Proposal Penelitian
Diajukan sebagai salah satu syarat guna untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penelitian bahasa dan sastra Indonesia
WA ODE KARDIANA
A1M119119
ABSTRAK ……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitianini adalah bagaimana upaya guru dalam mengatasi kesulitan
belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Di SMA Negeri 1
Sawerigadi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan pokok penelitian
ini adalahuntuk mengetahuiupaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar
siswa pada mata pelajaranBahasa Indonesia Di SMA Negeri 1 Sawerigadi.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi sekolah diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi
pihaksekolah untuk mengetahui danmemecahkanpermasalahan yang
terjadi di kalangan pelajar.
b. Bagi siswa diharapkan bisa menambah wawasan danpengetahuan juga
bisa memecahkan masalah yang dialami oleh siswa yang mengalami
kesulitandalam belajarnya.
c. Bagi Universitas Halu Oleo (UHO) Sebagai bahan bacaan
diperpustakaan Universitas Halu Oleo atau diperpustakaan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), terutama bagiparamahasiswa
yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut untuk dijadikansebagai
bahan acuan, sehingga akan memperoleh hasil yang lebih sempurna.
d. Bagi peneliti bermanfaat sebagai media untuk menerapkanteori-teori
yangdiperoleh selama kuliah dan menambah pengalaman di
bidangpenelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
kekurangan dalam proses dan hasil belajar seperti prestasi belajar yang
diperolehnya rendah.
dapat dikenali dalam wujud fisik yang berbeda dengan orang yang
7
tidak mengalami masalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar tidak
akan tetapi dapat juga diebabkan karena faktor lain di luar kecerdasan.
kesulitan belajar pada siswa antara lain : (a) Menunjukkan hasil belajar
diri terpisahkan serta tidak mau bekerja sama; dan (e) Menunjukkan
sedih ataumenyesaldansebagainya.
diartikan sebagaikeadaan yang mana anak didik atau siswa tidak dapat
belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya; (2)
siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak
lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia
tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah
dialami murid terdapat. Lantas, apa sajakah yang termasuk dalam kesulitan
Belajar (2009) secara garis besar membagi kesulitan belajar ke dalam dua
orang yang miliki kesulitan bicara tidak selalu memiliki kesulitan bahasa.
atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna dari data yang diterima
oleh berbagai indera (Lerner, 1988: 282). Sehingga, anak kesulitan belajar
intelek untuk mengetahui makna dari informasi yang diterima oleh indera.
kompleks.
(1)indera rasa 1%; (2) indera peraba 1%; (3) indera pencium 1%;
auditoris. Hal ini tentu akan berpengaruh pada saat anak membaca
termotivasi membacanya.
Tugas pendidik atau guru adalah mempersiapkan generasi bangsa agar mampu
Secara umum guru berarti orang yang dapat menjadi pandutan serta
ialah “Guru adalah perencana dan pelaksana dari sistem pendidikan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Guru adalah pihak utama yang
sebagai nara sumber guru juga merupakan pembimbing dan pengayom bagi
para murid yang ada dalam suatu kelompok belajar. hal tersebut sesuai dengan
anak, adegan dan desain kelas, serta bangunan fisik lainnya yang disediakan
Beberapa cara mengatasi kesulitan dalam belajar dapat dilakukan dengan cara
belajar yang efektif dan efisien. Cara demikian merupakan problematika yang
perlu mendapatkan perhatian cukup serius.Orang tua dan Guru Kelas kerap
kali memberikan saran-saran kepada siswa agar rajin belajar karena rajin
kesulitan belajar :
1. Observasi Kelas
Pada tahap ini observasi kelas dapat membantu mengurangi kesulitan dalam
tingkat pelajaran, misalnya memeriksa keadaan secara fisik bagaimana kondisi kelas
dalam kegiatan belajar, cukup nyaman, segar, sehat dan hidup atau tidak. Kalau
suasana kelas sangat nyaman, tenang dan sehat, maka itu semua dapat memotivasi
Dalam hal ini dapat difokuskan pada tingkat kesehatan siswa khusus
kesehatan yang baik dapat menunjang pelajaran yang baik pula.Maka dari itu, betapa
diri individu.
seorang guru dapat leluasa melihat, memperhatikan murid berikut semua yang ada di
sekitarnya. Di sini guru dapat langsung melakukan wawancara dengan orang tuanya
juga, guru bisa melihat keadaan rumah, kondisi dan situasinya dengan masyarakat
secara langsung.
Dalam hal ini seorang guru dapat mengetahui sejauh mana IQ seseorang dapat
organisator. Selanjutnya lengkapilah beberapa alat peraga atau alat yang lainnya yang
lebih kompleks, motivasi belajarpun akan dengan mudah didapat oleh para
siswa.Hendaklah semua itu disadari sepenuhnya oleh para pengajar sehingga tidak
ada lagi kendala dan hambatan yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar. Selain itu
dalam proses belajar. Disiplin dalam belajar akan mampu memotivasi kegiatan
belajar siswa.
Pada dasarnya banyak upaya atau alternatif yang diambil dalam mengatasi
kesulitan belajar siswa, akan tetapi seperti yang dijelaskan Muhibbin Syah (2004),
sebelum pilihan tertentu diambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih dahulu
yaitu kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru sendiri, kecakapa
bermasalah yang dapat ditangani oleh guru dengan bantuan orang tua, dan
kecakapan yang tidak dapat ditangani baik guru maupun orang tua.
peraga atau alat yang lainnya yang menunjang pengajaran lebih baik, karena
dengan mudah didapat oleh para siswa.Hendaklah semua itu disadari sepenuhnya
oleh para pengajar sehingga tidak ada lagi kendala dan hambatan yang dapat
suatu sekolah dapat menunjang kebaikan dalam proses belajar. Disiplin dalam
dalam mengatasi kesultan belajar pada siswa dapat dilakukan melelui enam tahap
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui : kunjungan rumah, studi kasus, case
history, daftar pribadi, meneliti pekerjaan siswa, meneliti tugas kelompok dan
2. Pengolahan data
kesimpulan.
3. Diagnosis
Diagnosis adalah keputusan mengenai hasil dari pengolahan data. Diagnosis dapat
berupa: keputusan mengenai faktor yang ikut menjadi penyebab kesulitan belajar
siswa, dan keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar siswa.
4. Prognosis
Keputusan yang diambil berdasarkan hasil diagnosis menjadi dasar pijakan dalam
bantuan ? What, materi apa yang diprlukan? alat bantu apa yang harus
Which, siswa yang mana diprioritaskan mendapatkan bantuan lebih dulu? How,
5. Perlakuan
umum, dan bimbingan mengenai cara belajar yang biak sesuai denga karakteristik
6. Evaluasi
diberikan itu berhasil dengan baik. Jika hasil perlakuan kurang baik, maka perlu
dilakukan pengecekan.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan
kerja.
adalah pengetahuan tentang tata bahasa bahasa Indonesia dan cara penggunaannya
yang efektif. Siswa belajar bahasa Indonesia sehingga memungkinkan manusia saling
puisi, prosa, drama, ilm, dan teks multimedia lisan, cetak, digital online.Karya sastra
untuk pembelajaran yang memiliki nilai artistik dan budaya diambil dari karya sastra
daerah, sastra Indonesia, dan sastra dunia.Karya sastra yang memiliki potensi
yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama belajar di sekolah dan untuk
kehidupan di masyarakat.
Tujuan umum pembelajaran sebuah Bahasa adalah memiliki peran sentral dalam
berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan untuk meningkatkan
kemampuan intelektual dan kesusasteraan merupakan salah satu sarana untuk menuju
pemahaman tersebut.
B. Kerangka Pikir
kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karena setiap
siswa mempunyai potensi yang sama untuk mencapai prestasi belajar yang baik.
masingsiswamemilikiperbedaandalam hal
tipe belajar yang terkadang sangatmencolok antara siswa yang satu dengan yang
lain.
diajarkan oleh guru di sekolah, serta peran masyarakat dan orang tua siswa agar
dapat bekerja sama dalam mangatasi persoalan yang akan dihadapi pihak sekolah
SAWERIGADI.
BAB III
METODE PENELITIAN
mengetahui kesulitan apa yang dialami oleh siswa pada saat belajar Bahasa
Indonesia, dan sejauh mana upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hal
B. Fokus Penelitian
Dalam rangka melakukan suatu penelitan kualitatif sangat penting adanya
penelitian yang akan dilakukan dan memegang peranan yang sangat penting
dalam memandu serta menjalankan suatu penelitian. Pada penelitian ini fokus
penelitiannya adalah guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Sawerrigadi yaitu ibu
Sitti Sadaria, S.Pdyang berkaitan dengan upaya guru dalam mengatasi kesulitan
C. Sumber data
a. Data primer diperoleh langsung dari siswa melalui kegiatan pengamatan dan
lainnya. Jadi kata skunder berasal dari tangan kedua,ketiga, dan seterusnya,
artinya melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri. Data
skunder diperoleh penulis langsung dari pihak yang berkaitanseperti guru IPS
D. Penentuan Informan
Bahasa Indonesia sebanyak 2 orang, siswa sebanyak 2 orang, dan kepala sekolah
fungsi dan peran informan sesuai batas penelitian. Survei dalam informan
penelitian ini adalah mereka yang terlibat langsung dalam upaya mengatasi
kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1
Sawerigadi
penelitian, begitu pula dalam penelitian ini. Beberapa teknik pengumpulan data
1. Observasi
dengan ikut serta dalam kegiatan para informan, baik itu kegiatan guru
maupun kegiatan siswa selama di sekolah. Hal ini peneliti lakukan agar tidak
tercipta jarak antara peneliti dan informan sehingga data yang diinginkan
2. Wawancara
dibuat oleh peneliti, jadi semua informan akan mendapatkan pertanyaan yang
sama.
3. Dokumentasi
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
teknik yang penting dalam penelitian ini sebab data-data tertulis sangat
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode dari asumsi tentang
Huberman dalam Sugiyono, (2012: 331) yakni pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang akan dilakukan secara bersamaan
pengumpulan data.
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
a. Pengumpulan data
Peneliti mengambil semua data secara obyektif dan apa adanya sesuai
b. Reduksi data
Reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus
yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk
Reduksi data dalam penelitian ini yaitu mengambil segala bentuk data
baik data primer maupun data sekunder dari observasi, wawancara, dan
Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik, network, cart atau
grafis, sehingga data dapat dikuasai. Dalam hal ini adalah pemaknaan data
dari reduksi data yang telah diperoleh dengan penjabaran secara detail.
verifikasi data. Untuk itu diusahakan mencari pola, model, tema, hubungan,
persamaan, hal-hal yang sering muncul, dan sebagainya. Jadi dari data
mungkin juga tidak, karena kesimpulan disini masih bersifat sementara dan
akan berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat yang akan mendukung tahap
data. Jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan
mempengaruhi dan terkait. Komponen dalam analisis data menurut Miles dan
Data Collection
Data Display
Data Reduction
Conclusions: drawing/verifying
Gambar 3.1
Teknik Analisis Data Milles dan Huberman
keabsahan, yaitu :
a. Triangulasi data
wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek
b. Triangulasi Pengamat
pengumpulan data.
c. Triangulasi Teori
data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori
telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data
tersebut.
d. Triangulasi metode
metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara
dilakukan.
DAFRAR PUSTAKA