Human error dapat berupa slips dan lapses (skill-based error) ataupun mistakes (kesalahan).
Maka dari tidak menutup kemungkinan bagi pekerja yang dianggap berkompeten untuk
mengalami human error sehingga membuat kesalahan saat melakukan suatu task dalam
pekerjaan.
Menurut Wiegmann & Shappel (2003) unsafe act terbagai atas dua jenis yaitu error dan
violation, error terbagi lagi atas tiga jenis yaitu decision, skill-based, dan perceptual error. Skill-
based error merupakan kesalahan yang dilakukan oleh pekerja yang sudah memiliki skill atau
telah dianggap berkompeten dalam bidangnya secara tidak sadar, kemudian skill-based error
terbagi atas tiga jenis meliputi; attention failures (perhatian rendah), memory failures (pekerja
melupakan sesuatu), dan technique failures (kesalahan terjadi pada Teknik menyelesaikan task).
Sementara perceptual error berkenaan dengan input sensoris yang mengalami kesalahan
sehingga menganggu ilusi visual dan disorientasi spasial, misalkan terjadi saat pekerja gagal
memperkirakan jarak, ketinggian, dan kecepatan. Lalu terakhir decision error yaitu kesalahan
dalam pengambilan keputusan saat melakukan task seperti kesalahan melakukan prosedur,
keliru memperkiraan tindakan pengemudi/pengendara lain, dan lain sebagainya.
Melalui penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa error berkaitan dengan performance
seorang pekerja karena pada kesalahan-kesalahan itu sangat berpengaruh bahkan menganggu
kinerja pekerja dalam menyelesaikan task-nya secara benar dan efisien.
HSE (2012) ‘Understanding Human Failues.’, Leadership and Worker Involvement Toolkit.
Available at: http://www.hse.gov.uk/construction/lwit/step2.htm.
Moura, R. et al. (2015) ‘Human error analysis: Review of past accidents and implications for
improving robustness of system design’, Safety and Reliability: Methodology and Applications -
Proceedings of the European Safety and Reliability Conference, ESREL 2014, pp. 1037–1046. doi:
10.1201/b17399-147.