Disusun Oleh :
Kelompok 10
TANJUNGPINANG
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kami
kesehatan,kesempatan dan keselamatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul “Lapisan-lapisan sosial masyarakat“ tepat pada waktunya.
Oleh karena itu tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing Mata
Kuliah Antropologi&sosiologi, Cian Ibnu Sina,M.Si , yang telah memberikan kami kepercayaan
serta membantu dan membimbing sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa dan semua
pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah kami. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
konstruktif tetap kami harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah berikutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
i
DAFTAR ISI
1. Pelapisan Sosial
2. Lapisan Masyarakat
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal
tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Kalau suatu masyarakat lebih menghargai
kekayaan material dari pada kehormatan, maka mereka yang mempunyai kekayaan
material akan menempati kedudukan yang lebih tinggi. Apabila dibandingkan dengan
pihak lain. Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat yang merupakan pembedaan
seseorang atau sekelompok orang dalam kedudukan yang berbeda secara
vertikal. Sedangkan pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau
para warga masyarakat ke dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya
kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat disajikan
adalah :
1. Pengertian lapisan sosial dan lapisan masyarakat
2. Penyebab terjadinya lapisan sosial dan lapisan masyarakat
3. Unsur terjadinya lapisan sosial dan lapisan masyarakat
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelapisan Sosial
1. Pengertian Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik
antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi
dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J.
Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu
golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak
istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max
Weber.Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam
masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian
menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga
Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai
ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas yang rendah itu disebabkan karena di dalam
masyarakat terdapat ketidakseimbangan atau ketimpangan (inequality) dalam pembagian
sesuatu yang dihargai yang kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga
masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada pula
mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang mendapatkan lebih besar mendapatkan
kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan lebih kecil menduduki pelapisan yang lebih
rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama atau
organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia berhubungan antara satu
dengan yang lain secara teratur dan tersusun baik secara perorangan maupun kelompok, setiap
orang akan mempunyai situasi sosial yang mendorong untuk mengambil posisi sosial tertentu.
(Drs. Taufik Rahman Dhohir, 2000).
2
b. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak
istimewa
c. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
d. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan
hukum
e. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
f. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi
3
b. System pelapisan masyarakat yang terbuka
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:
Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada
niat dan usaha.
B. Lapisan Masyarakat
1. Pengertian Lapisan Masyarakat
Stratifikasi berasal dari bahasa latin “stratus” yang artinya lapisan/tingkatan. Di
dalam masyarakat terdapat sejumlah lapisan dengan jumlah yang berbeda-beda. Hal itu
tidak lain karena di masyarakat terjadi perbedaan sosial. Seorang sosiolog Pitiram
A.osorkin, dalam bukunya yang berjudul social and cultural mobility mengemukakan
bahwa sistem berlapis-lapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap
masyarakat yang hidup teratur. Ia menyebut sistem berlapis-lapis dalam masyarakat itu
dengan istilah social stratification.
Selanjutnya, dikatakan bahwa social stratification adalah penggolongan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat dan wujudnya adalah kelas-kelas
tinggi dan kelas-kelas rendah. Bahkan pada zaman kuno dahulu, filosof Aristoteles
(Yunani), mengatakan di dalam Negara ada tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali,
yang melarat, dan yang berada diantara keduanya.ucapan demikian sedikit banyak
4
membuktikan bahwa pada zaman itu, dan sebelumnyaorang telah mengakui adanya
lapisan masyarakat yang mempunyai kedudukan yang bertingkat-tingkat dari yang bawah
sampai yang atas. Biasanya golongan lapisan masyarakat atas tifak hanya memiliki satu
macam saja dari apa yang dihargai oleh masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu
bersifat komulatif. Mereka yang memilki uang banyak, akan mudah sekali mendapatkan
tanah, kekuasaan dan mungkin juga kehormatan, sedang mereka yang mempunyai
kekuasaan besar mudah menjadi kaya dan mengusahakan ilmu pengetahuan.System
lapisan dalam masyarakat tersebut, dalam sosiologi ddikenal dengan social stratification.
Kata stratification berasal dari stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan. Pitirim A.
Sorokin menyatakan bahwa social stratification adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat kedalam kelas yang bertingkat-tingkat (hirarkis).
5
sistem pertanggaan yang diciptakan para warga masyarakat (prestise dan
penghargaan).
kriteria system pertentangan, yaitu apakah didapat berdasarkan kualitas
pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang atau
kekuasaan.
lambang-lambang kedudukan, tingkah laku hidup, cara berpakaian,
perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi dan selanjutnya.
mudah atau sukarnya bertukar kedudukan.
solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki
kedudukan yang sama dalam system sosial masyarakat.
6
tersebut memperoleh karena kelahiran. Achieved status adalah kedudukan yang
dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang di sengaja. Kedudukan ini tidak
diproleh atas dasar kelahiran. Akan tetapi, bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung
pada kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya.
Misalnya, setiap orang dapat menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu.
4. Keempat, Peranan ( role ) merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, dia
menjalankan suatu peranan. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan.
7
d. Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa
selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan
setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
e. Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh
masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat
yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama
(jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
f. Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat
menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap
masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas
yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam
proses produksi.
g. Pitirin A. Sorikin bahwa “pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau
masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat”.
h. Theodorson dkk berpendapat bahwa “pelapisan masyarakat adalah jenjang status
dan peranan yang relative permanen yang terdapat dalam system social didalam hal
perbedaan hak,pengaruh dan kekuasaan”..
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang
melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status
yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement
status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status). Terjadinya Pelapisan Sosial
terbagi menjadi 2, yaitu: Terjadi dengan Sendirinya Proses ini berjalan sesuai dengan
pertumbuhan masyarakat itu sendiri.Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu
dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu,
tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja
inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat,
waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku. Terjadi dengan Sengaja Sistem
pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran
yaitu: Sebagai mahasiswi /a kita harus mampu memahami lapisan-lapisan yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat. perbedaan itu karena orang-orang memiliki kecakapan, watak,
keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda
9
DAFTAR PUSTAKA
http://wordpress.com/2011/03/23/lapisan-sosial.masyarakat.html
http://www.academia.edu/9426680/teori-lapisan-sosial.
http://www.berpendidikan.com/2015/06/jenis-lapisan.sosial -.html
http://www.google.co.id/definisi-lapisan- masyarakat.html
http://www.goggle.co.id.search..kumpulan-contoh-sosial-pelapisan-.html
10