Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


KONSEP DASAR PEMBELAJARAN

OLEH
KELOMPOK 3
ADINDA NISA VALLERY
HAIRANTI
MUNIROH SIREGAR
YESSY AFRILIANI
18 BKT 11

DOSEN PEMBIMBING
Dra. RAHMATINA, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah

ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun

pikirannya

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi

para pembaca, dan kami berharap dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah

agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak

kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, November 2021

Kelompok 3

DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3

2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran..........................................................................3

2.2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran..............................................6

2.3. Ciri-ciri belajar.........................................................................................................11

2.4. Aktivitas belajar........................................................................................................12

2.5. Ciri-ciri Aktivitas Belajar.........................................................................................15

BAB III PENUTUP..................................................................................................................18

3.1. Kesimpulan................................................................................................................18

3.2. Saran...........................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan dengan tuntutan dan

kebutuhan  masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab bebagai permasalahan lokal dan

dan perubahan global yang begitu pesat,  seperti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

informasi, seni, dan budaya. Dengan perkembangan tersebut harus dibarengi dengan

perkembangan dunia pendidikan yaitu dalam suatu  proses pembelajaran.

Pembelajaran  yang efektif dan efisien merujuk pada Fungsi dan tujuan pendidikan

Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 (Sidiknas, Pasal 3) yang

berbunyi pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis.

Oleh karena itu, penulis  menyusun sebuah makalah yang berjudul “ Konsep Dasar

Pembelajaran ” dengan harapan agar makalah ini dapat menambah wawasan

dan pengetahuan  pembaca mengenai konsep dasar pembelajaran itu sendiri.

1
1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa pengertian belajar dan pembelajaran ?

1.2.2. Apa saja faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran ?

1.2.3. Apa saja ciri-ciri belajar ?

1.2.4. Bagaimana aktivitas belajar ?

1.2.5. Apa saja ciri-ciri aktivitas belajar ?

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Untuk mengetahui pengertian belajar dan pembelajaran

1.3.2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran

1.3.3. Untuk mengetahui ciri-ciri belajar

1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar

1.3.5. Untuk mengetahui ciri-ciri aktivitas belajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

1. Belajar

Belajar didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia

dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

keterampilan, daya pikir dan kemampuan-kemampuan yang lain. Belajar ialah kegiatan

berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling

pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan. Berikut ini pengertian dan definisi

belajar menurut pendapat para ahli diantaranya yaitu :

a. Menurut Winkel, belajar adalah seluruh kesibukan mental atau psikis yang berjalan di

dalam interaksi aktif di dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

di dalam pengelolaan pemahaman.

b. Menurut Gagne (1977), belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan di

dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya tidak serupa berasal dari sebelum

individu berada di dalam suasana belajar dan sesudah jalankan tindakan yang mirip

itu. Perubahan berjalan akibat terdapatnya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda

3
bersama perubahan serta-merta akibat refleks atau tabiat yang cuma berbentuk

naluriah.

c. Menurut W. Gulo (2002), belajar adalah suatu proses yang berjalan di di dalam diri

seseorang yang membuat perubahan tingkah lakunya, baik tingkah laku di dalam

berpikir, bersikap, dan berbuat

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

menyeluruh, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Terdapat tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu : proses, perubahan

perilaku, dan pengalaman.

a. Proses

Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan.

Seorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas perasaan dan

pikiran itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh pribadi yang

bersangkutan itu sendiri. Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa,

guru hanya melihat dari kegiatan siswa sebagai akibat adanya pemikiran dan perasaan.

Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung

seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. (Arief Sadiman, 1986: 1)

b. Perubahan Perilaku

Hasil belajar akan tampak pada perubahan perilaku individu yang belajar. Seorang

yang belajar akan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat kegiatan belajarnya.

4
Menurut para ahli psikologi  tidak semua perubahan perilaku sebagai hasil belajar.

Perubahan perilaku karena faktor kematangan, karena lupa, karena minum-minuman

keras bukan termasuk hasil belajar, karena bukan perubahan dari hasil pengalaman

(berinteraksi dengan lingkungan) dan tidak terjadi proses mental emosional yang

beraktivitas.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga domain yaitu

: kognitif, afektif, dan psikomotor. Domain kognitif meliputi perilaku daya cipta, yaitu

berkaitan dengan kemampuan intelektual manusia, antara lain : kemampuan mengingat

(knowledge), memahami (comprehension), menerapkan (application), menganalisis

(analysis), mensintesis (synthesis), dan mengevaluasi (evaluasion). Domain afektif

berkaitan dengan perilaku daya rasa atau emosional manusia, yaitu kemampuan

menguasai nilai-nilai yang dapat membentuk sikap seseorang. Domain psikomotor

berkaitan dengan perilaku dalam bentuk ketrampilan-ketrampilan motoric (gerakan fisik).

c. Pengalaman

Belajar adalah mengalami, dalam arti bahwa belajar terjadi karena individu

berinteraksi dengan lingkunganya, bang lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Lingkungan fisik adalah lingkungan yang ada disekitar individu baik dalam bentuk alam

sekitar (natural) maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia (cultural). Lingkungan

pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk

belajar. Belajar dapat dilakukan melalui pengalaman langsung maupun pengalaman tidak

langsung. Siswa yang melakukan eksperimen adalah contoh pengalaman belajar

5
langsung, sedangkan siswa yang mendengarkan penjelasan guru adalah contoh belajar

melalui pengalaman tidak langsung.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan

lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar.

Pembelajaran adalah proses yang menggabungkan pekerjaan dengan pengalaman. Apa

yang dikerjakan orang di dunia menjadikan pengalaman baginya. Pengalaman tersebut

akan menambah keterampilan, pengetahuan atau pemahaman yang mencerminkan nilai

dari dalam. Pembelajaran yang efektif akan mendorong ke arah perubahan,

pengembangan serta meningkatkan hasrat untuk belajar. Pembelajaran tidak hanya

menghasilkan atau membuat sesuatu, tetapi juga menyesuaikan, memperluas, dan

memperdalam pengetahuan.

Sanjaya (2008: 102) mengemukakan kata pembelajaran adalah terjemahan

dari instruction, yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari sesuatu

melalui berbagai macam media sehingga dapat mendorong terjadinya perubahan peranan

guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi

guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar.

2.2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran

Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses pembelajaran, di antaranya siswa, pendidik,

kurikulum, sarana dan prasarana, tenaga nonpendidik, dan lingkungan.

6
1. Siswa

Siswa sering diistilahkan sebagai peserta didik, murid, pelajar, mahasiswa, anak

didik, pembelajar, dan sebagainya. Pada hakikatnya, siswa adalah manusia yang

memerlukan bimbingan belajar dari orang lain yang mempunyai suatu kelebihan. Oleh

karena itu, tidak ada salahnya jika siswa lebih tua (senior) dibandingkan pendidik.

Karakteristik siswa sangat penting diketahui oleh pendidik dan pengembang

pembelajaran karena sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Siswalah yang akan

menerima materi dan mencapai tujuan pembelajaran, sebagai berikut :

a. Kemampuan

Kemampuan bukan hanya dilihat dari IQ, melainkan lebih menekankan pada

kemampuan awal atau pengetahuan awal sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Kemampuan awal berarti kemampuan yang telah ada pada

siswa sebelum mengikuti pembelajaran yang akan diberikan. Kemampuan awal

perlu diketahui karena merupakan kesiapan peserta dalam menerima pembelajaran.

b. Motivasi

Motivasi dapat dibedakan antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam siswa itu sendiri,

sedangkan motivasi ekstrinsik apabila motivasi timbul dari lingkungan di luar siswa

yang bersangkutan. Di sini motivasi intrinsik khususnya lebih penting bagi

keberhasilan pembelajaran.

c. Perhatian
7
Di dalam proses pembelajaran, perhatian sangat besar prngaruhnya bagi

keberhasilan siswa. Faktor- faktor yang akan memengaruhiperhatian siswa meliputi

1) Faktor internal, meliputi : minat, keahlian (fisik dan mental), karakteristik

pribadi

2) Faktor eksternal, meliputi: intensitas stimulus, keragaman stimulus, warna,

gerak, dan sistem penyajian yang menarik.

d. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang bersifat kompleks, menyebabkan siswa

dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkunganya.

e. Ingatan

Ingatan ini merupakan suatu sistem aktif menerima, menyimpan, dan

mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima siswa tersebut. Ingatan ini

sangat efektif dan dalam menerima informasi.

f. Lupa

Lupa adalah hilangnya informasi yang telah tersimpan dalam ingatan jangka

panjang. lupa disebabkan banyak hal, diantaranya:ingatan tidak pernah

dipakai, tidak ada yang tersimpan, gagal mengubah ingatan jangka pendek ke

ingatan jangka panjang, kesulitan mengingat kembali, ingatan telah aus karena

waktu, materi yang dipelajari tidak/belum dikuasai, ada gangguan bentuk informasi

lain yang menghambatnya.

8
g. Retensi

Retensi merupakan kesan yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah

siswa mempelajari sesuatu. Retensi ini merupakan kebalikan dari lupa.

h. Transfer

Transfer merupakan suatu proses ketika materi yang telah dipelajari akan

dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari materi baru. Dalam belajar transfer

merupakan pemindahan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap atau

tanggapan dari satu situasi ke situasi yang lain

2. Pendidik

Pendidik sering disebut juga pengajar,dosen, guru, pamong, pembimbing, atau

widyaiswara. Ada juga yang menyebutnya dengan bapa guru, kyai, resi, pendeta, dan

sebagainya. Walaupun demikian, pada hakikatnya pendidik adalah seseorang yang karena

kemampuannya atau kelebihannya diberikan pada orang lain melalui proses yang disebut

pendidikan. Kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik meliputi kompetensi

pribadi (personal), kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

3. Kurikulum

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang

diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran

yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.

Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan

setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan

9
lapangan kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud

dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk

dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam

kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

4. Sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai

maksud atau tujuan; alat; media. Menurut E. Mulyasa, Sarana Pendidikan adalah

peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses

pendidikan, khususnya proses belajar, mengajar, seperti bangunan, ruang kelas, meja

kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.

5. Tenaga Nonpendidik

Tenaga nonpendidik meliputi tiga kelompok, yaitu pimpinan (pengelola), staf

administrasi, dan tenaga bantu. Pimpinan bertugas mengelola dan mengendalikan

lembaga pendidikan. Semakin besar lembaga pendidikan, pengelolanya (pimpinannya)

akan berjenjang dan semakin kompleks.

6. Lingkungan

Lingkungan merupakan situasi dan kondisi tempat lembaga pendidikan itu berada.

Situasi akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran meliputi keadaan masyarakat,

(rural, urban, semirural, atau semiurban, iklim, keadaan alam pegunungan/dataran tinggi,

dataran rendah atau pesisir, dan sebagainya). Sementara kondisi berkaitan dengan tempat

lembaga pendidikan tersebut berada. Misalkan, di tengah kota, kota besar, kota kecil,

10
desa, dekat kota, terpencil, pelosok, dekat pasar, dekat masjid/gereja, dekat

perkampungan, dan sebagainya.

2.3. Ciri-ciri Belajar

Tingkah laku yang dikategorikan sebagai aktivitas belajar memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

a. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar. Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas

belajar apabila pelaku menyadari terjadinya perubahan tersebut atau merasakan adanya

perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan bersifat kontuniu dan fungsional Perubahan yang terjadi berlangsung secara

berkesinambungandan tidak statis. Satu perubahan menyababkan perubahan selanjutnya

yang akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.

c. Perubahan bersifat positif dan aktif. Dikatakan positif apabila perilaku senantiasa

bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.

Perubahan bersifat aktif berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya,

melainkan karena karena usaha pelaku sendiri.

d. Perubahan bersifat permanen. Apa yang didapat tidak akan hilang begitu saja, melainkan

akan terus dimiliki bahkan semakin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Perubahan tingkah laku dalam belajar

mensyaratkan adanya tujuan yang akan dicapai oleh pelaku belajar terarah kepada

perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

11
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai

hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap,

keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Sugandi, dkk (2000) beberapa ciri-ciri dan karakteristik pembelajaran

adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.

2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.

3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.

4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.

5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi

siswa.

6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun

psikologis.

2.4. Aktivitas Belajar / Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara siswa

dengan guru dalam kegiatan pendidikan. Ada beberapa hal pokok dalam proses pembelajaran

yaitu :

1. Interaksi Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang didominasi oleh interaksi antara guru dan

siswa. Interaksi pembelajaran merupakan proses yang saling mempengaruhiInteraksi adalah

suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi atau
12
memiliki efek satu sama lain.  Jadi, interaksi belajar mengajar adalah kegiatan timbal balik

antara guru dengan anak didik, atau dengan kata lain bahwa interaksi belajar mengajar

adalah suatu kegiatan sosial, karena antara anak didik dengan temannya, antara si anak didik

dengan gurunya ada suatu komunikasi sosial atau pergaulan. 

2. Proses Pembelajaran dalam Perspektif Siswa

Bila ditinjau dari sudut siswa, pembelajaran merupakan belajar. Belajar merupakan

serangkaian upaya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dan sikap serta nilai

siswa, baik kemampuan intelektual, social, afektif, maupun psikomotorik.

a. Macam-macam Keterampilan Intelektual

Menurut Gagne (1970) ada delapan tipe keterampilan intelektual dalam belajar

yang menunjukkan suatu hierarki kecakapan atau keterampilan dari yang rendah atau

sederhana sampai yang paling tinggi atau kompleks dalam belajar yaitu :

1) Signal learning (belajar tanda-tanda)

2) Stimulus response learning (belajar hubungan stimulus respon)

3) Chaining learning (belajar menguasai rangkaian hal)

4) Verbal association learning (belajar hubungan verbal)

5) Discrimination learning (belajar membedakan)

6) Concept learning (belajar konsep-konsep)

7) Rule learning (belajar aturan/hukum-hukum)

8) Problem solving learning (belajar memecahkan masalah)

b. Belajar di Sekolah dan di luar Sekolah


13
Kegiatan belajar di sekolah dibawah bimbingan dan pengawasan langsung dari

guru. Sedangkan di luar sekolah tidak mendapat bimbingan dari guru. Karena kegiatan

berlangsung di rumah, bimbingan belajar, ataupun perpustakan umum.

c. Belajar Secara Klasikal, Kelompok, dan Individual

Kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat menerima/menghafal pada umumnya

diberikan (dalam bentuk ceramah) secara klasikal. Upaya mengaktifkan siswa dapat

dilakukan melalui penggunaan metode Tanya jawab, diskusi, demontrasi, eksperimen dll.

Kegiatan belajar yang lebih mengaktifkan siswa berlangsung secara kelompok/individual.

Kegiatan diskusi, permainan, simulasi, percobaan, pemecahan masalah, dan sejenisnya

dilakukan dalam kegiatan kelompok.

d. Belajar Teori dan Praktik

Kegiatan belajar yang bersifat praktik umumnya dapat mengaktifkan siswa, bukan

saja aktif secara jasmaniah, tetapi juga secara ruhaniah. Kegiatan ini dapat berlangsung

secara individual/kelompok. Aspek yang dinilai bukan hanya hasil belajar, melainkan

proses belajar. Teknik yang paling cocok adalah pengamatan/observasi menggunakan

lembar observasi, daftar cek, dan skala penilaian.

e. Proses Pembelajaran dalam Perspektif Guru

Dilihat dari sudut pandang guru, proses pembelajaran berwujud dalam kegiatan

mengajar. Secara sempit, mengajar dapat diartikan sebagai proses penayampaian

pengetahuan pada siswa. Dalam pengertian luas mengajar mencakup segala kegiatan

menciptakan situasi agar para siswa belajar. Kegiatan pembelajaran memang merupakan

14
dua hal yang tidak dapat dipisahkan, sebab siswa melakukan kegiatan belajar karena guru

mengajar/guru mengajar agar siswa belajar. Karena keduanya merupakan suatu

keterpaduan, pendekatan atau metode mengajar yang digunakan oleh guru menentukan

kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

2.5. Ciri-ciri Aktivitas Belajar

Menurut Kauchak & Eggen (1998) menjelaskan bahwa terdapat enam ciri – ciri aktivitas

belajar yang efektif, yakni :

1. Siswa, sebagai pengkaji yang aktif pada lingkungannya dengan cara mengobservasi,

membandingkan, lalu menemukan sejumlah kesamaan serta perbedaan – perbedaan dan

membentuk konsep juga generalisasi menurut sejumlah kesamaan yang telah ditemukan.

2. Guru, memfasilitasi materi sebagai fokus dalam berfikir dan berinteraksi saat pelajaran.

3. Sejumlah aktivitas siswa sepenuhnya berdasarkan pada pengkajian.

4. Guru secara aktif ikut terlibat dalam memberikan arahan dan tuntunan terhadap siswanya

dalam menganalisis informasi.

5. Orientasi pembelajaran dalam menguasai isi pelajaran dan mengembangkan keterampilan

berfikir.

6. Guru memakai teknik mengajar yang bervarian sesuai pada tujuannya dan gayanya

mengajar guru.

Adapun ciri – ciri aktivitas belajar dengan menganut sejumlah unsur dinamis dalam proses

belajarnya siswa ialah sebagai berikut :

15
1. Motivasi belajar

Menurut sadirman, A.M (:1992) Motivasi bisa dikatakan menjadi serangkaian upaya

guna menyediakan keadaan – keadaan tertentu, sehingga seseorang tersebut mau dan ingin

melaksanakan sesuatu, dan jika ia tidak menyukainya maka ia akan berusaha mengelakkan

diri perasaan tidak suka tersebut. Jadi, motivasi bisa merangsang dari luar, namun motivasi

tersebut akan tumbuh dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar ini, maka motivasi bisa

dikatakan menjadi daya penggerak secara keseluruhan di dalam diri seseorang/ siswa yang

menimbulkan aktivitas belajar, yang memberikan arah dan menjalin kelangsungan pada

aktivitas belajar sehingga tujuan yang dikehendaki bisa tercapai oleh siswa.

2. Bahan belajar

Bahan belajar adalah segala informasi berbentuk fakta, prinsip dab konsep yang

dibutuhkan guna mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Selain informasi, juga dibutuhkan isi

pengajaran yang bisa merangsang daya cipta supaya siswa terdorong untuk memecahkannya

dan kelas akan menjadi hidup.

3. Alat bantu belajar

Seluruh alat yang dipakai saat kegiatan pembelajaran dengan tujuan menyampaikan

sebuah pesan atau informasi dari sumber yakni guru atau sumber lainnya pada penerima

(siswa). Penyampaian informasi melewati media harus bisa diterima oleh siswa

menggunakan salah satu maupun gabungan sejumlah alat inderanya mereka.

4. Suasana belajar

16
Suasana belajar ini bisa menimbulkan gairah atau aktivitas pada siswa jika terjadi

komunikasi dari dua arah yakni antara guru dengan siswa maupun sebaliknya dan adanya

kegembiraan atau kegairahan dalam belajar.

5. Kondisi siswa dalam belajar

Siswa mempunyai sifat unik, antara satu dengan yang lainnya berbeda. Kesamaan siswa

yakni mempunyai sejumlah langkah perkembangan dan mempunyai potensi yang butuh

diaktualisasikan melewati pembelajaran.

BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Belajar didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan

perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku

seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya

pikir dan kemampuan-kemampuan yang lain. Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang
17
melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa

dalam belajar. Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses pembelajaran, di antaranya siswa,

pendidik, kurikulum, sarana dan prasarana, tenaga nonpendidik, dan lingkungan. Tingkah laku

yang dikategorikan sebagai aktivitas belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar.

2. Perubahan bersifat kontuniu dan fungsional

3. Perubahan bersifat positif dan aktif

4. Perubahan bersifat permanen

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Proses pembelajaran adalah merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara siswa

dengan guru dalam kegiatan pendidikan. Ada dua hal pokok dalam proses pembelajaran yaitu

interaksi pembelajaran dan proses pembelajaran. Ciri-ciri aktivitas belajar adalah sebagai berikut

1. Siswa, sebagai pengkaji yang aktif pada lingkungannya

2. Guru, memfasilitasi materi sebagai fokus dalam berfikir dan berinteraksi saat pelajaran.

3. Sejumlah aktivitas siswa sepenuhnya berdasarkan pada pengkajian.

4. Guru secara aktif ikut terlibat dalam memberikan arahan dan tuntunan terhadap siswanya

5. Orientasi pembelajaran dalam menguasai isi pelajaran dan mengembangkan keterampilan

berfikir.

6. Guru memakai teknik mengajar yang bervariasi

18
1.2. Saran

Pembuatan makalah ini untuk menambahkan wawasan tentang konsep dasar pembelajaran.

Penulisan makalah ini dibuat hanya agar dapat menjadi wawasan sekilas dan tambahan tentang

konsep dasar pembelajaran. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi pengetahuan bagi para

pembaca dalam memahami pembelajaran yang dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan &
Kebudayaan : Rineka Cipta.

Ruhimat, Toto, dkk. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Sugihartono, dkk. Psikologi Pendidikan. 2007. Yogyakarta : UNY Press.

Syaiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

19
.

20

Anda mungkin juga menyukai