PENGARUH MACAM PEMBUMBUNAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogea L.)

Imra’tulhasanah² dan Santi Nur Aini¹

Prodi Agroteknologi,Fakultas Pertanian, Universitas Islam Malang

JL.Mayjen Haryono No.193, Dinoyo, Kec.Lowokwaru, Kota Malang Tlp/Fax (0341) 551932,
Jawa Timur

Email : 21901031007@unisma.ac.id

Abstrak

Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui macam pembumbunan terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman kacang tanah. Praktikum ini dilaksanakan dilaboraturium kompos Fakultas
Pertanian, Universitas Islam Malang. Praktikum dimulai dari tanggal 24 April 2021 dengan
kegiatan mempersiapkan media tanam,kemudian dilanjutkan pada tanggal 30 April 2021 jam
09.00 WIB, Dengan kegiatan penaman,penyiraman dilakukan 2 kali sehari dan pengamatan
dilakukan setiapan hari jumat yang dimulai pada saat tanaman berumur 21 hst sampai 7 kali
pengamatan ( 2 juli 2021). Hasil praktikum menunjukkan bahwa pemberian pembumbunan
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah pada perlakuan T1U2 (1) dan
berpengaruh nyata juga terhadap hasil tanaman kacang tanah. Indikator pengamatan yaitu tinggi
tanaman,jumlah daun,jumlah bunga.

Abstrak

This practicum was conducted to determine the type of hoarding on the growth and yield of
peanut plants. This practicum was carried out in the composting laboratory of the Faculty of
Agriculture, Islamic University of Malang. The practicum starts from April 24, 2021 with
activities to prepare planting media, then continues on April 30, 2021 at 09.00 WIB, With
planting activities, watering is carried out 2 times a day and observations are carried out every
Friday starting when the plants are 21 days old until 7 times observation (2 July 2021). The
results of the practicum showed that the application of seasoning had a significant effect on the
growth of peanut plants in T1U2 (1) treatment and also significantly affected the yield of
peanuts. Observation indicators are plant height, number of leaves, number of flowers.

PENDAHULUAN

Kacang tanah (Arachis hypogea L.) diperkirakan dibawa oleh pedagang

yang ada di Indonesia semula berasal Spanyol ketika melakukan pelayarannya
dari benua Amerika dan diduga dari dari Mexico ke Maluku pada tahun
Brazilia (Amerika Selatan). Masuknya 1521-1529 atau setelah tahun 1597.
kacang tanah ke Indonesia pertama kali
 Tanaman kacang tanah merupakan
tanaman yang tergolong tanaman
berbunga kupu-kupu, berbuah polong,
tumbuh rendah dan termasuk jenis
tanaman semak.
Salah satu usaha peningkatan
produksi kacang tanah dapat dilakukan
dengan mengatur populasi tanaman pada
areal dengan menentukan jumlah biji per
lubang pada saat penanaman. Penentuan
jumlah biji diharapkan akan memberikan
pembagian unsur hara, air dan sinar
matahari yang lebih merata. Jika akar
suatu tanaman bertaut dengan akar
tanaman yang lain maka akan terjadi
perebutan air maupun unsur hara di
dalam tanah. Oleh karena itu, dengan
menggunakan jumlah tanaman yang
optimal akan mencegah terjadinya
kompetisi cahaya, air, dan unsur hara.
Pembumbunan pada tanaman kacang
tanah dimaksudkan agar proses
pembungaan yang telah terjadi diatas
tanah, ketika sudah waktunya dia akan
gugur dan masuk kedalam tanah
sehingga dengan demikian proses
lanjutan yakni pembentukan bakal
polong dapat berjalan dengan baik.
Kacang tanah merupakan tanaman yang
polongnya tidak terbentuk diatas tanah,
melainkan didalam tanah. sementara
bunga dan proses penyerbukannya
terjadi diatas tanah. setelah proses
penyerbukan bunganya akan gugur dan
membentukaginofora didalam tanah.
sehingga sangat penting proses
penggemburan tanah dan pembumbunan
tanah disekitar pertumbuhan tanaman
kacang tanah agar mempermudah
masuknya bunga kacang tanah hasil
penyerbukan kedalam tanah, dan
memperlancar proses pembentukan
bakal polong didalam tanah dan
pembentukan polong kacang tanah
dalam tanah. Banyak tidaknya polong
kacang tanah dipengaruhi oleh factor
penggunaan varitas unggul, pengolahaan
tanah yang baik, pengaturan air secara
teratrur, aplikasi pemupukan secara
berimbang dan pengamatan serta
pengendalian Hama Penyakit secara
berkala, proses pemeliharaan,
penyiangan dan PembumbunanSecara
teratur.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 Juni
2021- 2 Juli 2021, bertempat dilaboraturium
kompos Fakultas Pertanian, Universitas
Islam Malang. Bahan yang digunakan pada
percobaan ini adalah Benih Kacang Tanah
varietes talam, Pupuk urea, TSP, KCL. Alat
yang digunakan adalah Cangkul, Gembor ,
Timbangan, Polybag, Mistar, Neraca ,
Sprayer. Sebelum melakukan penanaman,
media yang akan digunakan dibasahi
terlebih dahulu, kemudian menanam biji
kacang tanah (sesuai perlakuan) ke dalam
polybag yang sudah siap dengan jumlah 3-5
biji per polybag setelah tumbuh disisakan 1
tanaman yang sehat dan kuat. Tanaman ini
tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat
air kurang atau saat air berlebihan. Pada
waktu musim penghujan atau waktu musim
hujan hampir berakhir, benih kacang tanah
ini dapat ditanam. Tetapi air hendaknya
cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman
kacang tanah. Pada saat penanaman
sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan
tidak
tergenang.
Pembumbunan dilakukan pada minggu
ketiga pengamatan yang bertujuan agar
proses pembungaan yang telah terjadi diatas
tanah, ketika sudah waktunya dia akan
gugur dan masuk kedalam tanah sehingga
dengan demikian proses lanjutan yakni
pembentukan bakal polong dapat berjalan  Diagram hasil pengamatan minggu
dengan baik. ke -1

Pengamatan dilakukan satu

minggu sekali, yaitu dengan
mengamati kondisi dan pertumbuhan
tanaman kacang tanah dengan
mengukur tinggi tanaman, jumlah
daun, dan jumlah bunga pada
tanaman kacang tanah tersebut. Dan
jika
menemukan hama disekitar tanaman
kacang tanah maka bisa dengan
langsung
membuangnya.

HASIL DAN
PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang

kami lakukan pada pengamatan
minggu pertama kondisi tanamanya
sehat dan baik,daunya berwarna
hijau muda dan ada juga yang hijau
pekat,pada minggu ini belum ada
hama atau penyakit yang menyerang
tanaman kacang tanah.berdasarkan
diagram jumlah daun dan tinggi
tanamannya,tanaman kacang tanah
yang paling tinggi dan jumlah
daunya yang paling banyak ada pada
perlakuan T1U2 dengan tinggi
tanaman (19,5 cm) ,dan jumlah
daunya 28 helei ( diagram minggu
pertaman).
 Diagram hasil pengamatan minggu
Pada minggu kedua kondisi
tanamannya semakin subur ditandai
dengan bertambah banyaknya jumlah
daun dan semakin tingginya tanaman
kacang tanah,batangnya yang sudah
mulai kokoh dan berwarna
kecoklatan,pada minggu ini udah ada
hama ulat yang menyerang tanaman
kacang tanah sehingga untuk
menanganinya,kita bisa membuang
hama ulat jauh dari daerah sekitar
ranaman kacang tanah atau bisa juga
menggunakan pestisida pembasmi
hama ulat.
ke -2

Pemupukan pada tanaman
kacang tanah dilakukan pada minggu
kedua ,dengan nggunakan pupuk
urea (5g), KCL (5g), dan TSP (10g)
pada setiap perlakuan tanaman.
Pemberian pupuk anoranik
berpengaruh nyata pada
pertumbuhan tanaman kacang tanah
karena dapat dilihat dari diagram
hasil pengamatan tinggi tanaman dan
jumlah daun tanaman pada minggu
ketiga setelah pemupukan.
 Diagram hasil pengamatan
minggu ke-3
Berdasarkan diagram pada minggu
ketiga tanaman kacang tanah sudah
semakin tinggi dan jumlah daunya pun
semakin banyak pada tiap-tiap
perlakuan,warna daunnya yang semakin
hijau pekat dan batanya yang sudah
semakin tegak dan kokoh. Pada minggu
ini ,tanaman kacang tanah pada
perlakuan T1U3 (1) dan T1U2 (1) suda
berbunga dan masing-masing berjumlah
1 bunga.tetapi pada perlakuan T1U2 (2)
daun tanamannya kering dan berwarna
kecoklatan , mungkin dikarenakan
kurang air dan sinar matahari yang terlalu
panah sehingga daunya mengering dan
kemudian mati , ada juga sebagian
daunnya yang bolong karena dimakan
ulat.
 Diagram hasil pengamatan
minggu ke -4
Dapat dilihat pada diagram
minggu ke empat tanaman kacang
tanah yang paling tinggi dan jumlah
daunya paling banyak terdapat pada
perlakuan T1U1 (1) dengan tinggi
tanaman 39 cm,sedangkan yang
jumlah daunya paling banyak ada
pada perlakuan T1U2 (1) dengan
jullah daun 134 helai. Pada minggu
ini tanaman kacang tanah pada setiap
perlakuan suda berbuga semua  Diagram hasil pengamatan
kecuali pada perlakuan T1U2
minggu ke -6
(2),tanaman kacang tanah pada
perlakuan T1U1(1) dan T1U1 (2)
tidak dibubun atau diberi mulsa
jerami (tanpa perlakuan),sedangkan
pada pelakuan T1U2 (1) dan T1U2
(2) mengggunakan metode
pembumbunan yang bertujuan agar
proses pembungaan yang telah
terjadi diatas tanah,ketika sudah
waktunya dia akan gugur dan masuk
kedalam tanah sehingga dengan
demikian proses lanjutan yakni
pembentukan bakal polong dapat
berjalan dengan baik.

 Diagram hasil pengamatan

minggu ke -5

Berdasarkan diagram diatas tinggi

tanaman dan jumlah daun pada minggu
ini semakin tinggi dan banyak,tetapi ada
juga daun tanaman kacang tanah yang
bolong-bolong karena dimakan eleh
hama belalang,pada minggu ke lima ini
tanaman kacang tanah pada perlakuan
T1U2(1) sudah ada akarnya yang akan
menjadi bakal polong. Dan pada minggu
ini bunga pada setiap perlakuan sudah
banyak yang gugur,batang tanamanya
semakin tegak dan kokoh.Pada minggu
keenam tanaman kacang tanah sudah
semakin tinggi dan tegak,tetapi ada juga
batang tanaman yang tidak tegak
(layu).pada setiap perlakuan tanaman
kacang tanah sudah membentuk bakal
polong.setiap kali pengamatan tanaman
kacang tanah semakin bagus dan
batangnya semakin besar dan jumlah
daunya semakin banyak. Berdasarkan
diagram tinggi tanaman dan jumlah
daunya dapat dilihat bahwa tanaman
paling tinggi ada pada perlakuan
T1U2(1) dengan tinggi tanaman 54 cm
Berdasarkan diagram diatas dapat
dan jumlah daunya sebanyak 158 helai,
disimpulkan bahwa tinggi tanaman dan
tinggi tanaman dan jumlah daun paling
jumlah daun pada minggu ke tujuh
rendah dan sedikit ada pada perlakuan
mengalami penambahan jumlah daun
T1U2 (2) dengan tinggi tanaman 34 cm
yang lebih banyak, karena dilihat dari
serta jumlah daun sebanyak 90 helai.
diagram minggu keenam jumlah daun
Pada perlakuan T1U3 (2) ada batang
tanaman pada perlakuan T1U2 (2) hanya
tanaman kacang yamg sudah layu karena
sebanyak 90 helai tetapi pada minggu
tulang daunya patah, pada setiap
ketujuh jumlah daun tanamannya
perlakuan memiliki beberapa bunga dan
bertambah menjadi 142 helai.kondisis
ada juga yang hanya memiliki satu
tanaman pada minggu ketujuh sangat
bunga, kecuali pada perlakuan T1U2 (2)
baik dan segar,tetapi pada minggu ini
yang tidak memiliki bunga karena sudah
ditemukan adanya hama belalang yang
gugur.
menyerang tanaman dan memakan daun-
 Diagram hasil pengamatan daun tanaman kacang tanah,untuk
mengatasi hama belalang perlu dilakukan
minggu ke -7
penanganan dengan cara membuang
belalang tersebut jauh dari sekitar area
tanaman dan juga dapat diatasi dengan
menggunakan pestida khusus hama
belalang. Pada minggu ketujuh ini
tanaman kacang tanah seharusnya mau
dipanen untuk ditimbang berat polongnya
tetapi karena tanaman kacang tanahnya
belum ada bijinya jadi pemanenanya
ditunda samapai tanaman kacang tanah
sudah berbiji dan polongnya telah
mengeras.
Dari semua parameter yang
diamati,tanaman kacang tanah
mengalami pertumbuhan yang sangat
baik dan meningkat pada setiap
minggunya karena pemberian pupuk
organik dan pupuk anorganik
( urea,KCL, dan TSP). Keuntungan dari
penggunaan pupuk urea adalah kadar
haranya tinggi (Radjaguguk, 1984 cit.
Parto et al., 2012). Pupuk TSP
mengandung bahan kimia posfat atau
P2O5 yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman dalam pertumbuhannya.
Kadungan pupuk TSP ialah asam fosfat
dan kalsium, hasilnya merupakan
kalsium fosfat yang mudah larut dalam
air. Kandungan Pdalam bentuk P2O5
pada TSP antara 48-54%. Fungsi faktor
memacu pertumbuhan perakaran
mengangkut karbohidrat di dalam
tanaman. Pengaturan tegangan sel
tanaman agar tahan OPT dan berperan
dalam pembentukan bunga dan buah.
Sedangkan pupuk KCl yang diberikan
berperan penting pada proses fotosintesis
yaitu dalam proses translokasi fotosintat
termasuk ke bagian akar, selanjutnya
hasil fotosintat tersebut dimanfaatkan
oleh Rhizobium untuk pertumbuhan dan
perkembangannya (Mulyadi, 2012).
Pembumbunan juga berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang tanah karena tanaman
yang dibumbun proses pertumbuhannya
lebih bagus dibandingkan dengan
tanaman kacang tanah tanpa
pembumbunan. hal ini di sebabkan
Perlakuan pembumbunan dapat menjaga
struktur tanah untuk tetap gembur
sehingga memudahkan ginofor
menembus permukaan tanah untuk dapat
membantu pembentukan polong kacang
tanah jadi semakin sering di bumbun
maka akan semakin baik untuk tanaman
kacang tanah. Menurut Sembiring et al,
(2013) Pembumbunan bertujuan agar
bakal buah mudah masuk ke dalam tanah,
kondisi tanah tetap subur, pori pori tanah
menjadi longgar, tetap dalam kondisi
remah dan lembab dan yang kemudian
membentuk polong biji, polong biji yang
tumbuh pada tanah gembur biasanya
lebih banyak dibandingkan dengan
polong biji yang tumbuh di tanah yang
padat.
KESIMPULAN
 Besdasarkan hasil pengamatan
tiap minggu pertumbuhan
tanaman kacang tanah yang
terbaik ada pada perlakuan T1U2
(1) dengan tinggi tanaman senilai
57 cm dan jumlah daun sebanyak
224 helai serta jumlah bunga
sebanyak 12 buah.
 Hasil tanaman kacang tanah yang
terbaik ada pada perlakuan T1U2
(1) dan T1U2 (2) karena pada
perlakuan ini jumlah polong
tanaman kacang tanah lebih
banyak dibandingkan perlakuan
lainya. Hal ini disebabkan oleh
pembumbunan yang bertujuan
untuk meningkatkan jumlah
polong isi pertanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous,2012. Green Education Center.
http:// budidaya sorgum.html
Annisa, Febri dan Leni. 2016. Urban Sholikah, M.H., Suyono dan P.R.
Farming Bertani Kreatif Sayur, Wikandari. 2013. Efektivitas
Hias dan Buah, Jakarta. Kandungan Unsur Hara N pada
Pupuk Kandang Hasil Fermentasi
Rahmianna, Agustina Asri, Herdina
Kotoran Ayam Terhadap
Pratiwi, and Didik Harnowo.
Pertumbuhan Tanaman Terung
"Budidaya kacang tanah." Monogr.
(Solanum melongena L.).
Balitkabi (2015): 134-169.
UNESA Journal of
Setiawan, B, H. K Emmy, dan K. B Chemistry, 2(1): 131-136.
Mbue,2014. Respon Beberapa
Simanjuntak, Nova Chrisnauli, Eva Sartini
Varietas Kacang Tanah
Bayu, and Isman Nuriadi. (2014).
(Aranchis hypogeae L) Terhadap
"Uji Efektivitas Pemberian
Pemberian Pupuk
Paclobutrazol Terhadap
Surbakti,R. 2011. Kacang Tanah KeseimbanganPertumbuhan Tiga
http/penelitian kacang Varietas Kacang Tanah
tanah,html.com (Arachis Hypogaea L.)."
AGROEKOTEKNOLOGI 2.1 (2014).
Sembiring, Michael, Rosita Sipayung,
and Ferry E. Sitepu. (2013) Wijanarko, A. (2014). Penentuan kebutuhan
"Pertumbuhandan produksi kacang pupuk p untuk tanaman kedelai,
tanah dengan pemberian kompos kacang tanah dan kacang hijau
tandan kosongkelapa sawit pada frekuensi berdasarkan uji tanah di lahan kering
pembumbunan yang masam Ultisol. Buletin Palawija,
berbeda."AGROEKOTEKNOLO (15), 1-8.
I. USU”.