Makalah
Makalah
OLEH
KELOMPOK 3
ADINDA NISA VALLERY
HAIRANTI
MUNIROH SIREGAR
YESSY AFRILIANI
18 BKT 11
DOSEN PEMBIMBING
Dra. RAHMATINA, M.Pd.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, dan kami berharap dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Kelompok 3
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
3.1. Kesimpulan................................................................................................................18
3.2. Saran...........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan dengan tuntutan dan
kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab bebagai permasalahan lokal dan
dan perubahan global yang begitu pesat, seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
informasi, seni, dan budaya. Dengan perkembangan tersebut harus dibarengi dengan
Pembelajaran yang efektif dan efisien merujuk pada Fungsi dan tujuan pendidikan
Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 (Sidiknas, Pasal 3) yang
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Belajar
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
keterampilan, daya pikir dan kemampuan-kemampuan yang lain. Belajar ialah kegiatan
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan. Berikut ini pengertian dan definisi
a. Menurut Winkel, belajar adalah seluruh kesibukan mental atau psikis yang berjalan di
dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya tidak serupa berasal dari sebelum
individu berada di dalam suasana belajar dan sesudah jalankan tindakan yang mirip
itu. Perubahan berjalan akibat terdapatnya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda
3
bersama perubahan serta-merta akibat refleks atau tabiat yang cuma berbentuk
naluriah.
c. Menurut W. Gulo (2002), belajar adalah suatu proses yang berjalan di di dalam diri
seseorang yang membuat perubahan tingkah lakunya, baik tingkah laku di dalam
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
menyeluruh, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Terdapat tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu : proses, perubahan
a. Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan.
Seorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas perasaan dan
pikiran itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh pribadi yang
bersangkutan itu sendiri. Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa,
guru hanya melihat dari kegiatan siswa sebagai akibat adanya pemikiran dan perasaan.
Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung
seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. (Arief Sadiman, 1986: 1)
b. Perubahan Perilaku
Hasil belajar akan tampak pada perubahan perilaku individu yang belajar. Seorang
yang belajar akan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat kegiatan belajarnya.
4
Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
keras bukan termasuk hasil belajar, karena bukan perubahan dari hasil pengalaman
(berinteraksi dengan lingkungan) dan tidak terjadi proses mental emosional yang
beraktivitas.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga domain yaitu
: kognitif, afektif, dan psikomotor. Domain kognitif meliputi perilaku daya cipta, yaitu
berkaitan dengan perilaku daya rasa atau emosional manusia, yaitu kemampuan
c. Pengalaman
Belajar adalah mengalami, dalam arti bahwa belajar terjadi karena individu
Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada disekitar individu baik dalam bentuk alam
sekitar (natural) maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia (cultural). Lingkungan
pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk
belajar. Belajar dapat dilakukan melalui pengalaman langsung maupun pengalaman tidak
5
langsung, sedangkan siswa yang mendengarkan penjelasan guru adalah contoh belajar
2. Pembelajaran
lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar.
memperdalam pengetahuan.
melalui berbagai macam media sehingga dapat mendorong terjadinya perubahan peranan
guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi
6
1. Siswa
Siswa sering diistilahkan sebagai peserta didik, murid, pelajar, mahasiswa, anak
didik, pembelajar, dan sebagainya. Pada hakikatnya, siswa adalah manusia yang
memerlukan bimbingan belajar dari orang lain yang mempunyai suatu kelebihan. Oleh
karena itu, tidak ada salahnya jika siswa lebih tua (senior) dibandingkan pendidik.
a. Kemampuan
Kemampuan bukan hanya dilihat dari IQ, melainkan lebih menekankan pada
yang akan dilaksanakan. Kemampuan awal berarti kemampuan yang telah ada pada
b. Motivasi
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam siswa itu sendiri,
sedangkan motivasi ekstrinsik apabila motivasi timbul dari lingkungan di luar siswa
keberhasilan pembelajaran.
c. Perhatian
7
Di dalam proses pembelajaran, perhatian sangat besar prngaruhnya bagi
pribadi
d. Persepsi
e. Ingatan
mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima siswa tersebut. Ingatan ini
f. Lupa
Lupa adalah hilangnya informasi yang telah tersimpan dalam ingatan jangka
8
g. Retensi
Retensi merupakan kesan yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah
h. Transfer
Transfer merupakan suatu proses ketika materi yang telah dipelajari akan
dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari materi baru. Dalam belajar transfer
2. Pendidik
widyaiswara. Ada juga yang menyebutnya dengan bapa guru, kyai, resi, pendeta, dan
sebagainya. Walaupun demikian, pada hakikatnya pendidik adalah seseorang yang karena
kemampuannya atau kelebihannya diberikan pada orang lain melalui proses yang disebut
3. Kurikulum
yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
9
lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud
dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk
dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
5. Tenaga Nonpendidik
6. Lingkungan
Lingkungan merupakan situasi dan kondisi tempat lembaga pendidikan itu berada.
(rural, urban, semirural, atau semiurban, iklim, keadaan alam pegunungan/dataran tinggi,
dataran rendah atau pesisir, dan sebagainya). Sementara kondisi berkaitan dengan tempat
lembaga pendidikan tersebut berada. Misalkan, di tengah kota, kota besar, kota kecil,
10
desa, dekat kota, terpencil, pelosok, dekat pasar, dekat masjid/gereja, dekat
Tingkah laku yang dikategorikan sebagai aktivitas belajar memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar. Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas
belajar apabila pelaku menyadari terjadinya perubahan tersebut atau merasakan adanya
b. Perubahan bersifat kontuniu dan fungsional Perubahan yang terjadi berlangsung secara
c. Perubahan bersifat positif dan aktif. Dikatakan positif apabila perilaku senantiasa
bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Perubahan bersifat aktif berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya,
d. Perubahan bersifat permanen. Apa yang didapat tidak akan hilang begitu saja, melainkan
akan terus dimiliki bahkan semakin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Perubahan tingkah laku dalam belajar
mensyaratkan adanya tujuan yang akan dicapai oleh pelaku belajar terarah kepada
11
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai
hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap,
Sedangkan menurut Sugandi, dkk (2000) beberapa ciri-ciri dan karakteristik pembelajaran
3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.
4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi
siswa.
6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun
psikologis.
Proses pembelajaran adalah merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara siswa
dengan guru dalam kegiatan pendidikan. Ada beberapa hal pokok dalam proses pembelajaran
yaitu :
1. Interaksi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang didominasi oleh interaksi antara guru dan
suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi atau
12
memiliki efek satu sama lain. Jadi, interaksi belajar mengajar adalah kegiatan timbal balik
antara guru dengan anak didik, atau dengan kata lain bahwa interaksi belajar mengajar
adalah suatu kegiatan sosial, karena antara anak didik dengan temannya, antara si anak didik
Bila ditinjau dari sudut siswa, pembelajaran merupakan belajar. Belajar merupakan
Menurut Gagne (1970) ada delapan tipe keterampilan intelektual dalam belajar
yang menunjukkan suatu hierarki kecakapan atau keterampilan dari yang rendah atau
sederhana sampai yang paling tinggi atau kompleks dalam belajar yaitu :
guru. Sedangkan di luar sekolah tidak mendapat bimbingan dari guru. Karena kegiatan
diberikan (dalam bentuk ceramah) secara klasikal. Upaya mengaktifkan siswa dapat
dilakukan melalui penggunaan metode Tanya jawab, diskusi, demontrasi, eksperimen dll.
Kegiatan belajar yang bersifat praktik umumnya dapat mengaktifkan siswa, bukan
saja aktif secara jasmaniah, tetapi juga secara ruhaniah. Kegiatan ini dapat berlangsung
secara individual/kelompok. Aspek yang dinilai bukan hanya hasil belajar, melainkan
Dilihat dari sudut pandang guru, proses pembelajaran berwujud dalam kegiatan
pengetahuan pada siswa. Dalam pengertian luas mengajar mencakup segala kegiatan
menciptakan situasi agar para siswa belajar. Kegiatan pembelajaran memang merupakan
14
dua hal yang tidak dapat dipisahkan, sebab siswa melakukan kegiatan belajar karena guru
keterpaduan, pendekatan atau metode mengajar yang digunakan oleh guru menentukan
Menurut Kauchak & Eggen (1998) menjelaskan bahwa terdapat enam ciri – ciri aktivitas
1. Siswa, sebagai pengkaji yang aktif pada lingkungannya dengan cara mengobservasi,
membentuk konsep juga generalisasi menurut sejumlah kesamaan yang telah ditemukan.
2. Guru, memfasilitasi materi sebagai fokus dalam berfikir dan berinteraksi saat pelajaran.
4. Guru secara aktif ikut terlibat dalam memberikan arahan dan tuntunan terhadap siswanya
berfikir.
6. Guru memakai teknik mengajar yang bervarian sesuai pada tujuannya dan gayanya
mengajar guru.
Adapun ciri – ciri aktivitas belajar dengan menganut sejumlah unsur dinamis dalam proses
15
1. Motivasi belajar
Menurut sadirman, A.M (:1992) Motivasi bisa dikatakan menjadi serangkaian upaya
guna menyediakan keadaan – keadaan tertentu, sehingga seseorang tersebut mau dan ingin
melaksanakan sesuatu, dan jika ia tidak menyukainya maka ia akan berusaha mengelakkan
diri perasaan tidak suka tersebut. Jadi, motivasi bisa merangsang dari luar, namun motivasi
tersebut akan tumbuh dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar ini, maka motivasi bisa
dikatakan menjadi daya penggerak secara keseluruhan di dalam diri seseorang/ siswa yang
menimbulkan aktivitas belajar, yang memberikan arah dan menjalin kelangsungan pada
aktivitas belajar sehingga tujuan yang dikehendaki bisa tercapai oleh siswa.
2. Bahan belajar
Bahan belajar adalah segala informasi berbentuk fakta, prinsip dab konsep yang
dibutuhkan guna mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Selain informasi, juga dibutuhkan isi
pengajaran yang bisa merangsang daya cipta supaya siswa terdorong untuk memecahkannya
Seluruh alat yang dipakai saat kegiatan pembelajaran dengan tujuan menyampaikan
sebuah pesan atau informasi dari sumber yakni guru atau sumber lainnya pada penerima
(siswa). Penyampaian informasi melewati media harus bisa diterima oleh siswa
4. Suasana belajar
16
Suasana belajar ini bisa menimbulkan gairah atau aktivitas pada siswa jika terjadi
komunikasi dari dua arah yakni antara guru dengan siswa maupun sebaliknya dan adanya
Siswa mempunyai sifat unik, antara satu dengan yang lainnya berbeda. Kesamaan siswa
yakni mempunyai sejumlah langkah perkembangan dan mempunyai potensi yang butuh
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Belajar didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
pikir dan kemampuan-kemampuan yang lain. Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang
17
melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa
dalam belajar. Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses pembelajaran, di antaranya siswa,
pendidik, kurikulum, sarana dan prasarana, tenaga nonpendidik, dan lingkungan. Tingkah laku
Proses pembelajaran adalah merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara siswa
dengan guru dalam kegiatan pendidikan. Ada dua hal pokok dalam proses pembelajaran yaitu
interaksi pembelajaran dan proses pembelajaran. Ciri-ciri aktivitas belajar adalah sebagai berikut
2. Guru, memfasilitasi materi sebagai fokus dalam berfikir dan berinteraksi saat pelajaran.
4. Guru secara aktif ikut terlibat dalam memberikan arahan dan tuntunan terhadap siswanya
berfikir.
18
1.2. Saran
Pembuatan makalah ini untuk menambahkan wawasan tentang konsep dasar pembelajaran.
Penulisan makalah ini dibuat hanya agar dapat menjadi wawasan sekilas dan tambahan tentang
konsep dasar pembelajaran. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi pengetahuan bagi para
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan &
Kebudayaan : Rineka Cipta.
19
.
20