OSTEOMYELITIS
DI SUSUN OLEH :
SUKMA YDURWATI
P00320019044
D III KEPERAWATAN
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN OSTEOMIELITIS
1. Definisi
Osteomyelitis adalah infeksi dari jaringan tulang yang mencakup sumsum dan atau
kortek tulang dapat berupa eksogen (infeksi masuk dari luar tubuh) atau hemotogen (infeksi
yang berasal dari dalam tubuh). (Reeves, 2001:257).
Osteomyelitis adalah infeksi substansi tulang oleh bakteri piogenik (Overdoff, 2002:571).
Sedangkan menurut Bruce, osteomyelitis adalah infeksi pada tulang yang disebabkan oleh
mikroorganisme. Osteomyelitis biasanya merupakan infeksi bakteri, tetapi mikrobakterium
dan jamur juga dapat menyebabkan osteomyelitis jika mereka menginvasi tulang (Ros,
1997:90).
Menurut Price (1995:1200). Osteomyelitis adalah infeksi jaringan tulang. Osteomyelitis akut
adalah infeksi tulang panjang yang disebabkan oleh infeksi lokal akut atau trauma tulang,
biasanya disebabkan oleh escherichia coli, staphylococcus aureus, atau streptococcus
pyogenes (Tucker, 1998:429). Jadi pengertian osteomyelitis yang paling mendasar adalah
infeksi jaringan tulang yang mencakup sumsum atau kortek tulang yang disebabkan oleh
bakteri piogenik.
Osteomyelitis dapat timbul akut atau kronik. Bentuk akut dicirikan dengan adanya awitan
demam sistemik maupun manifestasi lokal yang berjalan dengan cepat. Osteomyelitis kronik
adalah akibat dari osteomyelitis akut yang tidak ditangani dengan baik (Price, 1995:1200).
Ada dua macam infeksi tulang menurut Robbins dan Kumar (1995:463-464) yaitu :
2. Etiologi
Luka tekanan, trauma jaringan lunak, nekrosis yang berhubungan dengan keganasan
dan terapi radiasi serta luka bakar dapat menyebabkan atau memperparah proses infeksi
tulang. Infeksi telinga dan sinus serta gigi yang berdarah merupakan akibat dari osteomyelitis
pada rahang bawah dan tulang tengkorak. Faktur compound, prosedur operasi dan luka tusuk
yang dapat melukai tulang pokok sering menyebabkan traumatik osteomyelitis. Osteomyelitis
sering ditemukan pada orang yang lebih tua karena faktor penyebabnya berhubungan dengan
penuaan (Reeves, 2001:273).
Tanda dan Gejala Gejala umum akut seperti demam, toksemia, dehidrasi, pada tempat
tulang yang terkena panas dan nyeri, berdenyut karena nanah yang tertekan kemudian
terdapat tanda-tanda abses dengan pembengkakan (Overdoff, 2002:572).
4. Patofisiologi
5. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
2. Rontgen
6. Penata laksanaan
Sasaran awal adalah untuk mengontrol dan memusnahkan proses infeksi (Boughman,
2000:389).
1. Imobilisasi area yang sakit : lakukan rendam salin noral hangat selama 20 menit
beberapa kali sehari.
2. Kultur darah : lakukan smear cairan abses untuk mengindentifikasi organisme dan
memilih antibiotik.
3. Terapi antibiotik intravena sepanjang waktu.
4. Berikan antibiotik peroral jika infeksi tampak dapat terkontrol : teruskan selama 3
bulan.
7. Pencegahan
1. Berhenti merokok
Merokok dapat menyumbat arteri dan meningkatkan tekanan darah Anda, yang
keduanya buruk bagi sirkulasi Anda. Hal ini juga dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh. Jika Anda merokok, sangat disarankan Anda berhenti sesegera
mungkin.
2. Diet sehat
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, cobalah untuk menurunkan berat
badan dan kemudian mempertahankan berat badan yang sehat dengan
menggunakan kombinasi dari diet kalori terkontrol dan olahraga teratur. Setelah
Anda telah mencapai berat badan yang sehat akan membantu menjaga tekanan
darah Anda pada tingkat normal, yang akan membantu meningkatkan sirkulasi
Anda. Anda dapat menggunakan Body Mass Index (BMI) kalkulator untuk
memeriksa.
4. Mengurangi alkohol
5. Olahraga teratur
Olahraga teratur akan menurunkan tekanan darah Anda, membuat jantung dan
sistem peredaran darah lebih efisien dan dapat membantu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh lemah. Bagi kebanyakan orang, 150 menit dari moderat untuk
olahraga berat seminggu dianjurkan. Namun, jika kesehatan Anda secara
keseluruhan miskin, mungkin perlu bagi Anda untuk berolahraga menggunakan
program khusus disesuaikan dengan kebutuhan Anda saat ini dan tingkat
kebugaran. GP Anda akan dapat menyarankan Anda tentang tingkat yang paling
cocok bagi anda berolah raga. Jika Anda merasa sulit untuk mencapai 150 menit
latihan seminggu, mulai dari tingkat yang Anda merasa nyaman dengan.
Sebagai contoh, Anda bisa melakukan lima sampai 10 menit latihan ringan
sehari sebelum secara bertahap meningkatkan durasi dan intensitas aktivitas
Anda sebagai kebugaran Anda mulai membaik.
ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOMYELITIS
A. Pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat kesehatan
3. Psikososisl
4. Pemeriksaan fisik
Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa lembek
bila dipalpasi. Bisa juga terdapat eritema atau kemerahan dan panas. Efek
sistemik menunjukkan adanya demam biasanya diatas 380, takhikardi,
irritable, lemah bengkak, nyeri, maupun eritema.
B. Diagnosa keperawatan
C. Intervensi keperawatan
No.Dx Tujuan Intervensi Rasionl
1. Tujuan: Setelah Mandiri
diberikan tindakan — Untuk mengetahui
— Mengkaji karakteristik
keperawatan tingkat rasa nyeri
nyeri : lokasi, durasi,
diharapkan nyeri sehingga dapat
intensitas nyeri dengan
dapat berkurang atau menentukan jenis
menggunakan skala
terkontrol dan rasa tindakannya.
nyeri (0-10)
nyaman meningkat. — Mencegah pergeseran
— Mempertahankan im-
tulang dan penekanan
Kriteria hasil: mobilisasi (back slab)
pada jaringan yang luka.
Tidak terjadi
— Peningkatan vena
nyeri — Berikan sokongan
return, menurunkan
Napsu makan (support) pada
edem, dan mengurangi
menjadi normal, ektremitas yang luka
nyeri
ekspresi wajah
— Untuk mengetahui
rileks dan — Amati perubahan suhu
penyimpangan –
suhu tubuh setiap 4 jam
penyimpangan yang
normal
terjadi
— Mengurangi rasa nyeri
— Kompres air hangat
dan memberikan rasa
Koaborasi
nyaman
— Mengurangi rasa nyeri
— Pemberian obat-
obatan analgesik
PENUTUP
A. Keimpulan
4. Mikroorganisme lain
B. Saran