Anda di halaman 1dari 8

Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907– 4298 ,Volume 13 Nomor 2 A, Juli 2017 : 229-236

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KOPI DI DESA PURWEREJO TIMUR,


KECAMATAN MODAYAG, KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

Ronaldo Esayas Amisan


O. Esry H. Laoh
Gene H. M. Kapantow

ABSTRACT

This study aims to determine the income of coffee farming. The location of this research
was East Purwerejo Village, Modayag Sub-district, East Bolaang Mongondow District. Data
collection is done by taking primary data and secondary data. Primary data were obtained from
farmers through a list of prepared questions, while secondary data were obtained from village
offices. Sampling method used Simple Ramdom Sampling by taking samples of 20 farmers. Data
collecting method used is descriptive analysis. The results of this study indicate that the existing
coffee farming in Purwerejo Timur village has benefited and is feasible to cultivate due to higher
income compared to expenditure cost incurred by farmers.

Keyword: analysis, income, farming, coffee, East Purwerejo Village, Modayag Sub-district, East
Bolaang Mongondow District

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani kopi. Lokasi penelitian di
Desa Purworejo Timur, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Data
yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani melalui
daftar pertanyaan yang telah di siapkan, sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Desa
atau hukum tua. Cara pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan
mengambil sampel sebanyak 20 petani. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa usahatani kopi yang ada di desa Purwerejo Timur mengalami
keuntungan dan layak diusahakan di karenakan besarnya pendapatan lebih tinggi dibandingkan
dengan besarnya pengeluaran yang ditanggung oleh petani.

Kata kunci: analisis, pendapatan, usaha tani, kopi, Desa Purwerejo Timur, Kecamatan Modayag,
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

229
Analisis Pendapatan Usahatani Kopi di Desa Purwerejo.....................(Ronaldo Amisan, Esry Laoh, Gene Kapantow)

PENDAHULUAN dengan cara merehabilitasi tanam kopi yang


tidak produktif lagi dan meningkatkan terhadap
Latar Belakang pemeliharaan kopi tersebut. Dengan demikian
Penduduk Indonesia sebagian besar peran kopi tetap dapat di pertahankan dan di
tinggal di daerah pedesaan dan hingga saat ini harapkan dapat meningkatkan pendapatan
masih menyandarkan mata pencaharian pada nasional, mengingat kopi merupakan salah satu
sektor pertanian. Hal ini yang menyebabkan komoditi ekspor yang unggul (Retnandari dan
sektor pertanian memiliki peran penting Tjokrowinoto dalam Karo, 2009).
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Di Sulawesi Utara terdapat beberapa
Sektor pertanian sendiri memiliki beberapa kabupaten yang merupakan penghasil kopi,
subsektor, antara lain subsektor tanaman salah satunya adalah Kabupaten Bolaang
pangan atau tanaman bahan makanan (lebih Mongondow Timur. Hal ini dikarenakan hampir
dikenal dengan pertanian rakyat), subsektor semua kecamatan dan desa merupakan
perkebunan, subsektor peternakan, subsektor penghasil kopi.Kecamatan Modayag merupakan
kehutanan, serta subsektor perikanan. Indonesia daerah penghasil kopi. Berikut ini adalah tabel
merupakan salah satu negara yang cocok untuk jumlah dan luas tanaman perkebunan menurut
subsektor perkebunan, karena pada jenis tanaman di Kec.Modayag.
umumnyaperkebunan berada di daerah
bermusim panas atau di daerah sekitar Tabel 1. Jumlah dan Luas Tanaman Perkebunan
khatulistiwa (Permatasari, 2014). Menurut Jenis Tanaman Di Kec. Modayag Tahun
2015
Subsektor perkebunan memiliki karakteristik Tanaman Luas lahan (ha) Produksi
tanaman yang dapat dikelompokkan menjadi Kelapa 226,25 225,32
dua, yaitu tanaman tahunan dan tanaman Cengkeh 828,50 377,30
Pala 6,00 2,45
semusim. Tanaman tahunan merupakan Kopi 1.128,00 430,79
tanaman yang membutuhkan waktu yang Kakao 769,00 5,15
panjang untuk berproduksi. Biasanya jangka Vanili 252,50 n.a(tidak tersedia)
waktu produksi tanaman tahunan hingga Sumber Data : Diolah dari BPS Kota Kotamobagu
mencapai puluhan tahun dan bisa dipanen lebih
dari satu kali. Contoh tanaman tahunan Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui
misalnya kelapa, kelapa sawit, karet, kakao, bahwa tanaman kopi memiliki luas tanaman
cengkeh, kopi, lada, pala, kemiri, cengkeh, kayu dan produksi yang paling besar. Hal ini
manis, panili, teh, kapuk, dan lain sebagainya. membuktikan bahwa tanaman kopi merupakan
Sedangkan tanaman semusim merupakan tanaman yang dapat diusahakan.Salah satu desa
tanaman yang hanya bisa dipanen satu kali yang menghasilkan kopi adalah Desa Purwerojo
dengan siklus hidup satu tahun sekali. Contoh Timur. Tanaman kopi di Desa Purworejo Timur
tanaman semusim misalnya tebu, sereh wangi, sudah lama diusahakan dan hal ini
nilam, dan tembakau (Permatasari, 2014). mempengaruhi pendapatan pada petani kopi.
Salah satu komoditi pada subsektor ini adalah Sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang
tanaman kopi. Kopi merupakan salah satu pendapatan usahatani yang ada di desa
komoditi perkebunan yang penting dalam Purworejo Timur.
perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari
peran sektor perkebunan kopi terhadap Rumusan Masalah
penyediaan tanaman kerja, penyedia devisa Berdasarkan uraian latar belakang
Negara melalui ekspor. Dalam hal penyediaan sebelumnya, dapat ditarik rumusan masalahnya
lapangan kerja usaha tani kopi dapat memberi adalah berapa tingkat pendapatan usahatani
kesempatan kerja sebagai pedagang pengumpul kopi di Desa Purworejo Timur ?
hingga ekspotir, buruh perkebunan besar dan
buruh industri pengelola kopi. Indonesia pernah Tujuan Penelitian
mengalami penurunan produksi kopi hal ini di Adapun yang menjadi tujuan penelitian
sebabkan karna umur kopi yang sudah cukup ini adalah menganalisis pendapatan usahatani
tua, dan pemeliharaan yang cukup insentif. kopi di Desa Purworejo Timur.
Namun hal tersebut masih dapat di tingkatkan

230
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907– 4298 ,Volume 13 Nomor 2 A, Juli 2017 : 229-236

Manfaat Penelitian 3) Biaya Pemangkasan


Penelitian ini diharapkan dapat berguna 4) Biaya Panen
bagi Desa Purworejo Timur sebagai bahan 5) Jumlah Produksi Kopi (kg)
masukan untuk lebih meningkatkan pendapatan 6) Harga Jual (Rp)
usahatani kopi. Penelitian ini juga diharapkan
menjadi bahan referensi dalam penelitian- Analisis Data
penelitian sebelumnya. Untuk mengetahui bagaimana usaha tani
kopi di desa Purwerejo Timur, maka analisis
data di lakukan dengan menggunakan metode
METODOLOGI PENELITIAN deskriptif dan hasil penelitian akan di sajikan
dalam bentuk tabel. Untuk mengetahui total
Lokasi dan Waktu Penelitian penerimaan dalam satu masa tanaman kopi
Penelitian ini di laksanakan selama 3 dapat di tentukan dengan menggunakan rumus
bulan mulai dari tahap persiapan hingga berikut:
penyusutan laporan, yaitu sejak bulanApril TR = Q x P
2017 sampai dengan Juni 2017.Lokasi Dimana :
penelitian di laksanakan di Desa Purworejo TR = Total Revenue / Total penerimaan (Rp)
Timur, Kecamatan Modayag, Kabupaten Q = Quantity/ Jumlah produksi (Kg)
Bolaang Mongondow Timur. P = Price / Harga (Rp)
Sedangkan untuk mengetahui tingkat
Jenis dan Sumber Data pendapatan petani, maka analisis data
Adapun jenis data yang di gunakan dalam menggunakan analisis pendapatan usahatani
penelitian ini adalah data primer dan data yang di hitung menggunakan formulasi :
sekunder. Data primer di peroleh dengan I = TR – TC
menggunakan teknik wawancara langsung pada Dimana :
responden, dan menggunakan daftar pertanyaan I = Pendapatan usahatani (income)
(kuesioner) sebagai alat bantu dalam TR = Total penerimaan (Total Revenue)
pengumpulan data. Sedangkan data sekunder di TC = Total biaya (Total Cost)
peroleh dari Kantor Desa Purworejo Timur. Analisis pendapatan kemudian di lanjutkan
dengan analisis Cost of Ratio (R/C), yang
Metode Pengambilan Sampel merpakan analisis perbandingan antara
Penentuan lokasi pengambilan sampel peneriamaan usaha dengan total biaya produksi.
yaitu di Desa Purworejo Timur Kecamatan Analisis ini menggunakan model persamaan
Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow sebagai berikut :
Timur. Metode pengambilan sampel dalam A = TR / TC
TR = P . Q
penelitian ini dengan menggunakan metode
TC = FC + VC
Simple Random Sampling.Sampel diambil
R/C = ( ( P . Q ) / (FC + VC) )
sebanyak 20 petani. Dimana :
A = Indeks Kelayakan Usahatani
Konsep Pengukuran Variabel R/C = Rasio perbandingan antara total
1. Karakteristik Petani : penerimaan dan total biaya produksi
a) Jenis Kelamin :Laki-laki / Perempuan TR = Total Penerimaan
b) Umur :Umur Petani (tahun) TC = Total Biaya
c) Tingkat Pendidikan :Lamanya petani P = Price (Harga)
mengenyam pendidikan Q = Quantity (Total Produksi)
d) Pekerjaan Lainnya :Profesi lain FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
selain petani VC = Variable Cost (Biaya Variabel)
e) Jumlah Tanggungan Keluarga Dengan kriteria, apabila :
2. Usahatani Kopi : Bila R/C = 1, usahatani tersebut tidak untung dan
tidak rugi
1) Luas Lahan (ha)
Bila R/C < 1, usahatani tersebut rugi
2) Biaya Pemeliharaan
Bila R/C > 1, usahatani tersebut untung

231
Analisis Pendapatan Usahatani Kopi di Desa Purwerejo.....................(Ronaldo Amisan, Esry Laoh, Gene Kapantow)

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 menunjukkan bahwa mata


pencaharian penduduk Desa Purworejo Timur
Deskripsi Wilayah Penelitian serta persentase masing-masing pencaharian.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis mata
Letak dan Luas Wilayah pencaharian yang paling tinggi ada pada petani
Secara umum kondisi fisik Desa sebanyak 191 dengan persentase sebesar
Purworejo Timur memiliki kesamaan dengan 57,70% sedangkan TNI / Polri memiliki
desa yang lain diwilayah Kecamatan Modayag persentase yang paling sedikit yaitu 0,60%.
yang merupakan dataran tinggi dan sebagian
pegunungan dengan ketinggian dari permukaan Karakteristik Petani Responden
laut 700 m dpl. Desa Purworejo Timur memiliki Dalam pengambilan sampel petani
luas wilayah : 234,578 Ha, dengan luas wilayah responden di Desa Purworejo Timur, di ambil
pemukiman 36 Ha, sawah irigasi 78 Ha, irigasi secara sengaja (Simple Rendom Sampling)
non teknis 10 Ha dan kolam ikan 1,9 Ha. Batas- dengan jumlah 20 responden.Adapun
batas wilayah desa Purworejo Timur adalah karakteristik petani yang dilihat dari umur,
sebagai berikut : tingkat pendidikan, tanggungan keluarga.
 Sebelah Utara : Desa Purworejo Tengah
 Sebelah Timur : Hutan Lindung Umur Petani
 Sebelah Selatan : Desa Sumber Rejo Umur merupakan salah satu faktor yang
 Sebelah Barat : Desa Purworejo Tengah mempengaruhi fisik seorang untuk melakukan
aktivitasnya. Umur petani akan mempengaruhi
Keadaan Penduduk produktivitas kerja ata perannya dalam
Data demografis Desa Purworejo Timur pengambilan keputusan yang akan dilakukan.
pada tahun 2016 memiliki 4 dusun dengan Umur petani memiliki hubungan dengan
jumlah penduduk sebanyak 838 jiwa yang kemampuan petani dalam bekerja.Jika
terdiri dari laki-laki sebanyak 433 jiwa seseorang makin bertambah umur maka makin
sedangkan perempuan sebanyak 405 jiwa. berkurang kemampuan untuk berkerja, begitu
pula sebaliknya yang masih muda keadaan
Mata Pencaharian Penduduk kondisi fisiknya masih kuat untuk menjalankan
Tingkat Perekonomianmasyarakat Desa aktivitasnya. Tingkat umur dari responden
Purworejo Timur termasuk golongan ekonomi dapat di lihat dalam Tabel 3.
lemah, karena sebagian besar masyarakat
berprofesi sebagai petani yang tidak Tabel 3. Jumlah Petani Responden Menurut
mempunyai tanah pertanian sendiri atau buruh Golongan Umur
tani. Selain itu SDM dari masyarakat yang Umur Jumlah Persentase (%)
masih rendah menyebabkan tingkat (Tahun) Responden
keberhasilan usaha-usaha menjadi rendah. (Orang)
Sebagai gambaran tingkat pekerjaan dapat di 30 – 40 1 5
41 - 50 4 20
lihat di bawah ini.
51 - 60 7 35
Tabel 2. Jenis Mata Pencaharian Penduduk
61 - 70 3 15
Jenis Mata Jumlah Persentase > 70 5 25
Pencaharian (Orang) (%) Jumlah 20 100
Petani 191 57,70 Sumber : Diolah dari Dari Primer (2017)
Buruh Tani 51 15,41
Tukang 5 1,51
PNS / Karyawan 11 3,32 Tabel 3 menunjukkan bahwa petani
TNI / Polri 2 0,60 responden yang berumur 30-40 tahun adalah
Pedagang 31 9,37 yang paling sedikit yaitu 1 orang atau 5% dari
Lainnya 40 12,08
Total 331 100,00
keseluruhan petani responden, sedangkan petani
Sumber : Kantor Desa Puworejo Timur, 2017 responden jumlah terbanyak adalah yang
berumur 51 – 60 tahun yaitu sebanyak 7 orang
atau 35%.

232
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907– 4298 ,Volume 13 Nomor 2 A, Juli 2017 : 229-236

Tingkat Pendidikan meraka hanya datang sesekali dan pada saat


Pendidikan merupakan salah satu hal waktu panen tiba.
yang penting bagi manusia yang merupakan
bekal dalam hidupnya. Karena dengan Luas Lahan
pendidikan yang cukup seorang akan memiliki Dalam melakukan usaha di bidang
pola pikir yang lebih maju dan berkembang. pertanian, lahan merupakan salah satu faktor
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pendidikan yang penting untuk menghasilkan suatu
petani responden bervariasi, mulai dari tingkat produksi. Keadaan lahan serta luas lahan akan
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Mengengah mempengaruhi produksi dan penggunaan
Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas tenaga kerja dari suatu usahatani. Tabel 5
(SMA), dapat di lihat di Tabel 4. menunjukkan luas lahan usahatani kopi yang
dimiliki oleh petani responden.
Tabel 4. Jumlah Petani Responden
Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 5. Jumlah Luas Lahan Petani
Umur Jumlah Persentase Responden
(Tahun) Responden (%) Luas Lahan Jumlah Persentase
(Orang) (Ha) (Orang) (%)
SD 11 55 0,5 – 1 13 65
SMP 5 25 >1 7 35
SMA 4 20 Jumlah 20 100
Jumlah 20 100 Sumber : Diolah dari data primer (2017)
Sumber : Diolah dari Dari Primer (2017)
Tabel 5, memperlihatkan bahwa hampir
Tabel 4, menunjukkan bahwa petani semua petani responden memiliki kisaran luas
responden sebagian besar memiliki pendidikan lahan 0,5 – 1 Ha dengan jumlah 13 responden
formal SD dengan jumlah responden 11 orang, dan dengan jumlah persentase sebesar 65%.
sedangkan untuk tingkat SMP berjumlah 5 Sedangkan yang memiliki luas lahan dibawah 1
orang dan SMA berjumlah 4 orang dan tidak Ha berjumlah 7 petani responden dengan
ada petani responden yang memiliki pendidikan persentase 35%.
formal perguruan tinggi. Berarti bahwa ada
55% petani berpendidikan SD 25% Biaya Produksi Usahatani Kopi
berpendidikan SMP dan 20 % berpendidikan Biaya produksi usahatani kopi di Desa
SMA. Purwerejo Timur sebagian besar untuk tenaga
kerja, namun data pada Tabel 6, menunjukkan
Usaha Tani Kopi bahwa tenaga kerja yang di gunakan berasal
Sebagian besar penduduk desa purwerojo dari dalam keluarga.
menggantungkan hidupnya pada sektor
perkebunan kopi karna iklim di daerah ini Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja yang di
sangat cocok untuk syarat tumbuh tanaman ambil dari dalam keluarga dan luar
kopi. Usahatani kopi merupakan usahatani yang keluarga
di lakukan secara turun temurun sejak dulu. Tenaga Kerja
Jenis usaha kopi yang di usahakan adalah kopi Uraian Dalam Luar
robusta (Cofeea Ccrephora). Pengusahaan kopi Keluarga keluarga
di daerah ini belum insentif dan masih di Penyiangan 18 2
lakukan secara sederhana, bibit yang di gunakan Pemangkasan 16 4
merupakan bibit lokal yang di ambil tanpa Panen 14 6
Pasca Panen 20 -
melalui proses penyeleksian terlebih dahulu.
Sumber : diolah dari data primer, 2017
Tanaman yang ada saat ini merupakan tanaman
kopi yang sudah tua, bahkan dari hasil
Tabel 6 menunjukan bahwa baik untuk
pengamatan di ketahui bahwa tidak sedikit
penyiangan, pemangkasan, panen, dan pasca
petani yang membiarkan tanaman kopinya,
panen petani lebih banyak menggunakan tenaga

233
Analisis Pendapatan Usahatani Kopi di Desa Purwerejo.....................(Ronaldo Amisan, Esry Laoh, Gene Kapantow)

kerja dalam keluarga hal ini di sebabkan oleh prodksi yang dikeluarkan petani mulai dari
biaya tenaga kerja luar keluarga akan menguras persiapan hingga panen. Rata – rata
penerimaan. Biaya tenaga kerja dapat di ukur penerimaan, pendapatan dari petani responden
dengan produksi yang di hasilkan sehingga pada usahatani kopi dapat di lihat pada Tabel 8.
tenaga kerja yang di butuhkan tergantung pada
petani. Jika hasil produksi banyak, maka Tabel 8. Rata-Rata Penerimaan dan Pendapatan
banyak pula tenaga kerja yang di butuhkan. Petani Responden pada Usahatani Kopi
Komponen Biaya Rata Rata (Rp)
Selanjutnya pada Tabel 7 di sajikan biaya
Penerimaan 5.819.500
tenaga kerja pada usahatani kopi di Desa Biaya 1.799.150
Purwerejo Timur. Pendapatan 4.020.350
Sumber : Diolah dari data primer, 2017
Tabel 7. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kopi
TenagaKerja Biaya Tenaga Kerja
Keterangan Dalam Luar Dalam Luar Tabel 8 menunjukkan bahwa pendapatan
keluarga keluarga keluarga Keluarga petani kopi adalah sebesar Rp. 4,020.350,
Penyiangan 66 12 6.600.000 1.200.000
Pemagkasan 66 25 6.600.000 2.500.000 besaran keuntungan yang diperoleh petani kopi
Panen 60 39 6.000.000 3.900.000 (Rp), ditentukan menggunakan rumus berikut :
Pasca panen 78 - 7.800.000 -
Jumlah 270 76 27.000.000 7.600.000 I = TR – TC
Rata-Rata 1.350.000 380.000 = Rp. 5,819,500 – Rp. 1.799.150
1.730.000 = Rp. 4.020.350
Sumber : diolah dari data primer, 2017

Analisis Return Cost Ratio (Analisis R/C)


Dari Tabel 7 dapat diketahui biaya untuk Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
tenaga kerja dalam keluarga rata-rata adalah tingkat keberhasilan dari usahatani kopi. Jika
Rp.1.350.000 per petani dan luar keluarga rata- nilai R/C > 1, maka usahatani berhasil (untung)
rata adalah Rp. 380.000 per petani responden. dan layak untuk dilaksanakan,. Jika R/C = 1,
Biaya tenaga kerja keseluruhan adalah maka usahatani tersebut tidak untun dan tidak
Rp.1.730.000 per petani,selanjutnya pada rugi dan jika R/C < 1, maka usahatani tersebut
lampiran 3 petani hanya mengeluarkan biaya mengalami kerugian dan tidak layak untuk
kerja tetap. Biaya penyusutan yang di keluarkan dilaksanakan .
per petani rata-rata Rp. 49.150. Jadi total biaya Analisis R/C :
yang di keluarkan adalah Rp. 1.779.150. A= R/C
= 5. 819.500 / Rp. 1.799.150
= 3,2
Produksi Kopi
Usahatani pada Desa Purwerejo Timur Hasil analisis menunjukkan bahwa
tidak lagi di lakukan secara intensif indikator nilai R/C usahatani kopi yaitu lebih dari 1,
menunjukan bahwa sebagian petani lebih yakni sebesar 3,2. Ini berarti bahwa setiap
banyak menggunakan tenaga kerja dalam satu rupiah yang dikeluarkan petani kopi
keluarga. kemudian jumlah pohon yang di dapat menghasilkan penerimaan sebesar 32.
usahakan hanya 505 pohon per Ha, idealnya Hal ini menunjukkan usahatani kopi
adalah 1600 – 2000 pohon per Ha. Produksi menalami keuntungan dan layak untuk
kopi di Desa Purwerejo Timur rata-rata 257,2kg dilaksanakan.
per petani atau 258,0 kg per ha. Jika di lihat dari
produksi per pohon, setiap pohon hanya
menghasilkan 0,51 kg per pohon. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pendapatan Usahatani Kopi Berdasarkan hasil penelitian bahwa
Tinggi rendahnya pendapatan petani usahatani kopi di Desa Purworejo Timur
terantung pada produksi kopi, harga jual dan Kecamatan Modayag dapat disimpulkan
biaya produksi yang di keluarkan selama proses bahwa hasil analisis mennjukkan bahwa nilai
produksi. Pendapatan adalah hasil pengurangan R / C untuk usahatani kopi adalah lebih dari
antara total penjualan dengan total biaya 1. Hal ini menunjukkan usahatani kopi yang

234
Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907– 4298 ,Volume 13 Nomor 2 A, Juli 2017 : 229-236

ada di desa Purworejo Timur mengalami Nurdiansyah, Arief. 2015. Analisis


keuntungan dan layak diusahakan. Pendapatan dan Pemasaran Kakao di
Kecamatan Sekampung Udik
Saran Kabupaten Lampung Timur.Skripsi
Hasil penelitian ini sebaiknya dapat Fakultas Pertanian. Universitas
dijadikan acuan bagi pemerintah desa dalam Lampng. Bandar Lampung.
rangka menetukan kebijakan apa yang cocok
bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan Permatasari, Devi.2014. Analisis Pendapatan
kehidupan petani dan juga dapat melakukan Usahatani Gula Tumbuh (Kasus
pengembangan secara lebih luas dalam Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus).
rangka untuk meningkatkan produksi tanman Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
kopi mengingat permintaan pasar untuk Universitas Diponegoro. Semarang.
tanaman ini cukup banyak.
Prastowo, Bambang dkk. 2010. Budidaya dan
Pasca Panen Kopi.Pusat Penelitian dan
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Perkebunan.ISBN.

Aulia, Avenia Nur.2008. Analisis Pendapatan Sairdama, Syusantie. S. Analisis Pendapatan


Usahatani Padi dan Kelayakan Petani Kopi Arabika (Coffea Arabica)
Usahatani Vanili Pada Ketinggian dan Margin Pemasaran di Distrik Kamu
Lahan 350-800M DPL Di Kabupaten Kabupaten Dogiyai Fakultas Pertanian
Tasikmalaya (Studi Kasus : Desa Universitas Satya Wisata Mandala
Cibogas, Kecamatan Pancatengah, Nabire-Papua.Agrilan Jurnal Agribisnis
Kabupaten Tasikmalaya. Skripsi Kepualuan. Volume 2 No. 2 Februari
Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 2013 (diakses tanggal 31 Januari 2017).

BPS. 2016. Modayag Dalam Angka 2016. SM, Kristi. 2014.Analisis Pendapatan
BPS Kota Kotamobagu Usahatani Kopi Arabika (Coffea
Arabika)Studi Kasus Desa Dologmargu,
Hasanah, Dewi Puspitasari. 2014. Analisis Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten
Perbandingan Pendapatan Usahatani Humbang Hasundutan. Skripsi Fakultas
Padi Sistem Tanam Jajar Lagowo Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Dengan Sistem Tegel Kelurahan Medan.
Situmekars, Sukabumi.SkripsiFakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut Sumiati.2006. Analisis Pendapatan dan
Pertanian Bogor. Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor
Produksi Usahatani Bawang Daun
Hulupi, Retno dan E. Mantini.2013.Pedoman (Studi Kasus di Desa Sindangjaya,
Budidaya dan Pemeliharaan Tanaman Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur,
Kopi di Kebun Campur.Pusat Penelitian Provinsi Jawa Barat).Skripsi Fakultas
Kopi dan Kakao di Indonesia Berkerja Pertanian, Istitut Pertanian Bogor.
Sama Dengan AGFOR Sulawesi.World
Agroforestry Centre. Sundari, Mei Tri. 2011.Analisis Biaya dan
Pendapatan Usahatani Wortel di
Karo, Hosana Sri Arta Br. 2009. Analisis Kabupaten Karanganyar.SEPA : Vol. 7
Usahatani Kopi di Kecamatan Simpang No. 2 Februari 2011 : 119-126. ISSN :
Empat Kabupaten Karo. Skripsi 1829 9946.
Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara. Medan.

235
Analisis Pendapatan Usahatani Kopi di Desa Purwerejo.....................(Ronaldo Amisan, Esry Laoh, Gene Kapantow)

Supriadi, Handi. 2014. Budidaya Tanaman Wenur, Mikhael Becky. 2015. Kajian
Kopi Untuk Adaptasi dan Mitigasi Usahatani Stroberi Di Kelurahan
Perubahan Iklim.Perspektif Vol. 13 No. Rurukan Kecamatan Tomohon Timur
1 / Juni 2014.Him. 35-52 ISSN 1412- Kota Tomohon. Skripsi Fakultas
8004 Pertanian Universitas Sam Ratulangi.
Manado
Warsana.2007. Analisis Efisiensi dan
Keuntungan Usahatani Jagung (Studi
Kasus Kecamatan Randu Blatng
Kabupaten Blora).Tesis Magister Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan
Universitas Diponegoro. Semarang.

236

Anda mungkin juga menyukai