Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhammad Khalis

Nim : 17141005
MK : Perkerasan Jalan

Tugas Perencanaan Perkerasan jalan.


Rencanakan tebal perkerasan jalan lentur untuk 2 lajur 2 arah terbagi dengan data sebagai
berikut:
- Pertumbuhan lalu lintas (i) selama konstruksi 5%
- Pertumbuhan lalu lintas (i) untuk 20 tahun 7%
Jalan dibangun tahun 2020 dan beroperasi 2021
Faktor Regional (FR) disesuaikan dengan kondisi:
- Iklim I = 1750 mm/Tahun
- Tanjakan 10 %
- % Kendaraan berat sesuai data lalu lintas

Jalan Kolektor dengan lapis permukaan Laston dan IRI > 1000 mm/Km
a1, a2, dan a3 ditentukan sendiri berdasarkan meterial yang digunakan masing-masing
Data CBR yang diperoleh sebagai berikut:
Setiap Nilai CBR diatas sudah ditambah dengan 2 Digit Terakhir NIM/10
=05/10 = 0,5

STA. CBR (%) STA. 8


0 + 000 7,5 0 + 800 7
0 + 900 7
0 + 100 6,5
1 + 000 8
0 + 200 4,5 1 + 100 7
0 + 300 3,5 1 + 200 6
0 + 400 5,5 1 + 300 7
0 + 500 6,5 1 + 400 4
0 + 600 6,5 1 + 500 6
0 + 700 5,5

Data lalu lintas:


Volume kendaraan telah di tambah dengan nilai 2digit nim terakhir + 05

Volume Beban Sumbu (Kg)


Jenis Kendaraan
Kend. Depan Belakang

Kend. Ringan 1235 1 1


Truk 2 as 8 ton 437 3 5
Truk 2 as 13 ton 302 5 8
Truk 3 as 20 ton 93 5 15
Perhitungan Tebal Lapisan Perkerasan
1. Komposisi kendaraan awal umur rencana pada tahun 2020
a. Mobil penumpang (1+1) = 1235 Kendaraan
b. Truk 2 as 10 ton (3+5) = 437 Kendaraan
c. Truk 2 as 13 ton (5+8) = 302 Kendaraan
d. Truk 3 as 20 ton (5+15) = 93 Kendaraan
Jalan akan dibuka pada tahun 2021
2. Klasifikasi Jalan
Klasifikasi Jalan =1
Fungsi Jalan = Kolektor
Arah = 2 jalur, 2 arah terbagi
3. Umur Rencana = 20 tahun
4. Pertumbuhan lalu lintas = 5 % selama pelaksanaan
= 7 % perkembangan lalu lintas
5. Curah hujan rata-rata pertahun(i) : 1750 mm/tahun
6. Kelandaian jalan 10%
7. Jenis lapisan perkerasan yang digunakan:
Lapisan permukaan : Laston
Pondasi atas : Batu pecah kelas A
Pondasi bawah : Sirtu Kelas B
8. Data CBR : 7.5 , 6.5 , 4.5, 3.5, 5.5, 6.5, 6.5, 5.5

Penyelesaian:
1. Menghitung LHR (Lintas Harian Rata-Rata)
a. Komposisi Kendaraan awal umur rencana (2020)
a. Mobil penumpang (1+1) = 1235 Kendaraan
b. Truk 2 as 10 ton (3+5) = 437 Kendaraan
c. Truk 2 as 13 ton (5+8) = 302 Kendaraan
d. Truk 3 as 20 ton (5+15) = 93 Kendaraan +
2067kendaraan
b. Perhitungan LHR pada tahun 2021
LHR 2020 (1+ i)n
a. Mobil penumpang 1235 x (1 + 0.07) ¹ = 1321,4
b. Truk 2 as 10ton 437 x (1 + 0.07) ¹ = 467,59
c. Truk 2 as 13ton 302 x (1 + 0.07) ¹ = 323,14
d. Truk 3 as 20ton 93 x (1 + 0.07) ¹ = 99,51 +
LHR 2021 = 2211,64 kendaraan/hari
c. Perhitungan LHR pada tahun pada Tahun ke 20 berikutnya (2041)
LHR 2021 (1+ i) UR

 
a. Mobil penumpang 1321,4 x (1 + 0.07) 20 = 5113,40
b. Truk 2 as 10ton 467,59 x (1 + 0.07) 20 = 1809,42
c. Truk 2 as 13ton 323,14 x (1 + 0.07) 20 = 1250,44
d. Truk 3 as 20ton 99,51 x (1 + 0.07) 20 = 385,07
LHR 2041 = 8.558,33 kendaraan/hari
2. Menentukan angka ekivalen (E)
Berdasarkan tabel didapat angka ekivalen:
a. Kendaraan Ringan (1+1) = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
b. Truk 2 as 10 ton (3+5) = 0,0183+ 0,1410 = 0,1593
c. Truk 2 as 13 ton (5+8) = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648
d. Truk 3 as 20 ton (5+15) = 0,1410 + 8,6647 = 8,8057

3. Menentukan lintas ekivalen permulaan (LEP)


LEP = ∑ LHRi X Ci X Ei
Dari data yang telah di dapat, dapat dihitung nilai LEP yaitu:

a. Kendaraan Ringan = 1235 x 0,5 x 0,0004 = 0,247


b. Truk 2 as 10 ton = 437 x 0,5 x 0,1593 = 34,80
c. Truk 2 as 13 ton = 302 x 0,5 x 1,0648 = 160,78
d. Truk 3 as 20 ton = 93 x 0,5 x 8,8057 = 409,46
LEP = 605,287 kenderaan
4. Menentukan lintas ekivalen akhir (LEA)
LEA = Σ LHRj (1+i) UR x Cj x Ej
Perhitungan LEA untuk 20 tahun (2041)
a. Mobil penumpang 5113,40 x 0,7 x 0,0004 = 1,431
b. Truk 2 as 10ton 1809,42 x 0,7 x 0,1593 = 201,76
c. Truk 2 as 13ton 1250,44 x 0,7 x 1,0648 = 932,02
d. Truk 3 as 20ton 385,07 x 0,7 x 8,8057 = 2373,56
LEA 2041 = 3508,771

5. Menentukan lintas ekivalen tengah (LET)


LET = (LEP + LEA) / 2
LET = ½ (LEP5 + LEA 20)
= ½ (605,287 + 3508,771)
= 2057,029

6. Menentukan lintas ekivalen rencana (LER)


LER = LET x UR/ 20
LER = LET20 x 20/20
= 2057,59 x 1
= 2057,59

7. Penentuan Harga CBR Segmen


CBR rata-rata = 7.5+6.5+4.5+3.5+5.5+5.5+6.5+5.5
8
= 5,62
CBR max = 7,5
CBR min = 3,5
CBR Segmen = CBR rata-rata – CBR max – CBR min
R
= 5,62 – (7,5 – 3,5) / 2,96
= 4,26
8. Menentukan Tebal Lapisan Perekerasan
a. Menentukan Tebal Lapisan Perekerasan.
DDT = 4,3 x Log 4,2 + 1,7
= 4,3 x 0,623 + 1,7
= 4,378
b. Menentukan Faktor Regional (FR)
% kendaraan berat = (Jumlah kendaraan berat / Jumlah semua kendaraan) x 100
= (437 + 302 + 93 / 437 + 302 + 983+ 1235) x 100
= (832 / 2067) x 100
= 40,251 %
Dari data yang diberikan diketahui :
- Curah hujan 1750 mm/thn = iklim I ≥ 900/thn
- Landai Jalan 10 % = Kelandaian II (6 - 10 %)
Maka Faktor Regional yang didapat adalah = 1,5, 2.0
c. CBR tanah dasar rencana adalah 4,9
d. Indeks Permukaan
- Indeks permukaan akhir (IPt)
Klasifikasi jalan Kolektor
LER20 = 2142,203 = 100 – 1000 maka diperoleh IPt = 2
IPt yang digunakan adalah = 2
- Indeks Permukaan pada awal umur rencana (IPo)
Untuk lapis perkerasan laston dengan roughness > 1000 mm/km maka diperoleh
IPo = 3,9 – 3,5
e. Indeks Tebal Permukaan (ITP)
ITP dapat ditentukan melalui grafik nomogram. Untuk menentukan nomogram yang
akan digunakan diperlukan nilai IPo dan IPt
IPo = 3,9 – 3,5
IPt =2
Maka digunakan nomogram nomor 4.
Selanjutnya untuk menentukan nilai ITP menggunakan nomogram diperlukan nilai
DDT, LER dan FR
Untuk 10 tahun kedepan
IP = 2
IPo = 3,9 – 3,5
DDT = 4,6
LER20 = 2142,203
FR = 1
Maka diperoleh
ITP = 7,2 (nomogram 4)
f. Menetapkan Tebal Perkerasan
Untuk 20 Tahun
Koefisien kekuatan relatif, dilihat dari tabel koefisien relatif
- Lapisan permukaan : Laston, MS 744 a = 0,40
- Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A a2 = 0,14
- Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B a3 = 0,12
Tebal lapisan minimum dilihat dari ITP = 7,2
- Lapisan permukaan : Laston, MS 744 d1 = 7,5
- Lapisan Pondasi atas : Batu pecah kelas A d2 = 20
- Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B d3 = 20
ITP = a1 x D1 + a2 x D2 + a3 x D3
7,2 = 0,4 x 7,5 + 0,14 x 20 + 0,12 x D3
= 3 + 2,8 + 0,12 D3
= 5,8 + 0,12 D3
D3 = 11,67 cm
Sehingga Hasil akhir perencanaan dapat diperoleh :
D1 = laston (7.5 cm)
D2 = Batu pecah (20 cm)
D3 = sirtu kelas A (20 cm)

Anda mungkin juga menyukai