1/Jan-Mrt/2013
12
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
13
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
14
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
15
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
16
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
17
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
18
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
19
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
Adapun maksud dari pasal 34 ayat 1 itu, dan suami menjaga martabat dan
ini tampaknya suamilah yang harkat isterinya dimata masyarakat.
membiayai kehidupan rumah tangga Jadi didalam hal suami wajib
dan wajib member nafkah kepada melindungi isterinya dan memberikan
isteri. segala sesuatu keperluan hidup
Tapi dalam hal ini ada berumah tangga sesuai dengan
kekecualiannya, yaitu didalam suami kemampuannya, karena ini sesuai
memberikan keperluan untuk rumah dengan tujuan perkawinan itu ialah
tangganya harus sesuai dengan untuk membina suatu rumah tangga
kemampuannya. Adapun maksud yang bahagia diliputi oleh suasana kasih
dengan kata kemampuannya berarti saying.
menurut keadaan suami jadi besarnya Adapun maksud dari pada pasal 34
nafkah yang akan diberikan tergantung ayat 2, yaitu adalah isteri wajib
dari kekayaan suami, apabila suami itu mengatur rumah tangga sebaik
kaya maka didalam memberikan segala baiknya, karena isteri merencanakan
sesuatu harus sesuai dengan dan melaksanakan segala sesuatu yang
kekayaannya. Begitu juga didalam dibutuhkan di dalam rumah tangga.
suami memberikan tempat tinggal Isteri harus mempunyai kecakapan dan
untuk isterinya, dalam hal ini suami keahlian dalam mendidik anak-anak,
harus memberikan tempat tinggal yang agar supaya anak-anak menjadi
pantas dan sesuai dengan harapan Nusa dan Bangsa. Adapun
kemampuannya. isteri yang bijaksana adalah yang ikut
Seandainya rumah tempat tinggal berpartisipasi dalam pembinaan rumah
merupakan tempat tidak layak, maka tangga yang sejahtera dan bahagia
isteri berhak menentukan tempat Undang-Undang memperkuat apa
tinggal mereka, karena sesuai dengan yang merupakan hal yang sepatutnya
pasal 32 UU Perkawinan No.1 tahun menjadi kewajiban suami isteri. Suami
1974 dalam ayat (1) dan ayat (2) yang lalai memberikan hal-hal yang
menyatakan bahwa : perlu kepada isterinya, itu dapat
(1) Suami isteri harus mempunyai dipaksakan dengan melalui pengadilan.
tempat kediaman yang tetap. Isteri yang meninggalkan rumah tanpa
(2) Rumah tempat tinggal yang alasan-alasan yang sah, maka ia
dimaksud dalam ayat (1) pasal ini kehilangan hak untuk pemberian
ditentukan oleh suami isteri secara nafkah. Jika suami/isteri melalaikan
bersama. kewajibannya masing-masing dapat
Jadi suami harus mempunyai tempat mengajukan gugatan.
tinggal tetap, dan didalam menentukan
tempat tinggal harus ditentukan oleh B. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
suami isteri. AKIBAT PERKAWINAN
Suami diwajibkan melindungi CAMPURAN DITINJAU DARI HUKUM
isterinya artinya suami bertanggung POSITIF INDONESIA
jawab atas keselamatan jiwa raga Sebelum dikeluarkannya Undang-
isterinya, suami wajib membimbing dan undang Perkawinan Nomor 1 Tahun
memimpin isterinya secara baik, 1974 tentang Perkawinan di Indonesia
menjaga jangan sampai isterinya telah ada 3 (tiga) produk Legislatif
menyeleweng dari tujuan perkawinan mengenai atau berhubungan dengan
perkawinan campuran. Ketiga
20
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
21
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
22
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
23
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
24
Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013
Sumber-sumber lain :.
------------- Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan,
Lembaran Negara 1974 Nomor 1
Tanggal 2 Januari 1974.
------------ Instruksi Presiden Nomor 1
Tahun 1991 Kompilasi Hukum Islam.
------------ Peraturan Menteri Agama
Nomor 3 Tahun 1975.
------------ Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 1975.
25