Anda di halaman 1dari 4

MATERI PENYULUHAN PROLANIS

dr. MINTARSIH T, MM

HARI / TANGGAL : Jumat, 9 Juni 2023


JAM : 15.30 WIB - selesai
TEMPAT : FKTP dr. Mintarsih, M.M, Jl. Jl. Raya Solo-Sragen No. 100,
Kebakkramat, Karanganyar
URAIAN :
KEGIATAN Penyuluhan Kesehatan dengan Materi “Makanan Instan, Inilah 9
Dampaknya jika Dikonsumsi Berlebihan”

NARASUMBER : dr. Mintarsih T, MM

Meski praktis dan harganya terjangkau, makanan instan perlu dibatasi konsumsinya. Bila
dikonsumsi terlalu sering atau berlebihan, makanan instan dapat memicu berbagai masalah
kesehatan yang membahayakan tubuh, mulai dari kolesterol tinggi hingga penyakit jantung.

Sesuai namanya, makanan instan merupakan jenis makanan yang dapat diproses atau dimasak
dalam waktu singkat, sehingga bisa segera dikonsumsi. Tidak heran bila makanan instan
kerap menjadi solusi di tengah kepadatan aktivitas atau bagi siapa pun yang tidak memiliki
cukup waktu untuk memasak.

Meski begitu, makanan instan mengandung kalori, lemak, garam, dan gula yang tinggi
sehingga dapat membahayakan tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan.

Beberapa Dampak Makanan Instan bagi Tubuh

Bila dimakan sesekali dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, makanan instan masih
terbilang aman bagi kesehatan. Namun, saat dikonsumsi berlebihan, makanan instan berisiko
mengganggu kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat terjadi bila
terlalu banyak mengonsumsinya:

1. Masalah pencernaan

Makanan instan memiliki kandungan serat yang rendah, bahkan tidak ada sama sekali.
Padahal, kurangnya asupan serat dalam tubuh bisa menyebabkan terjadinya berbagai
masalah pencernaan, seperti sembelit atau konstipasi.

2. Obesitas

Makanan instan cenderung memiliki kalori yang tinggi dan mengandung lebih banyak
lemak serta karbohidrat. Bila dikonsumsi secara berlebihan, makanan instan dapat
meningkatkan risiko terjadinya kelebihan berat badan, bahkan obesitas.

3. Tekanan darah tinggi

Tidak hanya obesitas, tekanan darah tinggi atau hipertensi juga dapat mengintai orang
yang sering mengonsumsi makanan instan. Ini karena tingginya kandungan garam di
dalamnya bisa membuat tubuh menahan lebih banyak cairan, sehingga meningkatkan
volume dan tekanan darah.

4. Diabetes

Makanan instan juga mengandung banyak karbohidrat sederhana dan gula, sehingga
meningkatkan risiko terjadinya gangguan penyerapan gula ke dalam sel yang dapat
menyebabkan diabetes tipe 2.
5. Penyakit jantung

Bila memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes dan kebiasaan konsumsi makanan
instan tetap dilakukan, risiko mengalami gangguan jantung pun akan meningkat.
Gangguan di jantung bisa berupa gagal jantung, jantung bengkak, bahkan serangan
jantung.

6. Stroke

Kebiasaan mengonsumsi makanan instan juga dapat memicu terjadinya stroke di usia
muda. Ini karena terlalu banyak konsumsi makanan instan bisa meningkatkan
kolesterol dalam darah dan membentuk plak yang berisiko mengakibatkan stroke.

7. Radang sendi

Kelebihan berat badan atau obesitas akibat konsumsi makanan instan secara
berlebihan dapat memberikan tekanan ekstra pada persendian, terutama pinggul dan
lutut. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko terkena radang sendi yang gejalanya
berupa nyeri sendi, bengkak, dan kemerahan.

8. Serangan asma

Terlalu sering konsumsi makanan instan hingga menimbulkan obesitas juga dapat
meningkatkan risiko terkena serangan asma dan memperburuk gejalanya. Jaringan
lemak yang berlebihan, terutama yang menumpuk di area dada, bisa memperparah
peradangan di saluran pencernaan dan memengaruhi fungsinya.

9. Suasana hati memburuk

Selain beberapa penyakit di atas, makanan instan juga dapat memengaruhi suasana
hati. Beberapa penelitian membuktikan bahwa makanan tinggi gula dan tinggi lemak
dapat memperburuk suasana hati, bahkan meningkatkan risiko terjadinya depresi.

Makanan instan berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan bila dikonsumsi secara
berlebihan, sehingga Anda disarankan untuk membatasi asupannya.

Daripada mengonsumsi makanan instan sebagai menu makan sehari-hari, lebih baik terapkan
pola makan sehat yang tentunya dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Anda pun dapat
berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pola makan yang sesuai dengan kondisi
kesehatan dan kebutuhan Anda.
MATERI PENYULUHAN PROLANIS
dr. MINTARSIH T, MM

HARI / TANGGAL : Jumat, 23 Juni 2023


JAM : 15.30 WIB - selesai
TEMPAT : FKTP dr. Mintarsih, M.M, Jl. Jl. Raya Solo-Sragen No. 100,
Kebakkramat, Karanganyar
URAIAN :
KEGIATAN Penyuluhan Kesehatan dengan Materi “5 Manfaat Daun Pecah
Beling dan Cara Tepat Mengolahnya”

NARASUMBER : dr. Mintarsih T, MM

Daun pecah beling sudah lama dimanfaatkan oleh orang-orang di beberapa daerah di
Indonesia sebagai obat herbal. Mereka percaya, daun ini dapat memberikan banyak manfaat,
salah satunya adalah membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Daun pecah beling (Strobilanthes crispa) merupakan tanaman yang biasanya dijadikan
tanaman hias atau tanaman pagar karena memiliki bentuk daun dan bunga yang cantik.
Tanaman ini juga sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit.
Tiap daerah di Indonesia punya penyebutan yang berbeda-beda untuk tanaman ini. Ada yang
bilang keji beling, keci beling, kayu gambir, atau kembang bugang. Jadi, jangan heran ya
kalau kamu mendengar orang lain menyebut tanaman ini dengan istilah yang berbeda.

Manfaat Daun Pecah Beling


Daun pecah beling diyakini baik untuk kesehatan karena banyaknya kandungan nutrisi di
dalamnya. Daun ini kaya akan kalium, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin C, vitamin B1, dan
vitamin B2.
Selain itu, daun pecah beling juga mengandung senyawa tanaman, seperti fenol, katekin,
tanin, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid. Senyawa tersebut berperan sebagai
antiradang, antioksidan, antibakteri, antijamur, dan antikanker.
Berkat nutrisinya ini, daun pecah beling dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan
berikut ini:
1. Meringankan infeksi kulit
Daun pecah beling diketahui memiliki sifat antibakteri. Penelitian menyebutkan
kalau ekstrak tanaman ini dapat membantu mengatasi infeksi kulit yang disebabkan
oleh bakteri Staphylococcus aureus, seperti bisul, selulitis, dan impetigo. Selain
infeksi kulit, bakteri tersebut juga bisa menyebabkan bakteremia.
Untuk meringankan infeksi kulit, pastikan kamu juga ikuti anjuran pengobatan dari
dokter selain mengonsumsi daun pecah beling.
2. Mengatasi diare
Kamu bisa lho mengonsumsi daun pecah beling untuk mengatasi diare. Hal ini
berkat sifat antibakteri yang ada di daun pecah beling diketahui bisa membantu
mengatasi diare akibat infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli).
Selain itu, pastikan kamu juga perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi dan
perbanyak konsumsi makanan rendah serat untuk mengurangi jumlah tinja yang
diproduksi tubuh.
3. Menurunkan kadar gula darah
Daun pecah beling dipercaya bisa jadi alternatif pengobatan herbal untuk penderita
diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Senyawa tanaman pada daun pecah beling dapat
menghambat kerja enzim alfa-glukosidase yang berperan dalam penyerapan gula
darah. Sensitivitas insulin pun juga bisa meningkat dengan konsumsi daun ini.
Manfaat daun pecah beling yang satu ini tentu bisa menjadi lebih maksimal bila
dibarengi dengan memperhatikan asupan dan porsi makanan yang dikonsumsi,
rutin berolahraga, mencukupi waktu istirahat, dan mengelola stres dengan baik.

4. Menangani batu ginjal


Obat herbal satu ini sering dimanfaatkan untuk menangani batu ginjal. Senyawa
dalam daun pecah beling dipercaya mampu memecah batu ginjal menjadi lebih
kecil, sehingga tidak menyumbat saluran kemih dan bisa mengalir keluar melalui
urine dengan mudah.
Barengi konsumsi daun pecah beling dengan perawatan rumahan lainnya, seperti
minum air putih yang cukup, minum perasan air lemon, hindari minuman bersoda,
serta batasi makanan tinggi garam.
5. Mencegah kanker
Daun pecah beling juga diketahui punya sifat antikanker yang dapat mencegah
beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker hati, atau kanker usus
besar. Tentunya manfaat ini tidak hanya karena konsumsi daun pecah beling saja,
ya, tetapi juga harus didukung dengan pola hidup sehat.

Nah, itulah kelima manfaat daun pecah beling yang bisa kamu dapatkan dengan rutin
mengonsumsinya. Meski begitu, manfaat tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut untuk
memastikan efektivitas dan keamanannya.
Sebagian penelitian yang menyebutkan manfaat dari daun pecah beling di atas juga masih
dilakukan pada hewan coba dan belum pada manusia secara langsung. Jadi jangan
menggantikan obat herbal ini dengan pengobatan yang telah diberikan oleh dokter, ya.

Cara Mengonsumsi Daun Pecah Beling


Untuk mendapatkan manfaat di atas, kamu bisa mengonsumsi daun pecah beling sebagai teh.
Teh daun pecah beling memiliki rasa yang agak sepat dan pahit dengan warna kehijauan.
Teh herbal ini bisa dibuat dari bubuk yang dijual di pasaran atau merebus daunnya sendiri di
rumah. Kalau kamu ingin buat sendiri, yuk simak cara berikut ini:
 Siapkan kurang lebih 15 lembar daun pecah beling
 Cuci daun pecah beling sampai bersih
 Rebus daun pecah beling dengan 2 gelas air selama 15 menit
 Saring air rebusan daun pecah beling dan diamkan hingga dingin sebelum diminum
Jika kamu ragu atau bingung, sebelum mengonsumsi daun pecah beling atau tanaman herbal
lainnya untuk mengobati suatu penyakit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dulu, ya. Hal
ini penting guna memastikan keamanan konsumsi teh herbal terhadap kesehatanmu atau
menentukan dosis aman minum teh.

Anda mungkin juga menyukai