Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LAPISAN-LAPISAN SOSIAL MASYARAKAT

Disusun Oleh :

Kelompok 10

1. Tiara Agustin NIM : 202013011

2. Vina Rahmadani NIM : 202013012

Dosen Pembimbing : Cian Ibnu Sina, M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN

TANJUNGPINANG

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kami
kesehatan,kesempatan dan keselamatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul “Lapisan-lapisan sosial masyarakat“ tepat pada waktunya.

Oleh karena itu tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing Mata
Kuliah Antropologi&sosiologi, Cian Ibnu Sina,M.Si , yang telah memberikan kami kepercayaan
serta membantu dan membimbing sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa dan semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah kami. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
konstruktif tetap kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah berikutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tanjungpinang,2 November 2021


Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN

1. Pelapisan Sosial

A. Definisi Lapisan Sosial ............................................................................................. 2

B. Jenis Terjadinya Pelapisan Sosial ............................................................................. 3

C. Perbedaan sistem pelapisan social ............................................................................. 3

D. Contoh Pelapisan Sosial ............................................................................................ 4

2. Lapisan Masyarakat

A. Pengertian Lapisan Masyarakat ................................................................................ 4


B. Dasar Terjadinya Lapisan Masyarakat ...................................................................... 5

C. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat ....................................................................... 6

D. Jenis-Jenis Pelapisan Masyarakat ............................................................................. 6

E. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat .............................................................................. 6

F. Kriteria Lapisan Sosial dan Masyarakat .................................................................... 7

G. Teori Tentang Lapisan Sosial dan Masyarakat ......................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal
tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Kalau suatu masyarakat lebih menghargai
kekayaan material dari pada kehormatan, maka mereka yang mempunyai kekayaan
material akan menempati kedudukan yang lebih tinggi. Apabila dibandingkan dengan
pihak lain. Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat yang merupakan pembedaan
seseorang atau sekelompok orang dalam kedudukan yang berbeda secara
vertikal. Sedangkan pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau
para warga masyarakat ke dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya
kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat disajikan
adalah :
1.         Pengertian lapisan sosial dan lapisan masyarakat
2.         Penyebab terjadinya lapisan sosial dan lapisan masyarakat
3.         Unsur terjadinya lapisan sosial dan lapisan masyarakat

C.      Tujuan dan Manfaat


1.         Memenuhi tugas Mata Kuliah antropologi&sosiologi
2.         Sebagai bahan diskusi bersama dalam proses pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pelapisan Sosial
1.      Pengertian Pelapisan Sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik
antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi
dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J.
Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu
golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak
istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max
Weber.Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam
masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian
menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga
Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai
ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas yang rendah itu disebabkan karena di dalam
masyarakat terdapat ketidakseimbangan atau ketimpangan (inequality) dalam pembagian
sesuatu yang dihargai yang kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga
masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada pula
mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang mendapatkan lebih besar mendapatkan
kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan lebih kecil menduduki pelapisan yang lebih
rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama atau
organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia berhubungan antara satu
dengan yang lain secara teratur dan tersusun baik secara perorangan maupun kelompok, setiap
orang akan mempunyai situasi sosial yang mendorong untuk mengambil posisi sosial tertentu.
(Drs. Taufik Rahman Dhohir, 2000).

2.      Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial


Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin
nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno. Didalam organisasi
masyarakat primitifpun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada.
Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
a.   Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-
pembedaan hak dan kewajiban

2
b.  Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak
istimewa
c.   Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
d.  Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan
hukum
e.   Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
f.   Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi

3.      Jenis Terjadinya Pelapisan Sosial


a.     Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun
orang – orang yang ingin menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas
kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan sacara alamiah
dengan sendirinya ( seperti takdir atau nasib ).Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan
dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.

b.     Terjadi secara disengaja


Sistem pelapisan ini memiliki tujuan khusus karena dibuat dengan unsur
kesengajaan. Biasanya ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem ini
ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan
kepada seseorang.

4.      Perbedaan sistem pelapisan sosial


Menurut sifatnya, sistem pelapisan dalam masyarakat dibedakan menjadi:

a.   Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup


Dalam sistem ini, pemindahan anggota masyarakat kelapisan yang lain baik ke
atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal istimewa. Di dalam
sistem yang tertutup, untuk dapat masuk menjadi dari suatu lapisan dalam masyarakat
adalah karena kelahiran. Di India, sistem ini digunakan, yang masyarakatnya mengenal
sistem kasta. Sebagaimana yang kita ketahui masyarakat terbagi ke dalam :
 Kasta Brahma : merupakan kasta tertinggi untuk para golongan pendeta;
 Kasta Ksatria : merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang
dipandang sebagai lapisan kedua;
 Kasta Waisya : merupakan kasta dari golongan pedagang;
 Kasta sudra : merupakan kasta dari golongan rakyat jelata;
 Paria : golongan bagi mereka yang tidak mempunyai kasta. seperti : kaum
gelandangan, peminta,dsb.

3
b.    System pelapisan masyarakat yang terbuka
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:
 Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
 Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada
niat dan usaha.

c.    System pelapisan social campuran


Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.
Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali,
namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah.
Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.

5.      Contoh Pelapisan Sosial


a.    Pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi, atau social politik lebih
banyak system pelapisannya dibandingkan dengan di desa.
b.    Pada masyarakat desa kesenjangan (gap) antara klas eksterm dalam piramida social
tidak terlalu besar.
c.    Pada masyarakat kota antara kelas eksterm yang kaya dan miskin cukup besar. Di
daerah pedesaan tingkatannya hanya kaya dan miskin saja.
d.    Pada umumnya masyarakat pedesaan cenderung berada pada klas menengah menurut
ukuran desa, sebab orang kaya dan orang miskin sering bergeser ke kota. Kepindahan
orang miskin ini disebabkan tidak mempunyai tanah, mencari pekerjaan ke kota atau
ikut transmigrasi. Apa yang dibutuhkan dan diinginkan dari golongan miskin ini sering
desa tidak mampu mengatasinya.

B.       Lapisan Masyarakat
1.      Pengertian Lapisan Masyarakat
Stratifikasi berasal dari bahasa latin “stratus” yang artinya lapisan/tingkatan. Di
dalam masyarakat terdapat sejumlah lapisan dengan jumlah yang berbeda-beda. Hal itu
tidak lain karena di masyarakat terjadi perbedaan sosial. Seorang sosiolog Pitiram
A.osorkin, dalam bukunya yang berjudul social and cultural mobility mengemukakan
bahwa sistem berlapis-lapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap
masyarakat yang hidup teratur. Ia menyebut sistem berlapis-lapis dalam masyarakat itu
dengan istilah social stratification.
Selanjutnya, dikatakan bahwa social stratification adalah penggolongan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat dan wujudnya adalah kelas-kelas
tinggi dan kelas-kelas rendah. Bahkan pada zaman kuno dahulu, filosof Aristoteles
(Yunani), mengatakan di dalam Negara ada tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali,
yang melarat, dan yang berada diantara keduanya.ucapan demikian sedikit banyak

4
membuktikan bahwa pada zaman itu, dan sebelumnyaorang telah mengakui adanya
lapisan masyarakat yang mempunyai kedudukan yang bertingkat-tingkat dari yang bawah
sampai yang atas. Biasanya golongan lapisan masyarakat atas tifak hanya memiliki satu
macam saja dari apa yang dihargai oleh masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu
bersifat komulatif. Mereka yang memilki uang banyak, akan mudah sekali mendapatkan
tanah, kekuasaan dan mungkin juga kehormatan, sedang mereka yang mempunyai
kekuasaan besar mudah menjadi kaya dan mengusahakan ilmu pengetahuan.System
lapisan dalam masyarakat tersebut, dalam sosiologi ddikenal dengan social stratification.
Kata stratification berasal dari stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan. Pitirim A.
Sorokin menyatakan bahwa social stratification adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat kedalam kelas yang bertingkat-tingkat (hirarkis).

2.      Dasar terjadinya lapisan masyarakat


Lapisan-lapisan sosial masyarakat atau stratifikasi sosial dalam masyarakat bisa
terjadi, dikarenakan tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak-hak dan
kewajiban serta bertanggung jawab diantara anggota-anggota masyarakat yang
bersangkutan. Sehingga muncul proses dimana kemunculan itu bisa dengan sendirinya
dalam proses pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Kemudian lapisan masyarakat yang
munculnya disengaja yang disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Dan yang
menjadi faktor utama munculnya lapisan sosial sengaja adalah kepandaian, tingkat umur
(yang senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat.
Dilihat dari prosesnya, stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat terjadi
dengan sendirinya, tetapi juga terdapat unsur-unsur kesengajaan untuk dibuat bertingkat-
tingkat. Koencoroningrat mengemukakan bahwa sesuatu yang berharga dapat dibedakan
menjadi 5 macam, yaitu:
a. Kualitas atau kepandaian.
b. Tingkat usia atau senioritas.
c. Sifat keaslian.
d. Keanggotaan kaum kerabat kepala masyarakat.
e. Pengaruh dan kekuasaan.

Untuk meneliti terjadinya proses-proses lapisan masyarakat, dapatlah pokok-pokok


sebagai berikut:
a.    Sistem lapisan mungkin berpokok pada system pertentangan dalam masyarakat.
System demikian mempunyai arti yang khusus bagi masyarakat tertentu yang
menjadi objek penyelidika.
b.    Sistem lapisan dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsure-unsur sebagai
berikut:
 distribusi hak-hak istimewa yang obyektif seperti misalnya penghasilan,
kekayaan, keselamatan (kesehatan laju angka kejahatan), wewenang, dan
sebagainya.

5
 sistem pertanggaan yang diciptakan para warga masyarakat (prestise dan
penghargaan).
 kriteria system pertentangan, yaitu apakah didapat berdasarkan kualitas
pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang atau
kekuasaan.
 lambang-lambang kedudukan, tingkah laku hidup, cara berpakaian,
perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi dan selanjutnya.
 mudah atau sukarnya bertukar kedudukan.
 solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki
kedudukan yang sama dalam system sosial masyarakat.

3.      Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat


Memecahkan persoalan yang di hadapi masyarakat yaitu penempatan individu
dalam tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar
melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta dengan peranannya.
Pengisian tempat-tempat tersebut merupakan daya pendorong agar masyarakat bergerak
sesuai dengan fungsinya. Akan tetapi, wujudnya dalam setiap masyarakat juga berlainan
karena tergantung pada bentuk dan kebutuhan masing-masing masyarakat.

4.      Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :


• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)

5.      Unsur-unsur Lapisan Masyarakat


1. Pertama, Sebuah lapisan yang terjadi sengaja apabila lapisan itu terbentuk secara
otomatis,biasanya lapisan ini dikategorikan menurut waktu dan tempat. Misalnya
kelompok-kelompok yang berusia lanjut disebut sebagai golongan tua sementara
orang-orang yang masih muda disebut golongan muda. Pada lapisan ini tidak ada
terjadinya pemaksaan oleh masyarakat,semuanya terjadi secara alami .
2. Kedua,lapisan yang terjadi secara sengaja. Lapisan yang ada terbentuk karena adanya
sistem pembagian kekuasaan, organisasi, dan cendrung bersifat memaksa. Lapisan
masyarakat seperti ini umumnya dikarena perbedaan tingkat kekuasaan. Contohnya
organisasi sosial, politik, perusahaan besar dengan kata lain organisasi ini terbentuk
karena adanya organisasi formal. Dalam suatu bidang pemerintah misalnya, seorang
pemimpin memiliki kedudukan yang istimewa, turun sedikit kepada kaki tangannya
yang memiliki posisi yang istimewa jika dibandingkan dengan masyarakat biasanya.
3. Ketiga, Kedudukan (status), masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam
kedudukan , yaitu Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat
tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan

6
tersebut memperoleh karena kelahiran. Achieved status adalah kedudukan yang
dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang di sengaja. Kedudukan ini tidak
diproleh atas dasar kelahiran. Akan tetapi, bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung
pada kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya.
Misalnya, setiap orang dapat menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu.
4. Keempat, Peranan ( role ) merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, dia
menjalankan suatu peranan. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan.

6.      Kriteria yang menjadi penyebab terbentuknya lapisan sosial dan lapisan masyarakat


1. Pertama,Kekayaan: orang yang memiliki kekayaan paling banyak akan ditempat kan
sebagai lapisan paling atas atau orang berpunya. Lapisan ini biasanya mendapatkan
perlakuan yang lebih istimewa jika dibanding dengan orang-orang yang memiliki
perekonomian yang rendah.
2. Kedua, Kekuasaan : sama sperti lapisan orang nomor satu, seseorang yang memiliki
kekuasaan yang teratas mempunyai wewenang yang sangat besar,sehingga lapisan ini
memiliki kesempatan yang besar untuk menngatasi permasalahan sosial yang
terjadi.Tetapi jika terjadi salah wewenang maka tindakan kriminal memperbudakkan
orang lain mungkin saja terjadi.
3. Ketiga, Kehormatan : pada posisi ini kedudukan seseorang tidak dipandang dari sisi
kekayaan atau kekuasaan yang dimilikinya. Tapi posisi ini terbentuk karena adanya
rasa hormat masyarakat kepada seseorang yang telah berjasa. Biasanya lapisan
seperti ini masih banyak terjadi dimasyarakat pedesaan
4. Keempat, Ukuran ilmu pengetahuan : Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh
anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang
paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem
pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini
biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang
disandang oleh seseorang. Misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun
gelar professional seperti professor.

7.              Teori Tentang Pelapisan Sosial Dan Pelapisan Masyarakat


Beberapa teori tentang pelapisan dicantumkan di sini :
a.    Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu
mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di
tengah-tengahnya.
b.    Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai
dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.Oleh
karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan.
c.    Pitirim A. Sorokinbahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).

7
d.     Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa
selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan
setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
e.      Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh
masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat
yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama
(jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
f.     Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat
menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap
masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas
yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam
proses produksi.
g.      Pitirin A. Sorikin bahwa “pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau
masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat”.
h.      Theodorson dkk berpendapat bahwa “pelapisan masyarakat adalah jenjang status
dan peranan yang relative permanen yang terdapat dalam system social didalam hal
perbedaan hak,pengaruh dan kekuasaan”..

8
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang
melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status
yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement
status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status). Terjadinya Pelapisan Sosial
terbagi menjadi 2, yaitu: Terjadi dengan Sendirinya Proses ini berjalan sesuai dengan
pertumbuhan masyarakat itu sendiri.Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu
dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu,
tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja
inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat,
waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku. Terjadi dengan Sengaja Sistem
pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.

B.     Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran
yaitu: Sebagai mahasiswi /a kita harus mampu memahami lapisan-lapisan yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat. perbedaan itu karena orang-orang memiliki kecakapan, watak,
keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda

9
DAFTAR PUSTAKA

http://wordpress.com/2011/03/23/lapisan-sosial.masyarakat.html
http://www.academia.edu/9426680/teori-lapisan-sosial.
http://www.berpendidikan.com/2015/06/jenis-lapisan.sosial -.html
http://www.google.co.id/definisi-lapisan- masyarakat.html
http://www.goggle.co.id.search..kumpulan-contoh-sosial-pelapisan-.html

10

Anda mungkin juga menyukai