menetapkan standar yang tinggi ketika memilih rekanan kerja. Pilihlah rekanan kerja
yang kinerjanya baik dan ketaatannya pada hukum bisnis telah teruji. Hal ini dapat
menjadi langkah pencegahan Anda terseret tindakan pelanggaran hukum yang mungkn
dilakukan oleh rekanan bisnis Anda. Juga langkah pencegahan timbulnya perselisihan
akibat rekanan kerja Anda tidak menaati hukum
Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha (enterpreneur), antara lain :
Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau undang-undang
yang bersangkutan.
Hak dan kewajiban yang ditimbulkan sebagai subyek hukum dan obyek hukumnya.
10
Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum yang bersangkutan.
Misal, sebuah bisnis tidak memiliki surat izin tempat usaha maka besar kemungkinan
tersangkut hukum, seperti: pembongkaran tempat usaha, denda atau pun sanksi lainnya.
Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi pengusaha dan pihak-
pihak lain yang terkait.
Dengan keberadaan hukum maka bisnis yang melibatkan dua atau beberapa pihak di
dalamnya, hanya dijalankan berdasarkan itikad baik atau kesepakatan lisan, tentu tidak
ada yang menjamin. Sehingga hukum dapat menjamin bahwa masing-masing pihak
akan menunaikan seluruh kewajibannya, atau sebaliknya mendapatkan seluruh haknya.
Hukum bisnis juga diperlukan ketika terjadi perselisihan atau konflik di ranah bisnis.
Tanpa hukum bisnis, bukan tidak mungkin perselisihan yang berkaitan dengan aktivitas
bisnis diselesaikan menggunakan “hukum rimba” atau melalui jalan kekerasan.
KESIMPULAN
Hukum tentu sangat penting untuk bisnis, seluruh subjek dan objek bisnis tak akan
terlepas dari hukum. Hukum menjamin agar kegiatan bisnis dapat berjalan dengan aman,tertib
dan terlindungi oleh kepastian hukum. Sesuai dengan fungsinya, bahwa Sebagai sumber
informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, Untuk memahami hak-hak dan kewajibannya
dalam praktik bisnis, Agar terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang
berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum).
Hukum pun menjamin bahwa hak dan kewajiban semua pihak terpenuhi,baik itu
produsen maupun konsumennya, sehingga tidak ada satu pihak pun yang merasa dirugikan jika
terjadinya wanprestasi. Hak-hak konsumen untuk merasa aman terhadap suatu produk pun
terjamin. Agar bisnisnya bisa berjalan dengan lancar pelaku bisnis tentu berhubungan erat
dengan hukum sehingga tidak ada kata melanggar hukum atau melakukan bisnis yang illegal
yang menyebabkan kerugian baik pelaku bisnis itu sendiri (produsen) maupun masyarakat
(konsumen).
11
Oleh karena itu, dengan menaati hukum bisnis akan menghindarkan para pelaku bisnis dari
berbagai persoalan, sekaligus membuat kegiatan bisnis menjadi aman dan terlindungi. Jadi,
tidak ada alasan bagi para pelaku bisnis untuk tidak melakukannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hj. Suarny Amran, S. M. (t.thn.). Etika dan Hukum Bisnis. Dipetik Juni 23, 2013, dari slideshare:
http://www.slideshare.net/085289742051/etika-danhukumdalambisnis
Investasionline.com. (T.thn.). Gambaran Mengenai Bahasa Hukum Kontrak Bisnis. Dipetik Juni 24,
2013, dari InvestasiOnline.com: www.investasionline.net/gambaran-mengenai-bahasa-
hukum-kontrak-bisnis-144.html
Irwanto, B. (2012, 02 02). Membangun Bisnis yang Kukuh dengan Menaati Hukum Bisnis . Dipetik Juni
24, 2013, dari bambangirwanto.com: http://www.bambangirwanto.com/membangun-bisnis-
yang-kukuh-dengan-menaati-hukum-bisnis/
Pitaloka, D. A. (2011, 02 26). Aspek Hukum dan Etika Dalam Bisnis. Dipetik Juni 25, 2013, dari DEWI
AYU PITALOKA: http://dewiayupitaloka.wordpress.com/2011/02/26/aspek-hukum-dan-etika-
dalam-bisnis/
Tiar Ramon, S. M. (t.thn.). Hukum Bisnis. Dipetik Juni 25, 2013, dari Tiar Ramon, SH. MH:
http://tiarramon.wordpress.com/category/bahan-kuliah/hukum-bisnis/
13