Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No.

1, 2016

UJI EFEK IMMUNOMODULATOR DARI EKSTRAK DAUN MANGGIS (Garcinia


mangostana L.)DENGAN METODE CARBON CLEARENCE DAN MENGHITUNG
JUMLAH SEL LEUKOSIT PADA MENCIT PUTIH JANTAN

Yufri Aldi1), Sri Oktavia2), Sirda Yenni.B2)


1)
Universitas Andalas (UNAND) Padang
2)
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang

ABSTRACT

The research of immunomodulatory effect from the mangosteen (Garcinia mangostana) leaves ethanol
extract with a carbon clearance method and the counting of leukocytes cell amount in male white mice. Has been
done the ethanol extract of mangosteen (Garcinia mangostana) leaves is given to every mouse during six days with
a 100 mg/kg BW, 300 mg/kg BW, and 900 mg/kg BW dose. In the seventh day, it has been decided a phagocyte
index and the percentage amount of neutrophils, eusinofil, basophile, monocytes and lymphocytes. The result of the
research is showing a given ethanol extract of mangosteen (Garcinia mangostana) leaves at the 100 mg/kg BW, 300
mg/kg BW, and 900 mg/kg BW dose, it can increase a phagocytes index that is >1and increase the amount of
leukocytes cell that the extract has a characteristic of immunostimulatory.

Keywords : Mangosteen, Garcinia mangostana L, Imunomodulator,Carbon Clearence

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian uji efek imunomodulator dari ektrak etanol daun manggis dengan metoda
carbon clearence dan menghitung jumlah sel leukosit pada mencit putih jantan. Ekstrak etanol daun manggis
diberikan peroral selama 6 hari dengan dosis 100 mg/kg BB, 300 mg/kg BB dan 900 mg/kg BB, pada hari ke 7
ditentukan indeks fagositosis dan jumlah persentase sel neutrofil, eusinofil, basofil, monosit dan limfosit. Hasil
penilitian ini menunjukan pemberian ekstrak etanol daun manggis pada dosis 100 mg/kg BB, 300 mg/kg BB dan
900 mg/kg BB, dapat meningkatkan nilai indeks fagositosis >1 dan juga meningkatkan jumlah sel leukosit sehingga
ekstrak ini bersifat immunostimulansia.

Kata Kunci: Manggis, Garcinia mangostana L., Imunomodulator, Carbon Clearence

PENDAHULUAN Penelitian yang berkembang terutama pada


segi farmakologi maupun fitokimia,
Lingkungan sekitar kita mengandung berdasarkan indikasi tumbuhan obat yang
berbagai jenis organisme patogen misalnya telah digunakan oleh sebagian masyarakat
bakteri, virus, jamur, protozoa, dan parasit dengan khasiat yang teruji secara empiris.
yang dapat menyebabkan penyakit pada Hasil penelitian tersebut tentunya lebih
manusia.Manusia memiliki sistem memantapkan para pengguna tumbuhan obat
pertahanan tubuh yang lengkap untuk akan khasiat maupun kegunaannya
menghadapi serangan organisme patogen. (Dalimartha, 2009: Miksusanti et al, 2011).
Akan tetapi, munculnya manifestasi Sistem imunitas yang sehat adalah
penyakit pada seorang individu tidak hanya jika dalam tubuh bisa membedakan antara
dipengaruhi oleh organisme patogen diri sendiri dengan benda asing yang masuk
tersebut (Kresno, 2001). kedalam tubuh.Biasanya ketika ada benda
Dewasa ini penelitian dan asing yang memicu respon imun masuk
pengembangan tumbuhan obat baik di dalam kedalam tubuh dikenal sebagai antigen,
maupun diluar negeri berkembang pesat. molekul pengenal antigen dan fungsi

20
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

pertahanan tubuh yang diperentarai sel, 1,3,7-trihidroksi-2-meth-oksixanthone;


terutama yang berkaitan dengan imunitas 1,3,5- trihidroksi-13; 13-dimetil-H-pyran
terhadap penyakit (Jawetz et al, 2008). (7,6-b) dan xanthone-9-one pada inti batang
Upaya untuk meningkatkan sistem pohon manggis (Mardiana, 2011).
pertahanan tubuh menjadi penting dilakukan Xanthone bersifat sebagai
dalam rangka mempertahankan sistem immunomodulator karena menghasilkan
pertahanan tubuh agar tetap maksimal.Saat antibody, immunoglobulin G, interleukin 1,
keadaan fungsi dan jumlah sel imun kurang interleukin 6, interleukin 10, dan interferon.
memadai upaya peningkatan melalui (Sousa & Nascimento, 2005).
pemberian imunostimulan menjadi sangat Dari uraian diatas berbagai penelitian
penting. telah dilakukan untuk membuktikan efek
Imunostimulan digunakan sebagai terapi dari daun manggis, sementara itu peneliti
tambahan untuk penyakit yang disebabkan belum menemukan adanya penelitian yang
oleh organisme patogen, membantu menguji efek imunomodulator dari ekstrak
meringankan gejala penyakit infeksi serta daun manggis.Oleh karena itu, peneliti
mempercepat proses penyembuhannya, jika tertarik untuk menguji efek imunomodulator
belum terkena penyakit imunostimulan bisa dari ekstrak daun manggis dengan
dipakai sebagai tindakan preventif untuk menggunakan metode carbon clearence
mencegah penyakit, serta untuk pada mencit.
meninggkatkan daya tahan tubuh (Bellanti,
1993). METODE PENELITIAN
Xanthone dapat diisolasi dari kulit Alat
buah, buah, kulit batang, dan daun Alat-alat yang digunakan adalah
manggis.Xanthone berkhasiat sebagai jarum suntik (Widatra), botol maserasi,
antioksidan, antitumor, anti radang, gunting, timbangan hewan, kandang hewan,
antialergi, anti bakteri, anti jamur dan anti stop watch, mikropipet, rak tabung reaksi,
virus (Palakawong et al, 2010). Senyawa gelas ukur, kaca objek, plat tetes, lumpang
xanthone pertamayang sudah diisolasi dan stamfer, tabung reaksi, vial, spatel,
dinamakan alpha mangostin kemudian timbangan analitik (precisa xb 2204), spuit
ditemukan beta mangostin. 50 senyawa (Onemed), sonde, mikroskop (optilab),
xanthone di dapat dari kulit buah manggis, spektrofotometer UV-Visibel (Shimadzu),
17 senyawa xanthone di dapat dari buah rotary evaporator (Ika®).
manggis, 18 senyawa xanthone dari kulit
batang manggis, dan 3 senyawa xanthone Bahan
dari daun manggis (Chaverri et al, 2008). Daun manggis, etanol 70%
Xanthone berperan sebagai (Novaparin®), aquadest, NaCl Fisiologis 0,9
antioksidan yang bertugas mengimbangi % (Widata bakti), Natrium Carboxy Metil
peningkatan radikal bebas akibat proses Cellulose 0,5 % (Brataco), heparin
respirasi dikulit buah selama masa (Fahrenheit), metanol (Brataco), minyak
penyimpanan buah. Selain dikulit buah, emersi, asam asetat 1 %, pewarna Giemsa (
xanthone juga terdapat pada biji, kulit D6 100- Darstadt), tinta cina, kloroform,
batang, daun, dan sebagian kecil di daging serbuk Mg, Asam Klorida(Merck), Asam
buah manggis. Seorang peneliti di Sulfat (Merck).
Departemen Kimia, National University of
Singapore, berhasil mengisolasi senyawa
mangoxanthone, xanthone dulxanthone D;

21
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

Pengambilan sampel C.Penetapan kadar abu tidak larut asam


Sampel yang digunakan untuk Abu yang diperoleh pada penetapan
penelitian ini adalah daun manggis kadar abu total, didihkan dengan 25mL
(Garcinia mangostana L.) sebanyak 2 Kg asam sulfat encer P selama 5 menit,
yang diambil di daerah Kota Pariaman, kumpulkan bagian yang tidak larut dalam
Sumatera Barat. asam, saring melalui krus kaca masir atau
kertas saring bebas abu, cuci dengan air
Identifikasi tumbuhan panas, pijarkan hingga bobot tetap,
Identifikasi tumbuhan dilakukan di timbang. Hitung kadar abu yang tidak
Herbarium ANDA, Jurusan Biologi Fakultas larut dalam asam terhadap bahan yang
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, telah dikeringkan di udara (Departemen
Universitas Andalas Padang. Kesehatan Republik Indonesia, 2000).

Karakterisasi ekstrak Parameter spesifik


Parameter non spesifik (Departemen A. Identitas
Kesehatan RI, 2000)
Ekstrak yang diperoleh memiliki identitas
yang mendeskripsikan tata nama dan
A. Susut pengeringan
senyawa identitas ekstrak. Deskripsi tata
Botol timbang dangkal dipanaskan pada
nama tanaman meliputi nama ekstrak,
suhu 105° C selama 30 menit dan ditara.
nama latin tanaman (sistematika botani),
Ekstrak ditimbang sebanyak 1 g dan
bagian tanaman yang digunakan dan
dimasukkan kedalam botol timbang
nama tanaman Indonesia (Departemen
dangkal tersebut. Kemudian dipanaskan
Kesehatan Republik Indonesia, 2000).
dalam oven, dalam keadaan tutup terbuka
pada suhu 105° C selama 30 menit, dan
B.Uji Organoleptik.
diulangi hingga bobot tetap. Sebelum
Ekstrak yang diperoleh diuji secara
setiap penimbangan hasil pengeringan,
organoleptik menggunakanpengamatan
biarkan botol timbang dangkal dalam
panca indera yang menyatakan bentuk,
keadaan tertutup mendingin dalam
warna, rasa dan bau dari ekstrak.
desikator hingga suhu kamar.Timbang
hingga bobot tetap.
C.Kadar senyawa yang larut dalam air.
B.Penetapan Kadar Abu Total Maserasi sejumlah 5,0 gram ekstrak
Sebanyak 2 gram ekstrak dimasukkan ke selama 24 jam dengan 100 ml air
dalam krus yang telah dipijarkan dan kloroform LP menggunakan labu
ditara, ratakan.Pijarkan perlahan- lahan bersumbat sambil bekali-kali dikocok
hingga arang habis, didinginkan, dan selama 6 jam pertama dan kemudian
ditimbang.Jika arang tidak dapat hilang, dibiarkan selama 18 jam. Saring, uapkan
maka tambahkan air panas, saring 20 ml filtrat hingga kering dalam cawan
melalui kertas saring bebas abu. Pijarkan dangkal berdasarkan rata yang telah
sisa kertas saring dalam krus yang sama. ditara, panaskan residu pada suhu 105oC
Masukkan filtrat ke dalam krus, uapkan, hingga bobot tetap.Hitung kadar dalam
pijarkan hingga bobot tetap, lalu persen senyawa yang larut dalam air,
ditimbang. dihitung terhadap ekstrak awal
(Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2000).

22
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

D.Kadar senyawa yang larut dalam etanol. selama 6 jam dan didiamkan selama 18
Maserasi sejumlah 5,0 gram ekstrak jam, kemudian disaring.
selama 24 jam dengan menggunakan 100
4. Prosedur KLT
ml etanol (95%), menggunakan labu
Totolkan larutan uji dan larutan
bersumbat sambil bekali-kali dikocok pembanding, menurut cara yang tertera
selama 6 jam pertama dan kemudian pada masing-masing monografi dengan
dibiarkan selama 18 jam. Saring cepat jarak 1,5 sampai 2 cm dari tepi bawah
agar menghindarkan penguapan etanol lempeng dan biarkan mengering.
uapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam Tempatkan lempeng pada rak
cawan dangkal berdasarkan rata yang penyangga, hingga tempat penotolan
terletak di sebelah bawah, dan
telah ditara, panaskan residu pada suhu
masukkan rak ke dalam bejana
105oC hingga bobot tetap. Hitung kadar kromatografi.Larutan pengembang
dalam persen senyawa yang larut dalam dalam bejana harus mencapai tepi
etanol, dihitung terhadap ekstrak awal bawah lapisan penyerap, totolan jangan
(Departemen Kesehatan Republik sampai terendam.Letakkan tutup bejana
Indonesia, 2000). pada tempatnya dan biarkan sistem
hingga fase gerak merambat sampai
Uji Kandungan Kimia Ekstrak batas jarak rambat. Keluarkan lempeng
Kromatografi lapis tipis dan keringkan di udara, dan amati
Pola Kromatografi (Departemen Kesehatan bercak dengan sinar tampak ultraviolet
Republik Indonesia, 2000) gelombang pendek (254 nm). Ukur dan
1. Alat catat jarak tiap bercak dari titik
Alat yang digunakan untuk penotolan serta catat panjang
kromatografi lapis tipis yaitu lempeng gelombang untuk tiap bercak yang
kromatografi, rak penyimpanan, zat diamati dan tentukan harga Rf.
penyerap, bejana kromatografi, pipet
mikro dan lampu ultraviolet. Pembuatan Karbon Koloid
Serbuk karbon ditimbang sebanyak 1,6
2. Penjenuhan Bejana
gram, kemudian serbuk karbon
Kertas saring ditempatkan dalam bejana
disuspensikan dengan Natrium Carboxy
kromatografi. Tinggi kertas saring 18
Metil Cellulose 0,5 % dalam 25 mL Natrium
cm dan lebarnya sama dengan lebar
Clorida fisiologis 0,9 %, sehingga diperoleh
bejana. Sejumlah larutan pengembang
konsentrasi 64 mg/mL (6,4 % ) (Hidayana,
yang terdiri dari kloroform - etil asetat P
2008; Aldi dan Ben, 1998).
(9:1) dimasukkan ke dalam bejana.
Tutup kedap dan biarkan hingga kertas Metode Carbon clearence (Dashputre&
saring basah seluruhnya.Kertas saring Naikwade, 2010 )
harus selalu tercelup ke dalam larutan Selama 6 hari hewan percobaan diberi
pengembang pada dasar bejana. ekstrak daun manggis secara per oral satu
kali sehari sedangkan kontrol hanya diberi
3. Larutan uji KLT suspensi Natrium Carboxy Metil Cellulose
Sejumlah 500 mg ekstrak daun 0,5 %. Pada hari ke-7, ekor mencit di basahi
manggis, direndam di dalam labu ukur etanol dengan menggunakan kapas agar
sambil dikocok dengan 10 mL metanol pembuluh darah vena ekor berdilatasi

23
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

kemudian ujung ekor mencit dipotong dan n = Pengamatan ke


darah ditampung pada plat tetes yang telah (n=1,2,3,4,5 )
diberi sedikit heparin, homogenkan.Darah
diambil sebanyak 75 µL dan dilisis dengan 4 Perhitungan Harga Indeks Fagositosis
ml asam asetat 1 %. Darah ini digunakan Perhitungan harga indeks fagositosis
sebagai contoh blanko ( menit ke-0 ). dengan rumus sebagai berikut :
kemudian disuntikkan karbon koloid
sebanyak 0,1 mL / 10 g BB secara intravena, K indeks Fagositosis x
_____________________
darah mencit diambil 75 µL pada menit ke- IF mencit x =
3,6,9,12 dan 15 setelah penyuntikan karbon. K Fagositosis kontrol
Masing-masing darah tadi dilisis dengan 4 Keterangan :
mL asam asetat 1 % kemudian diukur IF = Indeks fagositosis
absorban dengan spektrofotometer UV- Mencit X = Mencit Yang sudah
Visibel pada panjang gelombang 650 nm. diperlakukan dan ditentukan
harga constant
Menghitung Jumlah Sel Leukosit fagositosisnya.
Darah yang digunakan adalah darah segar
pada prosedur metode carbon clearence. HASIL DAN PEMBAHASAN
Darah segar ditetesi pada kaca objek satu :
tetes dan diratakan dengan kaca objek lain Hasil identifikasi sampel menunjukkan
sehingga diperoleh lapisan darah yang bahwa sampel yang digunakan adalah daun
homogen ( hapusan darah ), lalu manggis (Garcinia mangostana L.)Pohon
dikeringkan, setelah kering lalu ditetesi manggis dapat dilihat pada Gambar 1.
dengan metanol, sehingga melapisi seluruh
hapusan darah, dibiarkan selama 5 menit.
Lalu tambahkan satu tetes larutan giemsa
yang telah diencerkan dengan air suling dan
dibiarkan selama 20 menit, cuci dengan air
suling , dikeringkan dan dilihat dibawah
mikroskop. Dihitung jumlah sel eusinofil,
neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit
dan monosit pada perbesaran 1000 x dengan
menggunakan minyak emersi.

Perhitungan Konstanta Fagositosis


Perhitungan Konstanta fagositosis
dengan rumus sebagai berikut :
Log A (n)-Log A (n-1) Gambar 1.Tanaman manggis
K = _____________________________
Dari 2 kg sampel segar daun manggis
t (n-1) - t (n)
diperoleh ekstrak kental sebanyak 28,3742 g
Keterangan :
dan rendemennya adalah 9,46 %. Hasil
K = Konstanta fagositosis
pengukuran susut pengeringan dari ekstrak
A (n) = Absorban pada Waktu ke n
tersebut adalah 9,29 % , kadar abu dari
A (n-1 ) = Absorban pada waktu ke n-
ekstrak kental daun manggis itu adalah 4,41
1
%, kadar abu tidak larut asam dari ekstrak
t = Waktu (3,6,9,12,15 menit )
daun manggis adalah 1,6577, kadar senyawa

24
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

larut air dari ekstrak etanol daun manggis


adalah 24,8618 dan kadar senyawa larut Ekstrak daun manggis. Pelarut metanol dan
etanol adalah 16,7053. eluen : Kloroform P- etil asetat P (9:1)
penampak noda sinar UV 254 nm.1,2 dan 3:
nodadari ekstrak daun manggis 4 : noda
pembanding α-Mangostin.
Pola kromatografi ekstrak etanol daun
Kemudian dilanjutkan dengan penetapan
manggis hasil KLT
kadar abu yang tidak larut dalam asam dari
ekstrak daun manggis.

3 4

1
1

Gambar 2. Hasil KLT


Tabel I. Penetapan kadar abu yang tidak larut asam

NO W0 W1 W2 A

35,2967 57,1399 35,3322 0,1625


1 g g g %

35,4215 59,0212 35,5525 0,1310


2 g g g %

38,4673 61,0184 38,4984 0,1374


3 g g g %
0,4309
Jumlah %
Rata-rata 0,1034
W0 = Berat krus porselen kosong (g)
W1 = Berat ekstrak daun manggis (g)
W2 = Berat krus porselen kosong + hasil pemijaran (g)
A = Kadar abu tidak larut asam ekstrak daun manggis (%)

25
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

Setelah dilakukan pengukuran kadar darah mencit setelah pemberian ekstrak


abu tidak larut asam maka kita dapat daun manggis
mencari harga konstanta fagositosis dari
Tabel II. Kostanta Fagositosis

Waktu Indeks Fagositosis


(menit) D1 D2 D3

3 2,117 2 1,941
6 8,167 0,333 1,833
9 2,181 0,909 3,455
12 0,481 0,192 0,554
15 1,687 0,625 0,218
Rata-rata 2,923 0,812 1,600
SD 0,403 0,412 0,59
Keterangan :

D1 :Dosis 100 mg / Kg BB
D2 : Dosis 300 mg / Kg BB
D3 : Dosis 900 mg / Kg BB
Setelah menentukan harga konstanta fagositosis kita dapat menentukan nilai dari harga
indeks fagositosis dari darah mencit setelah pemberian ekstrak daun manggis.

9
Indeks Fagositosis

8
7
6
5
D1
4
3 D2
2 D3
1
0
3 6 9 12 15
Waktu

Gambar 3. Grafik indeks fagositosis


Setelah dilakukan pengujian konstanta ekstrak daun manggis hasil dari gambar sel
fagositosis dan indeks fagositosis maka leukosit dapat dilihat pada Gambar 4, dan
dilakukan pengujian terhadap jumlah sel hasil perhitungan jumlah sel leukosit dapat
leukosit dari darah mencit setelah pemberian dilihat pada tabel di bawah ini

26
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

Sel neutrophil Sel Neutrofil Sel Basofil

Sel Eusinofil Sel Limfosit

Gambar 4. Gambar Sel Leukosit dari darah mencit setelah pemberian ekstrak daun manggis

Tabel III. Jumlah sel leukosit rata-rata mencit putih jantan yang diberikan karbon koloid secara
intravena setelah pemberian ekstrak etanol daun manggis selama 6 hari.

Kelompok Sel Leukosit

Neutrofil Neutrofil
Segmen Batang Limfosit Monosit Eusinofil
Kontrol 14,8 4 28 13 10,8
Dosis 100 mg/kg BB 24,6 3,4 11,6 19,6 16,4
Dosis 300 mg/kg BB 19 2,6 20,2 5,4 18
Dosis 900mg/kg BB 22,4 2,8 16 40 24,4
ditemukan beta mangostin. 50 senyawa
Xanthone dapat diisolasi dari kulit xanthone di dapat dari kulit buah manggis,
buah, buah, kulit batang, dan daun 17 senyawa xanthone di dapat dari buah
manggis.Xanthone berkhasiat sebagai manggis, 18 senyawa xanthone dari kulit
antioksidan, antitumor, anti radang, batang manggis, dan 3 senyawa xanthone
antialergi, anti bakteri, anti jamur dan anti dari daun manggis (Chaverri et al, 2008).
virus (Palakawong et al, 2010). Senyawa Xanthone berperan sebagai
xanthone pertamayang sudah diisolasi antioksidan yang bertugas mengimbangi
dinamakan alpha mangostin kemudian peningkatan radikal bebas akibat proses

27
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

respirasi dikulit buah selama masa abu dapat dilihat pada lampiran 4 gambar
penyimpanan buah. Selain dikulit buah, 12. Hasil pengukuran susut pengeringan
xanthone juga terdapat pada biji, kulit ekstrak adalah 9,29 % susut pengeringan ini
batang, daun, dan sebagian kecil di daging memenuhi syarat karena dibawah 10 %
buah manggis. Seorang peneliti di (Departemen Kesehatan RI, 1989). Ekstrak
Departemen Kimia, National University of dibuat menjadi tiga variasi dosis
Singapore, berhasil mengisolasi senyawa berdasarkan kelipatan yaitu ; 100 mg/kg BB,
mangoxanthone, xanthone dulxanthone D; 300 mg/kg BB, dan 900 mg/kg BB dalam
1,3,7-trihidroksi-2-meth-oksixanthone; bentuk suspensi Carboxy Metil Cellulose
1,3,5- trihidroksi-13; 13-dimetil-H-pyran 0,5%.
(7,6-b) dan xanthone-9-one pada inti batang Ekstrak daun manggis di
pohon manggis (Mardiana, 2011). Xanthone karakterisasi berdasarkan pada buku
bersifat sebagai immunomodulator karena Farmakope Herbal Indonesia, yaitu
menghasilkan antibody, immunoglobulin G, karakterisasi berdasarkan parameter non
inteleukin 1, interleukin 6, interleukin 10, spesifik, parameter spesifik dan uji
dan interferon. (Sousa & Nascimento, kandungan kimia. Karakterisasi parameter
2005). non spesifik yaitu meliputi susut
Proses penyarian sampel dilakukan pengeringan dan kadar abu, sedangkan
secara maserasi, sebab disamping parameter spesifik meliputi uji organoleptis
pelaksanaannya sederhana, mudah juga bisa dari ekstrak daun manggis dan uji
menghindari kemungkinan terjadinya kandungan kimia esktrak daun manggis
penguraian zat aktif yang terkandung dalam hanya dilakukan uji KLT
sampel oleh pengaruh suhu karena tidak ada Imunomodulasi adalah proses yang
proses pemanasan.Maserasi dilakukan dapat mempengaruhi sistem imun dari
dengan menggunakan etanol sebagai pelarut, sebuah organisme yang mengganggu fungsi
karena dapat melarutkan hampir semua zat, imun dan akan menghasilkan peningkatan
baik yang bersifat polar, semi polar atau non sistem imun spesifik dan non spesifik.
polar. Dalam proses maserasi dipakai etanol Tujuan fagositosis adalah menghilangkan
70%. Sebelum sampel dimaserasi, terlebih mikroorganisme dan benda asing,
dahulu dilakukan perajangan sehingga membunuh dan menelan sel benda asing
menyebabkan lebih banyak senyawa yang tersebut.Peningkatan indeks bersihan karbon
akan tertarik keluar bersama pelarut, (carbon clearence) mencerminkan
sehingga proses ekstraksi berjalan peningkatan fungsi fagositosis dari
sempurna, proses penguapan pelarut makrofag mononuclear dan sistem imun non
menggunakan Rotary evaporator (Bellanti, spesifik (Sonkar & Mishara, 2011).
1993). Sebelum digunakan sebagai hewan
Setelah proses maserasi selesai percobaan, mencit diaklimatisasi dalam
dilakukan maka hasil maserasi disaring. Sisa ruangan penelitian selama satu minggu. Hal
pelarut kemudian diuapkan dengan rotary ini bertujuan untuk mengetahui hewan
evaporator. Ekstrak kental yang diperoleh tersebut sakit atau tidak sebelum digunakan
adalah 28,3742 g, ekstrak yang didapat untuk penelitian, yang tidak menunjukan
ditentukan kadar abu dan susut pengeringan perubahan berat badan lebih dari 10%,.
dan KLT nya. Kadar abu ekstrak etanol daun Perubahan terbesar pada persentase 9.2%
manggis ini adalah 4,41 %, kadar abu ini dan terkecil pada 1,72%, itu menunjukan
memenuhi syarat karena hasil perubahan berat badan hewan tidak lebih
pengukurannya dibawah 6% , contoh kadar atau tidak kurang dari 10%, hewan tersebut

28
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

sehat dan bisa digunakan dalam penelitian sebagai marker dalam darah mencit adalah
(Vogel, 2002).. sebagai parameter yang diamati. Semakin
Pada penelitian ini dilakukan banyak karbon yang difagosit maka akan
pengujian untuk melihat efek sedikit karbon yang tinggal di dalam darah.
imunomodulasi ekstrak etanol daun manggis Untuk melihat efek fagositosis uji
terhadap respon imun non spesifik dengan bersihan karbon dapat dibuatkan suatu kurva
menggunakan metoda carbon clearance baku antara karbon dalam darah dengan
dan partikel karbon sebagai marker yang absorban, dari kurva tersebut maka
diinjeksikan secara intravena pada hewan diperoleh persamaan Y= a + bx. Pembuatan
percobaan, kecepatan bersihan karbon kurva baku ini gunanya untuk melihat
dihitung tiap selang waktu tertentu, karbon hubungan linier antara kadar karbon dalam
sebagai benda asing akan difagosit ole sel- darah mencit dengan absorbannya,
sel fagosit khususnya sel neutrofil dan Pada pengukuran nilai absorban
monosit. Karbon yang digunakan adalah darah mencit yang mengandung karbon
tinta cina dimana mempunyai ukuran dengan panjang gelombang maksimum 650
partikel yang kecil sehingga tidak terjadi nm memperlihatkan bahwa pemberian
penyumbatan pada pembuluh darah.Tinta ekstrak etanol daun manggis mempengaruhi
cina dikeringkan dulu sebelum digunakan jumlah atau kadar karbon. Perubahan kadar
untuk mendapatkan karbon untuk karbon tersebut mengindikasikan bahwa
pembuatan larutan koloid terukur secara adanya respon imun dari tubuh terhadap
kuantitatif. Karbon sebagai benda asing akan masuknya zat asing kedalam tubuh.
segera difagosit oleh sel leukosit khususnya Perubahan kadar karbon ini dapat dilihat
sel neutrofil dan monosit. dari adanya penurunan nilai absorban. Dari
Ekstrak kental daun manggis dibuat nilai absorban ini dapat ditentukan nilai
dengan sediaan uji dalam bentuk suspensi konstanta fagositosis, dimana nilai konstanta
karena tidak larut secara sempurna didalam fagositosis merupakan parameter yang
air. Pensuspensi yang digunakanan adalah menunjukan kecepatan fagositosis oleh sel-
Natrium Carboxy Metil Cellulose 0,5 %, sel fagositik.
karena bersifat inert sehingga tidak Dari hasil penelitian konstanta
mempengaruhi khasiat zat aktif, fagositosis Dari nilai konstanta fagositosis
menghasilkan suspensi yang stabil, dapat diperoleh nilai indeks fagositosis,
resistensi yang baik terhadap mikroba, seiring dengan meningkatnya konstanta
kejernihan tinggi dan pada konsentrasi ini fagositosis maka nilai indeks fagositosis
telah terbentuk suspensi yang baik. Ekstrak juga akan meningkat, hasil. Hasil penelitian
yang telah dilarutkan dengan Natrium menunjukan konstanta dan indeks
Carboxy Metil Cellulose 0,5 % diberikan fagositosis kelompok yang diberi ekstrak
secara oral, karena bentuk pemberian oral etanol daun manggis lebih tinggi
merupakan bentuk pemberian obat secara dibandingkan kelompok kontrol.Dari nilai
umum yang dilakukan, pemberian mudah, indeks fagositosis dapat disimpulkan bahwa
aman dan tidak menyakitkan (Loomis, ekstrak etanol daun manggis dapat
1987). meningkatkan fagositosis terhadap karbon,
Ekstrak etanol daun manggis artinya ekstrak etanol daun manggis ini
diberikan selama 6 hari berturut-turut, memiliki kemampuan sebagai
tujuannya untuk memberikan kesempatan imunostimulan.
bagi zat uji untuk membantu meningkatkan Hasil uji homogenitas variansi
jumlah sel fagosit.Keberadaan karbon dengan levene statistik dari eusinofil,

29
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit 2. Efek yang paling tinggi sebagai
dan monosit sama (P>0,05) sehingga uji imunostimulansia dari ekstrak daun
Anova dengan menggunakan uji F dapat manggis adalah pada dosis 100
dilanjutkan. Uji anova terhadap neutrofil mg/kg BB.
segmen menunjukan pemberian ekstrak 3. Pemberian ekstrak etanol daun
etanol daun manggis pada mencit manggis dosis 100 mg/kg BB, dosis
mempengaruhi rata-rata neutrofil segmen 300 mg/kg BB dan 900 mg/kg BB
dengan signifikan (P<0,05). Hasil uji lanjut pada mencit putih jantan dapat
Duncan menunjukan kelompok rata-rata meningkatkan persentase dari
jumlah neutrofil segmen terdapat dua subset neutrofil segmen, eusinofil, monosit
yang artinya terdapat perbedaan yang nyata dan limfosit.
.
Uji anova terhadap neutrofil batang DAFTAR PUSTAKA
menunjukan pemberian ekstrak etanol daun
manggis pada mencit mempengaruhi rata- Aldi, Y., &Elfi , S. B. (1998). Aktifitas
rata neutrofil batang dengan signifikan fraksi asam tumbuhan
(P<0,05).. Uji lanjut Duncan menunjukan Andrographis paniculata Ness
kelompok perlakuan mempunyai rata-rata terhadap kemampuan fagositosis
neutrofil batang terdapat saru subset yang dengan metode carbon
artinya tidak ada perbedaan yang nyata clearance.Jurnal Sains dan
antara kelompok dengan meningkatnya Teknologi Farmasi.3(1),43-51.
dosis. Uji anova terhadap monosit
menunjukan pemberian ekstrak etanol daun Bellanti, J.A(1993), Imunologi III.
manggis pada mencit mempengaruhi rata- Diterjemahkan oleh A.S Wahab,
rata monosit dengan signifikan (P<0,05).. dan N.Soerapto: Yogyakarta: Gajah
Uji lanjut Duncan menunjukan kelompok Mada Press.
perlakuan mempunyai rata-rata monosit
Chaverri, J. P, Cardenas-Rodriguez, N,
terdapat empat subset yang artinya terdapat
Orozco, I. M, & Perez, R.J.M.
perbedaan yang nyata berdasarkan
(2008).Medicinal properties of
peningkatan dosisnya.Ekstrak etanol daun
mangosteen (Garcinia
manggis dapat meningkatkan jumlah
mangostana).Foodchemtox, 46,
monosit pada mencit putih jantan.
3227-3239.
KESIMPULAN Dalimartha, S. (2009).Atlas tumbuhan obat
Indonesia.(Edisi 6). Jakarta:
Kesimpulan
Pustaka Bunda.
Dari hasil penilitian yang telah
dilakukan tentang uji efek Dashputre, N.L.,& Naikwade, N.S.(2010).
immunomodulator ekstrak daun manggis Immunomodulatory activity of
terhadap mencit putih jantan dapat Abutilon indicum L on albino mice,
disimpulkan sebagai berikut: International Journal of Pharma
1. Ekstrak etanol daun manggis dosis Sciences and Researh,No 1, 3
100 mg/kg BB, 300 mg/kg BB dan
900 mg/kg BB yang diberikan Departemen Kesehatan Repuplik
terhadap mencit putih jantan bersifat Indonesia.(2010) Farmakope
imunostimulansia.

30
Jurnal Farmasi Higea, Vol. 8, No. 1, 2016

Herbal Indonesia (Edisi I). Jakarta: Bacillus cereus. Volume 14 nomor


Depkes RI. 3(C).Jurnal Penelitian Sains:
Universitas Sriwijaya , Sumatera
Departemen Kesehatan RI.(2000). Selatan, Indonesia
Parameter standar umum ekstrak .
tumbuhan obat. Jakarta: Depkes RI. Palakawong, Sophanodora, P, Picuschpen,
S, & Phongpaicit, S. (2010).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Antioxidant and antimicrobial
(1989). Materia Medika Indonesia, activities of crude extracts from
(Jilid V). Jakarta: Depkes RI. mangosteen (Garcinia mangostana
L.) parts and some essential oils.Int.
Departemen Kesehatan RI. (2008). F. Researc. J, 17, 583-589.
Farmakope Herbal
Indonesia.(Edisi I). Jakarta: Depkes Sonkar, R., & Mishara, R. N.
RI. (2011).Imunomodulatory activity of
triphala magaext.International
Hidayana, V. (2008). Pengaruh ekstrak journal of research in
etanol rimpang temu putih pharmaceutical and biomedical
(curcuma zedoaria [Berg] Rosch) sciene. 2.
terhadap kemampuan fagositosis
dan jumlah sel leukosit pada Vogel, H.G. (2002). Drug discovery and
mencit putih evaluations pharmacological
jantan.(Skripsi).STIFI-YP assays.(2th Edition). Germany:
Padang. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Jawetz., Melnick. & Adelberg.(2008).


Mikrobiologi Kedokteran.alih
bahasa: Huriawati hartanto. (Edisi
23). Jakarta: Penerbit Buku
Kedoteran ECG.
Kresno, S.B. (2001). Imunologi diagnosis
dan prosedur laboratorium. (Edisi
IV). Jakarta: UI Press.
Loomis, T.A. (1987). Toksikologi Dasar.
Penerjemah: Limono, A. D.
Yogykarta: Gajah Mada University.
Mardiana, L. (2011). Ramuan dan khasiat
kulit manggis.Jakarta: Penebar
Swadaya.

Miksusanti, at al(2011). Aktifitas campuran


ekstrak kulit manggis (Garcinia
Mangostana L) dan kayu secang
(Caesalpina sappan L) terhadap

31

Anda mungkin juga menyukai