ERGONOMI DI PERKANTORAN
DISUSUN OLEH
1.Fransiske Ade Maharatna
Disamping itu, jangan lupa pula untuk memberitahu cara menggunakan peralatan kerja
seperti komputer, telepon, mesin faksimile, dan lain-lain sebagai bentuk perkenalan orang
dengan peralatan. Termasuk denah ruangan kerja dan gedung perkantoran secara
keseluruhan.
Ilustrasi
2. Cara Berdiri
Bekerja dengan posisi berdiri terus-menerus akan mengakibatkan penumpukan darah dan
berbagai cairan tubuh pada kaki, hal ini akan bertambah parah bila berbagai bentuk dan
ukuran sepatu yang tidak sesuai dengan ukuran kaki. Seperti pramuniaga, dokter gigi, atau
penjaga tiket, pasti memerlukan sepatu ketika bekerja, apabila sepatu tidak pas (sempit) maka
jari kaki, mata kaki dan bagian telapak kaki akan bengkak.
Untuk itu diperlukan sepatu ergonomis. Sepatu yang baik adalah sepatu yang dapat menahan
kaki, bukan kaki yang direpotkan untuk menahan sepatu. Ukuran sepatu harus lebih longgar
dari ukuran telapak kaki demi menghindari kaki cepat lelah.
Mengetik sistem buta (blind system) atau mengetik 10 jari tentu saja lebih cepat dibanding
dengan mengetik 2 jari, adapun mengetik dengan blind system ini akan mudah di kuasai jika
seorang sekretaris sering mempraktekannya, adapun cara mengetiknya adalah sebagai
berikut.
Perhatikan denah KEYBOARD beserta tugas setiap masing-masing jari:
Setelah jari-jemari anda diletakan pada key board diatas maka fungsi jari-jari tersebut dapat
kamu lihat sebagai berikut.
Kelingking kiri berfungsi untuk menekan tombol Q, A, Z
Jari manis kiri berfungsi untuk menekan tombol W, S, X
Jari tengah kiri berfungsi untuk menekan tombol E, D, C
Jari telunjuk berfungsi untuk menekan tombol R, F, V dan T, G, B
Ibu Jari berfungsi untuk menekan tombol Spasi
Kelingking kanan berfungsi untuk menekan tombol P, : , ; , ? , /
Jari manis kanan berfungsi untuk menekan tombol O,L, (.)
Jari tengah berfungsi untuk menekan tombol I, K, (,)
Jari telunjuk berfungsi untuk menekan tombol U, J, M
Ibu Jari berfungsi untuk menekan tombol spasi