Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIK PROFESI NERS

KEPERAWATAN KELUARGA
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021

Nama Preceptee : GITA DWI ANGGRAINI


NPM : 20200940100138

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Faks: 021-42802202
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. GS

PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. GS
2. Usia : 36 Tahun
3. Pendidikan : D-III
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Alamat : Jln. Cempaka Putih Barat RT 003 / RW 01, No. 20,
Jakarta Pusat 10520.
6. Komposisi anggota keluarga:
No Nama Jenis Hub TTL/umur Pendidikan Pekerjaan Status
(inisial) Kelamin dg KK Imunisasi
1. Ny. DN P Istri Ciamis, 1 SMA IRT Lengkap
Oktober
1991 / 30
tahun.
2. An. GL L Anak Jakarta, 05 Saat ini Siswa Lengkap
Juni 2016/ TK
5 tahun 6
bulan.
3. An. GT L Anak Jakarta, 11 Belum - Lengkap
Desember sekolah
2019 / 2
tahun.
GENOGRAM
Tn. LN Ny. ZN Tn. AS Ny. SK Tn. KR Ny. SD Tn. ST Ny. CR
d

Tn. ZA Ny. AD Tn. SM Ny. HS

Tn. GS Ny. DN
2 3

An. GL An. GT
4 5

Keterangan:
1) Tn. SM (58 tahun), CKD riw. HD.
2) Tn. GS (36 tahun), perokok.
3) Ny. DN (30 tahun),sehat.
4) An. GL (5 tahun 6 bulan), sehat.
5) An. GT (2 tahun), ISPA.

7. Tipe Keluarga:
Keluarga Tn. AS termasuk Nuclear family (keluarga inti), karena dalam satu
rumah terdiri dari ayah, ibu dan kedua anaknya.

8. Suku:
Suku Tn GS adalah Sunda, dan Ny. DN juga Sunda . Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Keluarga ini masih menerapkan beberapa
mitos yang dipercaya dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup maupun
kesehatan keluarganya.

9. Agama:
Keluarga Tn. AS menganut agama Islam dan selalu mengerjakan sholat 5 waktu.
An. GL juga sudah mulai mengikuti kegiatan pengajian di TPA sekitar rumah.
10. Status sosial ekonomi keluarga:
Tn. GS merupakan pencari nafkah utama di keluarga ini, beliau adalah seorang
karyawan yang bekerja di sebuah Perusahaan Swasta dengan penghasilan ± Rp
10.000.000 – Rp 11.000.000 / bulan. Saat ini, Ny. DN tidak bekerja. Keluarga Tn.
GS harus membayar uang cicilan rumah sebesar Rp 3.800.000 / bulan selama 15
tahun. Mereka sangat bersyukur dengan apa yang sudah mereka dapat, karena
itulah rezeki dari Allah untuk keluarga mereka. Mereka juga selalu menyisihkan
sisa dari penghasilan mereka tiap bulan walaupun tidak menentu jumlahnya.

11. Aktivitas rekreasi keluarga:


Keluarga Tn. GS setiap bulan selalu menyempatkan untuk berekreasi minimal
pergi ke Mall untuk mengajak main anaknya di sebuah arena permainan. Menurut
Ny. DN, hal ini dilakukan agar tumbuh kembang anak-anaknya baik dan
mengajarkan anaknya tentang kehidupan sosial. Tn. GS Senin-Sabtu kerja dan
pulang kerumah pukul 21.00. Setiap Tn. GS pulang kerja, mereka selalu
berkumpul untuk sekedar bertukar cerita kegiatan yang telah dilakukan pada hari
itu.

II. TAHAP PERKEMBANGAN DAN SEJARAH KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini keluarga Tn. GS berada ditahap perkembangan keluarga anak usia pre
School, karena anak pertama keluarga Tn. GS berusia 5 tahun 6 bulan. Dengan
tugas perkembangan antara lain: memenuhi kebutuhan anggota keluarga,
mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang sehat,
menanamkan nilai dan norma kehidupan, dan memenuhi kebutuhan bermain
anak.

2. Tahap Perkembangan Yang Belum Dipenuhi


Semua tahapan perkembangan keluarga Tn. GS sudah tercapai.

3. Riwayat Keluarga Inti


Tn. GS dan Ny. DN menikah pada bulan Mei 2014. Dan semenjak itu mereka
tinggal terpisah dengan kedua orang tua. Tn. GS merupakan seorang perokok
yang setiap hari dapat menghabiskan 3 – 4 batang. Ny. DN saat ini dalam keadaan
sehat, ia sedang mengonsumsi pil KB sebagai alat kontrasepsinya saat ini. An. GL
± 9 hari yang lalu juga mengalami ISPA tetapi sudah sembuh, imunisasi lengkap.
An. GT juga mengalami ISPA sejak 1 minggu yang lalu (Selang sehari dari
abangnya), sempat demam selama 2 hari dan tidak mau makan. Saat masih batuk
berdahak dan flu. Tahap perkembangan kedua anak Tn. GS, normal dan sesuai
tumbang usianya.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Tn. SM (ayah dari Ny. DN) memiliki penyakit ginjal dan sempat cuci darah 5
tahun lalu, selama 2 tahun. Saat ini Tn. SM tinggal di Bekasi bersama dengan
anak laki-lakinya.

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah (termasuk denah rumah)
Keluarga Tn. GS tinggal di sebuah rumah yang berukuran 6 m x 10 m dengan
lebar jalan ± 1,5 m . Rumah ini memiliki 2 kamar tidur dengan masing-masing
kamar memiliki ukuran 3 m x 3 m. Selain itu, rumah ini memiliki 1 dapur dan 1
kamar mandi. Lingkungannya cukup padat tetapi rumah ini masih mendapatkan
cahaya matahari dan ventilasi yang cukup memadai. Barang-barang yang ada
dirumah juga tersusun rapih. Air bersih yang digunakan sehari-hari adalah sumur
pompa yang berada di dekat dapur, sedangkan air PAM hanya digunakan untuk
keperluan masak saja terletak di sebelah kiri teras rumah. Septiteng rumah ini
terdapat di teras sebelah kanan.
Denah rumah

Dapur

Kamar tidur tempat

2 cuci

WC Ruang keluarga T

Kamar tidur

utama

Ruang tamu

Teras

Skala: 1 : 100

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Lingkungan tempat tinggal Tn. GS rata-rata merupakan penduduk asli yang
memang sudah lama tinggal disana. Kondisi lingkungan rumah cukup bersih,
karena setiap minggu warga sekitar rumah sering mengadakan kerja bakti. Fasilitas
yang terdapat di sekitar rumah Tn. GS yaitu Paud/TK, TPA, Masjid, Fasilitas
Kesehatan dan Swalayan

3. Mobilitas geografis keluarga (riwayat tinggal sebelumnya)


Sebelum menikah Tn. GS tinggal bersama kedua orang tua dan adik perempuannya
di Bekasi, sedangkan Ny. HN tinggal bersama kedua orang tuanya di Bekasi juga.

4. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat (kegiatan masyarakat yg


diikuti)
Keluarga Tn. GS cukup sering menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia di
dekat rumah. Bila salah satu anggota keluarga ada yang sakit, Tn. GS biasanya
langsung membawa ke RS terdekat. Menurut Ny. DN, anak-anak mereka pun
sering dibawa ke Posyandu, tetapi selama pandemic Ny. DN hanya sering
menimbang BB anak-anaknya di rumah dengan menggunakan timbangan digital.
5. Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung yang dimiliki oleh Tn. GS yaitu sebagai suami, Tn. GS selalu
menafkahi istri dan kedua anaknya, dan setiap anggotanya saling melengkapi.
Selain itu, keluarga Tn. GS juga masing-masing memiliki BPJS. Kadang-kadang
dari masing-masing orang tua mereka berkunjung ke keluarga Tn. GS atau
sebaliknya. Tn. GS bila libur kerja ataupun ada di rumah, juga selalu membantu
menjaga anak-anaknya ketika Ny. DN sedang mengerjakan pekerjaan rumah
lainnya.

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang terjalin diantara keluarga Tn. AS cukup baik. Bila ada masalah,
mereka selalu mendiskusikan berdua untuk mendapatkan solusi. Antar anggota
keluarga saling menghargai.

2. Struktur kekuatan keluarga


Pembuat keputusan di dalam keluarga ini adalah Tn. GS, tetapi semua itu adalah
hasil diskusi bersama istri. Untuk mengatur urusan keuangan rumah tangga, Tn.
GS menyerahkan sepenuhnya kepada Ny. DN termasuk gaji bulanan.

3. Struktur peran
Di keluarga ini, peran formal yang dijalankan oleh masing-masing anggota yaitu:
dimana seorang suami sekaligus ayah selalu memperhatikan kondisi istri dan
anak-anaknya. Jika sedang libur atau ada di rumah, Tn. GS pun selalu membantu
menjaga anak-anak jika Ny. DN sedang masak atau pergi ke pasar, dan juga
membantu pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan rumah, mencuci piring
bila istri tidak sempat. Ny. DN sebagai istri dan ibu, juga sangat menjalankan
peran sebagaimana mestinya. Keluarga ini selalu bergotong royong saat
melakukan pekerjaan rumah maupun dalam hal mengurus anak. Ny. DN juga
kadang-kadang meminta An. GL untuk menjaga adiknya saat Ny. DN sedang
mengerjakan pekerjaan rumah.
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. GS selalu menghindari makan-makanan yag diharamkan oleh
agamanya yaitu Agama Islam.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga ini mengajarkan kasih sayang antar sesama. Tn. GS dan Ny. DN juga
mengajarkan kepada anak mereka, untuk selalu berbagi dengan orang lain dan
saling membantu satu sama lain. An. GL dan An. GT juga selalu diajarkan untuk
saling menyayangi dan tidak memiliki sifat iri satu sama lain.

2. Fungsi sosialisasi
Tn. GS dan Ny. DN selalu menerapkan kepada anak-anaknya untuk saling
menghormati dan saling membantu satu sama lain. An. GL sering membantu
menjaga dan mengajak main adiknya saat Ny. DN sedang mengerjakan pekerjaan
rumah dan Tn. GS sedang bekerja.

3. Fungsi perawatan kesehatan (berkaitan masalah kesehatan umum yang ada di


dalam keluarga)
Ny. DN selalu mengikuti kegiatan posyandu untuk memantau kesehatan kedua
anaknya, jika diadakan program tersebut di wilayah lingkungan sekitar RW.
Selain itu Ny. DN, juga sangat memperhatikan makanan yang diberikan kepada
kedua anaknya. Ny. DN setiap hari selalu masak dengan menu wajib yaitu sayur
dan lauk pauk nabati ataupun hewani. Ny. DN pun sering membuat cemilan
dengan tujuan agar anak-anaknya tidak jajan diluar rumah.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek
Ny. DN mengatakan sangat khawatir dengan kondisi pandemic yang saat ini
sedang terjadi, karena Tn. GS masih bekerja di luar rumah.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Ny. DN selalu mengingatkan Tn. GS untuk selalu menjaga prokes jika sedang
keluar rumah, dan saat pulang kerumah harus segera mandi. Keluarga Tn. GS
juga selalu cuci tangan sepulangnya dari luar rumah.

3. Strategi koping yang digunakan


Keluarga mengatakan apabila ada masalah apapun mereka akan memikirkan
bersama – sama sehingga masalah menjadi lebih ringan. Jika ada masalah
keluarga lebih mengutamakan untuk berunding bersama dan jika masalah sulit
diatasi, keluarga mengkonsultasikan kepada orang yang lebih tua yaitu
orangtuanya.

4. Strategi adaptasi disfungsional


Tidak ada.

5. Pemeriksaan fisik: head to toe secara inspeksi, palpasi, auskutasi dan perkusi dan
tanda vital temasuk tinggi badan dan berat badan (lampirkan) dan kesimpulan
masalah kesehatan keluarga.

Komponen Tn. GS Ny. DN An. GL An. GT


Kepala Rambut berwarna Rambut berwarna Rambut berwarna Rambut berwarna
hitam, hitam, sedikit pirang, hitam,
mesochepal, tidak mesochepal, tidak mesochepal, tidak mesochepal, tidak
ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan,
tidak ada luka. tidak ada luka. tidak ada luka. tidak ada luka.

Mata Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak


anemis, sclera anemis, sclera anemis, sclera anemis, sclera
tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, tidak
tidak ada tidak ada tidak ada ada gangguan
ganggguan ganggguan gangguan penglihatan.
penglihatan. penglihatan. penghilatan.

Hidung Tidak ada secret, Tidak ada secret, Tidak ada secret, Ada secret, suara
bersih. bersih. bersih. sengau.

Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,


bersih,tidak ada bersih,tidak ada bersih,tidak ada bersih,tidak ada
gangguan fungsi gangguan fungsi gangguan fungsi gangguan fungsi
pendengaran. pendengaran. pendengaran. pendengaran.
Mulut Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, mukosa
gigi berlubang, gigi berlubang, karies gigi dan bibir lembab,
ada karang gigi, tidak ada karang gigi berlubang, karies gigi tidak
mukosa bibir gigi, mukosa mukosa bibir ada, nafsu makan
lembab. bibir lembab. lembab. sudah mulai
membaik.

Leher dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tenggoroka pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
n kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid. kelenjar tiroid.

Dada Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,


RR: 20 RR: 20 RR: 24 RR: 28
kali/menit, tidak kali/menit, tidak kali/menit, tidak kali/menit, batuk
ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, ada nyeri tekan, berdahak tetapi
tidak ada tidak ada tidak ada dahak sulit
penggunaan otot penggunaan otot penggunaan otot dikeluarkan, tidak
bantu napas, bantu napas, bantu napas, ada nyeri tekan,
sonor pada kedua sonor pada kedua sonor pada kedua sonor pada kedua
lapang paru, lapang paru, lapang paru, lapang paru, suara
suara nafas suara nafas suara nafas nafas ronchi pada
vesikuler, BJ I/II vesikuler, BJ I/II vesikuler, BJ I/II kedua lapang
normal. normal. normal. paru, BJ I/II
normal.

Abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen


datar tidak ada datar tidak ada datar tidak ada datar tidak ada
luka, peristaltic luka, peristaltic luka, peristaltic luka, peristaltic
usus 5 kali/menit, usus 5 kali/menit, usus 5 kali/menit, usus 5 kali/menit,
timpani, tidak ada timpani, tidak ada timpani, tidak ada timpani, tidak ada
nyeri tekan. nyeri tekan. nyeri tekan. nyeri tekan.

Ekstrimitas Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka,
tidak ada edema. tidak ada edema. tidak ada edema. tidak ada edema.
Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot
ekstermitas atas ekstermitas atas ekstermitas atas ekstermitas atas
5/5, dan 5/5, dan 5/5, dan 5/5, dan
ekstermitas ekstermitas ekstermitas ekstermitas
bawah 5/5. bawah 5/5. bawah 5/5. bawah 5/5.

Kulit Turgor kulit baik Turgor kulit baik Turgor kulit baik Turgor kulit baik
Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka

Kuku Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada sianosis
sianosis pada sianosis pada sianosis pada pada kuku,
kuku, sirkulasi kuku, sirkulasi kuku, sirkulasi sirkulasi baik
baik. baik baik

Suhu tubuh 36,4 ◦c 36,7 ◦c 36,9 ◦c 37 ◦c

Berat badan 58 kg 50 kg 23 Kg 13 kg

Tinggi badan 168 cm 157 cm 115 cm 88 cm

IMT IMT = 20,55 IMT = 20,28 IMT : 17,39 PB/U : Normal.


kg/m2 kg/m2 kg/m2 BB/PB : Normal
(normal) (normal) IMT/U: normal.

Tekanan 120/80 mmHg 110/70 mmHg - -


darah
Hasil GDS: 98 mg/dl. GDS: 102 - -
penunjang Kolesterol: 114 mmg/dl.
mg/dl Kolesterol: 121
Asam urat: 4,0 mg/dl.
(tgl 20 Des 2021) Asam urat: 3,2
mg/dl.
(tgl 20 Des 2021).

Kesimpulan Sehat Sehat Sehat ISPA

VII. HARAPAN KELUARGA TERHADAP ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA
Ny. DN mengatakan sangat berharap Perawat dapat membantu mengatasi masalah
kesehatan yang saat ini sedang dihadapi. Ny. DN berharap An. GT dapat segera
sembuh dari ISPA ini, dan tidak sering kambuh lagi.

VIII. PENJAJAKAN II
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
Keluarga Tn. GS terutama Ny. DN mengatakan bahwa batuk pilek yang dialami
oleh anaknya itu termasuk golongan ISPA. Penyebabnya yaitu dari udara yang
kotor , perubahan cuaca dan makanan yang merangsang tenggorokkan. Tanda dan
gejalanya yaitu tidak nafsu makan, demam di awal, batuk dan pilek.

2. Keluarga mampu memutuskan tindakan


Menurut Ny. DN, An. GT sudah mengalami bapil sejak 1 minggu yang lalu, yang
sebelumnya dialami terlebih dahulu oleh An. GL. Efek yang timbul jika penyakit
ini tidak segera diobati yaitu demamnya semakin tinggi. Untuk mengatasi agar
tidak terjadi komplikasi tersebut Ny. DN segera memberikan obat.

3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yg sakit


Ny. DN mengatakan langsung memberikan An. GL obat batuk dan 3 hari
kemudian sembuh. Sedangkan An.GT diberikan obat batuk dan penurun panas,
karena An. GT sempat demam selama 2 hari, untuk mengobati penyakit tersebut.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Ny. DN juga mengatakan untuk mengurangi bertambah parahnya bapil yang
dialami anak-anaknya, ia juga sering membuka jendela di pagi hari dan membawa
kedua anaknya berjemur dibawah sinar matahari kurang dari jam 10.00.

5. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan


Ny. HN mengatakan belum membawa anak-anaknya ke Dokter karena dengan
obat yang diberikan dan rutin berjemur, gejala ISPA berkurang, hanya saja pada
An. GT masih terdapat secret (ingus) yang keluar dari hidungnya, dan masih
batuk walaupun dahaknya masih susah dikeluarkan.
ANALISA DATA
NO. DATA FOKUS MASALAH
KEPERAWATAN
1. DS: Bersihan jalan napas tidak
‐ Ny. DN mengatakan, An. GT masih batuk efektif pada An. GT dengan
berdahak namun sulit untuk dikeluarkan. ISPA (D.0001).
‐ Ny. DN mengatakan

DO:
‐ An. GT tampak masih batuk berdahak.
‐ An. GT tampak masih flu (secret masih ada).
‐ Suara An. GT tampak sengau.
‐ Terdengar suara ronchi pada kedua lapang paru
An. GT.

2. DS: Kesiapan peningkatan


- Ny. DN mengatakan untuk mengobati anaknya pengetahuan pada keluarga
yang terkena ISPA, ia segera memberikan obat Tn. GS (D.0113).
batuk dan penurun demam (jika demam),
karena takut terjadi efek yang lebih bahaya.
- Ny. DN mengatakan setiap pagi ia rutin
mengajak kedua anaknya untuk berjemur di
bawah sinar matahari.
- Ny. DN mengatakan ia juga selalu membuka
jendela rumahnya untuk mengganti sirkulasi
udara di dalam rumah.
- Ny. DN mengatakan, jika batuk pilek yang
dialami oleh anak-anaknya tidak juga sembuh,
ia akan membawa anak-anaknya berobat ke
Dokter.
- Ny. DN mengatakan ia sangat berharap Perawat
dapat membantu mengatasi batuk pilek yang
terjadi pada anaknya.
DO:
- Ny. DN tampak sudah mengerti cukup banyak
tentang penanganan ISPA.
- Ny. DN tampak menerima kehadiran Perawat
untuk membantu mengatasi masalah kesehatan
yang terjadi oada keluarga terutama anak-
anaknya.

SKORING MASALAH KEPERAWATAN

1. Masalah kesehatan : Bersihan jalan napas tidak efektif pada An. GT dengan ISPA.
No. Komponen yang dinilai Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 1 ‐ Suara An. GT masih sengau.
(Aktual) ‐ Terdengar suara ronchi pada
kedua lapang paru An. GT.
‐ Masih tampak secret pada
hidung An. GT.
‐ An. GT tampak masih batuk
berdahak, tetapi sulit
dikeluarkan.
‐ Suara An. GT masih sengau.

2 Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 = 2 2 ‐ Pengetahuan Ny. DN


diubah mengenai pengobatan ISPA
(Mudah) baik.
‐ Ny. DN sudah melalukan
pengobatan untuk an. GT
cukup baik.
‐ Ny. DN dan Tn. GS selalu
bersama-sama merawat An.
GT (support system baik).
‐ Ny. DN mengatakan dengan
pengobatan yang sudah ia
lakukan anaknya, kondisi
kedua anaknya membaik,
hanya saja dahak An. GT
masih sulit keluar.
‐ Ny. HN memiliki BPJS yang
dapat dimanfaatkan untuk
berobat.
‐ Fasilitas kesehatan mudah
dijangkau.
3 Potensi masalah untuk 3/3 x 1 = 1 1 ‐ An. GT sudah mengalami
dicegah ISPA sejak 1 minggu yang
(Tinggi) lalu.
‐ Ny. GT sudah memberikan
obat batuk untuk meredakan
batuknya.

4 Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 1 - Ny. DN mengatakan saat


(Segera) AN. GL dan An. GT
mengalami batuk pilek, ia
langsung memberikan obat
dan tetap rutin membuka
jendela serta mengajak anak-
anaknya untuk berjemur.
- Ny. DN mengatakan hal ini
dilakukan, agar tidak terjadi
komplika atau efek yang
lebih bahaya jika bapil yang
dialami kedua anaknya tidak
segera diobati.

Jumlah 5 5

2. Masalah kesehatan: Kesiapan peningkatan pengetahuan pada keluarga Tn. GS.


No. Komponen yang dinilai Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 1 ‐ Ny. DN sudah cukup
(Aktual) mengetahui cara-cara
perawatan dalam mengatasi
ISPA.
‐ Ny. DN sangat berharap
Perawat dapat membantu
mengatasi masalah ISPA
yang terjadi pada An. GT.

2 Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 = 2 2 ‐ Pengetahuan Ny. DN


diubah mengenai pengobatan ISPA
(Mudah) baik.
‐ Ny. DN sudah melalukan
pengobatan untuk an. GT
cukup baik.
‐ Ny. DN dan Tn. GS selalu
bersama-sama merawat An.
GT (support system baik).
‐ Ny. DN mengatakan dengan
pengobatan yang sudah ia
lakukan anaknya, kondisi
kedua anaknya membaik,
hanya saja dahak An. GT
masih sulit keluar.
‐ Ny. HN memiliki BPJS yang
dapat dimanfaatkan untuk
berobat.
‐ Fasilitas kesehatan mudah
dijangkau.
3 Potensi masalah untuk 2 2 ‐ Ny. DN mengatakan An. GT
dicegah 2/3 x 1 = sudah 1 minggu mengalami
3 3
(Cukup) bapil dan dahak sulit
dikeluarkan tetapi hanya
minum obat batuk saja,
belum dibawa ke Dokter.

4 Menonjolnya masalah 1 1 - Ny. DN mengatakan An. GT


(Tidak perlu) 1/2 x 1 =
2 2 belum perlu dibawa ke
Dokter.

Jumlah 5 1
4
6

Prioritas diagnosa sesuai hasil skoring dari tiap masalah:


1. D.0001 Bersihan jalan napas tidak efektif pada An. GT dengan ISPA.
2. D.0113 Kesiapan peningkatan pengetahuan pada keluarga Tn. GS.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. GS

No Diagnosa TUM TUK Kriteria Standar Intervensi


1 D.0001 Setelah Setelah Kognitif ISPA adalah infeksi yang Dengan menggunakan Leaflet:
Bersihan dilakukan dilakukan menyerang salah satu 1. Identifikasi kesiapan dan
jalan napas kunjungan kunjungan saluran napas (hidung kemampuan anggota
tidak efektif selama 3 x 40 selama 1 x 40 hingga paru-paru). keluarga Tn. GS untuk
pada An. GT menit, menit, menerima informasi.
dengan ISPA. diharapkan diharapkan Penyebab: 2. Sediakan leaflet mengenai
keluarga Tn. keluarga Tn. - Virus. penyakit ISPA.
GS mampu GS mampu - Bakteri. 3. Berikan informasi kepada
secara mengenal - Udara yang buruk. keluarga Tn. AS terutama
mandiri masalah ISPA - Perubahan iklim. Ny. DN tentang pengertian,
mengatasi yang terjadi penyebab, tanda dan gejala
masalah pada An. GT Tanda dan gejala: ISPA.
kesehatan (pengertian, - Demam. 4. Berikan reinforcement.
ISPA yang penyebab, - Batuk.
diderita oleh tanda dan - Pilek.
An. GT . gejala ISPA. - Sering bersin.
- Sakit tenggorokkan.
- Mengeluarkan suara
sengau.
- Hidung tersumbat.

Setelah Afektif Keputusan keluarga yang 1. Identifikasi persepsi keluarga


dilakukan harus diambil: Tn. GS mengenai masalah
kunjungan - Menjaga pola makan dan informasi yang dapat
selama 1 x 40 yang bersih dan sehat. memicu konflik.
menit, - Memberikan obat 2. Motivasi keluarga Tn. GS
diharapkan sesuai tanda dan gejala untuk mengungkapkan tujuan
keluarga Tn. dan dosis yang telah perawatan untuk mengatasi
GS mampu ditentukan. masalah ISPA pada An. GT.
mengambil - Bila gejala semakin 3. Berikan dukungan kepada
keputusan yang memburuk, segera keluarga Tn. AS untuk
tepat untuk dibawa ke Dokter. memutuskan tindakan yang
mengatasi akan dilakukan dalam
masalah mengatasi ISPA pada An. GT
kesehatan ISPA 4. Berikan reinforcement.
pada An. GT.

Setelah Psikomotor - Perawatan tradisional 1. Identifikasi kesiapan dan


dilakukan (terapi komplementer) kemampuan anggota
kunjungan yang dilakukan untuk keluarga Tn. GS untuk
selama 1 x 40 mengatasi ISPA yaitu menerima informasi.
menit, dengan membuat 2. Ajarkan keluarga Tn. GS
diharapkan ramuan jeruk nipis terutama Ny. DN tentang
keluarga Tn. dicampur dengan cara membuat terapi
GS mampu kecap manis. komplementer: jerus nipis
melakukan - Ny. DN melakukan dicampur dengan kecap
perawatan redemonstrasi dalam manis, sesuai jurnal yang
terhadap An. pembuatan terapi telah didapat.
GT yang jeruk nipis dicampur 3. Anjurkan Ny. DN untuk
menderita kecap manis. memberikan langsung terapi
ISPA. - Ny. DN memberikan tersebut ke An. GT.
langsung terapi 4. Berikan reinforcement.
tersebut ke An. GT.

Setelah Afektif Cara untuk memodifikasi 1. Diskusikan dengan keluarga


dilakukan lingkungan untuk ISPA: Tn. GS tentang cara
kunjungan - Menjaga kebersihan memodifikasi lingkungan
selama G x 40 rumah. untuk ISPA.
menit, - Sering mencuci tangan. 2. Motivasi keluarga Tn. GS
diharapkan - Menjaga ventilasi untuk memodifikasi
keluarga Tn. rumah dengan baik. lingkungan untuk mengatasi
GS mampu - Menghindari asap ISPA.
memodifikasi rokok. 3. Berikan reinforcement.
dan - Berjemur dibawah
menciptakan sinar matahari selama ±
lingkungan 10 menit pada jam
yang sehat 07.00 – 10.00.
untuk
menunjang
kesehatan
keluarganya.

Setelah Afektif Fasilitas yang dapat 1. Diskusikan dengan keluarga


dilakukan digunakan: Tn. GS tentang fasilitas
kunjungan - Puskesmas. Pelayanan Kesehatan yang
selama 1 x 40 - Klinik. dapat digunakan.
menit, - Rumah Sakit. 2. Berikan kesempatan keluarga
diharapkan Tn. GS untuk memilih
keluarga Tn. fasilitas Pelayanan Kesehatan
GS mampu yang akan digunakan.
memanfaatkan 3. Motivasi keluarga Tn. GS
fasilitas untuk memanfaatkan fasilitas
Pelayanan Pelayanan Kesehatan.
Kesehatan. 4. Berikan reinforcement.

CATATAN PERKEMBANGAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. GS


Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanda
tangan

Anda mungkin juga menyukai