“Semoga kita menjadi pengikut Kritus yang lebih berbakti dan lebih disiplin.
Semoga kita menghargai-Nya dalam pikiran kita dan mengucapkan nama-
Nya dengan kasih.”
2
Yesus adalah satu-satunya sumber kita yang sejati akan harapan
dan sukacita abadi.
Hati orang yang bertobat,
Berharap padamu.
Kepada yang menderita,
Betapa baik-Mu.
Betapa syair musik yang indah, dan betapa merupakan pesan pengharapan yang
ditambatkan pada Injil Kristus! Adakah seseorang di antara kita, dalam semua lapisan
masyarakat, yang tidak membutuhkan harapan dan mencari sukacita yang lebih besar?
Ini adalah kebutuhan universal dan dambaan jiwa manusia, dan itu adalah janji-janji
Kristus kepada para pengikut-Nya. Harapan diulurkan kepada “orang yang bertobat”
dan sukacita datang kepada yang “berharap.”
Penyesalan harganya mahal—itu seharga kesombongan kita dan ketidakpekaan kita,
tetapi khususnya itu seharga dosa-dosa kita. Karena, seperti yang ayah Raja Lamoni
ketahui dua puluh abad yang lalu, inilah harga dari harapan yang sejati. “Ya Allah,”
dia berseru, “akankah Engkau menyingkapkan diri-Mu kepadaku, dan aku akan
melepaskan segala dosaku untuk mengenal Engkau … agar aku boleh dibangkitkan
dari yang mati, dan diselamatkan pada hari terakhir.” (Alma 22:18). Ketika kita, juga,
bersedia melepaskan semua dosa kita untuk mengenal-Nya dan mengikuti-Nya, kita,
juga, akan dipenuhi dengan sukacita kehidupan kekal.
Dan bagaimana dengan yang lembut hati? Di dunia yang terlalu sibuk untuk menang
melalui intimidasi dan berupaya untuk menjadi nomor satu, tidak ada kerumunan
besar orang yang antre untuk membeli buku-buku yang mengajak menjadi lebih
lembut hati. Tetapi orang yang lembut hati akan mewarisi bumi, suatu
pengambilalihan usaha yang sangat mengesankan—dan dilakukan tanpa intimidasi!
Cepat atau lambat, dan kita berdoa semoga lebih cepat daripada lebih lambat, setiap
orang akan mengakui bahwa jalan Kristus bukan saja merupakan jalan yang benar,
tetapi pada akhirnya jalan satu-satunya menuju harapan dan sukacita. Setiap lutut
akan bertekuk dan setiap lidah akan mengakui bahwa kelemahlembutan lebih baik
dari kebiadaban, bahwa kebaikan hati lebih hebat daripada pemaksaan, bahwa suara
yang lembut menyingkirkan amarah. Pada akhirnya, dan lebih cepat daripadanya jika
mungkin, kita harus menjadi lebih seperti Dia .…
Yesus, sumber sukacita,
Engkaulah pahala;
Jadilah kemuliaanku,
Untuk selamanya.
Itu adalah doa pribadi saya dan harapan saya bagi seluruh dunia .… Saya bersaksi
bahwa Yesus adalah satu-satunya sumber sejati dari sukacita yang abadi, bahwa satu-
satunya kedamaian abadi kita ada di dalam Dia. Saya sunguh berharap Dia menjadi
“kemuliaan [kita]” sekarang, kemuliaan yang kita masing-masing dambakan secara
individu dan satu-satunya hadiah kemenangan yang segenap manusia dan bangsa
dapat secara permanen anggap berharga. Dia adalah hadiah kemenangan kita pada
waktu ini dan dalam kekekalan. Setiap hadiah kemenangan lain pada akhirnya
tidaklah berguna. Setiap kemegahan lain memudar seiring berjalannya waktu dan
lenyap bersama segala unsur. Pada akhirnya, … kita akan tahu tidak ada sukacita
sejati kecuali di dalam Kristus.
… Semoga kita menjadi pengikut Kritus yang lebih berbakti dan lebih disiplin.
Semoga kita menghargai-Nya dalam pikiran kita dan mengucapkan nama-Nya dengan
kasih. Semoga kita berlutut di hadapan-Nya dengan kelembutan hati dan belas
kasihan. Semoga kita memberkati dan melayani orang lain agar mereka boleh
melakukan hal yang sama.6
3
Kebutuhan terbesar di seluruh dunia adalah iman yang aktif dan
tulus kepada Juruselamat dan ajaran-ajaran-Nya.
Ada orang yang menyatakan adalah kuno percaya pada Alkitab. Apakah kuno percaya
kepada Allah, kepada Yesus Kritus, Putra Allah yang Hidup? Apakah kuno percaya
pada kurban pendamaian-Nya dan kebangkitan? Jika demikian, saya menyatakan diri
saya sendiri kuno dan Gereja adalah kuno. Dengan sangat sederhana Guru
mengajarkan asas-asas kehidupan kekal dan pelajaran-pelajaran yang mendatangkan
kebahagiaan kepada mereka yang beriman untuk percaya. Tampaknya tidaklah
beralasan untuk menganggap perlunya memodernisasikan ajaran-ajaran Guru ini.
Pesan-Nya berkenaan dengan asas-asas yang kekal.7
Di zaman ini, seperti di setiap zaman sebelum kita dan di setiap zaman yang akan
mengikuti, kebutuhan terbesar di seluruh dunia adalah memiliki iman yang aktif dan
tulus terhadap ajaran-ajaran dasar Yesus dari Nazaret, Putra yang hidup dari Allah
yang hidup. Karena banyak orang menolak ajaran-ajaran tersebut, itu semakin
menjadi alasan mengapa orang-orang percaya yang tulus pada Injil Yesus Kristus
hendaknya mempermaklumkan kebenarannya dan memperlihatkan melalui teladan
kuasa dan kedamaian dari kehidupan yang saleh dan lemah lembut .…
Bagaimana kita seharusnya bertindak ketika kita disakiti, disalahpahami, diperlakukan
dengan tidak adil atau tidak baik, atau dizalimi? Apa yang seharusnya kita lakukan
jika kita disakiti oleh mereka yang kita kasihi, atau dilewati dalam promosi jabatan,
atau dikenakan tuduhan palsu, atau alasan-alasan kita diserang secara tidak adil?
Apakah kita balik melawan? Apakah kita mengirimkan batalyon yang lebih besar
lagi? Apakah kita kembali pada prinsip mata ganti mata dan gigi ganti gigi, atau …
apakah kita menyadari bahwa ini akhirnya justru membuat kita buta dan ompong? .…
Dalam keagungan kehidupan-Nya dan teladan dari ajaran-ajaran-Nya, Kristus
memberi kita banyak nasihat dengan janji-janji pasti selalu terkait. Dia mengajar
dengan kemegahan dan wewenang yang memenuhi dengan harapan orang yang
terdidik dan yang tidak berpengetahuan, yang kaya dan yang miskin, yang sehat dan
yang sakit.8
Berusahalah membangun kesaksian pribadi tentang Yesus Kristus dan pendamaian.
Penelaahan tentang kehidupan Kristus dan kesaksian tentang realitas-Nya adalah
sesuatu yang kita masing-masing hendaknya upayakan. Sewaktu kita memahami misi-
Nya, dan pendamaian yang Dia lakukan, kita akan berhasrat untuk hidup lebih seperti
Dia.9