Anda di halaman 1dari 11

INSTRUMEN SUPERVISI PEMENUHAN MUTU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
1 NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 1 PUJON
2 NPSN :
3 KABUPATEN/KOTA : MALANG
4 PROVINSI : JAWA TIMUR
5 NAMA PENGAWAS : Dra. WORO PRAPTININGSIH,M.Pd

PETUNJUK PENGISIAN:
Kolom [1] berisi nomor sebagai identitas standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [2] berisi standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [3] berisi rubrik penjelasan penilaian sub indikator untuk supervisi dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [4] berisi penilaian terhadap sub indikator yang dinyatakan dalam skala angka 0 -100.
Kolom [5] berisi penjelasan/alasan pemberian skala angka pada kolom sebelumnya.
Kolom [6] berisi rekomendasi yang perlu disampaikan kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.

Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi


[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 • Untuk SD harus memiliki kualifikasi akademik 100 Guru memiliki kualifikasi Guru-guru perlu meningkatkan
pendidikan minimum diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan
akademik minimum sarjana kompetensi
SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi (S1) atau diploma empat
yang diperoleh dari program studi yang tera- (D4) dari program studi
kreditasi. terakreditasi
• Untuk SMP/SMA/SMK (pada kelompok mata
pelajaran normatif dan adaptif) harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang
sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.

5.1.2. Rasio guru kelas terhadap • Guru pada SD terdiri atas guru kelas dan guru 100 Guru – guru mengajar sudah sesuai
mata pelajaran yang penu-gasannya dengan rasio minimal jumlah siswa
rombongan belajar seimbang ditetapkan oleh masing-masing satuan adalah 20:1.
Pendidikan sesuai dengan keperluan serta rasio
minimal jumlah siswa adalah 20:1.
• Guru pada SMP dan SMA mengajar dengan rasio
minimal jumlah siswa adalah 20:1.
• Guru pada SMK mengajar dengan rasio minimal
jumlah siswa adalah 15:1.

5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran • Guru mata pelajaran pada SD mencakup guru 100 Guru -guru terdiri atas guru mata
mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta pelajaran yang penugasannya
guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olah ditetapkan atau di SK kan oleh Kepala
raga, dan kesehatan. Sekolah berupa Sk Pembagian Tugas
• Guru pada SMP dan SMA terdiri atas guru mata Mengajar
pelajaran yang penu-gasannya ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan
keperluan.
• Guru pada SMK terdiri atas guru mata pelajaran
dan instruktur bidang kejuruan yang penugasannya
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidi-kan
sesuai dengan keperluan.
5.1.4. Bersertifikat pendidik Guru memiliki sertifikat profesi guru sesuai jenjang 93 Ada 2 (dua) Guru memiliki
pendidikannya
sertifikat pendidik (GTT)
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) 90 Guru-guru rata-rata memiliki atau
baik mengintegrasikan karakteristik siswa dari aspek berkompetensi pedagogik minimal
fisik, agama dan moral, sosial, kultural, emosional, baik, dengan telah mengikuti dan
dan intelektual dalam pembelajaran; (2) Memilih memiliki nilai UKG
teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswa; (3)
merancang kegiatan pembelajaran siswa
berdasarkan kurikulum; (4) menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik; (5) menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi serta bahan
ajar untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik dan (6)
kompetensi pedagogik lainnya.
5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) 90 Guru-guru rata-rata memiliki atau
baik bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, berkompetensi kepribadian
sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia; (2) minimal baik, dengan telah
menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
mengikuti dan memiliki nilai UKG
berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan
masyarakat; (3) menampilkan diri sebagai pribadi
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;
(4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang
tinggi, rasa bangga men-jadi guru, dan rasa
percaya diri; (5) menjunjung tinggi kode etik
profesi guru.
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) 85 Guru-guru rata-rata memiliki atau
baik menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir berkompetensi profesional
keilmuan yang men-dukung mata pelajaran yang minimal baik, dengan telah
diampu; (2) menguasai kompetensi inti dan
mengikuti dan memiliki nilai UKG
kompetensi dasar mata pelajaran yang di-ampu; (3)
mengembangkan materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif; (4) mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif; (5) memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) 90 Guru-guru rata-rata memiliki atau
komunikasi sesama guru dibuktikan melalui berkompetensi sosial minimal
pengamatan asesor selama visitasi (2) Komunikasi baik, dengan telah mengikuti dan
guru dengan tenaga kependidikan dibuktikan memiliki nilai UKG
melalui pengamatan asesor selama visitasi. (3)
Komunikasi guru dengan siswa dibuktikan melalui
wawancara, observasi kelas, dan melihat hasil
supervisi kepala sekolah. (4) Komunikasi guru
dengan orangtua dibuktikan melalui dokumen
pertemuan berkala guru dengan orangtua dan
catatan guru BK. (5) Komunikasi guru dengan
masyarakat dibuktikan melalui dokumen per-
temuan guru dengan masyarakat.
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau 100 Kepala Sekolah memiliki Kepala Sekolah perlu
diploma empat (D-IV) kependidikan atau kualifikasi akademik sarjana (S1) meningkatkan kompetensi
nonkependidikan pada perguruan tinggi yang atau diploma empat (D-IV)
terakreditasi kependidikan
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat Berusia setinggi tingginya 56 tahun saat diangkat 100 Kepala Sekolah diangkat sudah
pengangkatan sebagai kepala sekolah sesuai peraturan
5.2.3. Berpengalaman mengajar selama Memiliki pengalaman mengajar sekurang- 100 Kepala Sekolah diangkat sudah
yang ditetapkan kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang sekolah sesuai peraturan
masing-masing.
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi 100 Kepala Sekolah diangkat sudah
pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS sesuai peraturan
disetarakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang
berwenang.
5.2.5. Bersertifikat pendidik Memiliki sertifikasi pendidik yang dikeluarkan oleh 100 Kepala Sekolah memiliki
lembaga pendidik dan tenaga kependidikan Sertifikat Pendidik
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan 100 Kepala Sekolah memiliki SK
oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah Pengangkatan sebagai Kepala
Sekolah
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal Hasil UKKS baik yang mampu (1) berakhlak 90 Kepala Sekolah memiliki atau
baik mulia, berkompetensi kepribadian
(2) memiliki integritas kepribadian sebagai minimal baik, dengan hasil UKKS
pemimpin. (3) memiliki keinginan yang kuat dalam
baik
pengembangan diri sebagai kepala sekolah; (4)
bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi; (5) mengendalikan diri dalam
menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai
kepala sekolah; (6) memiliki bakat dan minat
jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal Hasil UKKS baik yang mampu (1) menyusun 90 Kepala Sekolah memiliki atau
Baik perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan berkompetensi manajerial minimal
perencanaan; (2) mengembangkan organisasi baik, dengan hasil UKKS baik
sekolah sesuai dengan kebutuhan; (3) memimpin
sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber
daya sekolah secara optimal; (4) mengelola
perubahan dan pengembangan sekolah menuju
organisasi pembelajar yang efektif; (5)
menciptakan budaya dan iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran siswa; (6)
mengelola pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal; (7) melakukan monitoring,
evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat,
serta merencanakan tindak lanjutnya (8)
kompetensi manajerial lainnya
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan Hasil UKKS baik yang mampu (1) menciptakan 90 Kepala Sekolah memiliki atau
minimal baik inovasi yang berguna bagi pengembangan berkompetensi kewirausahaan
sekolah; (2) bkerja keras untuk mencapai minimal baik, dengan hasil UKKS
keberhasilan sekolah sebagai organisasi
baik
pembelajar yang efektif; (3) memiliki motivasi
yang
kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah;
(4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi
terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah; (5) memiliki naluri kewirausahaan dalam
mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai
sumber belajar siswa.
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal Hasil UKKS baik yang mampu (1) merencanakan 90 Kepala Sekolah memiliki atau
baik program supervisi akademik dalam rangka berkompetensi supervisi minimal
peningkatan profesionalisme guru; (2) baik, dengan hasil UKKS baik
melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat; (3) menindaklanjuti hasil
supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) bekerja sama 90 Kepala Sekolah memiliki atau
dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah; (2) berkompetensi sosial minimal
berpartisipasi dalam kegiatan social baik, dengan hasil UKKS baik
kemasyarakatan dan (3) memiliki kepekaan social
terhadap orang atau kelompok lain
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Memiliki kepala TAS (Tenaga Administrasi 60 Sekolah belum memiliki kepala Diperlukan pengangkatan tenaga
Administrasi Sekolah). TAS (Tenaga Administrasi administrasi lebih dari 1 (satu)
Sekolah) sesuai peraturan
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga • Kepala TAS SD berpendidikan minimal 60 Sekolah belum memiliki kepala
Administrasi berkualifikasi minimal lulusan TAS (Tenaga Administrasi
SMK/sederajat SMK atau yang sederajat, program studi yang Sekolah)
relevan dengan pengalaman kerja sebagai
tenaga admin-istrasi sekolah minimal 4
(empat) tahun.
• Kepala TAS SMP berpendidikan minimal
lulusan D3 atau yang sederajat, pro-gram studi
yang relevan, dengan pengalaman kerja
sebagai tenaga admin-istrasi sekolah minimal 4
(empat) tahun
• Kepala TAS SMA/SMK berpendidikan S1
program studi yang relevan dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 4 (empat) ta-hun, atau D3 dan
yang sederajat, program studi yang relevan,
dengan pen-galaman kerja sebagai tenaga
administrasi sekolah minimal 8 (delapan) tahun
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi 60 Sekolah belum memiliki kepala
Administrasi bersertifikat sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh TAS (Tenaga Administrasi
pemerintah. Sekolah)
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Sekolah memiliki tenaga pelaksana urusan 75 Sekolah memiliki tenaga pelaksana
Administrasi administrasi yang meliputi: (1) Pelaksana urusan administrasi
Urusan
Administrasi Kepegawaian diangkat apabila
jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
minimal
50 orang; (2) Pelaksana Urusan Administrasi
Keuangan; (3) Pelaksana Urusan Administrasi
Sarana dan Prasarana; (4) Pelaksana Urusan
Administrasi Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat diangkat apabila sekolah memiliki
minimal 9 (sembilan) rombongan belajar; (5)
Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan
Pengarsipan; (6) Pelaksana Urusan
Administrasi
Kesiswaan diangkat apabila sekolah memiliki
minimal 9 (sembilan) rombongan belajar (7)
Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum
diangkat
apabila sekolah memiliki minimal 12
rombongan
belajar; (8) Pelaksana Urusan Administrasi
Umum untuk SD; (9) Penjaga Sekolah; (10)
Tukang Kebun diangkat apabila luas lahan
kebun minimal 500 m2.; (11) Tenaga
Kebersihan; (12) Pengemudi diangkat apabila
sekolah memiliki kendaraan roda
empat; (13) Pesuruh
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan • Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian 75 Sekolah memiliki tenaga pelaksana
Administrasi berpendidikan sesuai berpendidikan minimal lulusan urusan administrasi
ketentuan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat,
• Pelaksana Urusan Administrasi
Keuangan berpendidikan minimal lulusan
SMK/MAK, program studi yang relevan, atau
SMA/MA dan memiliki sertfikat yang relevan.

• Pelaksana Urusan Administrasi Sarana


dan Prasarana berpendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.

• Pelaksana Urusan Administrasi


Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ber-
pendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.

• Pelaksana Urusan Administrasi


Persuratan dan Pengarsipan berpendidikan
minimal lulusan SMK/MAK, program studi
yang relevan.
• Pelaksana Urusan Administrasi
Kesiswaan berpendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.

• Pelaksana Urusan Administrasi


Kurikulum berpendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.

• Pelaksana Urusan Administrasi Umum


untuk SD/MI/SDLB berpendidikan min-imal
SMK/MAK/SMA/MA atau yang sederajat.

• Penjaga Sekolah berpendidikan minimal


lulusan SMP/MTs atau sederajat.

• Tukang Kebun berpendidikan minimal


lulusan SMP/MTs atau sederajat.

• Tenaga Kebersihan berpendidikan


minimal lulusan SMP/MTs atau yang sede-
rajat.
• Pengemudi berpendidikan minimal
lulusan SMP/MTs atau yang sederajat,
memiliki SIM yang sesuai.

• Pesuruh berpendidikan minimal lulusan


SMP/MTs atau yang sederajat.

5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik Memiliki (1) integritas dan akhlak mulia; (2) 60 Sekolah belum memiliki kepala
etos kerja; (3) mengendalikan diri; (4) rasa TAS (Tenaga Administrasi
percaya diri; (5) fleksibilitas; (6) ketelitian; (7) Sekolah)
kedisiplinan; (8) kreativitas dan inovasi; (9)
tanggung jawab
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik Kepala tenaga administrasi sekolah memiliki 60 Sekolah belum memiliki kepala
kompetensi: (1) Bekerja sama dalam tim; (2) TAS (Tenaga Administrasi
memberikan layanan prima; (3) memiliki Sekolah)
kesadaran berorganisasi; (4) berkomunikasi
efektif;
(5) membangun hubungan kerja
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik Kepala tenaga administrasi sekolah dan 60 Sekolah belum memiliki kepala
pelaksana TAS (Tenaga Administrasi
urusan memiliki kompetensi: (1) melaksanakan Sekolah)
administrasi kepegawaian, keuangan, sarana
dan
prasarana, hubungan sekolah dengan
masyarakat,
persuratan dan pengarsipan, kesiswaan,
kurikulum, layanan khusus; (2) menerapkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Petugas layanan khusus memiliki kompetensi:
(1)
Menguasai kondisi keamanan sekolah; (2)
Menguasai teknik pengamanan sekolah; (3)
Menerapkan prosedur operasi standar
pengamanan sekolah; (4) menguasai
penggunaan
peralatan pertanian dan atau perkebunan,
pemeliharaan tanaman, teknik-teknik
kebersihan,
teknik mengemudi, teknik perawatan
kendaraan,
prosedur pengiriman dokumen dinas.
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal Kepala tenaga administrasi sekolah memiliki 60 Sekolah belum memiliki kepala
baik kompetensi: (1) mendukung pengelolaan TAS (Tenaga Administrasi
standar Sekolah)
nasional pendidikan; (2) menyusun program
dan
laporan kerja; (3) mengorganisasikan staf; (4)
mengembangkan staf; (5) mengambil
keputusan,
(6) menciptakan iklim kerja kondusif, (7)
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, (8)
membina staf, (9) mengelola konflik, (10)
menyusun laporan
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Sekolah memiliki kepala laboran 60 Sekolah belum memiliki Kepala Diperlukan pengangkatan tenaga
Laboratorium Laboratorium laboratorium sesuai peraturan
5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Minimal sarjana (S1) untuk jalur guru/Minimal 60 Sekolah belum memiliki Kepala
Laboratorium berkualifikasi sesuai diploma tiga (D3) untuk jalur laboran/teknisi. Laboratorium sesuai peraturan
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah 60 Sekolah belum memiliki kepala
Laboratorium bersertifikat dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang Laboratorium yang bersertifikat
ditetapkan oleh pemerintah.
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum 60 Sekolah belum memiliki Kepala
Laboratorium berpengalaman untuk jalur guru dan minimal 5 tahun sebagai Laboratorium
sesuai laboran atau teknisi untuk jalur guru.
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran Memiliki tenaga teknisi laboratorium 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
Teknisi Laboratorium
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran (1) Minimal lulusan program diploma dua (D2) 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
berpendidikan sesuai ketentuan yang relevan dengan peralatan laboratorium, Teknisi Laboratorium sesuai peraturan
yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
ditetapkan oleh pemerintah dan (2) Memiliki
sertifikat teknisi laboratorium sekolah dari
perguruan tinggi atau lembaga lain yang
ditetapkan oleh pemerintah
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran Memiliki tenaga teknisi laboratorium 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
Teknisi Laboratorium
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran (1) Minimal lulusan program diploma satu (D1) 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
berpendidikan sesuai ketentuan yang relevan dengan jenis laboratorium, yang Laboran sesuai peraturan
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
ditetapkan oleh pemerintah dan (2) memiliki
sertifikat laboran
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik Memiliki kompetesi: (1) menampilkan diri 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
sebagai Laboran sesuai peraturan
pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak
mulia dan (2) menunjukkan komitmen terhadap
tugas
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik Memiliki kompetesi: (1) bekerja sama dalam 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
pelaksanaan tugas dan (2) berkomunikasi Laboran sesuai peraturan
secara
lisan dan tulisan
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal Memiliki kompetesi: (1) merencanakan 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
baik kegiatan Laboran sesuai peraturan
dan pengembangan laboratorium sekolah; (2)
mengelola kegiatan laboratorium sekolah; (3)
membagi tugas teknisi dan laboran
laboratorium
sekolah; (4) memantau sarana dan prasarana
laboratorium sekolah; (5) mengevaluasi kinerja
teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium
sekolah
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal Memiliki kompetesi: (1) menerapkan gagasan, 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
baik teori, dan prinsip kegiatan laboratorium Laboran sesuai peraturan
sekolah;
(2) memanfaatkan laboratorium untuk
kepentingan pendidikan dan penelitian di
sekolah; (3) menyiapkan kegiatan
laboratorium sekolah; (4) merawat peralatan
dan bahan di laboratorium sekolah; (5) merawat
ruang laboratorium sekolah;(6) mengelola
bahan dan peralatan laboratorium sekolah; (7)
melayani kegiatan praktikum; (8) menjaga
kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium sekolah
5.5 Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Memiliki kepala tenaga pustakawan 90 Sekolah memiliki kepala tenaga Diperlukan pengangkatan tenaga
Pustakawan pustakawan pustakawan sesuai peraturan
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Serendah-rendahnya diploma empat (D4) atau 90 Sekolah memiliki kepala tenaga
Pustakawan berkualifikasi sesuai sarjana (S1) untuk jalur guru pustakawan sesuai peraturan
Berkualifikasi diploma dua (D2) Ilmu
Perpustakaan
dan Informasi bagi pustakawan
Berkualifikasi diploma dua (D2) non-Ilmu
Perpustakaan dan Informasi bagi yang bukan
pustakawan
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan 90 Sekolah memiliki kepala tenaga
Pustakawan bersertifikat perpustakaan sekolah dari lem-baga yang pustakawan sesuai peraturan
ditetapkan oleh pemerintah untuk jalur guru
dan
yang bukan pustakawan
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Minimal 3 tahun untuk guru dan minimal 4 90 Sekolah memiliki kepala tenaga
Pustakawan berpengalaman sesuai tahun pustakawan sesuai peraturan
di perpustakaan sekolah untuk yang bukan
pustakawan5
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan Memiliki sekurang-kurangnya satu tenaga 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
perpustakaan sekolah5 Pustakawan
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berkualifikasi SMA atau yang sederajat 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
berpendidikan sesuai ketentuan bersertifikat kompetensi pengelolaan Pustakawan
perpustakaan sekolah dari lembaga yang
ditetapkan oleh pemerintah.
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal Kepala Tenaga pustakawan memiliki 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
baik kompetensi: Pustakawan
(1) Memimpin tenaga perpustakaan sekolah; (2)
Merencanakan program perpustakaan sekolah;
(3)
Melaksanakan program perpustakaan sekolah;
(4)
Memantau pelaksanaan program perpustakaan
sekolah; (5) Mengevaluasi program
perpustakaan
sekolah;
Tenaga pustakawan memiliki kompetensi: (1)
Melaksanakan kebijakan; (2) Melakukan
perawatan
koleksi; (3) Melakukan pengelolaan anggaran
dan
keuangan
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan Memiliki kompetensi: (1) Mengembangkan 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
informasi minimal baik koleksi Pustakawan
perpustakaan sekolah; (2) Mengorganisasi
informasi; (3) Memberikan jasa dan sumber
informasi; (4) Menerapkan teknologi informasi
dan
komunikasi
5.5.9. Berkompetensi kependidikan Memiliki kompetensi: (1) Memiliki wawasan 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
minimal baik kependidikan; (2) Mengembangkan Pustakawan
keterampilan
memanfaatkan informasi; (3) Mempromosikan
perpustakaan; (4) memberikan bimbingan
literasi
informasi
5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal Memiliki kompetensi: (1) Memiliki integritas 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
baik yang Pustakawan
tinggi dan (2) Memiliki etos kerja yang tinggi
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik Memiliki kompetensi: (1) Membangun 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
Hubungan Pustakawan
sosial dan (1) Membangun Komunikasi
5.5.12. Berkompetensi pengembangan Memiliki kompetensi: (1) Mengembangkan 0 Sekolah belum memiliki Tenaga
profesi minimal baik ilmu, Pustakawan
(2) Menghayati etika profesi, (3) Menunjukkan
kebiasaan membaca

Anda mungkin juga menyukai