Disusun Oleh :
Ai Robiatul Adawiyah 60403070120001
Elfa Aldina Maulida 60403070120008
Fitria Sukinar 60403070120011
Muhammad Arya Sanusi 60403070120017
Nava Siti Fatimah 60403070120020
Ni’matul Fadilah Zein 60403070120023
Nisa Awalia 60403070120024
Siti Komariah 60403070120041
Sumiati 60403070120049
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Irpan Abdurrahman, M.Pd pada mata
kuliah PJOK. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Irpan Abdurrahman, M.Pd selaku Dosen mata
kuliah PJOK yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan tradisional merupakan salah satu bagian dari suatu tradisi yang
menjadi salah satu pengaruh dari kebudayaan dan adat yang dibawa oleh nenek moyang
atau leluhur-leluhur. Namun, disetiap daerah atau negara memiliki permainan
tradisionalnya masing-masing, walaupun ada beberapa daerah atau negara yang
permainan tradisionalnya sama namun dalam penamaannya dan permainannya (pola
bermain) tersebut berbeda. Mainan egrang merupakan mainan tradisional yang sudah
dimainkan oleh masyarakat zaman dulu. Selain sarana transportasi, egrang juga
berfungsi sebagai alas kaki untuk pergi ke Mesjid, karena zaman dulu orang belum
menggunakan sendal.
Di samping itu engrang ini juga dimainkan dalam bentuk pertandingan dan
pertunjukan dari suatu daerah atau di negara tertentu dimana permainan tersebut
memiliki makna yang tersendiri yang diturunkan secara turun temurun oleh nenek
moyang dari satu suku atau budaya. Budaya bermain disetiap daerah, suku/ras, budaya
dan tradisional merupakan suatu kegiatan yang didasari oleh latar belakang sejarah ,
budaya dari nenek moyang dan leluhur tersebut. Hal ini kegiatan kegiatan bermain
tersebut melahirkan suatu makna dan arti budaya itu sendiri. Suatu budaya bermain itu
dapat menggambarkan mencerminkan dan mengartikan karakter suatu daerah/negara
tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah permainan tradisional engrang?
2. Apa pengertian dari permainan tradisional?
3. Apa yang dimaksud dengan engrang?
4. Apa yang dimaksud dengan egrang batok kelapa?
5. Apa tujuan dari permainan engrang?
6. Apa saja macam-macam permainan engrang?
7. Apa manfaat dari permainan engrang?
8. Bagaimana cara permainan engrang?
C. Tujuan Penulisan
Agar lebih tahu lagi mengenai sejarah permainan tradisional, apa itu permainan
tradisional, apa yang dimaksud dengan engrang, apa yang dimaksud dengan engrang
batok kelapa, tujuan dari permainan engrang, apa saja macam-macam dari permainan
engrang, manfaat apa saja yang ada dalam permainan engrang dan bagaimana cara
bermain permainan engrang.
BAB II
C. Pengertian Egrang
Permainan tradisional egrang bathok kelapa adalah permainan tradisional
indonesia yang sangat unik yang membutuhkan keterampilan dan keseimbangan tubuh
bila dimainkan. Permainan egrang yang baik digunakan oleh anak TK adalah dari
bathok kelapa karena tidak berbahaya untuk dimainkan dan anak cukup senang dalam
memainkannya.
Egrang merupakan permainan tradisional yang cukup terkenal di berbagai
wilayah di nusantara, tidak terkecuali melayu. Egrang merupakan salah satu permainan
tradisional yang terkenal pada masyarakat monggak. Permainan Egrang membutuhkan
keterampilan dan keseimbangan tubuh saat menaikinya. Egrang terbuat dari 2 batang
bambu atau kayu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Pemain berdiri diatasnya
untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Pemain yang bisa sampai ke garis finish
pertama kali tanpa jatuh, akan menjadi pemenang (Murtafiatun, 2018: 297).
Anak dapat memainkannya dengan cara kaki diletakkan di atas masing-masing
bathok kelapa, kemudian kaki satu diangkat, sementara kaki lainnya tetap bertumpu
pada bathok lain di tanah seperti layaknya berjalan. Kedua tangan menarik erat tali agar
bathok dapat menempel kuat pada kedua telapak kaki. Dengan melalui metode
permainan tradisional egrang bathok kelapa ini motorik kasar anak RA Taqwal Ilah
Semarang dapat meningkat secara optimal. Secara fisik, anak akan melakukan gerakan
berjalan, melangkah, belajar keseimbangan tubuh, belajar konsentrasi antara koordinasi
mata, tangan dan kakinya untuk memainkannya dan secara emosional anak belajar kerja
keras saat bermain egrang bathok kelapa serta memberikan rasa senang.
D. Pengertian Egrang Bathok Kelapa
Askalin (2013: 5) egrang bathok kelapa terbuat dari bathok, bathok dalam
bahasa indonesia disebut tempurung. Permainan egrang bathok kelapa lebih mudah
dimainkan daripada egrang bambu. Tidak perlu latihan ekstra untuk dapat memainkan
egrang bathok kelapa. Hampir sama dengan permainan egrang bambu, egrang bathok
kelapa dapat dimainkan sendiri atau diperlombakan dalam lomba lari egrang bathok
kelapa.
Pendapat lain menurut Mulyani (2013: 44) egrang bathok kelapa dibuat dari
bahan dasar tempurung kelapa yang tengahnya dilubangi lalu diberi tali plastik atau
dadung pada tengah bathok untuk memainkannya. Fungsi utama sama seperti dolanan
lain untuk pemainan anak-anak dan bisa dilombakan.
Cahyono (dalam Rinasari, 2013: 41) mengungkapkan selain mengenal egrang
dari bambu, anak-anak masyarakat jawa masa lalu mengenal egrang bathok. Egrang
jenis terakhir ini dibuat dari bahan dasar tempurung kelapa yang dipadu dengan tali
plastik atau dadung. Permainannya pun cukup mudah, kaki tinggal diletakkan ke atas
masing-masing tempurung, kemudian kaki satu diangkat, sementara kaki lainnya tetap
bertumpu pada bathok lain di tanah seperti layaknya berjalan. Anak sekarang memang
tidak harus memainkan kembali permainan tradisional, termasuk dolanan egrang
bathok kelapa. Namun paling tidak generasi tua ini bisa mengenalkan kepada generasi
muda sekarang. Tentu dengan harapan generasi muda sekarang bisa mengenal sejarah
kebudayaan nenek moyangnya, termasuk dalam lingkup permainan tradisional dan
akhirnya bisa menghargai karya dan identitas dari bangsanya sendiri walaupun
tekhnologi yang diterapkan kala itu sangat sederhana.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa egrang bathok kelapa
adalah jenis permainan tradisional yang turun temurun dari nenek moyang dengan
buatan alami yaitu dari tempurung kelapa yang mudah dimainkan dalam bersama-sama
atau individu dan dapat dilombakan yang bermanfaat untuk mengenalkan generasi
muda sekarang agar menghargai karya bangsanya sendiri.
E. Tujuan Permainan Engrang
1. Sebagai nilai pembentukan karakter
Nilai kemandirian tercemin semangat nya anak anak untuk mandiri
berjalan dengan ketekunan.
Nilai kerja keras dilihat dari semangat anak anak yang berusaha agar
dapat mengalahkan teman tanya dalam bermain egrang.
Nilai keuletan dilihat dari keterampilan dalam menggunakan alat egrang
untuk berjalan yang memerlukan keuletan.
2. Sebagai peningkatan motorik
Permaian egrang ini dapat digunakan untuk meningkatkan motorik kasar
anak. Melalui permainan ini, dapat digunakan guru untuk menciptakan
kesenangan pada anak, meningkatkan motoriknya terutama motorik kasar anak
dan menumbuhkan rasa ingin tahu anak terhadap permainan ini . Setiap anak
mengenal permainan tradisional permainan egrang merupakan permainan
ketangkasan dimana permainan ini mengajarkan bagaimana menjaga
keseimbangan seperti layaknya berjalan. Biasanya permainan ini dimainkan
oleh anak-anak dilapangan besar dengan tujuan supaya bisa berlari sepuasnya
dan lebih leluasa pada saat bermainnya. Hal ini permainan egrang adalah
permainan adu kecepatan yang pola bermainnya berlari ke salah saatu sisi
menuju sisi yang lainnya kemudian kembali ke sisi awal.
H. Cara Bermainan
Permainan Egrang dilakukan oleh muda mudi, umumnya anak laki – laki mulai
yang umur 10-25 tahun dan hanya sebagian kecil anak perempuan. Permaianan ini
merupakan permainan ketangkasan. Dalam permainan ini kedua bambu dipegang kuat
dalam posisi tegak, kemudian salah satu kaki diangkat tepat mengenai bambu/kayu
pendek sebagai tempat kaki kemudian kaki yang satunya ikut diangkat. Keseimbangan
sangat diperlukan pada bagian ini karena kita harus berusaha tidak jatuh. Pada bambu
panjang dijepitkan ibu jari dan jari kaki lainnya, dan apabila sudah seimbang, maka jari
menjepit ikut menentukan kekuatan disamping tangan yang memegang. Kemudian
langkahkan kaki seperti layaknya orang berjalan.
Anak dapat memainkannya dengan cara kaki diletakkan di atas masing-masing
bathok kelapa, kemudian kaki satu diangkat, sementara kaki lainnya tetap bertumpu
pada bathok lain di tanah seperti layaknya berjalan. Kedua tangan menarik erat tali agar
bathok dapat menempel kuat pada kedua telapak kaki. Dengan melalui metode
permainan tradisional egrang bathok kelapa ini motorik kasar anak RA Taqwal Ilah
Semarang dapat meningkat secara optimal. Secara fisik, anak akan melakukan gerakan
berjalan, melangkah, belajar keseimbangan tubuh, belajar konsentrasi antara koordinasi
mata, tangan dan kakinya untuk memainkannya dan secara emosional anak belajar kerja
keras saat bermain egrang bathok kelapa serta memberikan rasa senang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Permainan tradisional egrang bathok kelapa merupakan permainan tradisional
indonesia yang sangat unik yang membutuhkan keterampilan dan keseimbangan tubuh
bila dimainkan. Permainan egrang yang baik digunakan oleh anak TK adalah dari
bathok kelapa karena tidak berbahaya untuk dimainkan dan anak cukup senang dalam
memainkannya. Dan bertujuan sebagai nilai pembentukan karakter dan sebagai
peningkatan motorik.
Dimana manfaatnya untuk: menumbuhkan perasaan hati yang bahagia atau
gembiraan, meningkatkan kualitas kebugaran, kemampuan motorik meningkat,
menumbuhkan rasa sosialisasi terhadap sesama karena permainan egrang ini tidak
hanya ada di indonesia saja melainkan ada di berbagai negara juga , seperti nigeria,
mexico dan belgia ini mennadakan bahwa permaina egrang menumbuhkan sosialisasi
terhadap masyarakat dan lingkungan itu sendiri baik di dalam maupun di luar,
menumbuhkan dan meningkatkan jiwa sportifitas, kuat, saling kerjasama dan termasuk
olah raga ketangkasan. Permainan ini telah memberikan makna dan nilai baik pada diri
(si pengguna) maupun bagi lingkungan sosial itu sendiri, dapat meningkatkan kekuatan
otot tungkai,kaki dan lengan, dan dapat melatih keseimbangan dan kelenturan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Kendal malik. 2019. Perbedaan nilai (value) dan makna (meaning) budaya permainan egrang
ditempat negara. Jurnal seni rupa . 08(01) 2301-5942
Okwita afrinel. Siska permatasari. 2019. Eksistensi permaian tradisional egrang pada
masyarakat monggak kecamatan galang kota batam. Jurnal program studi pendidikan
sejarah. 4(1) 19-33 . Issn: 2301-8305.
OkwitaMAfrinel, Sari Permata Siska. 2019. EKSISTENSI PERMAINAN TRADISIONAL
EGRANG PADA MASYARAKAT MONGGAK KECAMATAN GALANG KOTA
BATAM. Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah. 4.(1 ). Hal 19-33.
Salam Badrus Faisol. A, Yunus Mahmud, Kinanti gesang rias. 2019. Pengaruh Permainan
Tradisional (Egrang Bambu) terhadap Peningkatan Keseimbangan pada Anak Kelas 5
SD. Jurnal Sport Science and Health .1(3).
Yusep mulyana . Anggi setia,I. Pemaianan tradisioanl : Bandung. PT salam insan mutia.