Sebelum menopause, risiko seorang wanita terhadap penyakit jantung dan stroke, lebih rendah
daripada seorang pria. Namun setelah menopause, risiko tersebut menjadi lebih tinggi pada wanita
daripada pria. Hal ini berkaitan dengan menurunnya hormon estrogen pada wanita menopause yang
diduga mempunyai efek protektif terhadap penyakit jantung maupun stroke. Selain itu, kenaikan
berat badan pada wanita menopause juga meningkatkan faktor risiko terhadap penyakit-penyakit
tersebut.
Menopause memang merupakan tahapan yang sangat berarti bagi para wanita. Namun sebenarnya
perubahan fisik maupun psikologis yang kurang diharapkan dapat diminimalkan dengan menjalankan
pola hidup yang lebih sehat. Tentunya pola hidup sehat ini harus dimulai sejak muda, tidak hanya
dimulai saat masa menopause tiba.
Pola hidup sehat seperti apakah yang diperlukan? Menghindari rokok maupun alkohol sangat penting
untuk mencegah munculnya gejala-gejala menopause yang tidak diinginkan. Olah raga teratur juga
mempunyai peranan sangat penting dalam hal ini. Di samping itu, asupan gizi juga perlu
diperhatikan. Di sinilah industri pangan dapat mengambil peranan dalam pemenuhan gizi segmen
tersebut.
Zat gizi untuk tulang
Dengan menurunnya hormon estrogen pada masa menopause, kemampuan tubuh untuk menyerap
kalsium berkurang secara drastis. Oleh karena itu, tidak optimalnya pembentukan massa tulang
sebelum masa menopause akan meningkatkan risiko wanita terhadap osteoporosis. Di samping itu,
kurangnya asupan kalsium setelah masa menopause juga meningkatkan risiko terhadap
osteoporosis. Mengapa? Karena tubuh tetap membutuhkan kalsium untuk kelancaran metabolisme
dan jika asupan dari makanan kurang, kalsium dari tulanglah yang akan diambil.
Tentunya kalsium bukan satu-satunya mineral yang dibutuhkan untuk mencegah osteoporosis pada
masa menopause. Vitamin D, magnesium dan fosfor juga merupakan faktor penting untuk
pembentukan tulang yang kuat serta pencegahan osteoporosis.
Zat gizi untuk mencegah hot flushes
Hot flushes yang kerap menyertai menopause dapat diminimalisir dengan menghindari lingkungan
yang panas dan stress. Makanan-makanan yang dapat menimbulkan panas seperti jahe dan cabai,
sebaiknya dihindari. Demikian juga dengan kafein. Salah satu zat gizi yang diduga membantu
mencegah atau menurunkan gejala ini, adalah isoflavon yang banyak terkandung pada kedelai.
Selain itu, vitamin E dan omega-3 juga diduga membantu mengurangi hot flushes.
Zat gizi untuk mencegah penyakit jantung dan stroke
Seperti halnya osteoporosis, pencegahan terhadap penyakit jantung dan stroke, seharusnya dimulai
sedini mungkin, jauh sebelum menopause terjadi. Memilih makanan yang rendah atau tanpa lemak
merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Asupan lemak yang berlebih akan
menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Tingginya LDL dalam darah
dapat menimbulkan sumbatan pada aliran darah yang pada akhirnya dapat memicu penyakit jantung
atau stroke. Pada saat memasuki masa menopause, wanita cenderung mengalami peningkatan
kadar kolesterol darah sehingga risiko terhadap kedua penyakit tersebut meningkat. Wanita dengan
kadar kolesterol tinggi, harus sangat waspada dan menurunakn kadar kolesterolnya, sebab saat
menopause tiba, kadar kolesterol akan semakin tinggi lagi.
Selain asupan lemak, asupan garam juga harus dibatasi, sebab asupan garam (sodium/natrium)
berlebih memicu hipertensi yang berujung pada peningkatan risiko terhadap penyakit jantung dan
stroke. Batas maksimal asupan sodium adalah 2300 mg atau 1 sendok teh garam, suatu jumlah yang
tanpa disadari sering terlewatkan.
Selain membatasi asupan lemak dan garam, beberapa zat gizi yang diperlukan untuk menurunkan
resiko penyakit jantung dan stroke adalah serat makanan dan omega-3. Serat makanan banyak
terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Zat gizi ini selain membantu menurunkan kolesterol, juga
melancarkan saluran pencernaan. Omega-3 yang banyak terdapat pada ikan laut dalam atau pada
produk-produk yang difortifikasi dengan omega-3, merupakan anti inflamasi/anti peradangan yang
juga bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Di samping zat gizi tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah berat badan dan stress. Wanita
yang mengalami menopause, cenderung mengalami kenaikan berat badan, oleh karena itu, mereka
perlu menjaga keseimbangan kalori dengan mengatur asupan kalori yang masuk dari makanan dan
kalori yang dikeluarkan melalui olah raga. Memilih makanan yang rendah/tanpa lemak, rendah kalori
dan mengandung serat dapat membantu mencegah kenaikan berat badan. Sebaiknya, wanita
dengan berat badan berlebih, segera menurunkan berat badannya dengan pola makan rendah kalori
dan olah raga sebelum memasuki masa menopause.
Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah berusaha mempunyai pikiran yang tenang, positif dan
jauh dari stress karena membantu meminimalkan gejala-gejala yang muncul bersama menopause.
Gizi, olah raga dan menghindari stress memang selalu menjadi solusi yang tepat di setiap tahap
kehidupan manusia.
Oleh : Susana
Head of Nutrition Research Center
for Diet and Sport Nutrition
PT Nutrifood Indonesia
(FOODREVIEW INDONESIA Edis April 2011)
https://www.foodreview.co.id/blog-56584-Gizi-Wanita-Menopause.html
Baru
Home
Kesehatan Lansia
Gizi Lansia
Pola makan sehat lansia tidak hanya membahas pilihan makanan untuk
wanita menopause saja, tapi kecukupan kadar air dalam tubuh. Wanita
menopause biasanya mengalami gejala menopause vagina kering dan kulit
kering yang disebabkan oleh penurunan hormon estrogen.
Guna mencegah vagina kering dan menjaga kulit sehat masa menopause,
konsumsi air perlu Anda tingkatkan. Akan tetapi, sebaiknya lansia tidak
minum air terlalu banyak. Setidaknya, Anda minum 8 gelas per hari untuk
menjaga kelembapan kulit serta menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Lebih baik, menghindari minum alkohol dan mengurangi minuman tinggi
gula, seperti minuman bersoda atau minuman berenergi.
3. Cara mengolah makanan harus sehat
Pola makan yang sehat tidak sebatas hanya memperhatikan pilihan makan.
Anda juga perlu memperhatikan cara mengolah makanan tersebut.
Pasalnya, proses memasak bisa meningkatkan nutrisi tertentu pada
makanan. Sebagai contoh, menggoreng makanan bisa meningkatkan
kandungan lemak dan kolesterol pada makanan.
Agar makanan untuk wanita menopause tetap sehat, kurangi mengolah
makanan dengan cara menggoreng atau membakar makanan. Lebih baik
Anda mengolah makanan dengan cara mengukus, merebus, atau
memanggang. Jika memang perlu digoreng, gunakan sedikit minyak zaitun
dengan pengaturan api yang sedang.
4. Perhatikan porsinya
Agar pola makan sehat yang sedang Anda terapkan jadi lebih sempurna,
berikut pilihan makanan yang bisa Anda nikmati sebagai menu makanan
utama maupun camilan.
1. Sayur dan buah
Vitamin dan mineral untuk lansia yang paling banyak dapat ditemukan
pada sayur dan buah. Sebagian jenis vitamin, seperti vitamin C dan vitamin
A memiliki sifat antioksidan yang bisa melawan radikal bebas yang
menyebabkan stres oskidatif dan peradangan. Nah, dengan makan buah
dan sayur, tubuh akan terlindungi dari peradangan dan kerusakan sel.
Perlu Anda ketahui bahwa peradangan dalam jangka panjang bisa
menyebabkan penyakit jantung dan diabetes. Itu artinya, wanita
menopause yang mengonsumsi sayur dan buah secara rutin kemungkinan
besar terlindungi dari penyakit kronis.
Ada banyak pilihan buah dan sayur yang bisa Anda nikmati, seperti jeruk,
pisang, apel, anggur, brokoli, sawi, bayam, dan tomat. Anda tinggal
mengombinasikan makanan tersebut supaya tidak bosan.
2. Ikan, telur, dan daging
Selain sayur dan buah, makanan lain yang juga menyehatkan untuk wanita
menopause adalah ikan, telur, atau daging sapi. Makanan ini mengandung
protein, zat besi, kalsium, dan lemak sehat yang tubuh butuhkan.
3. Produk susu
Satu lagi pilihan makanan untuk wanita menopause penuhi yang penting,
yakni makanan kaya lignan dan isoflavon. Lignan merupakan polifenol yang
ada pada biji-bijian dan kacang-kacangan, termasuk beberapa jenis sayur
dan buah. Konsumsi makanan kaya lignan secara rutin dapat menurunkan
risiko osteoporosis. Sebagai contoh makanan kaya lignan adalah biji rami
(flaxseed).
Sementara isoflavon adalah estrogen pada tanaman yang termasuk dalam
kelompok antioksidan. Senyawa ini memiliki sifat antiperadangan yang
dapat menurunkan risiko penyakit kronis pada wanita menopause.
Makanan yang kaya isoflavon antara lain kacang kedelai, tempe, tahu, dan
oncom.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Menopause
Menopause adalah berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara
Fase akhir dalam kehidupan wanita setelah masa reproduksi berakhir disebut
a. Premenopause
tanda-tanda menopause.
b. Perimenopause
tahun sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause. Pada masa ini menopause masih
berlangsung.
c. Postmenopause
a. Merasa tua.
d. Mudah tersinggung.
b. Kulit mudah terbakar sinar matahari (timbul pigmentasi dan menjadi hitam).
dan degenerasi jaringan dan sel-selnya. Timbulnya kerentanan terhadap kondisi gizi di
Gigi-geligi menopause mungkin sudah banyak yang rusak bahkan copot, sehingga
sehingga tidak perlu digigit atau dikunyah keras-keras. Makanan yang dipotong kecil-
kecil, lunak dan mudah di telan akan sangat membantu para menopause dalam
mengkonsumsi makanannya.
makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar pencernaan,.
Makanan yang tidak banyak mengandung lemak,pada umumnya lebih mudah dicerna,
tetapi harus cukup mengandung protein dan karbohidrat. Kadar serat yang tidak
dicerna jangan terlalu banyak, tetapi harus cukup tersedia untuk melancarkan
obstipasi, factor lain yang mengganggu kondisi gizi menopause secara tidak langsung
Patut diingat kembali bahwa keperluan energi pada masa menopause sudah
menurun, jadi jangan disediakan seperti masih belum berusia lanjut. Ada baiknya bila
mereka dijaga jangan sampai menjadi kegemukan, karena akan lebih menderita
berbagai kelainan atau penyakit gizi yang berhubungan dengan kondisi obesitas
meningkat pada kelompok menopause yang umum sangat ditakuti ialah kemungkinan
untuk hidup berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi
pada wanita menopause yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang
memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktifitas.
Yang jumlah umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada usia dewasa.
memang lebih rendah dari pada usia dewasa muda (turun sekitar 5-10%), kebutuhan
cukup (sekitar 50%), kebutuhan vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda.
Atau dengan cara praktis melihat di DKGA (Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan)
2. Menu yang disajikan untuk usia menopause harus mengandung gizi yang seimbang
yakni mengandung sumber zat energi, sumber zat pembangun dan sumber zat
pengatur. Dalam hal ini kita bisa mengacu pada makanan empat sehat lima sempurna.
tekstur atau bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh : gangguan pada gigi
(gigi tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus lunak, misal nasi ditim, lauk
4. Makanan yang kurang baik bagi menopause adalah makanan berlemak tinggi seperti
seperti jerohan (usus, hati, ampela, otal dll), lemak hewan, kulit hewan (misal kulit
ayam, kulit sapi, kulit babi dll), goreng-gorengan, santan kental. Karena seperti prinsip
yang disebutkan tadi bahwa kebutuhan lemak di usia menopause berkurang dan pada
menopause mengalami perubahan proporsi jaringan lemak. Hal ini bukan berarti
contoh misalnya bila menu hari ini lauknya sudah digoreng, maka sayurannya lebih
baik sayur yang tidak bersantan seperti sayur bening, sayur asam atau tumis. Bila hari
ini sayurnya bersantan maka lauknya dipanggang, dikukus, dibakar atau ditim.
5. Pada usia menopause harus diberi pengertian untuk mengurangi atau kalau bisa
menghindari makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi. Contoh bahan
makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi adalah garam dapur, vetsin,
daging kambing, jerohan, atau makanan yang banyak mengandung garam dapur
misalnya ikan asin, telur asin, ikan pindang. Mengapa pada masa menopause harus
menghindari makanan yang mengandung garam natrium yang tinggi ? Hal ini
dikarenakan pada lansia mudah mengalami hipertensi. Hal ini, seperti yang dijelaskan
tadi bahwa elastisitas pembuluh darah telah menurun dan terjadi penebalan di dinding
pembuluh darah yang mengakibatkan mudahnya terkena hipertensi. Selain itu indera
pengecapan pada menopause mulai berkurang, terutama untuk rasa asin, sehingga rasa
asin yang cukup-pun terasa masih kurang bagi mereka, lalu makanan ditambah garam
yang banyak, hal ini akan meningkatkan tekanan darah pada menopause. Jadi kita
memang perlu sampaikan kepada wanita menopause bahwa panduan rasa asinnya
tidak bisa lagi dipakai sebagai ukuran, karena bila dengan panduan asin dari wanita
menopause, untuk kita yang belum menopause akan terasa asin sekali.
6. Di usia menopause harus memperbanyak makan buah dan sayuran, karena sayur dan
buah banyak mengandung vitamin, mineral dan serat. Wanita menopause sering
sayur dan buah yang kaya akan serat maka akan melancarkan buang air besar. Untuk
buah, utamakan buah yang bisa dimakan dengan kulitnya karena seratnya lebih
banyak. Dengan mengkonsumsi sayuran dan buah sebenarnya di usia menopause tidak
7. Selain konsumsi sayur dan buah, menopause harus banyak minun air putih.
Kebutuhan air yakni 1500 – 2000 ml atau 6 -8 gelas perhari. Air ini sangat besar
artinya karena air menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya penyakit di saluran
kemih seperti kencing batu, batu ginjal dan lain-lain. Air juga sebagi pelumas bagi
fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan cairan maka fungsi, daya
tahan dan kelenturan tulang juga berkurang. Air juga berguna untuk mencegah
Jauhi rokok :
minimal terdiri dari 4 jenis bahan makanan yaitu bahan makanan pokok, lauk pauk,
Pada usia menopause kebutuhan zat gizi kurang diperlukan untuk pertumbuhan
fisik, tetapi lebih banyak untuk mengganti jaringan tubuh yang rusak dan
mempertahankan derajat kesehatan. Oleh karena itu untuk usia menopause diperlukan
vitamin, mineral dan serat dalam jumlah yang cukup guna pemeliharaan dan
mendukung kelancaran proses dalam tubuh agar tetap berjalan secara normal.
Usia menopause sangat dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi zat
kapur dan zat besi seperti yang terdapat dalam ikan, daging, susu rendah lemak,
zat kapur dan zat besi dalam jumlah yang cukup dapat mencegah pengeroposan tulang
sehari-hari dengan gizi seimbang, pilih jenis bahan dan diolah sesuai kondisi fisik dan
menopause, karbohidrat biasanya diperoleh dari makanan pokok seperti beras, jagung,
Sumber energi selain dari karbohidrat, juga berasal dari lemak dan protein.
Untuk mengetahui apakah usia menopause telah tercukupi kebutuhan energinya dapat
Konsumsi energi yang terlalu banyak akan menyebabkan usia lanjut menjadi
gemuk, sebaliknya konsumsi energi yang kurang akan menyebabkan usia lanjut
menjadi kurus.
Cara mengetahui berat badan yang normal bagi usia lanjut dapat digunakan
penghitungan indeks massa tubuh (IMT), yang pada prinsipnya adalah melihat
yang bersumber dari hewani misalnya daging berlemak, sedangkan minyak banyak
digunakan untuk menggoreng. Makanan berlemak terutama yang berasal dari hewani
tinggi, jantung, ginjal dan sebagainya. Sekalipun demikian bukan berarti usia
kacangan. Disamping itu menopause sebaiknya mengkonsumsi lemak tidak lebih dari
seperempat kebutuhan energi. Jika hal tersebut diterjemahkan dalam minyak goreng
maka usia menopause paling banyak mengkonsumsi 3 sendok makan minyak sehari.
Apabila jumlah minyak ini dituangkan dalam hidangan sehari-hari, maka tiap kali
makan usia menopause paling banyak makan 1 jenis makanan yang digoreng.
4. Makanlah Makanan Sumber Zat Gizi
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah
merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makan. Kekurangan zat besi dalam
besi (AGB) atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah. Jika AGB ini
Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan sayuran berwarna
hijau tua. Guna memudahkan penyerapan zat besi dalam tubuh sebaiknya bahan
Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya
kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi juga merupakan sumber
vitamin A.
Tanda-tanda AGB antara lain : pucat, lemah, lesu, pusing dan penglihatan
sering berkunang-kunang.
Makan pagi secara teratur dalam jumlah yang cukup dapat memelihara
kerja.
Apabila usia lanjut tidak membiasakan makan pagi maka kadar gula darah
akan mengalami penurunan, kurang tenaga, badan jadi lesu, keringat dingin,
Jenis hidangan untuk makan pagi sebaiknya terdiri dari sumber zat tenaga, zat
pembangun, dan zat pengatur. Contoh menu makan pagi misalnya nasi dengan lauk
pauk dan sayuran segar, bubur ayam, bubur kacang ijo, bubur manado, dan
sebagainya.
Bagi seseorang yang tidak sempat makan pagi dirumah, agar tetap
tidak berasa dan telah dididihkan serta disimpan dalam wadah yang bersih dan
tertutup.
Air sangat dibutuhkan sebagai media dalam proses metabolisme dalam tubuh.
(shock).
Minumlah air yang bersih dan aman sekurang-kurangnya dua liter atau setara
dengan delapan gelas setiap hari, agar proses dalam tubuh dapat berlangsung dengan
jenis olahraga yang aman dan tidak menimbulkan resiko cedera, misalnya jalan biasa,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mengetahui tentang prinsip gizi pada usia menopause maka akan diketahui
tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk melewati masa menopause tanpa rasa
Pada saat tubuh menjadi tua, umumnya seseorang akan memilki/ mengalami
bahan-bahan yang tidak baik bagi penyakit atau tubuh di masa tua sehingga tidak
biasanya terjadi antara usia 45-50 tahun atau masa berhentinya haid sama sekali. Pada
usia menopause ini akan terjadi perubahan-perubahan fisik dan juga psikologi
sehingga perlu suatu persiapan untuk melewati masa menopause ini agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan. Karena pada masa ini, kebanyakan wanita akan merasa
tertekan, dengan keberadaannya dan kadang juga sering tersinggung, merasa tidak
berguna, serta banyak gejala-gejala lain yang membuatnya merasa tidak nyaman.
Makan makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan merupakan pendukung untuk
hidup lebih berkualitas pada wanita menopause. Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi
memperhatikan faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktifitas.
Yang jumlah umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada usia dewasa.
B. Saran
Perlu adanya dukungan psikologis untuk wanita yang mengalami menopause
sehingga mereka memiliki kualitas hidup yang positif, karena menopause merupakan
hal yang wajar. Selain itu, dianjurkan untuk memenuhi status gizi dan berolahraga
agar wanita diusia menopause ini tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Graha Ilmu