Anda di halaman 1dari 6

2.

2 beberapa permasalahan yang di hadapi oleh dinas ketahanan pangan kota sorong
Bidang umum/ sekretariat
1. Masuk rendahnya kualitas dan loyalitas dan terutama di bidang kearsipan dan
kepegawaian
2. Belum tau tentang kearsipan surat menyurat
Bidang distribusi dan cadangan pangan
1. Belum dilaksanakan pasar murah, khususnya penjualan pangan segar hasil produksi
tanaman local
2. Belum adanya gudang penyimpanan cadangan pangan pemerintah
Bidang ketersedian dan kerawanan pangan
1. Belum terlaksanannya koordinasi teknis yang intensif antara OPD terkait
2. Kualitas pegawai teknis dibidang ketersedian dan kerawanan masih rendah
Bidang konsumsi dan keamanan pangan
1. Belum adanya lahan untuk pembangunan toko tani
2. Belum adanya greenhouse disekitar perkantoran dinas ketahanan pangan
3. Belum tersedianya laboratorium pengujian pangan segar

2.3 Strategi program dan kegiatan pemecahan masalah yang dihadapi oleh dinas ketahanan
pangan kota sorong
Strategi pokok
1. meningkatkan kualitas SDM/ASN melalui pendidikan, pelatihan dan study banding
2. penyiapan lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana dinas ketahanan pangan
3. peningkatan koordinasi teknis antara OPD terkait dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi dinas ketahanan pangan kota sorong secara maksimal

2.4 Program dan kegiatan untuk mewujudkan sasaran dan strategi


A. Program peningkatan kualitas SDM/ASN
1. Kegiatan pendidikan dan pelatihan pengarsipan dan pengelolahan administrasi
kepegawaian
2. Pendidikan dan pelatihan penyusunan teknik penarikan sampel dan teknik
penyusunan peta kerentangan kerawanan pangan
3. Pendidikan dan pelatihan penyususan renstra, renja, RKA SKPD bagi pimpinan
bidang-bidang
B. Program penyediaan lahan
1. Kegiatan penyediaan lahan untuk pembangunan gudang cadangan pangan
2. Kegiatan penyediaan lahan untuk pembangunan toko tani
3. Kegiatan penyediaan lahan untuk pembangunan laboratorium pengujian pangan segar
C. Program pembanguna prasarana penujang tugas pokok dan fungsi SKPD
1. Pembangunan prasarana fisik berupa gudang cadangan pemerintah daerah kota
sorong.
2. Pembanguna prasarana fisik berupa toko tani.
3. Pembangunan prasaran fisik berupa laboratorium pengujian pangan segar.
BAB III
Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan sebagai mana dibukakan pada BAB II dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut;
1. Dinas ketahanan pangan kota sorong merupakan OPD yang baru terbentuk 3 tahun yang
lalu sehingga masih terdapat beberapa masalah-masalah yang perlu diselesaikan baik
yang menyangkut kualitas SDM/ASN maupun sarana dan prasarana penunjang.
2. Strategi pokok Dinas ketahanan pangan kota sorong saat ini melaksanakan
a. meningkatkan kualitas SDM/ASN melalui pendidikan, pelatihan dan study banding
b. penyiapan lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana dinas ketahanan pangan
c. peningkatan koordinasi teknis antara OPD terkait dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi dinas ketahanan pangan kota sorong secara maksimal
3. Program dan kegiatan untuk mewujudkan sasaran dan strategi
- Program peningkatan kualitas SDM/ASN
a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan pengarsipan dan pengelolahan administrasi
kepegawaian
b. Pendidikan dan pelatihan penyusunan teknik penarikan sampel dan teknik penyusunan
peta kerentangan kerawanan pangan
c. Pendidikan dan pelatihan penyususan renstra, renja, RKA SKPD bagi pimpinan bidang-
bidang
- Program penyediaan lahan
a. Kegiatan penyediaan lahan untuk pembangunan gudang cadangan pangan
b. Kegiatan penyediaan lahan untuk pembangunan toko tani
c. Kegiatan penyediaan lahan untuk pembangunan laboratorium pengujian pangan segar
- Program pembanguna prasarana penujang tugas pokok dan fungsi SKPD
a. Pembangunan prasarana fisik berupa gudang cadangan pemerintah daerah kota sorong.
b. Pembanguna prasarana fisik berupa toko tani.
c. Pembangunan prasaran fisik berupa laboratorium pengujian pangan segar.
B. Saran
1. Dalam rangka mewujudkan visi & misi walikota sorong terpilih 2017-2022 untuk
menjadikan kota sorong menjadi kota termaju di tanah papua maka perlu adanya
perhatian pemerintah daerah di bagia ketahanan pangan.
2. Guna meningkatkan kualitas para aparatur sipil Negara di lingkup dinas ketahanan
pangan diharapkan agar setiap usulan program kegiatan untuk pendidikan nonformal
kiranya dapat disetujui.
3. Dalam memperhatikan pandemi situasi pada covid 19 ini perlu mendapatkan perhatian
prioritas bagi pemerintah kota sorong guna meningkatkan konsumsi pangan rumah
tangga yang beragama, bergisi, seimbang, dan aman (B2SA)
BAB I
LATAR BELAKANG

Mennurut Abraham H. masloe (1943) kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki
(tingkatan). Tingkatan kebutuhan paling dasar adalah kebutuhan fisiologis sedangkan kebutuhan
yang paling tinggi adalah kebutuhan akan perwujudtan diri (self actudicition). Adapun yang
termaksud kebutuhan fisiologis adalah makanan (pangan), minuman, tempat tinggal (papan) dan
bebas dari rasa sakit (kesehatan)
Setelah Indonesia merdeka untuk mengurus kebutuhan makanan (pangan) bagi segenap
warga Negara Indonesia, makan (pangan) menjadi urusan pemerintah dibidang departemen
pertanian terutama yang terkait dengan produksi, distribusi dan pemasaranan produk-produk
pertanian. Selanjutnya diawal orde baru pemerintah membentuk badan urusan logistic khusus
untuk menampung dan mendistribusikan produk-produk pangan desa seperti beras, gula, tepung,
dan lain-lain.
Setelah melalui evaluasi dan kajian yang di cermah tentang ketersediaan pangan nasional
diakhiri era kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudihyono, pemerintah kembali
mengeluarkan undang- undang No 18 tahun 2012 tentang pangam yang penjabarannya lebih
lanjut dituangkan dalam peraturan pemerintah No 17 tahun 2015 tentang pangan dan gizi. Pada
dasar tujuan dari dikeluarkan nya kedua peraturan perundang- undang tersebut adalah agar
penyelegaraan pangan dan gizi dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan
manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan keluarga yang
beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA)
Dari segi kelembagaan/organisai setelah diterbitkannya undang-undang No 18 tahun
2012 dan peraturan pemerintah No 17 tahun 2015 ditingkat pusat dibentuk Badan ketahanan
pangan nasional yang berada di bawa kementerian pertanian sementara di tingkat pemerintah
daerah dibentuk dinas ketahanan pangan baik di tingkat provinsi maumoun di tingkat
kabupaten/kota, termaksud pembentukan Dinas ketahanan pangan kota sorong berdasarkan perda
tahun 2017
Berkaitan dengan pengisian jabatan JPT dan judul makalah ini maka pembahasan
makalah ini terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama muat gambaran umum dinas ketahanan pangan
kota sorong yang meliputi (a) dasar hukum terbentuknya dinas ketahanan pangan kota sorong.
(b) susunan organisasi tugas pokok dan fungsi OPD, (c) keadaan SDM, sarana dan prasarana (d)
visi misi tujuan dan sasaran OPD. Bagian kedua memuat uraian masalah-masalah yang dihadapi
sementara ini oleh dinas ketahanan pangan kota sorong, sedangkan bagian yang ketiga
membahas strategi program dan kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi atau memecahkan
masalah yang dihadapi OPD sebagai mana telah disebutkan pada bagian kedua dari pembahasan

Anda mungkin juga menyukai