Laporan Presentasi Kasus - Muza Baturrohmah-P20624821066
Laporan Presentasi Kasus - Muza Baturrohmah-P20624821066
METODE HYPNOBREASTFEEDING
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Asuhan
Dosen pembimbing:
Disusun Oleh:
Muza Baturrohmah
P2.06.24.8.21.066
JURUSAN KEBIDANAN
TASIKMALAYA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Usulan Laporan Kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan.
Pembimbing Praktik
NIP.
Pembimbing Lapangan/CI
NIP.197504012001122002
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur senantiasa saya panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, karena
Shalawat serta salam semoga tetap Allah SWT curah limpahkan kepada
junjungan kita, nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita
sebagai umatnya dari zaman penuh kegelapan menuju zaman yang terang
penyusunan laporan ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan. Namun, berkat
dukungan dan dorongan serta semangat dari orang-orang terdekat, saya mampu
menyelesaikannya dengan tepat waktu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya
Tasikmalaya.
Tasikmalaya.
3. Dr. Meti Widya Lestari, SST, M. Keb selaku Ketua Program Studi
Puskesmas Watubelah.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi saya dan juga pembaca
sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................4
C. Manfaat........................................................................................4
B. Laktasi.........................................................................................11
C. Hypnobreastfeeding.....................................................................27
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................50
B. Saran............................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia hanya 1 dari 2 bayi berusia di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI
eksklusif dan hanya 5 persen anak mendapatkan ASI pada usia 23 bulan,
artinya hampir setengah dari seluruh anak Indonesia tidak menerima gizi sesuai
dengan kebutuhan gizi pada dua tahun pertama kehidupan. Lebih dari 40
persen bayi diperkenalkan terlalu dini kepada makanan pendamping ASI, yaitu
sebelum mereka mencapai usia 6 bulan, dan makanan yang diberikan sering
kali tidak memenuhi kebutuhan gizi bayi. Capaian ASI eksklusif di wilayah
Provinsi Jawa Barat tahun 2020 sebesar 56,0%. Capaian ASI Provinsi Jawa
Barat masih dibawah target yang ditentukan Kemenkes RI yaitu sebesar 80%.(1)
nutrisi ibu hamil dan melakukan perawatan payudara. Selain itu, perlu
kebutuhan psikologis ibu seperti menghindari stres juga perlu dilakukan pada
saat hamil. Peran dan dukungan keluarga terutama suami dan peran tenaga
ibu.(2) Selain menyebakan gagal tumbuh pada periode 1000 hari pertama
kehidupan, bayi tidak cukup ASI bisa mengalami diare dan pneumonia.(3)
Beberapa upaya yang dapat dilakukan ibu sendiri untuk mengurangi stres
laktasi adalah dengan melakukan olahraga teratur seperti yoga dan senam,
memperbaiki pola tidur ibu dan memenuhi asupan makanan yang baik bagi ibu
menyusui. Salah satu cara yang dapat membantu ibu meningkatkan produksi
hypnobreastfeeding.(4)
sadar kita, untuk menghasilkan ASI yang cukup untuk kepentingan bayi.
tenang selama menyusui dengan demikian maka seluruh sistem didalam tubuh
akan berjalan jauh lebih sempurna sehingga proses menyusui pun menjadi
proses yang penuh arti dan menyenangkan baik bagi ibu maupun bagi bayi.(5)
Berdasarkan uraian di atas penulis sebagai calon bidan merasa perlu untuk
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mengurangi stres pada ibu nifas dan menyusui sehingga lancar dalam
proses menyusui.
C. Manfaat
1. Bagi penulis
kebidanan nifas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
minggu.(16)
2. Periode Nifas
a. Uterus
b. Lochea
Lochea adalah cairan berasal dari kavum uteri dan vagina selama
1) Lochea Rubra : Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel- sel
c. Endometrium
d. Serviks
rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7
e. Vagina
f. Payudara.
1) Produksi susu
2) Sekresi susu
g. Sistem pencernaan
gigi pada kehamilan dan masa nifas, dimana pada masa ini terjadi
kalsium pada ibu, terutama pada bayi yang dikandungnya untuk proses
a. Talking In period. Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih
b. Taking Hold Period . Berlangsung 3-4 hari post partum, ibu lebih
sepenuhnya terhadap perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat
sebagai ibu dan ibu menyadari atau merasa kebutuhan bayi yang sangat
nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi
sehari-hari.
sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu
Tujuannya :
tanda penyulit.
partum. Tujuannya sama seperti yang dilakukan enam hari post partum.
a. Perdarahan pervaginam.
e. Nyeri epigastrik.
f. Penglihatan kabur.
g. Demam.
h. Muntah.
l. Merasa sedih atau merasa tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan
diri sendiri.(17)
B. Laktasi
1. Manajemen Laktasi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Sementara itu, yang
dimaksud dengan manajemen laktasi ialah suatu upaya yang dilakukan oleh
a. Masa Kehamilan
payudara.
sebelum hamil.
5) Ibu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga,
b. Masa Persalinan
menyusui yang baik dan benar, baik posisi maupun cara melekatkan
jam pertama.
c. Masa Nifas
bayi lahir.
tidak terhambat.
selama 6 bulan pertama. Beberapa langkah yang dapat menuntun ibu agar
sukses menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama menurut IDAI
dalam 1 jam pertama (inisiasi dini), karena bayi baru lahir sangat aktif
dan tanggap dalam 1 jam pertama dan setelah itu akan mengantuk dan
pada saat itu. Jika ibu melahirkan dengan operasi caisar juga dapat
melakukan hal ini (bila kondisi ibu saar, atau bila ibu telah bebas dari
kulit dengan kulit. Bayi akan mulai merangkak untuk mencari puting ibu
dan menghisapnya. Kontak kulit dengan kulit ini akan merangsang aliran
perkembangan bayi.
b. Yakinkan bahwa hanya ASI makanan pertama dan satu-satunya bagi bayi
anda. Tidak ada makanan atau cairan lain (seperti gula, air, susu formula)
Makanan atau cairan lain akan mengganggu produksi dan suplai ASI,
c. Susui bayi sesuai kebutuhannya sampai puas. Bila bayi puas, maka ia
Agar proses menyusui dapat berjalan lancar, maka seorang ibu harus
meliputi posisi menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat.(8)
perlekatan yang tidak baik. Pisoso dasar menyusui terdiri dari posisi badan
ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara ibu
dengan badan ibu (sanggahan bukan hanya pada bahu dan leher). Sentuh
bibir bawah bayi dengan puting, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar
punggung dan bahu bayi (bukan kepala bayi). Arahkan puting susu ke atas,
sedikit bagian areola bawah yang terlihat dibanding areola bagian atas.
Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan
persiapan mental dan fisik yang cukup membuat proses menyusui menjadi
menyusui”.
3) Perawatan bayi
oleh faktor-faktor :
keluarga/tidak.
tidak
menyusui :
a. Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses
lain.
e. Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan tenaga kesehatan
yang dihadapinya.
puting susu, dan mengeluarkan puting susu yang datar atau masuk ke
dua hal penting lain yang perlu dilakukan ibu agar sukses menyusui :
eksklusif bagi sang buah hati. Niat ini harusnya sudah tertanam kuat jauh
hari sebelumnya, yakni sejak si kecil masih berada dalam kandungan ibu.
bayinya. Dengan niat bulat, ibu akan berpikir optimis. Dari situ terbentuk
menyusui sehingga ASI pun mengalir lancar. Jika ibu yakin bisa
b. Hilangkan Stres. Buang jauh-jauh semua pikiran negatif tentang ASI dan
menyusui. Yakinlah, setiap ibu pasti bisa menyusui dan bayi tidk akan
pernah kekurangan ASI. Di sisi lain, ibu juga tak boleh terlalu
ASI yang keluar justru jadi seikit. Bila ada masalah, ibu dianjurkan
diatas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk
beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram, dan saat menyusui
c. Papila atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. (10)
merupakan suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitari. Hormon ini
dihambat oleh hormon plasenta. Dengan lepas atau keluarnya plasenta pada
memberikan air susu 2 sampai 3 kali setiap jam agar pengaruhnya benar-
benar efektif. Kadar prolaktin paling tinggi adalah pada malam hari. Hal ini
air susu. Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan normal kembali
ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu
seperti:
2) Anastesi.
3) Operasi.
fenotiazid.
yang berasal dari isapan bayi ada yang dilanjutkan neurohipofisis yang
kemudian dikeluarkan oksitosin. Oksitosin yang sampai pada alveoli
air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus
1) Melihat bayi
3) Mencium bayi
a. Faktor Menyusui
1) Awal yang tertunda. Bila bayi tidak dimulai menyusu pada hari
pertama, ASI ibu mungkin lebih lama keluarnya, dan bayi lebih lama
minggu pertama, atau kurang dari 5-6 sehari untuk bayi yang lebih
tua, adalah sebab umum mengapa bayi tidak mendapat cukup ASI.
kaya zat lemak. Kadang ibu melepaskan bayi dari payudaranya setelah
6) Botol dan Empeng. Bayi yang diberi botol atau empeng mungkin
b. Faktor Ibu
1) Faktor Psikologis
a) Kurang Percaya Diri. Ibu yang sangat muda, atau yang kurang
diri.
b) Khawatir atau Stres. Bila ibu khawatir atau stress atau sedang sakit,
dengan baik.
sebentar.
2) Kondisi Fisik
b) Kehamilan.
sedikit ASI. Akan tetapi, ibu yang kekurangan gizi tingkat ringan
yang lebih dari biasanya, rahimnya tidak mengecil, dan ASI tidak
keluar.
c. Faktor Bayi
1) Penyakit. Bayi yang sakit dan tak mampu menyusui dengan kuat
tidak bisa mendapat ASI yang cukup. Jika keadaan ini berlanjut,
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat
dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk
tidak semua ibu mau menyusui bayinya karena berbagai alasan. Misalnya
takut gemuk, sibuk, payudara kendor, dan sebagainya. Dilain pihak, ada
juga ibu yang ingin menyusui bayinya tetapi mengalami kendala. Biasanya
dengan nutrisi ibu, semakin asupan nutrisinya baik maka produksi yang
yang kerjanya dipengaruhi oleh proses hisapan bayi. Semakin sering puting
susu dihisap oleh bayi maka semakin banyak pula pengeluaran ASI.
kadarnya sangat dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai,
ASI :
terhadap produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan cukup akan
gizi dan pola makan yang teratur, maka produksi ASI akan berjalan
dengan lancar.
ibu yang tertekan, sedih, dan tegang akan menurunkan volume ASI.
3. Penggunaan Alat Kontrasepsi. Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu
Contoh alat kontrasepsi yang bisa digunakan adalah kondom, IUD, pil
ASI. Apabila kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga
berkurang.
8. Faktor Isapan Bayi. Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu,
maka produksi dan pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi,
optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan
payudara.
berat lahir normal. Kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah ini
meliputi frekuensi dan lama penyusun yang lebih rendah daripada bayi
10. Umur Kehamilan Saat Melahirkan. Umur kehamilan dan berat lahir
sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup
organ.
11. Konsumsi Alkohol dan Rokok. Merokok dapat mengurangi volue ASI
C. Hypnobreastfeeding
1. Pengertian Hypnobreastfeeding
artinya adalah suatu kondisi nirsadar yang terjadi secara alami , dimana
bawah sadar bahwa menyusui adalah proses alamiah dan nyaman. Dasar
pikiran dan jiwa agar proses pemberian ASI sukses. Meniatkan yang tulus
dari batin untuk memberi ASI eksklusif pada bayi yang kita sayangi dan
“ASI saya cukup untuk bayi saya sesuai dengan kebutuhanya” atau “Saya
selalu merasa tenang dan rileks saat mulai memerah”. Kalimat sugesti juga
dapat diberikan oleh suami. Tujuan afirmasi positif tersebut adalah untuk
4. Tahapan Relaksasi
a. Ibu melakukan relaksasi otot mulai dari puncak kepala sampai telapak
kaki, termasuk wajah, bahu kiri dan kanan, kedua lengan, daerah dada,
Stress karena dituntut untuk melakukan segala sesuatu serba cepat dan
adalah dengan cara tarik napas panjang melalui hidung dan hembuskan
hilang.
yang sama dengan raga. Salah satu cara dengan berdiam diri atau
otot-otot rileks, nafas teratur, serta pikiran tenang, baru dilakukan sesi
hypnobreastfeeding.(14)
Ibu-ibu menyusui juga bisa melakukan hypnobreasfeeding dirumah,
otot, napas, dan pikiran yang telah dipelajari sebelumnya, baru melakukan
yakin bahwa kita bisa menyusui dan ASI akan mengalir deras. Cara lain
Produksi ASI tergantung pada dua faktor yaitu faktor fisiologi dan
lebih baik. Selain itu wanita yang menyusui memiliki resiko lebih
rendah dari kanker payudara, kanker ovarium dan bahkan patah tulang
darah, persyarafan dan sistem lain di dalam tubuh anda akan berfungsi
lebih baik. Sikap positif sangatlah penting untuk seperti merasa tenang
dan rilcks selama menyusui. Pada saat ibu rileks dikala menyusui maka
demikian maka seluruh sistem di dalam tubuh akan berjalan jauh lebih
tersebut.
BAB III
TINJAUAN KASUS
DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Istri Suami
Golongan Darah O+ O+
Alamat Watubelah
2. Riwayat
melahirkan, mengeluhkan masih merasa nyeri saat BAK dan BAB dibagian
menarche pada usia 12 tahun, siklusnya teratur dengan ganti pembalut dua
sampai tiga kali perharinya, mengeluhkan sakit pada hari pertama sampai
Ibu memiliki satu orang anak, lahir pada 17 Desember 2021, berjenis
kelamin perempuan, berat badan lahir 3900 gram, panjang badan 50 cm,
lingkar kepala 34 cm, lahir spontan normal di Poned. Tidak ada penyulit
ataupun komplikasi saat hamil, bersalin dan nifas sebelumnya. Ibu tidak
4. Riwayat Kesehatan
Saat ini maupun sebelumnya ibu dan keluarga tidak memiliki penyakit
selangkangan.
lebih satu tahun. Ibu senang dengan kelahiran bayinya. Namun, merasa
khawatir bagaimana cara merawat diri dan bayi selanjutnya. Ibu dan
keluarga merespon baik serta mendukung kehamilan ini. Ibu belum pernah
mengikuti jadwal tidur bayi, makan sehari dua kali dengan menu bervariasi
tidak ada pantangan. Minum sehari kurang lebih sepuluh gelas. Sudah buang
air kecil sehari dua kali tetapi masih kesulitan BAK dengan posisi jongkok
lebih sering dengan berdiri. Sudah BAB sekali sehari. Selama nifas belum
pernah melakukan hubungan seksual. Ibu tidak merokok, dirumah tidak ada
perokok aktif. Ibu maupun orang dilingkungan ibu tidak ada yang
DATA OBJEKTIF
2. Kesadaran = Cosposmentis.
3. Antropometri
5. Kepala = Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
abnormal.
8. Mata = Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, pandangan jelas, refleks
9. Telinga = Simetris, bersih, tidak ada kelainan, tidak ada sekret abnormal, fungsi
pendengaran baik.
10. Hidung = Simetris, tidak ada polip atau peradangan serta tidak ada nyeri tekan.
11. Mulut = Simetris, bibir tidak pucat dan tidak kering, gusi merah muda, tidak ada
12. Leher = Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembuluh limphe ataupun
vena jugularis, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada nyeri menelan.
13. Dada = Bentuk dan ukuran simetris, bunyi dan irama napas teratur, tidak ada bunyi
14. Payudara = Bentuk dan posisi simetris, tidak ada retraksi, puting menonjol,tidak ada
nyeri tekan dan tidak ada tanda dimpling, ASI sudah keluar serta tidak ada sekret
abnormal.
15. Abdomen = Simetris, bersih, tidak terdapat luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan,
simpisis dan tidak ada diastasis rekti. Kandung kemih tidak penuh, kontraksi uterus
baik.
16. Ekstermitas
a. Atas = Simetris, bersih, jari lengkap, tidak ada nyeri tekan maupun odema,
b. Bawah = Simetris, bersih, jari lengkap, tidak ada nyeri tekan maupun odema,
gerakan kaki baik, kuku tidak pucat dan tidak cubing, tidak ada varises, tidak ada
17. Vagina = Tidak ada pembengkakkan kelenjar bartolin atau skene, tidak ada varises,
cairan darah dari jalan lahir merah bercampur lendir (lokhea sanguinolenta), luka
ANALISA
PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. Ibu dan keluarga
2. Memotivasi ibu untuk terus makan tinggi serat dan minum 14 gelas sehri. Ibu akan
3. Memotivasi ibu untuk tetap melanjutkan pemberian ASI saja sampai 6 bulan kepada
4. KIE alat kontrasepsi yang akan dipilih ibu. Ibu memilih menggunakan KB suntik.
7. KIE mengenai kapasitas lambung dan pengeluaran ASI. Ibu mengerti dan merasa lebih
melakukan hypnobreastfeeding.
10. Memberitahu jadwal kunjungan nifas 7 hari kemudian atau kapan saja apabila ada
CATATAN PERKEMBANGAN I
DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa masih linu dibagian luka jahitan, sudah BAB dan BAK. Ibu sudah
menyusui bayinya hanya dengan ASI. Ibu makan 3 kali sehari dengan menu nasi, sayur,
lauk pauk. Ibu minum 14 gelas air putih sehari, istirahat malam mengikuti pola tidur
bayi. Ibu mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2 kali sehari, ganti celana dalam 2 kali
DATA OBJEKTIF
Kesadaran : Composmentis
Emosional : Stabil
B. Tanda-tanda Vital
Nadi : 78 x/menit
Pernapasan : 19 x/menit
Suhu : 36,7 °C
A. Pemeriksaan Fisik
uterus kuat, TFU pertengahan pusat dan simpisis, kandung kemih tidak penuh..
tidak ada varises, cairan darah dari jalan lahir merah berlendir (lokhea
ANALISA DATA
PENATALAKSANAAN
11. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. Ibu dan keluarga
14. Memandu ibu untuk hypnobreastfeeding selama 12 menit. Ibu merasa lebih tenang
16. Mengingatkan jadwal kunjungan nifas minggu depan atau apabila ada keluhan. Ibu
PEMBAHASAN
tahun. Usia wanita yang dianjurkan untuk hamil adalah wanita dengan usia 20-35 tahun.
Usia di bawah 20 tahun dan diatas 35 tahun mempredisposisi wanita terhadap sejumlah
komplikasi. Usia di bawah 20 tahun meningkatkan insiden preeklampsia dan usia diatas 35
tahun meningkatkan insiden diabetes melitus tipe II, hipertensi kronis, persalinan yang
lama pada nulipara, seksio sesaria, persalinan preterm, IUGR, anomali kromosom dan
kematian janin.(16) Jadi, jika melihat dari kasus Ny.D masuk kedalam kategori usia yang
Keluhan Utama dikaji untuk menegtahui alasan atau keluhan utama yang membuat
dilanjutkan dengan pertanyaan lainnya, maka bidan dapat memperkirakan kearah mana
keluhan pasien, selanjutnya dokter akan menentukan pemeriksaan penunjang apa yang
pemeriksaan radiologi dan lain sebagainya) untuk memastikan diagnosa yang pernah
diperkirakan. Ny.D mengeluhkan masih merasa nyeri saat BAK dan BAB dibagian jahitan
lukanya serta mengeluh hanya mengeluarkan ASI sedikit., masalah ini di tatalaksanai oleh
dan senam kegel. Salah satu pertimbangan pengkaji memberikan metode ini kepada ibu
didasarkan dari ibu berusia dalam batas aman, tidak memiliki komplikasi dan penyakit
Riwayat Menstruasi dikaji ntuk memperkirakan gambaran tentang keadaan dasar organ
reproduksi klien.
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu dikaji untuk mengetahui kejadian
masa lalu ibu mengenai masa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Komplikasi pada
kehamilan, persalinan dan nifas dikaji untuk mengidentifikasi masalah potensial yang
kemungkinan akan muncul pada nifas kali ini. Metode persalinan sebelumnya merupakan
indikasi untuk memperkirakan tindakan pada masa nifas.(16) Ny.D memiliki riwayat
kelahiran satu anak, lahir pada 17 Desember 2021, berjenis kelamin perempuan, berat
badan lahir 3900 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 34 cm, lahir spontan normal
di Poned. Tidak ada penyulit ataupun komplikasi saat hamil, bersalin dan nifas
sebelumnya. Ibu tidak pernah keguguran. Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin setelah
melahirkan pada 17 Desember 2021 adalah 9,3 gr/dl. Atas dasar kekurangan kadar
kemoglobin saat melahirkan maka dilakukanlah pemeriksaan kadar kemoglobin saat nifas.
Ny.D memiliki tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu tekanan Darah 120/80
mmHg, respirasi = 21 x/menit, nadi = 81 x/menit, suhu = 36,6 oC. Rentang tekanan
darah normal pada orang dewasa sehat adalah 100/60 – 140/90 mmHg, tetapi bervariasi
tergantung usia dan variable lainnya. WHO menetapkan hipertensi jika tekanan sistolik ≥
160 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 95 mmHg. Pada wanita dewasa sehat yang tidak hamil
memiliki kisaran denyut jantung 70 denyut per menit dengan rentang normal 60-100
denyut per menit. Nilai normal untuk suhu per aksila pada orang dewasa yaitu 35,8-37,3°
Pemeriksaan fisik adalah proses medis yang harus dijalani saat diagnosis penyakit.
Hasilnya dicatat dalam rekam medis yang digunakan untuk menegakkan diagnosis dan
mulai dari kepala hingga kaki (head to toe) yang dilakukan dengan empat cara (inspeksi,
palpasi, auskultasi, dan perkusi). Ruang lingkup pemeriksaan fisik ini akan terdiri dari
pemeriksaan tanda vital (suhu, denyut nadi, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah),
pemeriksaan fisik head to toe, dan pemeriksaan fisik per sistem tubuh (seperti sistem
simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, pandangan jelas. Hal ini menunjukkan ibu
tidak mengalami anemia dan preeklampsia sesuai dengan teori bahwa Pemeriksaan sklera
bertujuan untuk menilai warna, yang dalam keadaan normal berwarna putih. Sedangkan
normal berwarna merah muda.(16) Selain itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap
pandangan mata yang kabur terhadap suatu benda untuk mendeteksi kemungkinan
tidaknya penyakit juga untuk menilai kesiapan ASI pada ibu. Payudara menjadi lunak,
membesar, vena-vena di bawah kulit lebih terlihat, puting susu membesar, kehitaman dan
tegak, areola meluas dan kehitaman serta muncul strechmark pada permukaan kulit
benjolan dan mengecek pengeluaran ASI. Puting payudara ibu menonjol dan bersih dari
hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu akan lebih mudah memberikan ASI pada bayi.
Pada pemeriksaan tinggi fundus didapatkan TFU ibu berada diantara simpisis dan
pusat, kandung kemih tidak penuh, tidak ada diastasis rekti dan kontraksi uterus baik serta
pada pemeriksaan vagina didapatkan Tidak ada pembengkakkan kelenjar bartolin atau
skene, tidak ada varises, cairan darah dari jalan lahir merah bercampur lendir (lokhea
sanguinolenta), luka jahitan bersih dan masih basah. Hal ini sudah sesuai dengan teori
dimana
6 minggu Normal 50 gr
1) Lochea Rubra : Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, sel-sel dari desidua,
verniks kaseosa, lanugo dan mekonium. Lochea ini akan keluar selama 2 sampai
3 hari postpartum.
2) Lochea Sanguinolenta : Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke
3) Lochea Serosa : berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning, cairan tidak
4) Lochea Alba : cairan berwarna putih yang keluar setelah 2 minggu, terdiri atas
Tatalaksana menanggapi keluhan masih nyeri dalam BAB dan BAK dapat dilihat dari
sisi psikologis ibu dimana ini adalah pengalaman nifas pertama kali klien. Maka hal ini
dapat dibantu dengan meningkatkan kepercayaan bahwa nyeri tersebut tidak berbahaya
hanya sebuah proses dari penyembuhan luka serta dapat dibantu dengan latihan senam
kegel. Senam kegel adalah senam dasar panggul yang bertujuan untuk memperkuat otot-
otot dasar panggul terutama otot pubococcygeal. Pada saat nifas senam kegel dapat
jahitan perineum dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah suplai darah yang
mengandung O2 dan nutrien ke jaringan luka. Kontraksi dan relaksasi yang dihasilkan dari
senam kegel dapat meningkatkan suplai darah ke jaringan yang luka tersebut. (18) Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian dari ke-24 sampel pada evaluasi ke-I, didapat kelompok
perineum normal. Dan pada evaluasi ke-II pada kelompok I seluruh sampel (12 orang)
sedangkan pada kelompok II hanya 8 orang yang menunjukan tampilan perineum normal.
Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan korelasi sebesar 0,742 dengan nilai p value
sebesar 0,006 dan nilai p value < 0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara senam kegel
dengan penyembuhan luka jahitan perineum. Analisis uji komparasi, berdasarkan hasil
sebesar 0,020. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai P (0,020) < 0.05, maka
hipotesis nol ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
penyembuhan luka jahitan perineum pada ibu postpartum normal yang melakukan senam
Penatalaksanaan atas keluhan lain ibu dimana ibu mengeluh pengeluaran ASI nya
sedikit dengan memberikan KIE mengenai kapasitas lambung dan pengeluaran ASI.
Sesuai dengan teori pada hari pertama lambung bayi masih berukuran sangat kecil seperti
buah ceri. Bayi hanya mampu menampung setidaknya 5 – 7 mililiter ASI atau setara
dengan 1 sendok teh lebih. ASI pertama yang keluar dari payudara ibu disebut kolostrum.
Cairan tersebut banyak mengandung nutrisi, protein, gizi dan karbohidrat tinggi yang
sangat diperlukan bayi. Hari 3 – 6, produksi ASI sudah mulai banyak. Ukuran lambung
bayi juga telah membesar seperti kacang kapri. Ibu akan menghasilkan 22 – 27 mililiter
ASI atau setara dengan 3 sendok teh. Pemberian ASI juga lebih sering, karena kebutuhan
kelancaran proses menyusui secara holistik yang memperhatikan mind, body and soul ibu
menyusui. Hypnobreastfeeding membuat ibu lebih rileks, tenang, dan nyaman selama
menyusui sehingga muncul umpan balik positif yaitu peningkatan pelepasan oksitosin dan
0,020.(20) dilandasi juga oleh penelitian lain dimana responden selalu datang rutin untuk
mendapatkan teknik hypnobreastfeeding. Teknik ini jika dilakukan secara teratur, akan
endorfin (hormon pembawa rasa senang dan tenang) sehingga tubuh merasa rileks.(21)
kecemasan ibu. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Araujo, et al (2016)
bahwa relaksasi efektif menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan risiko
tinggi setelah diterapkan relaksasi salama 5 hari yang dinilai tingkat kecemasan sebelum
Penelitian yang sama juga telah dilakukan oleh Toosi et al (2014) dengan hasil bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kecemasan ibu antara kelompok yang
diberikan intervensi relaksasi dengan yang tidak diberikan intervensi, dengan nilai p 0.017.
(24)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penulis telah melakukan asuhan kebidanan nifas pada Ny.D Pada pelaksanaan
pengambilan data subjektif penulis tidak mengalami hambatan, hal ini didukung
oleh respon positif dan kooperatif dari ibu dan keluarga serta tidak ada kesenjangan
2. Senam kegel dapat meningkatkan perasaan percaya diri ibu dalam pemulihan luka
jahitan perineum.
B. Saran
2. Bagi Bidan
hypnobreastfeeding.
3. Bagi Institusi
metode hypnobreastfeeding.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes. info DATIN (Pusat Data dan Informasi Kementrian RI). Kementeri
2. Cunningham FG, Bangdiwala S, Brown SS, Dean TM, Frederiksen M R, Al. E. NIH
3. Kesehatan P, Provinsi BJ. Profil Kesehatan Provinsi Barat Jawa 2018. In 2018.
4. Aprillia Y. Hypnobreasfeeding.
5. Aprilia T dkk. Pembangunan Berbasis Masyarakat: Acuan bagi pratisi, akademis, dan
Terhadap Kecukupan Asi Pada Bayi Usia ≤ 3 Bulan Di Praktik Mandiri Bidan Risma
Dan Praktik Mandiri Bidan Sri Armila Deli Serdang Tahun 2018. Anat Med J | Amj.
2020;3(1):1.
2013;
10. Damai Y, Sundawati D. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Belajar Menjadi Bidan
11. Saleha. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika; 2009. 71–76
p.
13. Kuswandi L AY. Basic Hypnosis & Hypnobirthing. Dalam Basic Hypnosis. &
14. Armini NW. Hypnobreastfeeding awali suksesnya ASI Eksklusif, Denfasar. J Skala
Husada. 2016;13(1).
17. Walyani, Elisabeth Siwi. 2014. Asuhan Kebidanan Maternal dan Neonatal. Makassar:
18. Annisa Ridlayanti, Nim010912070 (2011) Hubungan Antara Senam Kegel Dengan
http://dx.doi.org/10.35473/ijm.v2i2.267
20. Napilah, I. S., Herliani, Y., & Astiriyani, E. (2018). Pengaruh Hypnobreastfeeding
Pada Ibu Hamil Trimester Iii Terhadap Kecukupan Asi Pada Bayi Di Puskesmas
Breastfeeding To Be Success.
Produksi ASI pada Ibu Menyusui yang Bekerja. Seminar Nasional Dan Gelar
Produk, 48–53.
23. Araujo WS , Walckiria GR, Eliana Z, Maria HCA (2016). Effects of relaxation on
24. Toosi M, Marzieh A, Farkhondeh S, Najaf Z (2014). The reduction of anxiety and
Lampiran 1
PERSIAPAN MELAKUKAN HYPNOBREASTFEEDING
d. Posisi klien pada saat akan melakukan relaksasi adalah sebagai berikut:
Berbaring dengan nyaman dan rileks, kedua telapak tangan terbuka dan
memjamkan mata. Jika klien memilih posisi duduk, maka posisinya adalah sebagai
berikut:
dilakukan. Penggunaan ruangan dan suasana yang tepat akan berpengaruh terhadap
proses relaksasi.
Lampiran 2
LANGKAH-LANGKAH HYPNOTHERAPY
1. PREPARASI
Preparasi merupakan tahap terpenting dalam sesi hypnotherapi. Ini disebut juga
tahap pretalk atau preparasi yang merupakan tahapan awal saat pertama kali klien
2. RELAKSASI (INDUCTION)
Induksi adalah bagian dari sesi hypnotherapi yang menghantarkan klien masuk
kedalam kondisi trance hipnosis. Trance hipnosis adalah suatu kondisi kesadaran
dimana bagian kritis pikiran sadar tidak aktif, sehingga klien sangat reseptif
terhadap sugesti yang diberikan oleh hypnotis. Melalui induksi, terapis berperan
sebagai pemandu klien untuk memasuki kondisi trans, yang dimulai dengan
memusatkan perhatian klien pada objek tertentu yang mana tujuanya adalah
lingkungan sekitarnya.
3. ISOLASI
Yaitu cara melindungi klien atau dalam bahasa hipnosis disebut sujet dari pengaruh
luar yang dapat mengganggu proses hipnosis, seperti adanya suara bising disekitar,
tempat yang kurang nyaman, adanya cahaya yang terlalu terang atau gangguan
lain.
4. TEST
Melakukan tes kepada klien guna menilai sejauh mana klien memasuki alam
bawah sadar.
5. DEEPENING
Merupakan kelanjutnya dari induksi. Tujuan dari deepening adalah untuk membuat
6. IMPLANTASI
Dalam sesi ini hypnoterapis mulai memberikan terapi sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi klien. Pada sesi ini terapis menanamkan sugesti pasca hipnosis
7. TERMINASI
PANDUAN RELAKSASI
remang, musik yang tenang dan yang anda suka bisa ditambah dengan aroma terapi.
Sebagian besar dari tubuh kita terdiri dari otot dan ini adalah alasan utama
(Relaksasi Otot)
Persiapkan posisi berbaring atau duduk dengan nyaman, posisi lengan disamping kanan
dan kiri, posisi telapak tangan terbuka menghadap keatas. Pejamkan kedua kelopak mata
dengan lembut...
Sebelum mengendurkan otot kita akan meregangkan dahulu agar terasa perbedaan pada
saat otot dalam kondisi tegang dan otot dalam kondisi relaks..
Tegangkan otot ditelapak kaki (jari-jari kaki diarahkan ke langit-langit), ketegangan ini
ketegangan... kecemasan... kesedihan... dan amarah... serta semua emosi negatif yang ada
dalam diri anda. Dan kemudian perlahan-lahan lepaskan ketegangan yang anda rasakan
tadi mulai dari otot-otot wajah...leher... bahu rilekskan... kedua tangan... dada...
perut...paha...betis sampai ke jari jemari kaki... Rilekskan seluruh bagian tubuh anda.
(Langkah ini bisa dilakukan 3-4 kali sampai klien benar-benar merasakan relaksnya otot
diseluruh tubuh)
Kini saatnya kembali anda merasakan rileksnya otot-otot didaerah wajah. Wajah yang
relaks selalu berseri-seri dan tersenyum. Rasakan rileksnya otot-oto didaerah leher..bahu
kiri dan kanan... lengan atas.. lengan bawah.. kedua telapak...dan seluruh jari jemari ...
Selama proses latihan relaksasi, apabila ada pikiran-pikiran yang datang sementara biarakn
saja. Tetap arahkan kedua indera pendengaran anda ke suara musik dan suara panduan
yang terus menghantarkan anda memasuki alam rileksasi yang semakin dalam.. Bagus
sekali.
Kini rasakan rileksnya otot-otot didaerah dada depan sampai belakang... seiring dengan
tarikan dan hembusan nafas anda rasakan semakin lama semakin rileks... bagus sekali.
Kemudian sekarang rasakan rileksnya otot-otot didaerah perut terasa semakin rileks...
Rasakan rileksnya otot-otot dibagian panggul... Rasakan seluruh otot semakin mengendur
semakin rileks...
Dam tiba saatnya rasakan rileksnya otot-otot didaerah paha kiri... dan paha kanan...lutut
kiri..dan lutut kanan...telapak kaki...dan seluruh jari jemari...kaki terasa semakin rileks..
dan telapak kaki yang rileks perlahan-lahan terjatuh ke sisi kiri dan kanan...Bagus sekali.
Rasakan betapa nikmatnya dan dan betapa nyamannya seluruh oto mulai dari puncak
kepala...sampai jari jemari kaki... terasa semakin rileks seluruh sel.. seluruh pembuluh
sekali...
(Relaksasi Nafas)
Dan kini tiba saatnya untuk melakukan relaksasi nafas...Nafas yang rileks adalah nafas
perut... Silahkan menghirup nafas yang panjang ... dari hidung ... tahan sejenak kemudian
Tarik nafas yang panjang dari hidung ... tahan sejenak kemudian hembuskan lewat mulut...
mulut.. dengan perlahan-lahan teruslah bernafas dengan pernafasan perut... dan hayati
bahwa nafas adalah nafas kehidupan...Nafas adalah sarana yang penting dalam, bayangkan
saja tanpa nafas manusia hanya bertahan beberapa menit. Perhatikan nafas dan keluar dan
masuk lewat hidung, nafas yang relaks lambat dan teratur. Dalam keadaan baring saat kita
bernafas secar aotomatis udara akan terdorong ke rongga perut. Tarik nafas panjang
nafas niatkan semakin santai dan terus semakin santai dan selalu niatkan dari dalam hati
bahwa setiap kali anda menghirup nafas dan menghembuskannya, masuki alam relaksasi
Dan teruslah pusatkan perhatian anda pada nafas yang keluar masuk yang terus
menghantarkandiri anda untuk masuk kedalam keadaan rileks yang paling dalam... jauh
lebih dalam dari sebelumnya ... jauh lebih rileks dari sebelumnya... Bagus sekali.
Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan dan pikiran ) dan ketiga unsur raga dalam
keadaan rileks, rasakan betapa nyamannya. Terukan dengan memusatkan perhatian pada
nafas keluar dan masuk yang terus menghantarkan kedalam ketenangan pikiran yang jauh
Setelah itu, lakukan tes dengan cara: mengangkat tangan klien atau menjentrikan
jari. Jika klien sudah rileks dan memasuki alam bawah sadar maka tangan klien
saat diangkat akan terasa berat, dan jika kita menjentrikan jari klien tidak merspon
apapun.
Dalam keadaan yang rileks (setelah melakukan konsolidasi pada klien), saatnya
untuk menanamkan niat atau sugesti positif kedalam pikiran bawah sadar klien
adalah:
1. Saya percaya dan yakin bahwa saya bisa menyusui bayi saya
2. ASI saya akan mengalir cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi saya
3. Kebahagiaan dan ketenangan akan menyertai saya saat menyusui bayi saya
5. ASI yang mengalir dari tubuh saya adalah anugerah dari Tuhan yang
6. Bayi saya akan tumbuh sehat berkat ASI yang akan saya berikan
7. Kedua payudara saya mampu menghasilkan ASI yang cukup, baik kuantitas
8. Saya bisa memberikan ASI kepada anak saya hingga usia 2 tahun
10. Air susu saya adalah bukti cinta saya kepada bayi saya
Berikan kalimat sugesti positif yang berulang-ulang dan setelah dirasa cukup
lakukan terminasi.
Dan kini tiba saat untuk mengakhiri latihan relaksasi ini. Persiakan diri anda dan pada
hitungan kelima latihan selesai dan semua sugesti yang anda terima menjadi kenyataan
Tiga... suara-suara disekitar selain suara musik dan suara saya semakin terdengar
Lima... buka mata anda, dan anda terbangun dalam kedaan sehat, tenang, dan bugar.
Sebagai hasil dari relaksasi ini setiap klien berbeda-beda. Sehingga apa yang