Anda di halaman 1dari 15

Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura

KANTOR DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pradnya Pradicillamayori Aurora

Mahasiswa, Program studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Indonesia


pradnyaaurora@gmail.com

ABSTRAK

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Barat merupakan unit
pelaksana urusan pemerintahan daerah terkait bidang ESDM. Kantor Dinas ESDM Provinsi
Kalimantan Barat merupakan bangunan pemerintahan yang telah berdiri sejak tahun 1984 dan
belum pernah mengalami renovasi secara signifikan. Kondisi kantor saat ini memiliki beberapa
permasalahan terkait aspek fungsional dan teknis yang meliputi kurangnya kapasitas ruang kerja
karena adanya penambahan pegawai, pembagian ruang kerja yang tidak teratur karena massa
bangunan terpisah menjadi 3 bagian, serta masalah banjir karena sistem drainase yang buruk.
Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi faktor yang menghambat efektivitas kerja pegawai.
Perencanaan ulang kantor dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas ruang agar tercipta suasana
kerja kondusif yang bertujuan agar aktivitas pegawai dapat lebih produktif dan efisien.
Perencanaan dilakukan melalui pengumpulan data yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan
program ruang dan konsep desain dengan hasil akhir berupa visualisasi desain dan gambar kerja
rancangan. Desain baru kantor berupa bangunan massa tunggal bertingkat 5 dengan lantai dasar
yang berfungsi sebagai area servis dan empat lantai lainnya berfungsi sebagai area kerja pegawai.
Penataan ruang kerja menyesuaikan dengan kelompok jabatan dan uraian pekerjaan sehingga
alur kegiatan teratur dan efektif. Fasad menyesuaikan dengan fungsi bangunan sebagai bangunan
pemerintahan melalui penerapan bentuk bangunan yang bercitra kaku dan formal.

Kata kunci: kantor dinas, bangunan pemerintahan, efektivitas pegawai

ABSTRACT

Department of Energy and Mineral Resources of Kalimantan Barat is a regional technical


implementation unit for energy and mineral resources. The office is a government building which
has been established since 1984 and never had a significant renovation ever since. It currently
has several problems related to functional and technical aspects which include the lack of
working space due to the increasing number of the employees, unorganized working space due to
the separated office building mass which divided into 3 units, and flooding problem due to the
poor drainage system. Those are the factors which can affect employee effectiveness.
Redesigning the office is needed in order to create a conducive atmosphere for employees to be
more productive and efficient at work. Office redesigning is done by collecting data to be
analyzed in order to get the space planning and concept which results in design visualization and
Detailed Engineering Design (DED) documents. The office new design is a 5 story single building
with the ground floor as a service area and the other floors as the working space for employees.
The office planning is oriented to the employee’s position and job description in order to get an
effective activity circulation. The office facade adjusting to the building function as a government
building through the application of rigid and formal shapes.

Keywords: department office, government building, employee effectiveness

1. Pendahuluan
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merupakan salah satu dinas yang berada di
bawah pengelolaan Provinsi Kalimantan Barat. Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat dibentuk pada
tahun 1985 berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 139/M.PE/1985
tentang Pembentukan Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi di Provinsi Aceh,
Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat memiliki nama
awal Dinas Pertambangan dan Energi (DISTAMBEN) yang kemudian menjadi Dinas Energi dan Sumber

Hal 140
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Daya Mineral pada bulan Agustus 20001. Hingga saat ini, Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan
Barat belum pernah mengalami renovasi secara signifikan2. Kondisi Kantor Dinas ESDM Provinsi
Kalimantan Barat saat ini juga dianggap kurang layak. Hal ini didasari oleh beberapa faktor yang
berkaitan dengan aspek fungsi dan teknis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Gedung Negara, Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat saat ini masih
belum memenuhi standar yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari jumlah ruang yang ada tidak sesuai
dengan jumlah pegawai dan luasan ruang yang tidak sesuai dengan standar, selain itu permasalahan
sistem drainase, pencapaian antarruang, dan pencahayaan dalam ruangan.
Pegawai kantor menghabiskan waktu selama 8 hingga 9 jam di dalam gedung kantor. Dengan
lamanya waktu yang dihabiskan oleh pegawai, perlu adanya peningkatan kualitas ruang kantor.
Perencanaan gedung kantor yang sesuai dengan kebutuhan para pegawai merupakan hal yang
penting agar terciptanya suasana kondusif agar para pegawai dapat melakukan aktivitas dengan lebih
produktif dan efisien.
Permasalahan-permasalahan tersebut kemudian menjadi dasar pertimbangan untuk
merencanakan ulang Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat. Perancanaan ulang gedung
kantor akan memperhatikan ketentuan dan standar yang berlaku mengenai bangunan kantor
pemerintahan. Faktor penentu pendukung juga diperhatikan agar tercipta lingkungan kerja yang
sesuai dengan para pegawai di dalamnya.
2. Kajian Literatur
Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat saat ini terletak di Jalan Sutoyo No. 7, Kecamatan
Pontianak Selatan. Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat dibentuk pada tahun 1985 dengan
nama awal Dinas Pertambangan dan Energi (DISTAMBEN) berdasarkan Keputusan Menteri
Pertambangan dan Energi Nomor 139/M.PE/1985 tentang Pembentukan Kantor Wilayah Departemen
Pertambangan dan Energi di Provinsi Aceh, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Pada bulan
Agustus 2000, nomenklatur Departemen Pertambangan dan Energi RI diubah menjadi Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Demikian pula dengan nomenklatur Kantor Wilayah Departemen
Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Barat berubah menjadi Kantor Wilayah Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 118 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok,
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat, tugas pokok
Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat adalah membantu Gubernur melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang energi dan sumber
daya mineral sesuai peraturan perundang-undangan, sedangkan fungsi Dinas ESDM Provinsi
Kalimantan Barat adalah perumusan program kerja dan kebijakan di bidang ESDM, penyelenggaraan
urusan pemerintah di bidang ESDM sesuai peraturan perundang-undangan, pelaksanaan evaluasi dan
pelaporan di bidang ESDM, serta pelaksanaan fungsi lain dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
Gubernur di bidang ESDM sesuai peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 118 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok,
Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat, struktur
organisasi Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat adalah Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang Gelogi dan
Air Tanah, Bidang Mineral dan Batu Bara, Bidang Energi, Bidang Ketenagalistrikan, Unit Pelaksana
Teknis, dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Perpindahan pegawai dinas dari Kabupaten/Kota menuju Provinsi mengakibatkan adanya
penambahan jumlah pegawai di Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat. Perpindahan pegawai
ini merupakan kebijakan pemerintah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.
Klasifikasi bangunan gedung negara berdasarkan tingkat kompleksitas diatur dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung
Negara. Menurut peraturan tersebut, Kantor Dinas ESDM Provinsi tergolong ke dalam jenis bangunan
tidak sederhana. Gedung kantor yang tergolong ke dalam jenis bangunan tidak sederhana adalah
gedung kantor yang belum memiliki desain prototype, gedung kantor dengan luas lebih dari 500 m²,
dan gedung kantor bertingkat lebih dari dua lantai.
Standar-standar pembangunan yang harus dipenuhi dalam bangunan pemerintahan diatur
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara. Standar gedung negara dalam bidang arsitektur yang diatur dalam
peraturan terkait antara lain yaitu mencerminkan fungsi sebagai bangunan negara, efisien dalam
penggunaan dan pemeliharaan sumber daya, mempertimbangkan nilai sosial budaya setempat dalam
menerapkan perkembangan arsitektur, serta mempertimbangkan kaidah pelestarian bangunan baik
dari sejarah maupun langgam arsitekturnya.

1
https://distamben.kalbarprov.go.id/sejarah/ berjudul “Sejarah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Kalimantan Barat” berisikan tentang sejarah singkat pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Kalimantan Barat tahun 1975-2016, diakses tanggal 18 Maret 2018 pukul 01.27 WIB.
2
Wawancara dengan M. Sabani, Staf Seksi Konservasi Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Kalimantan Barat, berisikan tentang kondisi bangunan kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
dari awal berdiri sampai saat ini, dilakukan tanggal 22 Maret 2018 di Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan
Barat.

Hal 141
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
3. Lokasi Perancangan
Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat terletak di Jalan Letnan Jenderal Sutoyo No. 7,
Kecamatan Pontianak Selatan. Letak Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat ini berada pada
kawasan perkantoran. Hal ini dapat dilihat dari Rencana Tata Ruang Kota Pontianak (RTRW), serta
kondisi eksisting Jalan Sutoyo saat ini yang banyak terdapat gedung perkantoran. Total luasan site
Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat ini adalah sebesar 4.782,19 m2. Garis Sempadan
Bangunan (GSB) di kawasan ini adalah sebesar 22 meter dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
sebesar 60%, dan ketinggian bangunan maksimal 6 lantai.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 1: Lokasi perancangan Kantor Dinas ESDM Kalbar

Lokasi perancangan Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat dapat dilihat seperti gambar di
atas. Bangunan yang berada di sekitar Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat dapat menjadi
acuan untuk menuju lokasi kantor. Bangunan tersebut antara lain adalah Kantor Camat Pontianak
Selatan (a), Gerja Isa Almasih (b), Perpustakaan Daerah Provinsi Kalimantan Barat (c), Rumah Adat
Betang (d), Kantor Polisi Sektor Pontianak Selatan (e), Kantor Terpadu Pontianak (f), dan Kantor
Imigrasi Kelas I (g).
4. Landasan Konseptual
Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat berada di bawah pengurusan pemerintah provinsi.
Terdapat 4 sub urusan bidang yang dikelola oleh Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat yaitu geologi,
mineral dan batu bara, energi, dan ketenagalistrikan. Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat
merupakan dinas tipe A dan tergolong dalam bangunan pemerintah/negara dengan jenis bangunan
tidak sederhana. Fungsi utama dari gedung ini adalah sebagai perkantoran. Tujuan dari perancangan
ini adalah meningkatkan efektivitas kantor dan pegawai. Peningkatan efektivitas dilakukan dengan
berbagai tahap. Pertama melakukan penataan ruang dengan fungsi sejenis yang diletakkan secara
berdekatan untuk memudahkan aksesibilitas. Kedua, penambahan kapasitas sesuai dengan
kebutuhan. Ketiga, penataan ruangan sesuai dengan persyaratan dan standar-standar gedung
pemerintahan.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 2: Fungsi perancangan Kantor Dinas ESDM Kalbar
Pelaku kegiatan dalam perancangan Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat terbagi
menjadi dua, yaitu pegawai dan pengunjung. Pegawai terbagi lagi menjadi dua, yaitu Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan staf tambahan. Untuk pembagian lebih jelas mengenai jabatan dan jumlah pegawai
kantor dapat dilihat pada tabel 1.

Hal 142
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Tabel 1: Jumlah pegawai Kantor Dinas ESDM Kalbar

NO JABATAN JUMLAH
1 Kepala Dinas 1
2 Sekretaris 1
3 Sub Bagian Renja dan Monev 4
4 Sub Bagian Umum dan Aparatur 20
5 Sub Bagian Keuangan dan Aset 10
6 Bidang Geologi dan Air Tanah 16
7 Bidang Mineral dan Batu Bara 13
8 Bidang Energi 15
9 Bidang Ketenagalistrikan 16
10 Kelompok Jabatan Fungsional 4
11 Staf Lainnya 9
Jumlah Total Pegawai 110

Sumber: (Analisis Penulis, 2018)

Hubungan antarpelaku menunjukkan seberapa dekat dan sering pelaku tersebut berhubungan di
dalam kantor. Adapun hubungan antarpelaku nantinya akan menentukan kedekatan antar ruang yang
ada di kantor. Hubungan antarpelaku di Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat dibagi
berdasarkan jabatan pegawai yang dapat dilihat pada gambar berikut.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 3: Hubungan antarpelaku Dinas ESDM Kalbar

Keterkaitan antar tiap ruangan ditentukan berdasarkan sifat ruang, yaitu publik, semi publik,
semi privat, privat, dan servis. Hubungan antarruang dapat dilihat dengan menggunakan diagram
sirip ikan yang dapat menunjukkan kedekatan antarruang dengan keterangan sangat erat (warna
kuning), erat (warna hijau), dan tidak erat (warna putih).

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 4: Hubungan ruang Kantor Dinas ESDM Kalbar

Hal 143
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Diagram yang menunjukkan kedekatan antar ruang di atas selanjutnya akan dijabarkan menjadi
skema yang dapat memperlihatkan lebih jelas pembagian ruang di Kantor Dinas ESDM Provinsi
Kalimantan Barat. Skema pembagian ruang ini yang kemudian menjadi acuan dalam menentukan
denah bangunan kantor.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 5: Skema pembagian ruang Kantor Dinas ESDM Kalbar

Perletakan bangunan Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat dipengaruhi oleh Garis
Sempadan Bangunan (GSB), Garis Sempadan Sungai (GSS), jalur sirkulasi, jalur vegetasi, area parkir
kendaraan, dan sumber kebisingan terhadap site. Bangunan utama terletak di bagian depan agar
dapat dengan mudah dikenali dari jalur sirkulasi utama (Jl. Sutoyo). Area bagian belakang site akan
digunakan sebagai area servis yang terpisah dari bangunan utama (gudang). Perletakan bangunan
utama berada di tengah site dengan pertimbangan pemanfaatan daerah sekelilingnya menjadi jalur
vegetasi dan sirkulasi. Perletakan bangunan servis di bagian belakang karena daerah tersebut tidak
efektif untuk dijadikan bagian dari bangunan utama karena bentuk site yang berliku dan tidak
tersedianya jalur sirkulasi.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 6: Konsep perletakan Kantor Dinas ESDM Kalbar

Orientasi atau arah hadap Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat dianalisa berdasarkan
beberapa faktor penentu seperti ketersediaan sirkulasi, arah matahari pagi dan sore, view to site dan
view from site, serta kedekatannya dengan jalur sirkulasi utama. Analisa dilakukan dengan mengambil
8 titik arah hadap. Titik-titik orientasi di atas kemudian dibandingkan berdasarkan faktor pendukung
yang telah disebutkan sebelumnya untuk menemukan kekurangan maupun kelebihan arah hadap

Hal 144
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
tersebut. Perbandingan titik orientasi dapat dilihat pada gambar di bawah. Faktor positif/kelebihan
ditandai dengan warna ungu, sedangkan faktor negatif/kekurangan ditandai dengan warna hijau.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 7: Perbandingan titik orientasi Kantor Dinas ESDM Kalbar

Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan, orientasi utama bangunan akan menghadap ke
arah Jalan Sutoyo (titik B) dengan mempertimbangkan faktor pendung lainnya seperti arah sinar
matahari pagi dan sore serta kondisi bangunan di sekitar site. Hasil analisis perletakan dapat dilihat
lebih jelas pada gambar berikut.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 8: Konsep orientasi Kantor Dinas ESDM Kalbar

Analisis sirkulasi berfungsi untuk menentukan alur sirkulasi di dalam site serta menentukan jalur
masuk dan keluar site. Area yang dapat menjadi jalur sirkulasi masuk ke dalam site dalah area yang
berbatasan langsung dengan Jl. Sutoyo sebagai jalur sirkulasi utama (titik A,B, dan C). Area masuk dan
keluar site sebaiknya mengikuti arah kendaraan di Jl. Sutoyo (kiri ke kanan). Hal ini untuk menghindari
macet dan potensi penumpukan kendaraan.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 9: Konsep sirkulasi Kantor Dinas ESDM Kalbar

Hal 145
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui pemilihan serta perletakan vegetasi yang baik
pada Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat. Ada beberapa aspek yang diperhatikan dalam
analisis vegetasi ini, yaitu permasalahan dan potensi sekitar. Aspek permasalahan yang harus
diselesaikan adalah kebisingan dan polusi udara. Sementara aspek potensi melihat potensi alam
sekitar yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan kenyaman di dalam perancangan ini.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 10: Konsep vegetasi Kantor Dinas ESDM Kalbar

Bentukan dasar Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat diambil dari hasil analisis tapak
yang telah dilakukan sebelumnya. Bentuk dasar tersebut diambil mengikuti bentukan site. Sisi sudut
pada tapak perancangan befungsi sebagai area taman. Bentukan tersebut kemudian divisualisasikan
ke dalam bentuk tiga dimensi.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 11: Analisis bentuk Kantor Dinas ESDM Kalbar

Bentukan dasar tersebut kemudian melalui pengurangan bentuk pada bagian depan. Hal ini
bertujuan untuk mempertegas orientasi utama bangunan. Selanjutnya dilakukan penambahan
bentuk di bagian depan yang juga berfungsi untuk mempertegas orientasi utama dan sebagai main
entrance menuju bangunan.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 12: Konsep bentuk Kantor Dinas ESDM Kalbar

Hal 146
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Analisis struktur pada Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat meliputi jenis struktur
beserta bentang yang akan digunakan pada bangunan. Pemilihan jenis struktur yang akan digunakan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tanah site merupakan tanah gambut dengan tebal 1-6 meter.
Beban bangunan berkisar antara 110-200 orang. Jenis bangunan merupakan bangunan pemerintahan
yang memiliki tinggi 3-5 lantai. Lokasi pengerjaan berada di kawasan perkantoran sehingga lama
pengerjaan dipertimbangkan karena takut mengganggu lingkungan sekitar.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 13: Analisis rangka struktur Kantor Dinas ESDM Kalbar

Berdasarkan pembobotan, jenis rangka struktur yang akan digunakan adalah rangka beton.
Untuk struktur bawah/pondasi akan digunakan pondasi tiang pancang beton. Untuk jenis balok dan
kolok yang digunakan pada Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat adalah beton bertulang.
Dengan grid 6 x 6 meter, dimensi balok utama yang digunakan adalah sebesar 30/60 cm dan balok
anak sebesar 20/40 cm. Adapun dimensi kolom yang digunakan adalah sebesar 40 x 40 cm.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 14: Analisis pondasi Kantor Dinas ESDM Kalbar

Berdasarkan pembobotan, jenis rangka atap yang akan digunakan adalah rangka baja ringan.
Grid yang akan digunakan pada Kantor Dinas ESDM adalah 6 x 6 meter. Angka tersebut dipengaruhi
oleh penggunaan struktur atap baja ringan pada bangunan. Standar jarak atau bentang antara kuda-
kuda atap baja ringan biasanya sebesar 6 meter. Oleh karena itu grid 6 x 6 meter dipilih agar
pengerjaan struktur atap baja ringan menjadi lebih efektif. Di sisi lain, jarak 6 meter antarkolom
dianggap cukup luas sehingga tidak menggaggu kegiatan pelaku.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 15: Analisis rangka atap Kantor Dinas ESDM Kalbar

Hal 147
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Konsep air bersih pada perancangan Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat menggunakan
sistem down feed. .Adapun sistem down feed digunakan pada tiap fasilitas bangunan. Pada sistem ini,
air bersih yang telah ditampung di dalam reservoir atas pada masing-masing fasilitas bangunan
kemudian disalurkan menuju tiap ruangan yang membutuhkan dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
Penyaluran air tersebut dilakukan melalui jaringan pipa yang menempel pada dinding ataupun yang
terpasang pada lantai dan plafon bangunan.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 16: Skema distribusi air bersih Kantor Dinas ESDM Kalbar

Jenis air kotor atau limbah pada perancangan Kantor Dinas ESDM Kalbar terdiri dari tiga jenis,
yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah air kotor. Limbah cair disalurkan menuju bak kontrol lalu
diteruskan ke riol kota. Adapun limbah padat langsung dibuang ke dalam septic tank. Limbah air kotor
disalurkan menuju bak kontrol untuk kemudian ditampung dalam bak penampungan, diolah kembali,
lalu digunakan untuk menyiram tanaman.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 17: Skema distribusi air kotor Kantor Dinas ESDM Kalbar

Sumber pasokan listrik pada perancangan Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat ini
diperoleh melalui aliran listrik dari PLN. Listrik tersebut kemudian dialirkan ke bangunan melalui
gardu listrik. Listrik kemudian dialirkan menuju panel utama (main panel). Selain itu, bangunan juga
dilengkapi dengan genset untuk keadaan darurat.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 18: Skema sistem kelistrikan Kantor Dinas ESDM Kalbar

Hal 148
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Sistem proteksi kebakaran yang akan digunakan pada perancangan Kantor Dinas ESDM Kalbar ini
terdiri dari dua, yaitu kawasan (halaman) dan bangunan. Sistem proteksi kebakaran pada halaman
menggunakan hydrant pillar dan hydrant halaman. Adapun pada bangunan menggunakan sprinkler
dan hydrant box. Sprinkler hanya digunakan pada fasilitas Kantor Dinas ESDM Kalbar yang terdiri dari
4 lantai bangunan.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 19: Skema penanggulangan kebakaran Kantor Dinas ESDM Kalbar

Jenis transportasi yang akan dipakai sebagai alat penghubung antarlantai di dalam bangunan,
yaitu tangga utama, lift penampung, tangga daururat. Posisi dari tangga utama dan lift akan
diletakkan berdekatan atau berdampingan agar mudah dalam pencapaiannya. Ramp pada bangunan
terdiri dari beberapa level ketinggian yang berbeda.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 20: Penggunaan ramp Kantor Dinas ESDM Kalbar

Pencahayaan alami diperlukan dalam bangunan, sehingga pada ruangan kantor digunakan
jendela dengan ukuran yang besar sehingga cahaya matahari yang masuk lebih banyak. Sedangkan
untuk mengurangi panas berlebih masuk ke dalam ruangan, pada bagian kiri dan kanan bangunan
digunakan secondary skin. Sistem penghawaan yang akan digunakan adalah penghawaan alami dan
buatan. Penghawaan buatan digunakan pada hampir semua ruangan yang ada di kantor karena
mudah dalam penggunaan dan maintenance-nya. Sedangkan penghawaan alami digunakan pada
ruang yang jarang digunakan seperti lobby per-lantai.

sumber: (Analisis penulis, 2018)


Gambar 21: Secondary skin pada Kantor Dinas ESDM Kalbar

Hal 149
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
5. Hasil Perancangan
Fungsi utama dari Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral adalah gedung perkantoran.
Penataan ruang dalam kantor mengutamakan kedekatan antar ruang berdasarkan jenis ruang
maupun jenis pelaku. Untuk mencapai hal tersebut, gedung kantor dibagi menjadi 5 lantai dengan
pembagian zona berdasarkan kedekatan antar fungsi yang sejenis.
Alur sirkulasi dibuat mengelilingi site agar dapat menjangkau keseluruhan site hingga bagian
belakang yaitu gudang mesin dan barang. Jalur masuk dan keluar site berada di bagian depan dan
langsung terhubung ke jalur sirkulasi utama, yaitu Jalan Sutoyo. Arah orientasi bangunan juga
menghadap ke Jalan Sutoyo agar bangunan mudah dikenali. Pada bagian depan yang merupakan area
GSB dimanfaatkan sebagai area parkir mobil dan motor, serta lapangan upacara para pegawai. Bagian
belakang site dimanfaatkan sebagai gudang dan area parkir bus dan kendaraan servis.

sumber: (Penulis, 2018)


Gambar 22: Site plan Kantor Dinas ESDM Kalbar

Lantai dasar merupakan area servis dan publik. Area parkir dibagi menjadi indoor dan outdoor
untuk memaksimalkan sirkulasi dan menghindari penumpukan kendaraan pada site. Ruang-ruang
servis dan penunjang dikelompokkan di lantai dasar agar mudah dalam maintenance dan tidak
mengganggu area lainnya, seperti area kantor yang bersifat privat.

sumber: (Penulis, 2018)


Gambar 23: Denah lantai dasar Kantor Dinas ESDM Kalbar

Hal 150
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Lantai 1 merupakan main entrance bangunan dan area kantor dengan fungsi sub bagian, yaitu
sub bagian rencana kerja dan monitoring evaluasi, sub bagian administrasi dan umum, serta sub
bagian keuangan dan aset. Lobby dan office lounge berada di lantai 1 untuk mempermudah akses
pengunjung dalam mendapatkan informasi. Ruang-ruang sub bagian dikelompokkan dalam 1 lantai
karena para aktivitas para pelakunya yang sering berhubungan satu sama lain.

sumber: (Penulis, 2018)


Gambar 24: Tata ruang dalam lantai 1 Kantor Dinas ESDM Kalbar

Lantai 2 merupakan area kantor dengan fungsi bidang, yaitu bidang geologi dan air tanah, serta
bidang ketenagalistrikan. Pada lantai 2 terdapat laboratorium analisa sampel beserta ruang
penyimpanan dan pengeringan sampel. Lantai 2 dibagi menjadi bagian kiri dan kanan yang mana
masing-masing mewakili area bidang tertentu. Bagian tengah lantai merupakan area penghubung
berupa lobby dan area servis seperti lavatory, gudang, lift, dan tangga.

sumber: (Penulis, 2018)


Gambar 25: Tata ruang dalam lantai 2 Kantor Dinas ESDM Kalbar

Lantai 3 juga merupakan area kantor dengan fungsi bidang, yaitu bidang energi, serta bidang
mineral dan batu bara. Pada lantai 3 terdapat laboratorium gambar beserta ruang arsip dan cetak
gambar peta. Lantai 2 dan lantai 3 kantor merupakan lantai tipikal, sehingga memiliki susunan ruang
yang sama. Lantai 3 dibagi menjadi bagian kiri dan kanan yang mana masing-masing mewakili area
bidang tertentu. Bagian tengah lantai merupakan area penghubung berupa lobby dan area servis
seperti lavatory, gudang, lift, dan tangga.

Hal 151
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura

sumber: (Penulis, 2018)


Gambar 26: Tata ruang dalam lantai 3 Kantor Dinas ESDM Kalbar

Lantai 4 merupakan area ruang kantor Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Staf Jabatan Fungsional,
dan aula/ruang serbaguna. Ruang-ruang staf inti dikelompokkan di lantai paling atas karena
merupakan pegawai dengan jabatan yang lebih tinggi dan membutuhkan privasi yang lebih tinggi
pula. Aula sendiri diletakkan di lantai paling atas dengan pertimbangan pemakaian space yang luas
dan tidak perlu terhalang oleh kolom-kolom.

sumber: (Penulis, 2018)


Gambar 27: Tata ruang dalam lantai 4 Kantor Dinas ESDM Kalbar

Konsep bentukan yang kaku dan bercitra formal diterapkan pada bangunan karena merupakan
bangunan pemerintahan dengan fungsi perkantoran. Terdapat banyak bukaan pada bangunan berupa
jendela dengan ukuran yang besar untuk memaksimalkan pencahayaan alami ke dalam bangunan.
Untuk mengatasi permasalahan sinar matahari sore, digunakan secondary skin pada bagian yang
terpapar langsung seperti bagian barat serta pada bagian dengan ukuran jendela yang cukup besar.
Bentukan atap menggunakan gabungan atap pelana, atap dak, dan atap limas. Atap pelana dan atap
limas digunakan karena mempertimbangkan iklim tropis pada lokasi, sedangkan atap dak digunakan
dengan pertimbangan untuk sistem utilitas karena bangunan menggunakan lift dan sistem distribusi
air down feed.

Hal 152
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura

sumber: (Penulis, 2018)


Gambar 28: Suasana eksterior Kantor Dinas ESDM Kalbar

Suasana interior pada Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat juga menerapkan gaya
formal dan modern untuk menyesuaikan dengan fungsi utama bangunan sebagai gedung
pemerintahan. Pemilihan furniture, material, dan warna merupakan hal yang penting dalam
menentukan suasana interior suatu ruangan. Untuk menciptakan suasana formal pada kantor
digunakan warna-warna netral seperti abu-abu, cokelat, dan putih. Sekat antarruang menggunakan
material kaca untuk mendapatkan nuansa modern dan memaksimalkan pencahayaan dalam ruangan.

sumber: (Penulis, 2018)


Gambar 29: Suasana interior Kantor Dinas ESDM Kalbar

6. Kesimpulan
Perencanaan Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat dilakukan untuk meningkatkan
efektivitas kantor dan pegawainya. Dengan fungsi utama sebagai perkantoran, efektivitas menjadi hal
yang penting dalam aktifitas kantor sehari-hari. Perencanaan ulang bangunan kantor dianggap perlu
mengingat masalah yang ada di dalam bangunan maupun pada site bangunan sudah pada tahap yang
dapat mengganggu efektivitas kantor dan pelaku di dalamnya. Aksesibilitas, kapasitas, serta fasilitas
pendukung merupakan hal yang penting dalam perencanaan karena merupakan faktor yang
mempengaruhi siklus kegiatan kantor. Kebutuhan ruang, persyaratan ruang, besaran ruang, sistem
struktur, sistem utilitas, tata ruang dalam dan luar, hingga fasad bangunan menyesuaikan kebutuhan
pegawai kantor serta standar yang berlaku. Diharapkan dengan adanya perencanaan ini dapat
menjawab permasalahan yang ada pada Kantor Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Barat.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Jawas Dwijo Putro ST, MSc, selaku dosen
pembimbing utama; Bapak Hamdil Khaliesh ST, M., selaku dosen pembimbing pendamping; Bapak
Muhammad Nurhamsyah, ST, MSc selaku Ketua Program Studi Arsitektur; Bapak Ivan Gunawan, ST,
M.Sc. selaku koordinator mata kuliah proyek tugas akhir; Ibu Bontor Jumaylinda BR Gultom, ST, MSc
selaku dosen penguji utama; serta Bapak Dr. Uray Fery Andi, ST, MT, selaku dosen penguji
pendamping.

Hal 153
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Referensi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. 1985. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
Nomor: 139/M.PE/1985 tentang Pembentukan Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi di Provinsi
Aceh, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara. Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Jakarta.
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat. 2016. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 118 Tahun 2016 tentang
Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat. Pemerintah
Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2003. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Sekretariat Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Hal 154

Anda mungkin juga menyukai