Buku ini berjudul ’’Khasiat dan Manfaat Daun Dewa dan Sambung Nyawa’’ yang sangat
berguna untuk mengobati berbagai penyakit yang sejak zaman dulu telah dimanfaatkan oleh
nenek moyang kita. Buku ini ditulis oleh Dra. Herti Maryani dan Dra.Suharmiati,M.Si,Apt
dimana mereka telah banyak melakukan penelitian dan pengembangan tentang pelayanan
pengobatan obat tradisional dan efek pemberian ramuan. Buku ini disajikan dengan bahasa yang
lugas dan ilustrasi yang menarik. Tampilan tata letak juga baik sehingga para pembaca dengan
mudah memahami manfaat dari daun dewa dan sambung nyawa. Buku ini sangat cocok dibaca
oleh kalangan umum yang ingin mengetahui tanaman dewa dan sambung nyawa secara
mendalam.
Indonesia merupakan sebuah negeri yang memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA)
yang sangat melimpah. Sudah tidak diragukan lagi, bahwa tanaman daun dewa dan sambung
nyawa ini banyak sekali tumbuh di sekitar kita, bahkan sering kali tumbuh secara liar di
perkarangan.
Tanaman daun dewa dan sambung nyawa memiliki banyak manfaat biasanya untuk
mengobati demam, rash atau ruam dikulit, dan kelainan ginjal. Kedua tanaman ini juga banyak
dimanfaatkan untuk mengontrol penyakit kencing manis dan hyperlipidemia atau kadar
kolesterol tinggi. Berdasarkan pengalaman, kedua tanaman ini ternyata juga dapat mengatasi,
mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri dari beberapa penyakit dan gangguan kesehatan
seperti kanker dan tumor.
Keunggulan dari buku ini sangat banyak. Diantaranya buku ini menyingkap aneka cara
memanfaatkan daun dewa dan sambung nyawa untuk menaklukkan berbagai penyakit, termasuk
cara budi dayanya. Buku ini juga menjelaskan cara pembuatan ramuan, makanan serta minuman
yang dapat di konsumsikan oleh kita. Akan tetapi, buku ini mempunyai kelemahan pada sampul
yang digunakan. Sampul buku ini kurang menarik, sehingga sangat sedikit orang yang tertarik
membaca buku ini.
Daun Dewa dan Sambung Nyawa mempunyai banyak khasiat, salah satunya sebagai obat
antikanker. Kedua tanaman ini termasuk dalam famili asteraceae. Beberapa masyarakat sukar
membedakan kedua tanaman ini atau bahkan ada yang menganggap kedua tanaman ini sama.
Oleh karena itu dalam buku ini Daun Dewa dan Sambung Nyawa di bahas dengan tuntas, mulai
dari morfologi tanaman, khasiat, cara membudidayakannya dan masih banyak lagi informasi
yang didapat dalam buku ini.
MENGENAL DAN MEWASPADAI PENYAKIT DIABETES
Selama ini kita mengenal obat-obatan herbal atau ramu-ramuan sebagai pengobatan
alternatif yang biasa digunakan untuk sebuah penyembuhan, selain obat-obatan yang
mengandung bahan kimia. Sebab, tidak semua penyakit harus disembuhkan dengan obat kimia
yang mengandung efek samping dan menyebabkan ketergantungan.
Pada 2009, Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) yang saat itu menjabat menteri
kesehatan mengatakan dalam laporannya yang dimuat situs resmi Departemen Kesehatan
(Depkes), bahwa nilai perdagangan jamu di Indonesia mencapai lebih dari Rp4
triliun per tahun. Angka ini semakin meyakinkan kita bahwa bahan obat-obatan
alami di Indonesia memiliki nilai ekonomi tinggi. Bahkan, China dan Jepang
sudah banyak membeli lahan di Indonesia untuk ditanami tanaman obat, lalu
mereka membawa hasilnya ke negara mereka, mengolah, mengekspor lagi ke
negara-negara lain termasuk Indonesia.
Mereka menanam di Indonesia karena kualitas tanah di Indonesia lebih baik
daripada tanah mereka. Sehingga, membuat tanaman seperti jahe atau kunyit
memiliki senyawa aktif dengan kandungan lebih tinggi (halaman 6). Buku Sehat
Holistik Secara Alami yang ditulis Tjok Gde Kerthyasa dan Indri Yuliani ini
mengupas beberapa hal yang berkaitan dengan pengobatan dan penyembuhan berbagai
penyakit dengan memanfaatkan kekayaan alam sekitar.
Tanpa kita sadar, di sekitar kita ternyata banyak tumbuhan, buah-buahan, bahkan
bunga yang berguna untuk mencegah dan mengobati aneka penyakit kronis yang
selama ini diidap oleh banyak orang. Sebut saja stroke, kanker, hipertensi dan
aneka penyakit kronis lainnya. Dari jenis buah ada buah murbei (Morus
rubra/alba). Buah ini berwarna merah kehitaman, rasanya manis dan banyak
ditemukan di daerahdaerah dataran tinggi.
Dari semua pohon buah, menurut penulis buku ini, murbei adalah salah satu yang
paling banyak mengandung khasiat bagi kesehatan, baik untuk mencegah maupun
mengobati penyakit. Buah murbei kaya akan mineral terutama zat besi,
antioksidan anthocyanins dan resveratol, serta vitamin C dan B kompleks. Dengan
kandungan itu, buah murbei sangat bermanfaat bagi penderita anemia atau kurang
darah, pusing, jantung berdebar, dan cepat letih (halaman 88).
Jamblang (Syzygium cumini), jambu biji (Psidium guajava), sirsak (Annona
muricata) dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) adalah buah-buahan yang juga
bermanfaat untuk mencegah dan mengobati aneka penyakit. Buah jamblang sangat
penting dikonsumsi bagi penderita diabetes dan hiperglikemik. Sementara buah
jambu biji, sebagaimana umum diketahui, bisa untuk mengobati diare. Khasiat
buah sirsak sendiri berefek pada ginjal, saluran kencing, saluran pencernaan,
dan lever (halaman 89-90). Dari jenis bunga, ada kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis) yang juga bisa digunakan untuk mengobati banyak penyakit.
Air rebusan bunganya mampu menurunkan panas demam, menyejukkan radang
tenggorokan, batuk berdahak kuning dan panas dalam (halaman 93-94). Ada juga
bunga tembelekan (Lantana camara). Tanaman ini senang dengan tempat panas dan
kering. Biasanya tumbuh di tepi jalan dan mengeluarkan aroma yang khas. Tanaman
ini ternyata memiliki manfaat, seperti antiradang, antidemam dan antimikorba.
Rebusan bunga tembelekan bisa dimanfaatkan untuk mengobati radang tenggorokan,
asma, batuk, bronkitis, flu, dan demam.
Tetapi, hati-hati, dosis berlebihan bisa menyebabkan pusing dan mual. Wanita
hamil dilarang minum ramuan dari tanaman ini (halaman 92). Buku ini memuat
lengkap ramuan herbal yang sangat bermanfaat demi kesehatan dan penting untuk
diketahui oleh banyak orang. Tidak hanya memaparkan aneka jenis tanaman dan
tumbuhan, buku ini dilengkapi gambar serta caracara mengolah ramuan, hingga
bagaimana menyajikannya.
Penulis dalam buku 210 halaman ini ingin menjelaskan bahwa, di sekitar kita
banyak jenis tumbuhan dan buahbuahan yang bermanfaat bagi kesehatan. Sehingga,
dalam menghadapi berbagai penyakit kita tidak harus bergantung pada obat-obat
kimia. Obat konvensional (kimiawi) menggunakan molekul/senyawa aktif diekstrak,
diisolasikan dari bahan alami atau bahan sintesis. Cara kerja obat kimiawi
memang lebih cepat dan instan, tetapi memiliki efek samping yang lebih besar.
Sementara, obat herbal menggunakan seluruh senyawa yang ada pada bahan alami.
Senyawa aktifnya berperan, dan senyawa-senyawa lain juga ikut. Jadi, tubuh
harus memetabolisme semua senyawa itu. Inilah sebabnya cara kerja obat herbal
lebih lama, tetapi permanen, dan kemungkinan menimbulkan efek samping yang
lebih kecil.