Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Muhammad Zain Murtadha

NIM : 192510055

KELAS : 5B

PRODI : Teknik Sipil

MATKUL : AIK 5

UTS

SOAL :

1. Pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, lahir gerakan pembaharuan Islam di beberapa
wilayah muslim. Ada Muhammad Abduh di Mesir, Sayyid Ahmad Khan di India dan tokoh lain
di belahan dunia lainnya.

Faktor apakah yang melatarbelakangi lahirnya gerakan pembaharuan di beberapa negara


muslim tersebut ?

2. Apakah latarbelakang yang menjadi faktor kelahiran gerakan Muhammadiyah ?

3. Apakah tujuan didirikannya Muhammadiyah ?

4. Apakah yang menyebabkan penolakan terhadap gerakan Muhammadiyah, bahkan


menuduh KH Ahmad Dahlan dengan sebutan kyai kafir ?

5. Jika kita menerima teori bahwa ajaran agama Islam datang ke Indonesia melalui Persia dan
Gujarat (India) tidak berasal dari Jazirah Arab, maka apakah konsekuensi yang ditimbulkan
dari teori tersebut ?
JAWAB :

1. Pembaharuan dalam Islam merupakan suatu upaya atau proses reinterpretasi terhadap
berbagai paham-paham keagamaan, sebagai dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Dengan demikian pembaruan dalam Islam bukan berarti mengubah,
mengurangi atau menambah teks Al-Qur'an dan haidts, melainkan hanya menyesuaikan paham
atas keduanya. Pembaharuan ini juga dilatarbelakangi oleh dua faktor yaitu ; faktor internal
umat Islam: paham tauhid yang telah dinodai dengan praktek-praktek kekufuran, kejumudan
yang menyebabkan umat islam berhenti berpikir, perpecahan di kalangan umat Islam dan
faktor eksternal sebagai hasil kontak antara dunia Islam dengan Barat.

2. Adapun faktor-faktor penyebab berdirinya Muhammadiyah, yaitu faktor subyektif dan faktor
obyektif. Faktor subyektif ini itu sendiri disebut sebagai faktor utama dan faktor penentu
berdirinya Muhammadiyah, yang mana faktor ini datang dari dalam diri K.H. Ahmad Dalan itu
sendiri yaitu hasil pendalaman Beliau terhadap Al-Qur’an. Beliau melakukan penelaan pada
ayat Al-Qur’an sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Nisa ayat 82 dan Muhammad
ayat 24 yang di dalamnya berisi tentang taddabur terhadap ayat al-Qur’an. Hal tersebut
membuat K.H. Ahmad Dahlan mempratikkannya dengan penelaan pada surat Ali Imran ayat
104 yang memiliki arti sebagai berikut :

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.” (QS. Ali Imran 3: 104)

Setelah penelaan dan pendalaman terhadap ayat tersebut, K.H. Ahmad Dahlan memiliki
pemikiran dan keinginan dalam hatinya untuk membuat sebuah perkumpulan atau organisasi
yang teratur dan rapi memiliki misi dakwah Islam, amar ma’ruf nahi munkar kepada masyarakat
luas. Sedangkam faktor obyektif dikelompokkan lagi menjadi internal dan eksternal, yaitu
sebagai berikut :

Faktor Internal yaitu faktor-faktor yang terdapat pada masyarakat Islam Indonesia. Yang mana
pada saat itu terdapat ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-Qur’an dan Al-
Sunnah sebagai rujukan untuk menjalani hidup di dunia oleh sebagian besar umat Islam
Indonesia, dan lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan
generasi yang siap mengemban misi selaku “Khalifah Allah di atas bumi”.
Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang terdapat pada luar tubuh masyrakat Indonesia. Pada
saat itu Indonesia sedang mengalami peningkatnya gerakan Kristenisasi dalam masyarakat.
Penetrasi Bangsa-bangsa Eropa, terutama bangsa Belanda. Pengaruh dari gerakan
pembaharuan di dunia Islam yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

Selain dua faktor tersebut, adapula dua faktor yang dikemukakan oleh Solichin Salam sebagai
penguat faktor internal dan eksternal, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern
mengemukakan kehidupan beragama tidak sesuai dengan al-Qur’an hadis, karena
merajarelanya perbuatan syirik, bid’ah dan khurafat yang menyebabkan Islam menjadi beku.
Lalu keadaan bangsa Indonesia serta umat Islam yang hidup dalam kemiskinan, kebodohan,
kekolotan dan kemunduran. Pun tidak terwujudnya semangat ukhuwah Islamiyah dan tidak
adanya organisasi Islam yang kuat. Lembaga pendidikan Islam tak dapat memenuhi fungsinya
dengan baik. Dan yang terakhir sistem pesantren yang sudah kuno. Sedangkan faktor ekstern
mengemukakan tentang adanya kolonialime belanda di Indonesia, kegiatan serta kemajuan
yang dicapai oleh golongan Kristen dan Katolik di Indonesia, dan sikap sebagian kaum
intelektual Indonesia yang memandang Islam sebagai agama yang telah ketinggalan zaman.
Juga adanya rencana politik Kristenisasi dari pemerintah Belanda, demi kepentingan politik
kolonial.

3. Tujuan utama didirikannya Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan


yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam
bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.

4. Dalam sejarah, Kiai Dahlan pernah dituduh kafir oleh kelompok Islam yang tidak memahami
gerakan dakwah dan pembaruan yang dibawa oleh Kiai Ahmad Dahlan di bidang ilmu, sosial
dan keagamaan. Dimana dahulu kaum tradisional yang resisten, yang menolak berdirinya
Muhammadiyah itu memandang Muhammadiyah dan Kiai Dahlan sebagai orang yang berpikir
liberal, yang sebenarnya maju cuma karena ilmumya belum sampai. Bahkan disebut kafir
karena khariqul adat, yaitu di luar kelaziman adat saat itu.

5. Akibatnya, kita yang hanya berpedoman pada teori tersebut akan menilai bahwa apa yang
ada dan dijelaskan pada teori lain yang padahal juga berpedoman pada Al-Qur'an dan hadits
sebagai sesuatu yang menyimpang. Dan hal itu merupakan sesuatu yang berbahaya karena
akan memecah belah kaum muslim yang seharusnya kaum muslim haruslah bersatu dan
menerima perbedaan pendapat asalkan hal itu masih berpedoman pada Al-Qur'an dan hadits
syahih.

Anda mungkin juga menyukai