PDF Makalah Inkontinensia Urineampfistula Genetaliadocx Compress
PDF Makalah Inkontinensia Urineampfistula Genetaliadocx Compress
Disusun Oleh:
Kelompok 4
- Aliyah Ariyanti Wardandi
- Chyndi Krismonica Dewi
- Friska Catur Wulandari
- Gema Arienda Putri
- Isti Zamzaroh
- Maulidiani Dwi Arfiyanti
- Nirmala Nurfitria
- Wati Haryanti
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
3.1.1 Pengkajian..................................................................... 22
3.1.4 Implementasi................................................................. 26
3.1.5 Evaluasi......................................................................... 26
3.2.1 Pengkajian..................................................................... 27
3.2.4 Evaluasi......................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.8 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan inkontinensia urin menurut Muller adalah
mengurangi faktor resiko, mempertahankan homeostasis, mengontrol
inkontinensia urin, modifikasi lingkungan, medikasi, latihan otot pelvis
dan pembedahan. Dari beberapa hal tersebut di atas, dapat dilakukan
sebagai berikut :
1. Pemanfaatan Kartu Catatan Berkemih
Yang dicatat pada kartu tersebut misalnya waktu berkemih dan
jumlah urin yang keluar, baik yang keluar secara normal, maupun
yang keluar karena tak tertahan, selain itu dicatat pula waktu,
jumlah dan jenis minuman yang diminum
2. Terapi Non Farmakologi
Dilakukan dengan mengoreksi penyebab yang mendasari timbulnya
inkontinensia urin, seperti hiperplasia prostat, infeksi saluran
kemih, diuretik, gula darah tinggi.
3. Terapi Farmakologi
Obat-obat yang dapat diberikan pada inkontinensia urgen adalah
antikolinergik seperti Oxybutinin, Propantteine, Dicylomine,
flavoxate, Imipramine. Pada inkontinensia stress diberikan alfa
adrenergic agonis, yaitu pseudoephedrine untuk meningkatkan
retensi urethra. Pada sfingter relax diberikan kolinergik agonis
seperti Bethanechol atau alfakolinergik antagonis seperti prazosin
untuk stimulasi kontraksi, dan terapi diberikan secara singkat.
4. Terapi Pembedahan
Terapi ini dilakukan terhadap tumor, batu, divertikulum, hiperplasia
prostat, dan prolaps pelvic (pada wanita).
5. Modalitas Lain
Sambil melakukan terapi dan mengobati masalah medik yang
menyebabkan inkontinensia urin, dapat pula digunakan beberapa
alat bantu bagi lansia yang mengalami inkontinensia urin,
diantaranya adalah pampers, kateter, dan alat bantu toilet seperti
urinal, komod dan bedpan.
2.1.9 Komplikasi
1. Ruam kulit atau iritasi
2. Infeksi saluran kemih
Inkontinensia meningkatkan risiko infeksi saluran kemih berulang.
3. Prolapse
Prolaps merupakan komplikasi dari inkontinensia urin yang dapat
terjadi pada wanita. Hal ini terjadi ketika bagian dari vagina,
kandung kemih, dan dalam beberapa kasus uretra, drop-down ke
pintu masuk vagina. Lemahnya otot dasar panggul sering
menyebabkan masalah. Prolaps biasanya perlu diperbaiki dengan
menggunakan operasi.
2.2.3 Etiologi
1. Fistula Vesiko Vagina
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Fistula Vesiko
Vagina antara lain :
a. Komplikasi Obstetrik, yaitu terjadi karena persalinan.
1) Karena robekan oleh forceps, alat-alat yang meleset atau
karena sectio sesare.
2) Karena nekrosis tekanan, dimana jaringan tertekan lama
antara kepala anak dan sympisis seperti pada persalinan
dengan panggul sempit, hydrocepalus atau kelainan letak.
Kalau pembukaan belum lengkap dapat terjadi fistula
cervicalis atau fistel ureter, sedangkan pada pembukaan
lengkap biasanya terjadi fistula vesico vaginalis.
Pengawasan kehamilan yang baik disertai pimpinan dan
penanganan persalinan yang baik pula akan mengurangi
jumlah fistel akibat persalinan. Fistel karena perlukaan
2. Ketidakseimbangan nutrisi > kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolic ditandai
dengan berat badan 20% di atas tinggi dan kerangka tubuh ideal (TB : 144
cm, BB : 70 kg, BMI : 33,75 kg).
Fistula Genetalia
Fistula adalah terjadinya hubungan antara rongga alat dalam dengan dunia
luar. Fistula Genetalis adalah terjadinya hubungan antara traktus genitalia dengan
traktus urinarius atau, gastrointestinal dan dapat ditemukan satu atau gabungan
dua kelainan secara bersamaan. Penatalaksanaan dengan cara :
1. Medis
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara operasi. Operasi untuk
kasus ini tanpa komplikasi memiliki tingkat keberhasilan 90%. Operasi ini sukses
dapat memungkinkan perempuan untuk hidup normal dan memiliki anak lagi.
Perawatan pasca operasi sangat penting untuk mencegah infeksi. Beberapa wanita
yang tidak bersedia untuk operasi ini, dapat mencari pengobatan alternatif yang
disebut urostomy (pengumpulan urine dipakai setiap hari).
Manfaat terbesar dari perawatan bedah adalah bahwa banyak wanita dapat
kembali bergabung bersama keluarga mereka, masyarakat dan tanpa ada rasa malu
dari kondisi mereka karena bocor dan bau.
2.Keperawatan
Pra Operasi : Persiapan fisik, laboratorium, antibioka profilaksis, persiapan
kolon bila perlu.
Waktu reparasi : tergantung sebab trauma operasi segera, saat operasi
tersebut, atau ditunda jika diketahui pasca operasi.
Pasca Operasi : drainase urine kateter terpasang.terpasang
5.2 Saran
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa agar dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
macam-macam penyakit terutama pada system urinarius dan juga
meningkatkan kemampuan dalam pembuatan asuhan keperawatan pada
pasien khususnya dengan inkontinensia.
b. Bagi Perawat
Diharapkan bagi perawat agar dapat meningkatkan keterampilan dalam
memberikan asuhan keperawatan serta pengetahuannya sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan yang optimal terkhususnya pada pasien
inkontinensia.
c. Bagi Dunia Keperawatan
Meningkatkan profesionalitas sebagai seorang perawat sehingga
diharapkan asuhan keperawatan ini dapat terus diperbaiki kekurangannya
dan dapat menambah pengetahuan yang lebih baik bagi dunia
keperawatan, serta dapat diaplikasikan untuk mengembangkan kompetensi
dalam keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Errol Norwitz & John Schorge. At a Glance Obstetri & Ginekologi. Jakarta. H.
40