َ وو
َذيَُو َُّ اَ ّذتيَاو اُرذ َّ و ينِذَّل وا نك ّ ّذنذُّْأ ا ا ّ َّت ويَ ُّرذ ّّ ّل اَتيذأ ّ ّأ ّنأو ا
ّ نك ّذتأّْأ ا اا
“Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya
binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12)
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai.“ (QS. Ar-Rum: 7)
اَُّا نيذييو ذُّ ّّ و وَيّ ذَ ا وْذكذَّ وَذَّ وَذُّاوُّ ا نيذَّ ّ و ا َّاو ا وْ ّذتَّ ّم ّن وبُاو ا وْذَطوُذاّ ّّ ق
َيإذ ومَ ق
ُ
“Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika
kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan
mendapat siksa yang pedih dari kami’.” (QS. Yasin: 18)
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuklah ke negeri ini (Baitulmaqdis), maka makanlah
dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. Dan masukilah pintu
gerbangnya sambil membungkuk, dan katakanlah, “Bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami),”
niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan Kami akan menambah (karunia) bagi
orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-Baqarah: 58)
Orang-orang yang tidak takut kepada Allah, mereka senang membuat narasi,
supaya orang-orang bermian menjadi Tasyqiq (ragu-ragu).
Hari itulah ketika mata akan melotot karena malaikat akan datang selayak
manusia yang membuat bulu kuduk berdiri, yang mana memandangnya akan
memutuskan seluruh urat syaraf kepuasan.
1. Mustarih, mereka yang beristrahat dari penatnya dunia dan lelahnya ibadah.
Suatu ketika iringan jenazah lewat di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
maka beliau bersabda,
2. Mereka mengalami sakaratul maut yang paling berat, hal ini biasanya terjadi
kepada mereka yang mati membawa kesyirikan, jimat dan sebagainya.
“Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya
memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka
yang membakar," (tentulah kamu akan merasa ngeri).” (QS. Al-Anfal: 50)
Imam Nawawi menyebutkan di dalam kitab bustanul waaidin, ada seseorang yang
membenci sunnah Rasul tentang siwak, lalu pada satu waktu anaknya membawa siwak
ke dalam rumah, maka direbut olehnya lalu siwak diusapkan ke bagian pantatnya
untuk menampakkan kebencianya pada kayu siwak tersebut. Lalu diakhir kehidupanya
orang tersebut, lalu membusuk perutnya dan megeluarkan binatang hingga kematian
menjelang untuk menjemputnya.
“Apabila pengurusan jenazah telah selesai dan bila ia sedang dipikul orang banyak
(ke kubur), maka bilamana ia adalah jenazah orang yang saleh, ia akan berkata:
‘Segerakanlah aku, segerakanlah aku ke kubur’. Tetapi bilamana ia bukan seorang yang
saleh, ia akan berkata: ‘Celaka aku! Ke mana kalian akan membawaku pergi’?”
(HR. Bukhari dan Nasa’i)
Ada pula orang yang kesehariannya biasa menenggak arak (khomr). Ketika maut
menjemput, ia ingin ditalqinkan (dituntun baca kalimat tahlil, laa ilaha illallah). Namun
apa yang ia ucapkan? Ia malah berkata saat sakratul maut, “Mari tuangkan arak untukku,
minumlah!” Lantas ia pun mati dalam keadaan seperti itu.
(Dinisbatkan kepada ibnu abi dunya dalam al qubur dan atsar fi zawaaid al zuhd karya
nuaim bin hammad 163)
Beberapa hadits menerangkan bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz Radhiyallahu
Anhu, padahal kematiannya membuat ‘Arsy bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta
malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya.
Dalam Sunan An-Nasa’i diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Inilah yang membuat ‘Arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh
puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur). Akan tetapi kemudian
dibebaskan.”
“Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti nyata, sabar itu sinar, dan Al-Qur’an adalah
pembelamu atau penuntutmu.” (HR. Muslim)