Anda di halaman 1dari 9

Ideologi

Muhammadiyah

KELOMPOK 5 :
D E S Y P U S P I TA S A R I ( 1 9 2 5 1 0 0 3 8 )
DINA NURAINI (192510047)
MATERI

Mukamadiah Kepribadian
Anggaran Dasar Muhammadiyah
Muhammadiyah

Matan Keyakinan
dan Cita-cita
Hidup
Mukamadiah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah Anggaran Dasar muhammadiyah merupakan doktrin ideologi Muhammadiyah yang memberikan gambaran tentang
pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini.Termasuk didalamnya cita-cita yang ingin diwujudkan
Muhammadiyah dan cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkannya.Sebagai sebuah doktrin ideologi, Mukadimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah.Sementara itu landasan dasar organisasi Muhammadiyah
dalam setiap gerak langkahnya adalah Al Qur’an dan Sunnah Rosulullah SAW.
Berdasar dua landasan gerak ini, Muhammadiyah kemudian bergerak menjalankan aktifitasnya sehingga tampak dalam masyarakat
ciri khas gerakannya.Kedua landasan dasar tersebut menjadi semacam “buku induk” organisasi yang selalu menjadi rujukan dalam
menentukan kebijakan.Secara administrasi organisasi, kedua landasan dasar tersebut kemudian menjadi inspirasi untuk menyusun
dokumen-dokumen dasar yang dibutuhkan sebuah organisasi modern yaitu berupa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART). Pada awal berdirinya, AD/ART Muhammadiyah sudah disusun oleh KH. Ahmad Dahlan beserta para murid dan
sejawatnya.AD/ART hanya terdiri dari pasal-pasal dan ayat-ayat sebagai batang tubuh, belum ada muqaddimah (pembukaan).

Latar Belakang Perumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


1. Belum ada kepastian rumusan tentang cita-cita dan dasar perjuangan Muhammadiyah
2. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah tidak berdasarkan teori-teori tapi pemahaman dan praktek keagamaan secara
langsung, sehingga yang dilakukan adalah amal nyata berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah.
Ayat-ayat Al Qur’an yang menjadi dasar KH. Ahmad Dahlan untuk lebih mengutamakan amal antara lain :
a. Ar Rum ayat 15 :
ِ ‫فَأ َ َّما الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
َ ْ‫ت فَه ُْم فِي َرو‬
َ‫ض ٍة يُحْ بَرُون‬
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.
b. Maryam ayat 76
‫ك ثَ َوابًا َوخَ ْي ٌر َم َر ًّدا‬
َ ِّ‫ات خَ ْي ٌر ِع ْن َد َرب‬ ُ َ‫َويَ ِزي ُد هَّللا ُ ال َّ ِذينَ ا ْهتَدَوْ ا هُدًى ۗ َو ْالبَاقِي‬
ُ ‫ات الصَّالِ َح‬
Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya.Semangat KH. Ahmad Dahlan juga didasarkan pada prinsip bahwa Islam
adalah agama amal, sehingga diterjemahkan dalam langkah-langkah kongkrit seperti contohnya menyantuni yatim piatu lewat panti
asuhan dan mendirikan madrasah Diniyah Islam.
3. Kehidupan ruhani warga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun

Tujuh Pokok Pikiran Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, bertuhan, beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah SWT.
2. Hidup manusia itu bermasyarakat
3. Hanya hukum Allah SWT yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup bersama
dalam menuju hidup bahagia yang hakiki di dunia dan akhirat.
4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah
wajib sebagai ibadat kepada Allah SWT dan berbuat ihsan kepada sesama manusia.
Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah dirumuskan dalam muktamar ke-35 di Jakarta tahun 1962. Muktamar setengah abad ini ditutup oleh
Presiden Soekarno yang menyampaikan pidato: Makin Lama Makin Cinta.Bermula dari makalah yang disampaikan Kiai Fakih Usman
dalam kursus pimpinan Muhammadiyah di Madrasah Muallimin, pada Ramadhan 1381 H/1961 M, berjudul “Apakah Muhammadiyah
itu?” Terkait juga dengan situasi nasional pada sekitar tahun 1962. Sejak Dekrit 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966, Indonesia memasuki
masa Demokrasi Terpimpin dan Politik Nasakom.

Demokrasi Terpimpin ini ditolak oleh Partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia. Penentangan ini membuat Soekarno terusik. PKI
memanfaatkan kesempatan untuk membujuk pemerintah membubarkan partai penentang tersebut. Terbitlah Surat Keputusan
Presiden No. 200 Tahun 1960, yang “Membubarkan Partai Politik Masjumi, termasuk bagian-bagian/tjabang-tjabang/ranting-
rantingnja diseluruh wilajah Negara Republik Indonesia.”

Pembubaran ini berdampak besar. Masyumi lahir dari hasil Kongres Umat Islam di Madrasah Muallimin Yogyakarta pada 7-8
November 1945. Para tokoh Muhammadiyah banyak terlibat di partai ini. Ketika Masyumi bubar, banyak tokoh kembali aktif di
Muhammadiyah. Misi, strategi, dan ritme organisasi kemasyarakatan tentu berbeda dengan partai politik.

Kembalinya para pengurus partai ke Muhammadiyah disikapi dengan penegasan jati diri Muhammadiyah sebagai payung besar
bangsa dan tidak berpolitik partisan. Merespons ini, dibentuklah Tim Perumus Kepribadian yang terdiri dari Fakih Usman, Hamka,
Wardan Diponingrat, Djarnawi Hadikusuma, Farid Makruf, M. Djindar Tamimy, M. Saleh Ibrahim.

Kepribadian ini menyatakan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar yang ditujukan kepada:
perseorangan dan masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah atau masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya. Selain gerakan Islam dan dakwah, Muhammadiyah juga gerakan tajdid.
Dalam upaya mencapai tujuannya, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip yang tersimpul dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, “berpegang teguh akan ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun
segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”.
Muhammadiyah memiliki sifat-sifat yang digali dari nilai dasar, sebagai berikut:
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar negara yang sah
6. Amar makruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam
8. Kerjasama dengan golongan agama Islam manapun dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain, sebagai pemelihara dan membangun negara
10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) ini merupakan dokumen ideologis di Muhammadiyah karena
memuat pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, keagamaan dan keumatan yang menjadi ranah gerak utama Muhammadiyah.
Kata “matan” disini secara sederhana diartikan sebagai teks sehingga judul di atas bisa di artikan dengan teks tentang keyakinan dan
cita-cita hidup Muhammadiyah biasa disebut dengan singkatan MKCHM.

Isi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah


Berikut ini adalah isi dari teks tentang keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah :
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan da’wah amar ma’ruf nahi mungkar beraqidah Islam dan bersumber pada Al Qur’an dan
Sunnah bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhoi Alloh SWT untuk melaksanakan
fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Alloh di muka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Alloh yang diwahyukan kepada RosulNYA sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,
Musa, Isa dan seterusnya sampai Nabi penutup Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat Alloh kepada umat manusia sepanjang
masa serta menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, dunia dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan : a. Al Qur’an, kitab Alloh yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW,
b. Sunnah Rosul.
Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al Qur’an yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran
sesuai jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang : Aqidah, Akhlaq, Ibadah, Muamalah
Duniawiyah.
(a). Aqidah : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan
khurofat tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
(b). Akhlaq : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al Qur’an dan
Sunnah Rosul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
(c). Ibadah : Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rosululloh SAW tanpa tambahan dan perubahan
dari manusia.
(d). Muamalat : Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah pengelolaan duniawi dan pembinaan masyarakat
dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibada kepada Alloh SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Alloh berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945 untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil, makmur dan diridhoi Alloh SWT, baldatun thayyibatun wa
rabbun ghofur.

Sistematika Penjelasan MKCHM


Rumusan MKCHM yang terdiri dari lima angka atau poin di atas dibagi dalam tiga persoalan yaitu :
1. Kelompok pertama yang mengandung pokok-pokok persoalan bersifat ideologis. Kelompok ini terdiri dari poin satu dan dua.
2. Kelompok kedua mengandung persoalan paham agama Islam menurut Muhammadiyah yang terdiri dari poin dua dan tiga
3. Kelompok ketiga mengandung persoalan tentang fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat negara Republik Indonesia
yaitu poin kelima.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai