DISUSUN OLEH :
MUKMINAH
A.1.17.1088
S1 KEPERAWATAN
STIKES MARENDENG
MAJENE
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas anugerah-Nya tugas asuhan
keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Rheumatik Arthritis Pada Ny. S di Dusun Puare
Desa Buttu Pamboang Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene” ini dapat selesai.
Adapun tujuan penyusunan asuhan keperawatan ini adalah untuk memenuhi tugas stase
Gerontik dan syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir stase.
Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pendahuluan ini masih terdapat
banyak kekurangan, karena itu kami sangat mengharapkan berbagai kritik dan saran yang
membangun sebagai evaluasi demi penyempurnaan asuhan keperawatan ini selanjutnya.
Semoga Asuhan Keperawatan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Penulis
KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga ,Duvall dan Logan ( 1986 )
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Bailon dan
Maglaya ( 1978 )
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Departemen Kesehatan RI ( 1988 )
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan
satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial :
suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan
fisik, psikologis, dan sosial anggota.
2. Struktur Keluarga
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami
atau istri.
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear
family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya
melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat
tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir
pekan (week-end)
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu
rumah
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi,
telpon, dll)
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak
dari perkawinan sebelumnya
2. Non-Tradisional
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup
bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak
dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri
(marital partners)
f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa
telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan
anaknya
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan
saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara,
pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga
yang aslinya
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis
personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan
kriminal dalam kehidupannya.
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga
melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing :
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak pertama dan
berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan :
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan
keluarga
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa
aman
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain
dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun.
Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat
sibuk :
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan
untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian,
yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja sudah
bertambah dewasa dan meningkat otonominya
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir
meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada
anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :
c. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau
salah satu pasangan meninggal :
a. Mempertahankan kesehatan
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut
saat salah satu pasangan meninggal damapi keduanya meninggal :
b. Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan
1. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : Ny. Sitti Nurma
2. Alamat dan telepon : Dusun Puare
3. Pekerjaan KK : Petani
4. Pendidikan KK : Tamat SD
: Laki
Pemeriksaan Fisik
Ibu “S”
Kepala : Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut
( lidah,gigi) bersih, telinga bersih dan simetris.
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ),
paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
Ekstremitas atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
Ekstremitas bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, nyeri pada lutut.
Perut : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada
riwayat penyakit system pencernaan.
Alat vital : Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.
Anak “D”
Kepala : Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut
( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih dan simetris.
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ),
paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
Ekstremitas atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
Ekstremitas bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit
pada ekstremitas bawah.
Perut : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada
riwayat penyakit system pencernaan.
Alat vital : Bersih,
Anak “A”
Kepala : Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut
( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih dan simetris.
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada : Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ),
paru-paru ( tidak mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
Ekstremitas atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
Ekstremitas bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit
pada Kekstremitas bawah.
Perut : Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada
riwayat penyakit system pencernaan.
Alat vital : Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.
ANALISIS DATA
No DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1 - Ibu mengalami Rheumatik Athritis Istri
- Nyeri pada lutut TD : 120/90, N : 94, RR : 22, S : 37OC
Nilai Normal :
TD : 120/80, N : 60 – 100, RR : 22 -24,
S : 36,5 – 37,5 OC
2 - Ibu mengatakan tidak ada tempat sampah Tidak ada tempat sampah didepan
dan sampah lebih sering dibakar rumah.
3. Ibu mengatakan tidak memiliki SPAL
4. Anak merokok Anak terlihat sedang merokok
Anak merokok
Kriteria Bobot Skore Justifikasi
Sifat masalah 1 2/3x1=2/3 Ancaman kesehatan
karena merokok
dalam dan diluar
rumah berbahaya
untuk keluarga yang
lain yang tidak
merokok
Kemungkinan 2 1/2x2=1/2 masalah dapat diubah
masalah dapat di dengan melakukan
ubah penyuluhan.
Potensi masalah 1 1/3x1=1/3 Masalah untuk
untuk dicegah dicegah rendah.
Menonjolnya 1 0/2x1=0 Keluarga
masalah mengatakan tidak
mengalami masalah
kesehatan apapun
Jumlah 1,5
Prioritas diagnose
1. Nyeri kronis berhubungan dengan injuri penyakit ditandai dengan nyeri lutut.(3,5)
2. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) (3 2/3)
3. Tempat Pembuangan Sampah (3 2/3)
4. Bahaya merokok bagi keluarga (1,5)