Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan yang diambl

berdasarkan penelitian ini :

1. Kegagalan penyelenggara sistem elektronik untuk menghapus konten-

konten kekerasan atau informasi elektronik dan dokumen elektronik yang

melanggar hukum dapat dianggap sebagai tindak pidana, karena

melanggar Undang-Undang Republik Indonesia (Nomor 19 Tahun 2016)

pada Pasal 26 Ayat 3 UU Perubahan sesuai Undang-Undang Nomor 11

Tahun 1991 tahun 2008 yang mengatur tentang informasi dan transaksi

elektronik, serta pemenuhan konten sebagai tindak pidana.

2. Bagi platform atau penyelenggara sistem elektronik yang tidak memblokir

konten-konten kekerasan atau informasi elektronik dan dokumen

elektronik yang melanggar hukum, mereka bertanggung jawab secara

pidana terhadap individu atau perusahaan. Namun dalam hal ini

pertanggungjawaban pidana tidak dapat ditegakkan karena tidak ada

sanksi hukum.Jika orang tersebut tidak menghapus informasi elektronik

dan file elektronik yang tidak relevan, hal itu akan sebagaimana diatur

dalam Pasal 26 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia UU No. 19

Tahun 2016 tentang Keputusan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik

81
B. Saran

Melalui pembahasan penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran

kepada pemerintah dan pembuat undang-undang, seperti saran yang diberikan

oleh peneliti:

1. Pemerintah dan pembuat peraturan perundang-undangan untuk memberikan

sanksi kepada penyelenggara sistem elektronik yang membiarkan atau

menghapus konten-konten kekerasan maupun informasi elektronik dan

dokumen elektronik yang melanggar aturan yang sudah ada.

2. Pemerintah dan pembuat peraturan membuat regulasi yang menjelaskan

secara rinci siapa penyelenggara sistem elektronik dan siapa yang tidak

menghapus konten-konten kekerasan maupun informasi elektronik dan

dokumen elektronik yang melanggar hukum.

82

Anda mungkin juga menyukai