Anda di halaman 1dari 19

Metode Tugas & Resitasi, Tanya Jawab, dan Simulasi dalam Pembelajaran IPA di SD

MAKALAH

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pendidikan Ipa di SD”
Dosen Pengampu: Nurani Hadnistia Darmawan, M.Pd.

Oleh ;

Ai Robiatul Adawiyah 60403070120001 Rosa Agustina 60403070120032


Asri Apriliani 60403070120005 Salma Alif N 60403070120035
Fahma Mahmudah 60403070120009 Salma Tsania Anjani 60403070120036
Muhamad irsan 60403070120015 Jihan Priyanti 60403070120040
Muhamad salam 60403070120016 Siti Nurazizah Yuni H 60403070120043
Muhamad Arya 60403070120017 Siti Paujiah Budiman 60403070120045
Muhamad Prayoga 60403070120018 Siti Rovikoh 60403070120046
Nelvi Teresia 60403070120021 Reza Ari Febiani 60403070120085
Raras 60403070120028 Encep Mustopa 60403070120098

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BINA MUTIARA SUKABUMI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatakan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Metode Tugas &
Resitasi, Tanya Jawab, dan Simulasi dalam Pembelajaran IPA di SD dengan tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “PENDIDIKAN IPA DI SD ” di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Bina
Mutiara Sukabumi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuanya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Sukabumi …. Desember 2021

Penulis,

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. II


DAFTAR ISI............................................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Pengertian Metode Tugas dan Resitasi ........................................................................... 3
B. Kelebihan Metode Tugas dan Resitasi ............................................................................ 3
C. Kekurangan Metode Tugas dan Resitasi......................................................................... 4
D. Penerapan Metode Tugas dan Resitasi ........................................................................... 4
E. Pengertian Metode Tanya Jawab .................................................................................... 7
F. Kelebihan Metode Tanya Jawab ..................................................................................... 7
G. Kekurangan Metode Tanya Jawab .................................................................................. 7
H. Penerapan Metode Tanya Jawab pada Materi IPA di SD ............................................... 8
I. Pengertian Metode Simulasi ......................................................................................... 10
J. Kelebihan Metode Simulasi .......................................................................................... 11
K. Kekurangan Metode Simulasi ....................................................................................... 12
L. Penerapan Metode Simulasi .......................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 15
A. Simpulan ....................................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................IV

III
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan pada umumnya bertujuan untuk menjadikan manusia cerdas, terampil,
berakhlak mulia, memahami diri dan lingkungan serta dapat mengaplikasikan apa yang
telah diajarkan baik di lingkungan lembaga formal maupun nonformal. Pendidikan
memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan sosial manusia yaitu bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai spiritual sehingga hal ini menjadi
kewajiban setiap salah satu satuan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan.
Maka dengan demikian tujuan didirikan berbagai satuan pendidikan yaitu sebagai
sarana dalam pelaksanaan proses pendidikan, dengan tujuan agar proses pendidikan dapat
berjalan dengan baik sesuai tujuan yang diharapkan. Akan tetapi pada tahapan
pembelajaran disetiap satuan pendidikan terutama di tingkat MI/SD cenderung pada proses
pelaksanaan pembelajaran yang masih bersifat tradisional, sehingga pemahaman
pembelajaran yang diterima dan dicerna siswa tidak dapat dipahami secara menyeluruh.
Seperti halnya dalam pemahaman siswa pada suatu pelajaran, salah satunya pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan di SD/MI cenderung pada proses pemaparan
mengenai teori-teorinya saja akan tetapi pemahaman siswa secara aplikatif kurang
diterapkan pada proses pembelajarannya. Pada konsep pembelajaran IPA selain
pemahaman secara teori juga diterangkan pemahaman secara aplikasi karena pada mata
pelajaran IPA harus dikenal secara menyeluruh sehingga siswa mampu mengenal
pembelajaran secara langsung. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat,merupakan
suatu alternatif mengatasi masalah rendahnya daya serap siswa terhadap pelajaran IPA.
Pembelajaran IPA juga pada dasarnya memberikan kontribusi yang sangat berarti
bagi keseluruhan proses pendidikan anak dan perkembangan individu selanjutnya. IPA
memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam, mengembangkan keterampilan,
wawasan, sebagai sarana yang penting untuk penguasaan IPTEK dan penanaman nilai-
nilai serta sikap dalam menghargai alam dalam hubungannya dengan kehidupan manusia,
sehingga memiliki kesadaran teknologi dalam kaitannya dengan pemanfaatan bagi
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pada pembelajaran IPA, guru hendaknya mengajar
dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Ada banyak
metode-metode yang bisa diterapkan pada pembelajaran IPA di SD, yang akan kami bahas
diantaranya : Metode Tugas & Resitasi, Tanya Jawab, dan Simulasi. Ketiganya memiliki

1
fungsi, kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung seperti apa tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, untuk lebih jelasnya semua akan kami bahas di dalam
makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Metode Tugas dan Resitasi
2. Kelebihan Metode Tugas dan Resitasi
3. Kekurangan Metode Tugas dan Resitasi
4. Penerapan Metode Tugas dan Resitasi pada Materi IPA di SD
5. Pengertian Metode Tanya Jawab
6. Kelebihan Metode Tanya Jawab
7. Kekurangan Metode Tanya Jawab
8. Penerapan Metode Tanya Jawab pada Materi IPA di SD
9. Pengertian Metode Simulasi
10. Kelebihan Metode Simulasi
11. Kekurangan Metode Simulasi
12. Penerapan Metode Simulasi pada Materi IPA di SD

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Metode Tugas dan Resitasi
2. Mengetahui Kelebihan Metode Tugas dan Resitasi
3. Mengetahui Kekurangan Metode Tugas dan Resitasi
4. Mengetahui Penerapan Metode Tugas dan Resitasi pada Materi IPA di SD
5. Mengetahui Pengertian Metode Tanya Jawab
6. Mengwetahui Kelebihan Metode Tanya Jawab
7. Mengetahui Kekurangan Metode Tanya Jawab
8. Mengetahui Penerapan Metode Tanya Jawab pada Materi IPA di SD
9. Mengetahui Pengertian Metode Simulasi
10. Mengetahui Kelebihan Metode Simulasi
11. Mengetahui Kekurangan Metode Simulasi
12. Mengetahui Penerapan Metode Simulasi pada Materi IPA di SD

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Tugas dan Resitasi


Menurut Djamarah dan Zain (2013:96) menyatakan bahwa: metode resitasi/tugas
adalah penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode
pembelajaran guru. Metode pengajaran yang digunakan oleh guru harus disesuaikan
dengan mata pelajaran yang akan disampaikannya, apakah metode tersebut sesuai atau
malah sebaliknya. Menurut Djamarah dan Zain (2013:85)“tugas dan resitasi merangsang
anak untuk aktif belajar, baik secara individu maupun secara kelompok”. Metode ini
diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit.
Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dalam waktu kurang seimbang. Agar bahan
pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan maka metode inilah yang biasanya
guru gunakan untuk mengatasinya.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa metode resitasi adalah cara
belajar yang dilakukan dengan memberikan tugas khusus kepada mahasiswa untuk
mengerjakan suatu materi yang telah diajarkan di luar jam belajar.

B. Kelebihan Metode Tugas dan Resitasi


Ada beberapa kelebihan atau keunggulan yang dimiliki dari metode pemberian tugas
(resitasi) ini yaitu sebagai berikut : Satu, Metode ini lebih memberi semangat kepada para
peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar individual atau kelompok dan
mengarahkan mereka pada studi mandiri. Belajar dengan metode pemberian tugas dapat
mengarahkan siswa untuk lebih mandiri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, serta
menuntut tanggung jawabnya terhadap jawaban yang diberikan (Russefendi, 1991:343).
Dua, Metode ini memberi tanggungjawab kepada peserta didik dalam belajar tanpa harus
diawasi terus-menerus oleh pendidik sebagaimana yang diungkapkan oleh Hamalik bahwa
“Belajar dengan metode pemberian tugas akan memberi kesempatan kepada siswa agar
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri atau terhadap kelompoknya, karena tugas yang
diberikan diselesaikan olehnya sendiri atau berkelompok” (Hamalik., 2001, p. 107). Tiga,
Metode ini menghargai daya kreativitas peserta didik dalam mengkaji suatu materi
pembelajaran. Empat, Metode ini melatih peserta didik untuk memilih bagian-bagian
materi pelajaran yang dianggap penting untuk diketahui oleh mereka. Lima, Memberi

3
kesadaran kepada peserta didik untuk selalu memanfaatkan waktu senggang mereka untuk
hal-hal yang menunjang belajarnya dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang bergua dan
membangun (konstruksi) (Roestiyah, 2001, p. 133).

C. Kekurangan Metode Tugas dan Resitasi


Setiap metode pasti ada kekurangannya masing-masing, adapun kekurangan dari
metode tugas dan resitasi adalah :
1. Sulit untuk mengawasi Apakah pekerjaan yang di berikan kepada Pendidik Karyanya
sendiri atau orang lain nya,jika tugas resitasi dibawa Pulang ke rumah Sebab ada
kemungkinan besar dikerjakan orang lain.Misalnya kakaknya, ayahnya, ibunya atau
oleh teman sebaya nya.
2. Dalam mengerjakan tugas secara kelompok,tidak jarang Hanya satu dua ot yang aktif
bekerja,sedangkan yang lainnya pasif, tidak berbuat apa-apa,atau menerima saja apa
yang dibuat oleh temannya.
3. Jika metodi ini terlalu sering diberikan,akan menimbulkan rasa jenuh dan bosan
kepada peserta didik,Yang dapat menyebabkan mereka kut bergairah dalam belajar.
Perlu diingat bahwa semua guru pasti memberi tugas,jadi dapat disimpulkan bahwa
siswa memiliki tugas dari beberapa mata pelajaran.
4. Pemberian tugas resitasi yang tidak di persiapkan dengan cermat akan Menimbulkan
kesenjangan Karena adanya perbedaan individu peserta didik.

Adapun cara mengatasi kekurangan-kekurangan dari metode pemberian tugas, yaitu :


1. Tugas yang di berikan kepada siswa harus jelas,Sehiy mereka mengerti apa yang
harus dikerjakan.
2. Waktu untuk menyelesaikan tugas harus cukup.
3. Tugas yang diberikan hendak nya bersifat praktis,ilmiah dan bahan pelajaran yang
ditugaskan DI ambil dari hal-hal yang dikenal siswa.

D. Penerapan Metode Tugas dan Resitasi


Metode resitasi sering disebut dengan metode pekerjaan rumah tetapi berbeda dengan
metode pekerjaan rumah yaitu peserta didik diberi tugas khusus diluar jam pelajaran.
Dalam pelaksanaan metode ini anak-anak dapat mengerjakan tugas tidak hanya dirumah,
tetapi dapat juga dikerjakan diperpustakaan dan lain sebagainya.

4
Metode resitasi merangsang untuk aktif lebih belajar secara individu maupun
kelompok. Pemberian tugas itu hakikatnya adalah menyuruh peserta didik untuk
melakukan suatu pekerjaan yang baik dan berguna bagi dirinya, dalam memperdalam dan
memperluas pengetahuan atau peningkatan pemahaman terhadap suatu materi pelajaran
yang seringkali memerlukan pendalaman yang lebih dari sekedar penjelasan yang
diberikan oleh seorang guru. (Zain dan Djamrah : 2008)
Metode resitasi merupakan salah satu pilihan metode mengajar seorang guru, dimana
guru memberikan sejumlah item tes kepada peserta didik untuk dikerjakan. Pemberian
item tes ini biasanya diberikan pada akhir pelajaran. Pemberian tugas merupakan salah
satu alternatif untuk menyempurnakan penyampaian tujuan pembelajaran. Hal ini
disebabkan oleh padatnya materi pelajaran yang harus disampaikan dengan waktu yang
terbatas. Metode resitasi merupakan suatu aspek dari metode-metode mengajar. Karena
tugas-tugas meninjau pelajaran baru, untuk menghafal pelajaran yang sudah diajarkan,
untuk latihan-latihan, untuk memecahkan suatu masalah dan seterusnya.
Pernyataan di atas menggambarkan bahwa resitasi sebagai metode belajar dan
mengajar merupaka upaya pembelajarkan peserta didik dengan cara memberikan tugas
penghafalan, pengujian, dan pemerikasaan atas diri senidri atau menampilkan diri dalam
menyampaikan pelajaran atau melakukan kajian maupun uji coba sesuai dengan tuntutan
dalam rangka untuk merangsang peserta didik agar lebih aktif belajar.
Adapun penerapan atau langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan metode
resitasi (pembertian tugas) :
1. Fase Pemberian Tugas.
Tugas yang dibeikan kepada peserta didik hendaknya mempertimbangkan tujuan yang
akan dicapai, jenis tugas sesuai dengan kemampuan peserta didik, ada petumjuk yang
dapat membantu dan sediakan waktu yang cukup. Teknik pemberian tugas bertujuan
agara peserta didik memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena peserta didik
melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas.
2. Fase Pelaksanaan Tugas.
Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru, diberikan dorongan sehingga anak
mau melaksanakan, diusahakan atau dikerjakan oleh peserta didik sendiri, mencatat
semua hasil yang diperoleh dengan baik dan sitematis.
3. Fase Pertanggungjawaban.
Laporan peserta didik baik lisan maupun tertulis dari apa yang telah dikerjakan, ada
tanya jawab dan diskusi, penilaian hasil pekerjaan peserta didik baik dengan tes atau

5
nontes atau cara lainnya.Jenis-jenis tugas (resitasi), ada beberapa jenis tugas yang
dapat diberikan kepada peserta didik diantaranya tugas membuat rangkuman (report)
beberapa halaman topik bab atau buku , tugas membuat makalah, tugas menjawab
pertanyaan atau menyelesaikan soal-soal tertentu, tugas mengadakan wawancara atau
observasi, tugas mendemonstrasikan sesuatu, dan tugas menyelesaikan proyek atau
pekerjaan tertentu.
Contoh rencana pembelajaran metode tugas dan resitasi pada mata pelajaran IPA di
SD kelas 1 yaitu Tema 1 Subtema 2 yaitu “Tubuhku” (Nuh,Muhammad : 2013)

Fase Pemberian Tugas


1. Guru memberikan materi terkait pengenalan anggota tubuh dengan cara bernyanyi
bersama.
2. Guru mengajak siswa untuk bermain games “Guru Berkata” siswa harus menunjuk
anggota tubuh yang dikatakan oleh guru. Misalnya guru berkata mata, maka siswa
menunjuk mata mereka masing-masing.
3. Setelah pembelajaran selesai dan siswa sudah mengenal bagian anggota tubuh, guru
memberikan tugas kepada siswa untuk menyebutkan fungsi dan kegunaan setiap anggota
tubuh, yang akan dikerjakan di luar jam sekolah.

Fase Pelaksanaan Tugas


1. Siswa menyelesaikan tugas rumah sendiri dengan bimbingan orang tua (Mandiri).
2. Pelaksanaan tugas dikerjakan dengan cara siswa mengidentifikasi kegiatan mereka sehari-
hari dari pagi sampai malam yang berhubungan dengan penggunaan anggota tubuh.
Misalnya mendengarkan orang yang sedang berbicara menggunakan telinga, mengobrol
dengan teman menggunakan mulut, berjalan menggunakan kaki dan lain sebagainya.
3. Setelah mengidentifikasi siswa mencatat anggota tubuh beserta fungsinya sesuai dengan
yang mereka lakukan sehari-hari.

Fase Pertanggung Jawaban


1. Siswa mempresentasikan atau membacakan hasil kerja masing-masing mengenai anggota
tubuh dan fungsinya dan dampingi oleh guru.
2. Siswa menarik kesimpulan mengenai anggota tubuh dan fungsinya dari hasil penugasan.

6
E. Pengertian Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengemukanan pendapatnya, serta memotivasi siswa untuk menumbuhkan
rasa ingin tahu. metode tanya jawab merupakan suatu cara untuk menyampaikan dan
menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh
siswa atau sebaliknya. Metode ini dipandang lebih baik dari pada metodebpembelajaran
konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat merangsang
siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Metode Tanya jawab
juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan
pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa.

F. Kelebihan Metode Tanya Jawab


Kelebihan metode tanya jawab diantaranya meliputi :
1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa sekalipun ketika itu siswa
sedang ribut, yang mengantuk akan kembali segar dan akan hilang kantuknya;
2) Metode ini dapat merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya ingat;
3) Pertanyaan dapat membangkitkan hasrat untuk melakukan penyelidikan;
4) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab;
5) Pertanyaan dapat mengurangi proses lupa.

G. Kekurangan Metode Tanya Jawab


Adapun kekurangan kekurangan metode tanya jawab ini meliputi:
1) Siswa dapat dicekam ketakutan (nervous) selama tanya jawab dilakukan;
2) Tidak mungkin seluruh kelas dapat diberi giliran selama satu jam pelajaran;
3) Akan terdapat siswa yang tidak terlibat dalam proses berpikir atas pertanyaan;
4) Sukar diperoleh jawaban yang memuaskan. Dengan jawaban-jawaban yang tepat yang
disampaikan oleh siswa, maka guru dapat mengetahui taraf penguasaan materi,
pengetahuan, wawasan dan kecakapan akademis para siswanya. Dalam setiap metode
pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya;
5) Waktu banyak terbuang, khususnya ketika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga siswa.

7
H. Penerapan Metode Tanya Jawab pada Materi IPA di SD
Penerapan atau implikasi metode tanya jawab pada pelajaran IPA di SD, Menurut
Sitohang, 2017 Penerapan metode tanya jawab dalam pembelajaran IPA di SD :
1. Kegiatan pendahuluan yaitu dengan absensi kehadiran dan mengondisikan siswa
2. Kegiatan inti
➢ Guru menyiapkan suatu masalah yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari
siswa
➢ Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sesuai dengan tingkat kemampuan
berpikir siswa
➢ Guru membimbing siwa untuk melakukan tanya jawab
➢ Guru menuntun siswa untuk memberikan jawaban dengan benar
➢ Guru menggali menggali kemampuan siswa dalam tanya jawab
➢ Guru membuat kesimpulan materi pelajaran bersama-sama dengan siswa
3. Kegiatan penutup yaitu guru melakukan penilaian dan evaluasi.

Sedangkan menurut Hamdani, (2010 )Penerapan metode tanya jawab dalam


pembelajaran IPA di SD ada beberapa langkah diantanya :
1. Persiapan
a) Menentukan topik
b) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus tpk
c) Menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai tpk tertentu
d) Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa
2. Pelaksanaan
a) Menjelasakan kepada siswa tujuan pembel;ajaran khusus tpk
b) Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab ( siswa tidak hanya
bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa lain
c) Guru memberi permasalahan sebagai bahan apersepsi
d) Guru mengajukan pertanyaan ke seluruh kelas
e) Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya,
sehingga dapat merumuskan secara sistematis
f) Tanya jawab berlangsung dalam suasana tenang, bukan dalam suasana yang
tegang dan penuh persaingan antara siswa

8
g) Pertanyaan dapat diajukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu
menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang pandai dan
berani perlu dikendalikan agar member kesempatan kepada teman yang lain
h) Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan berisi satu permasalahan saja
i) Pertanyaan ada beberapa macam yaitu ada pertanyaan pikiran, pertnyaan
mengungkapkan kembali pengetahuan yang telah dikuasai, pertanyaan yang
meminta pendapat, perasaan sikap, serta pertanyaan yang hanya mengungkapkan
faktafakta saja.

Contoh penerapan metode tanya jawab pada pembelajaran IPA di SD :


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : 1/1

Standar Kompetensi : 1. Makhluk hidup dan proses kehidupan

Kompetensi Dasar : 1.2 mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tetap sehat dan

kuat ( makanan, air pakaian, udara lingkungan sehat)

Indikator : 1. Menyebutkan makanan sehat untuk pertumbuhan

2. menjelaskan makanan empat sehat lima sempurna

I. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menyebutkan bagian macam kebutuhan hidup
b. Siswa mampu menyebutkan jenis makanan sehat
II. Materi Pembelajaran
a. Kebutuhan tubuh untuk tumbuh sehat
b. Jenis makanan empat sehat lima sempurna
III. Metode Pembelajaran
a. Tanya jawab
b. Tugas
IV. Langkah-Langkah
a. Kegiatan awal
➢ Tanya jawab tentang makanan yang diperlukan tubuh
➢ Menyanyikan lagu “Empat Sehat Lima Sempurna”
b. Kegiatan inti
➢ Guru menunjukan gambar-gambar jenis makanan, disusul oleh siswa yang
menyebutkan jenis makanan tersebut
➢ Guru menjelaskan jenis-jenis makanan sehat yang diperlukan untuk
pertubuhan

9
➢ Guru menunjukan gambar makanan Empat sehat lima sempurna, disusul siswa
menyebutkan nama makanan empat sehat lima sempurna
➢ Siswa diberi tugas mengerjakan soal-soal dalam buku teks
c. Kegiatan akhir/penutup
Guru membimbing siswa untuk merangkum makanan empat sehat lima sempurna
dan makanan sehat yang bergizi
V. Alat Dan Sumber
a. Gambar makanan sehat lima sempurna
b. Buku pelajaran IPA kelas 1
VI. Penilaian
a. Teknik : Tertulis
b. Prosedur : Pos Test
c. Bentuk : Tanya Jawab
d. Instrumen
Jawablah dengan singkat pertanyaan dibawah ini :
1. Sebutkan 3 contoh makanan sehat untukj pertumbuhan badan!
2. Sebutkan makanan enpat sehat lima sempurna!
3. Sebutkan makanan yang membuat kenyanng!

I. Pengertian Metode Simulasi


Metode simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang
dimaksudkan, dengan tujuan agar orang tersebut dapat mempelajari lebih mendalam
tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Metode simulasi sangat memberi
kesempatan bagi siswa yang terlibat untuk menjadi orang lain dan bukan dirinya sendiri
sehingga siswa dapat memperoleh gagasan tentang orang lain yang telah diperankan. Guru
menggunakan metode simulasi pada pembelajaran dengan bertujuan untuk melatih
pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, melatih memecahkan masalah, melatih
siswa untuk mengembangkan sikap toleransi, dan melatih siswa untuk mengadakan
kerjasama dalam situasi kelompok.
Menurut Tanjung dan Nababan (2018:37) hasil belajar adalah perubahan kemampuan
yang dimiliki seseorang setelah ia menerima pengalaman belajar. Dalam pengertian umum
seperti yang dikemukakan oleh Paul.A Twelker seperti yang dikutip oleh Robert L.
Gilstrap dan William R. Martin (1975:87) mendefinisikan simulasi dengan memperoleh
intisari atau pokok sesuatu tetapi tanpa keseluruhan aspek kenyataan.
Roestiyah (2008 : 22) berpendapat bahwa simulasi adalah tingkah laku seseorang
untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat
mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu.
Jadi siswa itu berlatih memegang peranan sebagai orang lain. Metode simulasi sebagai

10
metode mengajar merupakan kegiatan untuk menirukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Peniruan tersebut hanyalah bersifat pura-pura, namun dapat memperjelas materi pelajaran
yang bersangkutan. Bentuk simulasi dapat berupa role playing (bermain
peran),sosiodrama,atau permainan. Berdasarkan pemikiran diatas maka peneliti menarik
kesimpulan pengertian dari metode simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku
seperti orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih
mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Metode simulasi
sangat memberi kesempatan bagi siswa yang terlibat untuk menjadi orang lain dan bukan
dirinya sendiri sehingga siswa dapat memperoleh gagasan tentang orang lain yang telah
diperankan.
Menurut Abdul Azis Wahab (2007 : 108-109) tujuan penggunaan metode simulasi
pada siswa sekolah dasar adalah untuk memperkaya pengalaman dan memperluas
wawasan tentang berbagai hal yang umumnya dihadapi oleh orang dewasa tanpa harus
takut merasakan akibat dari kekeliruan dalam pertimbangan dan tindakan.
Dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial guru harus dapat memilih dan
menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik materi-materi pelajaran,
tingkat kemampuan siswa dan tujuan pembelajaran serta hasil pembelajaran yang
diharapkan akan dapat tercapai. Umumnya para guru cenderung kurang memperhatikan
metode yang tepat dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sehingga
pembelajaran berlangsung hanya dengan metode ceramah dan tanya jawab.

J. Kelebihan Metode Simulasi


Roestiyah (2008: 22 ) Menyatakan bahwa terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan
dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar. Kelebihan Metode pembelajaran
ini di antaranya adalah:
1) Menyenangkan siswa.
2) Menggalakkan guru Untuk mengembangkan kreativitas siswa,
3) Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang
sebenarnya,
4) Tidak memerlukan pengarahan yang pelik dan mendalam
5) Menimbulkan semacam interaksi antar Siswa, yang memberi kemungkinan
timbulnya keutuhan dan ke gotong- royongan Serta kekeluargaan yang sehat
6) Menimbulkan respon yang positif dari siswa yang lamban/ kurang cakap

11
7) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis, dan
8) Memungkinkan guru bekerja dengan Tingkat abilitas yang berbeda- beda.
Guru menggunakan metode simulasi pada pembelajaran IPA dengan tujuan melatih
pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, melatih memecahkan masalah, melatih
siswa untuk mengembangkan sikap toleransi melatih Siswa untuk mengadakan kerjasama
dalam situasi kelompok. Dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPA itu,
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode simulasi
dimana tujuan dari metode simulasi ialah melatih pemahaman siswa tentang suatu konsep
atau prinsip, melatih memecahkan masalah, melatih siswa untuk mengembangkan sikap
toleransi, dan melatih siswa untuk mengadakan kerjasama di dalam situasi Kelompok.

K. Kekurangan Metode Simulasi


1) Kurang efektif untuk menyampaikan informasi umum;
2) Kurang efektif untuk kelas yang besar, karena umunya akan lebih efektif bila
dilakukan untuk perorangan atau grup yang kecil;
3) Memerlukan fasiliyas khusus yang mungkin sulit untuk disediakan ditempat latihan,
karena diperlukan banyaknya alat bantu;
4) Dibutuhkan waktu yang lama, bila semua pembelajar harus harus melakukannya;
5) Media berlatih yang merupakan situasi buatan tidak selalu sama dengan situasi
sebelumnya, baik dalam hal kecanggihan alat, lingkungan dan sebagainya;
6) Memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak. (Syaeffudin,2002);
7) Pengalaman yang diperoleh tidak selalu tepat, dan sesuai dengan kenyataan
dilapangan;
8) Pengelelolaan yang kurang baik, seringkali simulasi dijadikan sebagai alat hiburan,
sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan;
9) Faktor psikologi seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam
melakukan metode simulasi tersebut.

L. Penerapan Metode Simulasi


Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus mampu merencanakan dan
menerapkan suatu metode atau model belajar yang dapat berinteraksi dengan siswanya.
Seorang guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar yang baik.
Sehingga hasil belajar yang diinginkan bisa tercapai. Untuk itu ia harus mempergunakan

12
banyak metode pada waktu mengajar. Metode pembelajaran merupakan faktor penting
dalam meningkatkan hasil belajar siswa untuk semua mata pelajaran, khususnya pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan
tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan
dalam kompetensi dasar. Cukup banyak bahan pelajaran yang terbuang percuma hanya
karena penggunaan metode menurut kehendak guru dan mengabaikan kebutuhan siswa,
fasilitas, serta situasi kelas.
Definisi simulasi dalam perspektif model pembelajaran adalah sebuah replikasi atau
visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang
berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah
sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem
kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan keputusan yang
menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata (Udin Syaefudin
Sa’ud, 2007).
Metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya,
melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan
oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar. Untuk menunjang efektivitas penggunaan
metode simulasi perlu dipersiapkan kemampuan guru maupun kondisi siswa yang optimal.
Di bawah ini dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna mendukung
efektivitas metode simulasi dalam pembelajaran. Kemampuan guru yang harus
diperhatikan untuk menunjang metode.
Pernyataan di atas menyatakan bahwa metode simulasi esensinya menyajikan bahan
pelajaran melalui objek atau kegiatan pembelajaran yang bukan sebenarnya. Pengalaman
belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi kemampuan kerja sama, komunikatif, dan
menginterpretasikan suatu kejadian berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan
bersama.
Contoh tugas Simulasi (Pengelompokan Benda-Benda) . Sekarang kita akan
mengidentifikasikan wujud benda. Berdasarkan wujudnya, benda dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas.
1. Benda Padat
Benda padat merupakan benda yang paling banyak ditemukan di sekitar kita.
Contohnya pensil,meja, kursi, almari, buku, dan lain-lain. Benda padat mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
a. Bentuk dan volumenya tetap.

13
b. Bentuk dapat diubah dengan cara-cara tertentu,misalnya dipanaskan.
Sekarang perhatikan benda-benda di sekitarmu! Adakah meja, bangku, dan kursi?
Adakah pensil, buku, dan penggaris? Adakah lemari, papan tulis, kayu, dan batu?
Termasuk benda apakah semua itu? Bagaimana sifat benda itu? Untuk mengetahui sifat
benda padat, lakukan kegiatan berikut! Sifat benda padat
a. Alat dan Bahan
1) Batu koral
2) Timbangan
3) Gelas pelastik
b. Cara Kerja
1) Timbanglah batu koral dengan menggunakan timbangan!
2) Pindahkan batu dari atas meja ke dalam gelas plastik! Berubahkah bentuknya?
3) Tekanlah batu koral dengan tangan! Berubahkah ukurannya?
c. Bahan Diskusi
1) Apakah benda padat mengisi seluruh ruangan dalam gelas plastic ?
2) Apakah benda padat memiliki berat ?
3) Bagaimanakah sifat benda padat ?

14
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Metode resitasi yang dilaksanakan dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA . Siswa dapat mengalami proses pembelajaran
yang menyenangkan dimana siswa dapat menyelesaikan tugasnya. Metode ini juga dapat
membuat pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh siswa sebelumnya bisa melekat
dalam ingatan siswa.
Metode tanya-jawab merupakan suatu teknik untuk memberi motivasi siswa agar
bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran; atau guru yang
mengajukan pertayaan-pertanyaan itu, siswa menjawab. Pasti saja pertanyaan-pertanyaan
itu mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru; dan siswa seharusnya sudah
mengerti; atau pertanyaan yang lebih luas asal berkaitan dengan pelajaran, atau juga
mungkin pengalaman yang dihayati dengan tanya-jawab itu, pelajaran akan lebih
mendalam dan meluas.
Metode simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang
dimaksudkan, dengan tujuan agar orang tersebut dapat mempelajari lebih mendalam
tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Metode simulasi sangat memberi
kesempatan bagi siswa yang terlibat untuk menjadi orang lain dan bukan dirinya sendiri
sehingga siswa dapat memperoleh gagasan tentang orang lain yang telah diperankan. Guru
menggunakan metode simulasi pada pembelajaran dengan bertujuan untuk melatih
pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, melatih memecahkan masalah, melatih
siswa untuk mengembangkan sikap toleransi, dan melatih siswa untuk mengadakan
kerjasama dalam situasi kelompok.

B. Saran
Model pembelajaran dengan meresume sebuah bahan ajar seperti ini mengingatkan
teorihumaisme dalam psikologi pendidikan. Dimana dasar dari teori ini berpendapat
bahwa manusia pada prinsipnya memiliki perlengkapan untuk mencerna sebuah ilmu.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang mesti dijadikan acuan agar dalam menjalani perjalanan
keilmuan ini tidak tersesat. Dengan katalain, pesertadidik, saat melakoni perjalanan
keilmuan ini, tetap pada arah yang benar dengan diberi Kompas penunjuk jalan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Pritandhari, M. 2016. Implementasi Penggunaan Metode Resitasi Terhadap Minat


Mahasiswa Untuk Bekoperasi Pada Mata Kuliah Koperasi. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM
Metro. Vol. 4, No. 1. ISSN: 2442-9449.

Santoso. 2020. Metode Pembelajaran Pemberian Tugas (Resitasi). Jurnal Teologi dan
Pendidikan Kristen. Vol. 2, No. 2. ISSN:

Nuh,Muhammad. 2013. Buku Siswa Kelas 1 SD/MI. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Zain,A dan Djamrah,S,B. 2008. Sttrategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

IK Manik - MIMBAR PGSD Undiksha, 2020 - ejournal.undiksha.ac.id

Hamdani, (2010). Strategi belajar mengajar. Bandung cv pustaka seetia

Sitohang, (2017). Penerapan Metode Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains Dan Humaniora. 3(4)

N. K, Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit: PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.

Tanjung, H.S & Nababan, S.A (2018). Pengaruh penggunaan metode pembelajaran bermain
terhadap hasil belajar matematika siswa materi pokok pecahan di kelas III SD Negeri 200407
Hutapadang. Bina Gogik, Vol. 1. No. 1, 2018

Sari, S. P. (2018). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Dengan Menggunakan Metode Simulasi. Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, 5(2). P-ISSN: 2355-3774. E-ISSN: 2579-4647

TA’DIB, Vol. XVIII, No. 01, Edisi Juni 2013

PRIYONO Ilmu Pengetahuan Alam 4/Priyono, Titik Sayekti; editor, Budi Wahyono; ilustrator,
Haryana Humardani.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional,
2010.viii, 226 hlm.: ilus.; 25 cm Bibliografi: hlm. 217

IV

Anda mungkin juga menyukai