Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PATIENT SAFETY

Dosen Pengampuh: Achmad R Muttaqien Al-Maidin, SKM.,Mkes

Disusun Oleh :
Nama : Nopa Kasele
Nim : M.19.02.016
Prodi : S1. Kesehatan Masyarakat

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karna atas berkat
Rahmat dan karunia-Nya, tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian, penulis diharapkan memahami mengenai materi tentang apa saja konsep
Patient Safety dan hak-haknya.
Walaupun dalam penulisan banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Walaupun makalah ini mungkin sangat jauh dari kata sempurna, dengan masih
banyaknya kekurangan, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, degan
harapan kedepan supaya makalah ini lebih sempurna dan berguna bagi kita semua.

Palopo, 15 November 2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4
C. Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 5
A. Pengertian Patient Safety................................................................................................5
B. Patient Safety dan Klasifikasinya.....................................................................................6
C. Hak & Kewajiban Pasien................................................................................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan...................................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Patient Safety didefinisikan sebagai “freedom from accidental injury” yang
berfokus pada pencegahan hasil pelayanan kesehatan yang merugikan pasien atau
yang tidak diinginkan. Khusus di negara berkembang dan negara transisi/konflik, ada
kemungkinan bahwa jutaan pasien seluruh dunia menderita cacat, cedera atau
meninggal setiap tahun karena pelayanan kesehatan yang tidak aman. Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep Patient
Safety secara lebih baik dan memahami upaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan
khususnya perawat dalam menurunkan insiden yang tidak perlu. Makalah ini di tulis
dengan pendekatan artikel non penelitian dalam bentuk studi kepustakaan semua
strategi dan program keselamatan pasien harus menjadi prioritas dalam pelayanan
kesehatan.
Pasien, profesional kesehatan dan pembuat kebijakan semua harus bekerja
sama untuk membangun sistem kesehatan yang lebih aman. Menurut National Health
Performance Committee (NHPC, 2001, dikutip dari Australian Institute Health and
Welfare (AIHW, 2009) mendefinisikan keselamatan pasien adalah menghindari atau
mengurangi hingga ketingkat yang dapat diterima dari bahaya aktual atau risiko dari
pelayanan kesehatan atau lingkungan di mana pelayanan kesehatan diberikan. Fokus
dari definisi ini adalah untuk mencegah hasil pelayanan kesehatan yang merugikan
pasien atau yang tidak diinginkan. Institute of Medicine (2000) mendefinisikan
keselamatan pasien adalah “freedom from accidental injury”. Sedangkan Kelley dan
Hurst (2006, dikutip dari AIHW, 2009) mendefinisikan keselamatan pasien adalah
tingkat dimana menghindari, mencegah, dan memperbaiki hasil atau cedera yang
merugikan dari proses pelayanan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian Patient Safety
B. Bagaimana Patient Safety dan Klasifikasinya
C. Apa Hak Pasien & Kewajiban Pasien

C. Tujuan
A. Untuk mengetahui Apa pengertian Patient Safety
B. Untuk mengetahui Bagaimana Patient Safety
C. Untuk mengetahui Apa Hak Pasien % Kewajiban Pasien
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Patient Safety
Menurut Kemenkes  RI (2015), keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu
sistem yang memastikan asuhan pada pasien jauh lebih aman. Sistem tersebut meliputi
pengkajian risiko, identifikasi insiden, pengelolaan insiden, pelaporan atau analisis
insiden, serta implementasi dan tindak lanjut suatu insiden untuk meminimalkan
terjadinya risiko. Sistem tersebut dimaksudkan untuk menjadi cara yang efektif untuk
mencegah terjadinya cidera atau insiden pada pasien yang disebabkan oleh kesalahan
tindakan. Patient Safety didefinisikan sebagai “freedom from accidental injury” yang
berfokus pada pencegahan hasil pelayanan kesehatan yang merugikan pasien atau yang
tidak diinginkan. Khusus di negara berkembang dan negara transisi/konflik, ada
kemungkinan bahwa jutaan pasien seluruh dunia menderita cacat, cedera atau
meninggal setiap tahun karena pelayanan kesehatan yang tidak aman. Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep Patient
Safety secara lebih baik dan memahami upaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan
khususnya perawat dalam menurunkan insiden yang tidak perlu. Makalah ini di tulis
dengan pendekatan artikel non penelitian dalam bentuk studi kepustakaan semua
strategi dan program keselamatan pasien harus menjadi prioritas dalam pelayanan
kesehatan.
Pasien, profesional kesehatan dan pembuat kebijakan semua harus bekerja sama
untuk membangun sistem kesehatan yang lebih aman. Menurut National Health
Performance Committee (NHPC, 2001, dikutip dari Australian Institute Health and
Welfare (AIHW, 2009) mendefinisikan keselamatan pasien adalah menghindari atau
mengurangi hingga ketingkat yang dapat diterima dari bahaya aktual atau risiko dari
pelayanan kesehatan atau lingkungan di mana pelayanan kesehatan diberikan. Fokus
dari definisi ini adalah untuk mencegah hasil pelayanan kesehatan yang merugikan
pasien atau yang tidak diinginkan. Institute of Medicine (2000) mendefinisikan
keselamatan pasien adalah “freedom from accidental injury”. Sedangkan Kelley dan
Hurst (2006, dikutip dari AIHW, 2009) mendefinisikan keselamatan pasien adalah
tingkat dimana menghindari, mencegah, dan memperbaiki hasil atau cedera yang
merugikan dari proses pelayanan kesehatan.

B. Patient Safety dan Klasifikasinya


Insiden keselamatan pasien adalah semua kejadian atau situasi yang berpotensi
atau mengakibatkan harm  (penyakit, cidera, cacat, kematian, kerugian dan lain-lain),
hal tersebut dapat dicegah bahkan seharusnya tidak terjadi karena sudah dikategorikan
sebagai suatu disiplin. Dalam Permenkes RI No. 1691/ MENKES/ PER/ VIII/ 2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, insiden keselamatan pasien adalah segala
sesuatu yang terjadi secara sengaja atau tidak sengaja dan kondisi mengakibatkan atau
berpotensi untuk menimbulkan cidera pada pasien, yang terdiri dari Kejadian tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan
Kejadian Potensial Cedera (KPC). Insiden keselamatan pasien sewaktu-waktu dapat
terjadi tanpa direncanakan yang dapat membahayakan pasien dan tidak
terpenuhi outcome dalam penyembuhan pasien.
Insiden keselamatan pasien dapat diklasifikasikan sebagai berikut (WHO):
1. Insiden berbahaya
Insiden yang dapat membahayakan dan merugikan pasien
sehingga planning perawatan tidak sesuai yang diharapkan.
2. Insiden tidak berbahaya
Insiden yang tidak menimbulkan bahaya dan kerugian pada pasien.
3. Insiden nyaris berbahaya
Insiden yang tidak membahayakan pasien tetapi memiliki potensi atau resiko
untuk bahaya dan kerugian.
Insiden keselamatan pasien dapat disebabkan karena beberapa hal yang tidak sesuai
standar dalam periode pelayanan pasien, pengobatan yang tidak memenuhi harapan
untuk perbaikan atau penyembuhan pasien, risiko dalam pengobatan dan kedisiplinan
serta ketidakpatuhan pasien dalam minum obat. Menurutt Cooper, dkk (2018)
klasifikasi dampak insiden keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan adalah
sebagai berikut.
a. Tidak ada kerugian
Proses pengobatan yang berjalan hingga selesai tanpa ada kerusakan atau
kerugian untuk pasien.
Contoh: Pasien menerima obat imunosupresif (azathioprine) tetapi melewatkan
pemantauan hematologis rutin selama beberapa bulan tetapi tidak ada bahaya
yang terjadi.
b. Tidak ada kerugian karena hasil mitigasi
Segala insiden yang berpotensi menyebabkan bahaya tetapi tidak
menimbulkan bahaya.
Contoh:  Seorang petugas kesehatan yang kurang tepat mengindikasikan aturan
minum obat yang seharusnya dua kali sehari tapi petugas menulisnya satu kali
sehari. Petugas yang menyediakan obat tersebut kepada pasien sebelumnya
telah mencatat kesalahan dan mengoreksi obat kembali.
c. Kerugian ringan
Insiden di mana pasien terluka tetapi tidak memerlukan intervensi atau
perawatan minimal
Contoh: Seorang dokter membuat kesalahan resep dan kemudian sediaan obat
tidak ada di apotik rumah sakit sehingga obat yang dibutuhkan didapat dari
apotik di luar rumah sakit. Pasien tidak mendapatkan obat selama 3,5 jam yang
membuat keluarga sangat takut.
d. Kerugian sedang
Pasien yang memerlukan perawatan medis jangka pendek untuk penilaian
dan perawatan ringan baik di UGD atupun bangsal rumah sakit.
Contoh: Seorang petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah rutin ke
pasien diabetes untuk memberikan insulin. Pada saat kunjungan ditemukan gula
darah pasien dalam batas aman untuk pemberian insulin. Kemudian pada hari
yang sama pasien ditemukan hipoglikemia, pasien tidak memberitahu petugas
bahwa 30 menit sebelum petugas datang pasien sudah mendapatkan terapi
insulin. Pasien sementara  dirawat dirumah sakit untuk memantau gula darah
satu hari.
e. Insiden perusakan berat
Pasien mengalami insiden yang berdampak jangka panjang atau permanen
pada fisik, mental ataupun sosialnya sehingga mempersingkat harapan
hidupnya.
Contoh: Seorang anak epilepsi diresepkan untuk mendapatkan fenobarbital
dengan gejala mengantuk dan mengalami penurunan kesadaran selama tiga hari.
Konsentrasi fenobarbital dalam darah pasien ditemukan snagat tinggi ketika
diperiksa, label pabrik memberikan kekuatan 25 mg/ ml tetapi label farmasi di
fasilitas kesehatan salah mengindikasikan obat tersebut dengan 25 mg/ 5 ml dan
anak tersebut sudah menerima obat sebanyak 5 kali dosis yang sudah
diresepkan.
f. Kematian
Insiden yang terjadi dalam masa pengobatan. Dapat terjadi karena kurang
tepat dalam penegakkan diagnosis, penanganan awal, dan lain sebagainya.
Contoh: Keluarga pasien menelpon seorang dokter dengan melaporkan keadaan
pasien seperti merasa tidak enak badan, muntah dan ada ruam merah di perut
kemudian seorang dokter mendiagnosis pasien dengan penyakit virus dan
menganjurkan keluarga untuk memberikan obat anti muntah. Beberapa jam
kemudian keadaan pasien memburuk dan dibawa ke UGD, pasien didiagnosis
septikemia meningkokus dan meninggal.
g. Insiden yang kurang detail
Insiden di mana informasi tidak memadai untuk mengevaluasi keparahan
bahaya  sehingga dapat berisiko kesalahan dalam hasil perawatan
Contoh: Seorang pasien memberikan sampel untuk uji histologi dan sitologi
tetapi pasien tidak memberikan keterakan pada label pot seperti nama, tanggal
dan umur.

Dalam upaya untuk mencegah insiden keselamatan pasien di rumah sakit WHO
(Collaborating Centre for Patient Safety resmi menerbitkan panduan “Nine ife-Saving
Patient Safety Solutions” (“Sembilan Solusi Keselamatan Pasien Rumah Sakit”). Sembilan
topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut:

 Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip/norum atau look-alike, sound-alike


medication names/ LASA
 Identifikasi pasien
 Komunikasi saat serah terima/pengoperan pasien
 Tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
 Pengendalian cairan elektrolit pekat (concentrated)
 Pastikan akurasi pemberian obat pada transisi asuhan
 Hindari kesalahan pemasangan kateter dan selang (tube)
 Penggunaan alat injeksi sekali pakai
 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk pencegahan infeksi (HAIs/
Healthcare Associated Infections

C. Hak & Kewajiban Pasien


1. Hak Pasien
- Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit
- Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
- Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
- Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
- Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi
- Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
- Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit
- Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik di dalam maupun luar Rumah Sakit
- Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya
- Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatife tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
- Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
- Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
- Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya
- Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Sakit
- Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya
- Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya
- Menggugat dan atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana dan
- Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan el,ektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Kewajiban pasien
 Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Rumah Sakit
 Mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya
 Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
diderita kepada dokter yang merawat
 Melunasi/memberikan imbalan jasa atas pelayanan rumah sakit/dokter
 Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Patient Safety didefinisikan sebagai “freedom from accidental injury”
yang berfokus pada pencegahan hasil pelayanan kesehatan yang merugikan
pasien atau yang tidak diinginkan. Khusus di negara berkembang dan negara
transisi/konflik, ada kemungkinan bahwa jutaan pasien seluruh dunia
menderita cacat, cedera atau meninggal setiap tahun karena pelayanan
kesehatan yang tidak aman. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman tentang konsep Patient Safety secara lebih baik dan
memahami upaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan khususnya perawat
dalam menurunkan insiden yang tidak perlu. Menurut Kemenkes  RI (2015),
keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem yang memastikan
asuhan pada pasien jauh lebih aman. Sistem tersebut meliputi pengkajian
risiko, identifikasi insiden, pengelolaan insiden, pelaporan atau analisis
insiden, serta implementasi dan tindak lanjut suatu insiden untuk
meminimalkan terjadinya risiko. Sistem tersebut dimaksudkan untuk menjadi
cara yang efektif untuk mencegah terjadinya cidera atau insiden pada pasien
yang disebabkan oleh kesalahan tindakan.
B. Saran
Makalah ini masih belum lengkap dan ringkas. Dengan makalah ini
penyusun mengharapkan setiap mahasiswa mau memberikan kritik dan saran
untuk memaksimalkan keberhasilan makalah selanjutnya. Karena kritik dan
saran kalian semua berarti bagi penyususn. Semoga makalah ini berguna bagi
Pendidikan kita agar lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/download/6341/5208
http://merita.staff.umy.ac.id/2020/01/02/keselamatan-pasien-patient-safety-incident-dan-
klasifikasinya/
https://rs.unud.ac.id/hak-kewajiban-pasien/
https://text-id.123dok.com/document/wq2kmw72q-pengertian-patient-safety-kebijakan-
depkes-tentang-keselamatan-pasien-kebijakan-akreditasi-klinik-tentang-patiens-safety.html

Anda mungkin juga menyukai