Anda di halaman 1dari 9

Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk mempertahankan kelestarian

jenisnya.Reproduksi pada manusia diawali dengan peleburan sel kelamin jantan(sperma) dengan sel
kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot.Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya manusia
dikeompokkan menjadi organisme yang bersifat gonochoris(satu individu memiliki satu alat kelamin).

Sistem reproduksi pada laki-laki berkitan terutama dengan kelangsungan keberadaan spesies manusia.Oleh
karena itu,system ini berbeda dengan system organ lainnya dalam tubuh yang berhubungan dengan
homeostatis dan kemampuan bertahan individu.Proses reproduksi pada lakilaki meliputi,maturasi seksual
(perangkat fisiologi untuk reproduksi),pembentukan gamet (spermatozoa) dan ejakulasi.

SISTEM REPRODUKSI PRIA

a.Organ eksterna

a.Penis

b.Scrotum

b.Organ interna

a.Testis

b.Epididimis

c.Vas deferens

d.Vesikula seminalis

e.Kelenjar prostat

f.Uretra/saluran kencing.

ANATOMI ORGAN REPRODUKSI PRIA


A.ORGAN EKSTERNA

1)Penis

Terdiri dari 3 tabung jaringan erektil,yaitu : a. Satu pasang korpus kavernosa.

Satu korpus spongiosa.

Korpus spongiosum membungkus uretra pars kavernosa dan berakhir pada gland penis.

Skrotum

2)Skrotum

Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang berisi testis.Berjumlah sepasang, yaitu skrotum
kanan dan kiri.Dinding skrotum tidak mengandung lemak subkutan dan rambut tetapi mengandung sedikit
otot.Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil.

B.ORGAN REPRODUKSI INTERNA

1)Testis

Testis merupakan organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa dan hormon laki-laki dibentuk.Testosteron
dihasilkan oleh testis,berkembang didalam abdomen sewaktu janin turun melalui saluran inguinal kiri dan
kanan masuk ke dalam skrotum menjelang akhir kehamilan. Testis berbentuk lonjong dengan ukuran
sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis
kanan..Testis terdiri dari belahanbelahan yang bernama lobulus testis.Di testis, terdiri dari 200-300 lobulus
dan setiap lobulus terdiri dari 3 tubulus seminiferus.Testis dibungkus oleh tunika albuginea dan tunika
vaginalis, yang memungkinkan masing-masing testis dapat bergerak bebas di dalam skrotum.
Di dalam tubulus terdapat sel spermatogenik dan sel penunjang yaitu sel sertoli Diantara tubulus terdapat
sel interstisial leydig.

Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon
testosterone.

Fungsi testis, terdiri dari :

Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.

Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel leydig).

Dikirim melalui saluran yang terdapat dibelakang buah pelir dan melewati sebelah dalam.Di
sebelah belakang saluran ini terdapat duktus deferens.Kelenjar testis menghasilkan hormone FSH dan LH.Di
samping itu testis dapat menghasilkan hormone testosteron.Hormon testosterone ini disekresi oleh
testis,sebagian besar berkaitan dengan protein plasma.Beredar dalam darah 15-30 menit kemudian
disekresi.

Testosterone dihasilkan pada anak usia 11-14 tahun.Pembentukan ini meningkat dengan
cepat pada permulaan pubertas dan berlangsung hamper sepanjang kehidupan.Berkurangnya kecepatan
produksi setelah umur 40 tahun.Pada umur 80 tahun menghasilkan testosteron lebih kurang 1/5 dari nilai
puncak.Testosteron meningkat kecepatan sekresinya oleh beberapa kelenjar utama pada kelenjar
sebasea.Pada wajah menimbulkan jerawat,gambaran yang paling sering pada pubertas.(Syaifuddin,2006)

2)Epididimis

Epididimis merupakan saluran panjang berkelok-kelok yang menempel di belakang testis.Panjangnya ± 7 -


10 m. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis
sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal.

Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian
dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk
kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas
deferens

Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan
memproduksi semen.Yang belum dewasa,sperma hamper nonmotile yang meninggalkan daerah testis
bergerak perlahan di sepanjang duktus epididimis melalui cairan yang mengandung sejumlah protein
antimikroba,termasuk bebberapa defensin.Ketika mereka bergerak sepanjang tostousnya (perjalanan yang
memakan waktu sekitar 20 hari),kemampuan sperma untuk berenang mulai terlatih. Sperma ejakulasi dari
epididimis bukan dari testis.Ketika seorang pria sedang terangsang secara seksual dan ejakulasi,otot polos
di saluran dari kontrak epididimis,duktus deferens.Sperma dapat di simpan dalam epididimis selama
beberapa bulan,tetapi jika diadakan lagi,mereka akhirnya phagocytised oleh sel epitel dari epididimis.

3)Vas deferens
Vas deferens

Vas deferens berbentuk tabung yang masing-masing panjangnya 45 cm, yang mengangkut spermatozoa
dari epididymis ke urethra pars prostatica. Tidak seperti epididymis, vas deferens tidak mempunyai pelapis
epitel bercilia karena sekresi vesicula seminalis dan prostat merupakan medium untuk membantu
pengangkutan spermatozoa. Spermatozoa disimpan di dalam vas deferens, disini terjadi pemasakan dan
peningkatan motilitasnya.

Vas deferens ini merupakan saluran yang dapat diikat dan dipotong pada saat vasektomi. Sperma masih
diproduksi dan memasuki vas deferens, tetapi sperma tadi tidak dapat diejakulasikan sehingga mengalami
degenerasi.

Duktus deferens (duk'tus def'er-ens, "membawa pergi"), atau vas deferens sekitar 45 cm

(18 inci) panjang. Ini berjalan ke atas sebagai bagian dari korda spermatika dari epididimis

4)Vesika seminalis

Vesika seminalis ialah kelenjar yang panjangnya 5-10 cm,berupa kantong seperti huruf S berbelok-belok,
sekretnya yang alkalis bersama dengan cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang mengandung
fruktosa yang merupakan sumber energy untuk spermatozoa.Vesika seminalis bermuara pada duktus
deferens pada bagian yang hampir masuk prostat.Dindingnya tipis,mengandung serabut otot dan
mukosa,terbagi menjadi ruangruang dan lekuk-lekuk yang penampangnya memperlihatkan gambaran
jembatan membrane mukosa.

Vesika seminalis mempunyai saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis.Duktus vesikula seminalis ini
akan bergabung dengan duktus deferens.Penggabungan dari kedua duktus ini membentuk duktus baru
yang bernama duktus ejakulatoris yang bermuara pada 2 buah kelenjar tubule alveolaryang terletak di
kanan dan kiri di belakang leher kandung kemih.Sekret vesika seminalis merupakan komponen pokok dari
air mani.Fungsinya menghasilkan cairan yang disebut semen untuk cairan pelindung spermatozoa.
(Syaifuddin,2006)
5)Saluran ejakulasi

Saluran ejakulasi dibentuk dari persatuan vas deferens dengan duktus seminalis Panjangnya kira-kira 2,5
cm.Saluran ejakulasi berjalan melewati prostat dan bertemu dengan uretra.Dengan demikian saluran
ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra.

6)Kelenjar prostat

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari
uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.

Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan
membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang
terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:

Lobus posterior

Lobus lateral

Lobus anterior

Lobus medial

Fungsi Prostat:

Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap
sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang
memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.

U77. Uretra
r) Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra adalah bagian
e
terminal dari sistem saluran laki-laki. Ini menyampaikan baik urin dan air mani (pada waktu yang berbeda),
t
sehingga berfungsi baik kemih dan sistem reproduksi. Tiga daerah adalah (1) dalam uretra prostat, porsi
r
dikelilingi oleh prostat, (2) membran (atau bagian antara dari) uretra di diafragma urogenital, dan (3) spons
a
(penis) uretra, yang berjalan melalui penis dan membuka ke luar pada lubang uretra eksternal. Spons uretra
adalah sekitar 15 cm (6 inci) panjang dan menyumbang for75% dari panjang uretra. Mukosa yang
mengandung kelenjar uretra tersebar yang mengeluarkan lendir ke dalam lumen sesaat sebelum ejakulasi.
( Marieb, Elaine N dan Katja Ttoen. 2011)
2.2 Hormon pada pria

2.2.1 Testosteron

Testosteron adalah hormone kelamin laki-laki yang disekresi oleh sel interstitial.Sel ini terletak di
dalam ruang antara tubulus-tubulus seminiferus,testis dibawah rangsangan hormon,juga dinamakan ICSH
(interstitial cel stimulating hormone) dari hipofisis.Pengeluaran testosterone bertambah nyata pada
pubertas dengan pengembangan sifat-sifat kelamin sekunder yaitu tumbuhnya jenggot,suara lebih
besar,pembesaran genitalia.

2.2.2 Gonadotropin

Kelenjar hipofise anterior menyekresi dua hormone gonadotropin,FSH dan LH.Kedua hormone ini
mempunyai perana penting yaitu mengatur fungsi seksual pria.FSH untuk pengaturan
spermatogenesis,perubahan spermatosid sekunder dari kelenjar hipofise anterior agar spermatogenesis
berlangsung sempurna.LH mengurangi sekresi testosteron kembali ke tingkat normal untuk melindungi
terhadap pembentukan testosterone ynag terlau sedikit.(Syaifuddin,2006)

1. Hormon pada Laki-laki

FSH

Menstimulir spematogenesis.

LH

Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.

Testosteron

Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.

Efek hormon testoteron pada pria:

Sebelum lahir:

Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna

Mendorong penurunan testis ke skrotum

Efek reproduksi

Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi

Penting dalam spermatogenesis

Pertumbuhan tanda kelamin sekunder

2.3 Fisiologi reproduksi pria

Fungsi alat reproduksi pada pria antara lain:


penis = untuk saluran keluarnya air seni.

skrotum = melindungi testis terhadap trauma.

testis = menghasilkan hormon testosteron.

epididimis = tempat maturasi spermatozoa berlangsung dan bergerak menuju ke


vas deferens.

vas deferens = sebagai tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung
semen atau kantung ma

vesikula seminalis = menghasilkan cairan vesikal yang kaya fruktosa untuk


memberi nutrisi pada sperma.

saluran ejakulasi = untuk mengeluarkan spermatozoa agar masuk ke uretra.

kelenjar prostat = mengeluarkan cairan prostat yang mengandung enzim


hialuronidas

uretra = sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk
membuang urine dari kantung kemih.

2.3.1 Spermatogenesis

Proses spermatogenesis

Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari.


Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit
sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis adalah
pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri
dari kepala, badan dan ekor.
Sel-sel spermatosit sekunder yang haploid ini sekarang mengalami pembelahan meiosis kedua untuk
menyusun kembali bahan genetik. Pengaruh hormon luteinisasi (LH) diperlukan untuk perkembangan
stadium berikutnya.

Sel sperma yang berfungsi dalam reproduksi, harus mengalami perkembangan dan pembelahan. Proses
pembelahan tersebut terjadi secara mitosis dan meiosis. Sebagai alat reproduksi, sel sperma harus haploid
sehingga setelah pembuahan, akan tetap dihasilkan individu yang diploid. Begitu juga halnya dengan
pembentukan sel telur yang haploid. Pembelahan mitosis hanya terjadi pada spermatogonia untuk
memperbanyak bakal sel sperma menjadi spermatosit primer. Mulai dari spermatosit, terjadi pembelahan
secara meiosis yang pertama dan menghasilkan sel anak haploid yang disebut spermatosit sekunder.
Selanjutnya terjadi pembelahann meiosis yang kedua dan menghasilkan sel spermatid. Setelah mengalami
pematangan, sel spermatid akan menjadi sel sperma.

Langkah-langkah spermatogenesis

Tubulus seminiferus, mengandung banyak sel epitel germinativum yang berukuran kecil sampai sedang
yang dinamakan spermatogonia, yang terletak dalam dua sampai tiga lapisan sepanjang pinggir luar epitel
tubulus. Sel-sel ini terus mengalami proliferasi untuk melengkapi mereka kembali, dan sebagian dari
mereka berdiferensiasi melalui stadiumstadium definitive perkembangan untuk membentuk sperma.

Stadium pertama spermatogenesis adalah pertumbuhan beberapa spermatogonia menjadi sel yang sangat
besar yang dinamakan spermatosit. Kemudian spermatosis membelah dengan proses meiosis membentuk
dua spermatosit, masing-masing mengandung 23 kromosom. Spermatid tidak membelah lagi tetapi menjadi
matur selama beberapa minggu untuk menjadi spermatozoa.

Kromosom Seks

Pada setiap spermatogonium, salah satu dari 23 pasang kromosom membawa informasi genetic yang
menentukan seks dari turunan akhir. Pasangan ini terdiri dari satu kromosom “X”, yang dinamakan
kromosom wanita dan satu kromosom “Y”, kromosom pria. Selama pembelahan mitosis, kromosom
penentu seks dibagi diantara spermatid sehingga separoh sperma menjadi sperma pria yang mengandung
kromosom “Y” dan setengah lainnya sperma wanita yang mengandung kromosom “X”. Kelamin dari
keturunan ditentukan oleh jenis sperma mana yang mengadakan fertilisasi pada ovum.

Pembentukan Sperma.

Bila spermatid pertama kali dibentuk, mereka masih mempunyai sifat umum sel epiteloid, tetapi segera
sebagian besar sitoplasmanya menghilang, dan setiap spermatid mulai memanjang menjadi spermatozoa,
terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Untuk membentuk kepala, zat inti memadat menjadi suatu
massa yang padat, dan membrane sel berkontraksi sekitar inti. Ini adalah zat inti yang melakukan fertilisasi
ovum.

Di depan kepala sperma terdapat struktur kecil yang dinamakan akrosom, yang dibentuk dari aparatus golgi
serta mengandung hialuronidase dan protease yang memegang peranan penting untuk masuknya sperma
ke dalam ovum. Sentriol mengelompok pada leher sperma dan mitokondria tersusun berbentuk spiral
dalam badan. Yang menonjol ke luar tubuh adalah ekor panjang, yang merupakan pertumbuhan keluar dari
salah satu sentriol. Ekor hampir mempunyai struktur yang hampir sama seperti silia. Ekor mengandung dua
pasang mikrotubulus yang turun ke tengah dan sembilan mikrotubulus ganda yang tersusun sekitar pinggir.
Ekor diliputi oleh perluasan membrane sel, dan mengandung banyak adenosine trifosfat, yang niscaya
memberi energi pergerakan ekor. Pada pengeluaran sperma dari saluran genitalis pria ke dalam saluran
genitalis wanita, ekor mulai bergerak bolak-balik dan bergerak spiral pada ujungnya, memberikan
pendorongan yang menyerupai ular yang menggerakkan sperma ke depan dengan kecepatan maksimum
sekitar 20 sentimeter per jam.( Verrals, sylvia. 1997)

Anda mungkin juga menyukai