Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 8

KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL SERTA DINAMIKA


KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT
PEDESAAN DAN PERKOTAAN

OLEH:
MIFTAHUL KHAIRANI
1710213008

SOSIOLOGI PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI-A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KELOMPOK SOSIAL & ORGANISASI SOSIAL
1. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keangggotaan dan
saling berinteraksi, sehingga menumbuhkan persamaan bersama. Kelomopok sosial merupakan
sekumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaanya dimana dasar
pembentukan kelompok sosial , antara lain adalah faktor kepentingan yang sama, faktor darah
dan keturunan, faktor geografis, dan faktor daerah asal yang sama.
Sherif Musharif : Kelompok sosial adalah merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua
kelompok atau individu yang telah mengadakan interaksi sosial dengan intensif, terdapat
pembagian tugas, struktur dan norma norma tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut
Ciri-ciri Kelompok Sosial adalah :

 Merupakan kesatuan nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia
lain.

 Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.

 Memiliki norma yang mengatur hubungan antara anggotanya.

 Memiliki Kepentingan bersama.

 Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya

Macam-macam Kelompok Sosial

 Kelompok Statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial,
dan kesadaran jenis diantara keduanya.

 Kelompok Kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak


mempunyai organisasi dan hubungan sosial diantara anggotanya.

 Kelompok Sosial, yaitu Kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.

 Kelompok Asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan
persamaan kepentingan pribadi msupun kepentingan bersama.
Jenis kelompok social (Charles H. Colley)
A. Kelompok soial primer: ditandai adanya hubungan individual yang bersifat personal,
mendalam dan intensif, tidak memperhitungkan masalah keuntungan finansial. Misalnya
keluarga, paguyuban, RT dan sebagainya.
peranan dan fungsi :
 Membentuk frame of personality

 Mengembangkan kecakapan sosial dasar, kultural dan spiritual / religiusitas

 Mentatalaksanakan kehidupan emosional, spiritual

 Membentuk nilai nilai dasar human pilantropis.

B. Kelompok sosial sekunder


Pengertian: Himpunan manusia yang terangkum dalam suatu wadah formal berdasarkan
kepentingan dan motivasi pribadi masing – masing individu
Kelompok sosial sekunder ini terbentuk karena adanya kesadaran dalam diri individu bahwa
untuk mencapai suatu tujuan harus dikerjakan bersama orang lain
Peranan dan fungsi:
Sebagai alat mencapai tujuan (bersama maupun individual), aktualisasi ide / gagasan,
implementasi aktualisasi diri, hasrat sosial, kooperasi, kompetisi, dll
Out-Group dan In-group feeling
In group: suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu kelompok
sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga membentuk suatu perilaku – perilaku
sosial tertentu seperti : Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja sama, konformitas, obediance, dll.
Out group : Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan kelompok. Out-
group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan antipati. Sehingga muncul
gejala prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif, lalai, dan sebagainya.
Pembentukan Kelompok

 Pembentukan kelompok diawali dengan adanya persepsi atau perasaan yang sama dalam
memnuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memnuhinya, sehingga itu
akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan
akhirnya interaksi yang terjai akan membentuk sebuah kelompok

 Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing – msaing


anggota (siap menjadi ketua atau anggota)

 Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan konflik. Perpecahan yang terjadi
biasanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut,
sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan kelompok.
Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
Organisasi Sosial
a. Organisasi Normatif: Adalah pihak elit menjalankan organisasi/ mengawasi anggota lebih
dominan menggunakan kekuasaan normatif (persuasif). Bentuk partisipasi anggota adalah
dengan komitmen moral.
b. Organisasi Utilitarian: Adalah pihak elit mengawasi anggota dominan menggunakan
kekuasaan utilitarian. Partisipasi anggota berdasarkan komitmen perhitungan yaitu pemikiran
hubungan bisnis, sangat perhitungkan untung rugi.
c. Organisasi Koersi: Adalah pihak elit menggunakan kekuasaan koersi dalam mengawasi
anggotanya. Koersi adalah segala jenis paksaan, ancaman, dan intimidasi yang digunakan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain.

Proses pembentukan Kelompok dan Organisasi Sosial


Pada dasarnya, pembentukan kelompok dan organisasi sosial dapat diawali dengan adanya
persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam
proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1. Persepsi: Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang
dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan
intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan
demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi
anggota lainnya.
2. Motivasi: Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok
untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan
kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara
sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan
agar bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan: Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan
tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi: Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses
kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih
efesien dan efektif.
5. Independensi: Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan
disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta
ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan
yang disepakati kelompok.
6. Interaksi: Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan
interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan
atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
2. Bentuk Organisasi Produksi Usahatani
Bentuk usahatani dibedakan atas penguasaan faktor produksi oleh petani, yaitu:
1. Usahatani perseorangan (Individual farm): Usahatani yang unsur-unsur produksinya
dimiliki  dan dikelola oleh seseorang.
2. Usahatani kolektif (Collective farm): Usahatani kolektif adalah bentuk usahatani yang
unsur-unsur produksinya dimiliki oleh organisasi kolektif.
3. Usahatani kooperatif (Cooperative farm): Usahatani kooperatif merupakan bentuk
peralihan  antara usahatani perseorangan dan usahatani kolektif.
3. Dinamika Kelompok dan Organisasi Sosial
a. dinamika kelompok: dinamika kelompok dengan pendekatan sosiologis dapat diamati dari
unsur-unsur pokok sistem sosial sebagai alat analisis dinamika kelompok yaitu :

 Tujuan : segala sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok

 Keyakinan : aspek pengetahuan/kognitif yang dianggap benar

 Norma : perilaku standar yang dapat diterima

 Sanksi : sistem penghargaan dan hukuman terhadap perilaku anggota kelompok

 Peranan kedudukan : hirarki hak dan kewajiban

 Kewenangan ambil keputusan dan mengontrol orang lain

 Jenjang sosial

 Fasilitas yang menyangkut alat untuk mencapai tujuan kelompok

b.   dinamika organisasi sosial


Pencermatan dinamika organisasi dapat dilihat dari :

 sistem organisasi : tujuan, struktur, lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya

 struktur organisasi : kewenangan, komunikasi, tugas;


 proses organisasi : hubungan antar peranan, pengendalian, koordinasi, sosialisasi, dan
supervisi.

Proses Pembentukan Kelompok dan Organisasi Sosial


Pada dasarnya, pembentukan kelompok dan organisasi sosial dapat diawali dengan adanya
persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam
proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
• Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari
pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang
lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang
memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
• Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi
secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap
kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu
anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
• Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
• Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok.
Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
• Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan
kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan.
Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
• Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada
proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan
informasi tentang pengetahuan tersebut.
Dinamika Kelompok dan Organisasi Sosial

Dinamika kelompok
Dinamika kelompok dengan pendekatan sosiologis dapat diamati dari unsur-unsur pokok sistem
sosial sebagai alat analisis dinamika kelompok yaitu :
• Tujuan : segala sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok
• Keyakinan : aspek pengetahuan/kognitif yang dianggap benar
• Norma : perilaku standar yang dapat diterima
• Sanksi : sistem penghargaan dan hukuman terhadap perilaku anggota kelompok
• Peranan kedudukan : hirarki hak dan kewajiban
• Kewenangan ambil keputusan dan mengontrol orang lain
• Jenjang social
• Fasilitas yang menyangkut alat untuk mencapai tujuan kelompok

Dinamika Organisasi Sosial


Pencermatan dinamika organisasi dapat dilihat dari :
1. sistem organisasi : tujuan, struktur, lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya
2. struktur organisasi : kewenangan, komunikasi, tugas;
3. proses organisasi : hubungan antar peranan, pengendalian, koordinasi, sosialisasi, dan
supervisi.

Anda mungkin juga menyukai