Hari : Rabu
Tanggal : 13 Oktober 2021
Pengkaji : Elina Nurfitria
Ruang : Pangkalan
PANDUAN DOKUMENTASI
ASUHAN KEPERAWATAN
(kasus kelolaan)
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Pasien
a. Pengumpulan data
1) Identitas
a) Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 30 Tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat :Salagedang RT/RW 02/05 Kec. Tirtamulya
Tanggal Masuk RS : 12 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 13 Oktober 2021
Diagnosa Medis : CHF, Anemia, PPCM
Ruang Perawatan : Pangkalan
No Medrec : 00.83.96.63
1
2) Keluhan Utama
Pada saat dilakukan pengkajian pada hari Rabu (14 Oktober 2021), Pasien
mengatakan nyeri di kaki sebelah kanan, Klien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk,
nyeri pada daerah telapak kaki kanan , skala nyeri 5 dari pemeriksaan nyeri 1-10, nyeri
selalu timbul saat melakukan aktivitas dan setelah melakukan aktivitas. Hasil
pemeriksaan TTV: TD: 110/80 mmHg, N: 118x/menit, S: 37,0°C, R: 22x/menit.
Pasien datang ke IGD RSUD dengan keluhan luka pada kaki kanan sejak 1 bulam lalu,
awalnya di tumit kemudian menjalar ke telapak kaki, pasien mengatakan nyeri. Pasien
mempunyai riwayat DM
Klien mengatakan punya panyakit dm 2 tahun yang lau, dan sekarang kambuh lagi
X X
2 3 4 5 1 2
1 2
: Laki-laki : Klien
X
: Perempuan / : Meninggal
X
2
6) Pola Aktivitas Sehari-hari
NO
ADL DI RUMAH DI RS
.
1. Nutrisi Diet biasa
a. Makan
Jenis Nasi dan lauk pauk
3x Sehari
Kurang nafsu makan
3x Sehari
Frekuensi makan ½ porsi
Nafsu makan normal
Keluhan
3
7) Riwayat Tumbuh Kembang
Klien berusia 68 tahun memiliki 2 orang anak.
8) Riwayat Sexsualitas
Keadaan sekarang mempengaruhi / mengguangggu fungsi seksual
9) Riwayat Pengetahuan
Klien mengatakan tidak tahu tentang kondisi penyakitnya.
10) Riwayat Psikologi dan Spiritual
(1) Data Sosial
Klien dapat berinteraksi verbal dengan perawat, dan keluarga. Klien tidak
dapat berbicara terlalu banyak. Pasien ditunggui oleh anak-anak nya.
(2) Data Psikologis
(a)Status emosi dan gaya komunikasi
Klien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari. Klien merasakan cemas karena
panyakit yang di derita, takut dilakukan amputasi seperti tahun lalu.
(b)Konsep diri
(1) Gambaran diri (body image)
Klien akan mengatakan keluhan apapun yang dirasakannya, suka atau
tidak suka dengan apa yang terjadi.
(2) Harga diri
Klien mengatakan bahwa perasaan dirinya penting dalam keluarga dan
utntuk kedua anaknya.
(3) Ideal diri
Klien berharap penyakit yang sedang di alami nya akan segera sembuh.
(4)Peran diri
Klien memiliki 2 anak, anak pertama berusia 38 tahun dan anak kedua
berusia 32 tahun, saat mengalami sakit ini klien merasa tidak dapat
menjaga kebersihan sendiri dan hanya di bantu oleh anaknya.
(5)Koping kehidupan
Klien ketika ada masalah menerima nya
4
(6.) Data Spiritual
2. Sistem Penginderaan
5
3. Sistem Integumen
Saat diinspeksi warna kulit klien sedikit pucat, rambut rontok, tekstur kulit kering,
sensasi kulit (+), turgor kulit (+) pada tangan kiri, akral dingin, suhu tubuh pasien :
36,70 C. Konjungtiva anemis.
4. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 118x/menit. Terdapat peningkatan JVP 2,5 cm,
akral teraba dingin. Saat diperkusi, terdapat perluasan pekak jantung hingga ICS 6.
Saat diauskultasi bunyi jantung melebar hingga lateral kiri, bunyi jantung S1 dan S2
reguler. Terdapat clubing finger, tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 118x/ menit
irreguler, CRT 2 detik.
5. Sistem Respirasi
Pernafasan melalui mulut, pola nafas takipnea dan ada batuk. Ukuran dan
bentuk hidung simetris, hidung simetris, tidak ada sekret, terdapat bulu hidung
(fibrise), Tidak terdapat polip, frekwensi 22x/menit.
6. Sistem Gastrointestinal
Bentuk bibir simetris, keadaan bibir kering, reflex menelan (+), tidak
terdapat carries, warna gigi kuning, gigi tidak lengkap (4 gigi bawah tidak ada)
uvula berada ditengah tidak ada pembesaran tonsil, saat diinspeksi daerah
abdomen datar, terdapat bising usus 10x/menit, saat dipalpasi abdomen normal,
tidak ada benjolan. Berat badan tidak terkaji, pasien belum BAB selama di rumah
sakit pasien, porsi makan diet rendah lemak, rendah karbohidrat, rendah gula
Penilaian nutrisi :
BB : 52 kg, TB : 150 cm, LLA :
IMT =
53 g : (165 cm)
6
52 g : (1.65 m)
52 kg : 3.3
15,8 = overweight
7. Sistem Perkemihan
Pada saat dikaji pasien mengatakan BAK banyak, warna urin kuning
pekat. Tidak terdapat nyeri pukul pada ginjal.
8. Sistem Saraf Pusat
(1) Fungsi Serebral dan Kortikal
Orientasi klien dengan waktu, tempat, dan lingkungan minimal, tingkat
kesadaran pasien Compos Mentis dengan GCS 14 (E:4 , M: 4 , V: 5 )
(2) Fungsi Saraf Kranial
(a) NI (Olfaktorius)
Tidak Terkaji
(b) NII (Optikus)
Tidak terkaji
(c) N III (Okulomotorius)
Refleks pupil (+), ketika terkena sinar pupil mata mengecil, klien dapat
membuka mata, dan dapat mengangkat kedua alis.
(d) N IV (Trochlearis)
Bola mata dapat bergerak ke kanan dan ke dalam minimal
(e) N V (Abdusen)
Refleks pupil berkontriksi saat diberikan rangsangan cahaya, pupil bulat.
(f) N VI (Trigeminus)
Fungsi gerakan mengunyah dan menelan normal. Klien mendapatkan diet
lembek.
(g) N VII (Fasialis)
Klien dapat mengangkat alis, dan mampu mengerutkan dahi.
(h) N VIII (Akustikus)
Funsi pendengaran klien baik
(i) N IX (Glosofaringus)
Saat dikaji letak uvula berada ditengah-tengah
7
(j) N X (Vagus)
Kemampuan pasien untuk menelan normal, klien mendapat diet lembek.
(k) N XI (Aksesorius)
Tahanan pada otot sternokleidomastoid minimal.
(l) N XII (Hypoglosus)
Fungsi menelan klien normal.
9. Sistem Endokrin
Pada saat dikaji, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening pada
klien
10. Sistem Muskuloskeletal
(1) Ekstremitas atas
Kedua tangan simetris, tidak ada massa atau lesi, klien terpasang IV line di
lengan kanan dengan cairan NaCl 0.9%, ROM tangan kanan dan kiri aktif,
kekuatan otot 5, refleks bisep (+/+), refleks trisep (+/+), turgor kulit (+), CRT
2 detik, akral dingin dan edema ditangan kiri bekas infus.
(2) Ekstremitas bawah
Kedua kaki tidak simetris, kaki kiri di amputasi karena dm, sensasi kulit (+),
turgor kulit (+), ROM kaki kanan aktif, kekuatan otot 5, refleks patella (+/+),
refleks achiles (+/+), refleks babinski (-), CRT 2 detik, akral dingin.
11. Sistem Reproduksi
Tidak Terkaji
4) Data Penunjang
a. Hasil Laboratorium Tanggal 12 Oktober 2021, pukul 20.09 WIB
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KET
NORMAL
HEMATOLOGI
8
Hematokrit 25,9 % 35-47 ↓
Nentrofil 93 % 50-70 ↑
Limposit 4 % 25-40 ↓
MCV 73 Fl 80-100 ↓
MCH 24 pg 26-34 ↓
DIABETES
FUNGSI GINJAL
5) Terapi Farmakologis
1 ceprofloxacin infus 08 16
2 metronidazol infus 08 16
9
Data Etiologi Masalah
DS : Gangguan glukosa darah Ketidakstabilan kadar glukosa
Klien mengatakan tinggi darah
lemes
Klien mengatakan
mual
Klien mengatakan
tidak bisa tidur
DO :
TTV:
TD : 110/80mmHg
HR : 118x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 37.0
Klien tampak lemes
Klien tampak
gelisah
Klien tampak
meringis
Pola nafas takipnea
DS : Kurang terpapar informasi Defisit Pengetahuan tentang gaya
10
Klien mengatakan ↓ hidup sehat
Ketidaktahuan
DO : menemukan sumber
Klien tampak informasi
kurang menjaga
kesehatannya
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan Glukosa Darah Ditandai dengan Glukosa darah tinggi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
3. Defisit Pengetahuan tentang gaya hidup sehat ditandai dengan kurang terpapar informasi
4. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan ditandai dengan Kerusakan jaringan atau lapisan kulit
11
D. RENCANA KEPERAWATAN
12
Ajarkan indikasi dan
pentingnya pengujian keton
urine, Jika perlu
Ajarkan pengelolan dabetes
(mis. p enggunaan Insulin, obat
oral, monitor asupan cairan
penggantian karbohidrat, dan
bantuan profesional kesehatan)
i.
Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri I.08238
berhubungan dengan tindakan keperawatan 1. Observasi
agen pencedera 3x24 jam tingkat nyeri Identifikasi lokasi,
fisiologis dapat menurun dengan karakteristik, durasi,
kriteria hasil; frekuensi, kualitas dan
Keluhan nyeri intensitas nyeri
menurun Identifikasi skala nyeri
Meringis Identifikasi faktor yang
menurun memperberat dan
Gelisah menurun memperingan nyeri
Frekuensi nadi 2. Terapeutik
membaik Berikan teknik non
Pola nafas farmakologis untuk
membaik mengurangi rasa nyeri
Tekanan darah dengan memberikan terapi
membaik pijat, aromaterapi
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri
13
3. Edukasi
Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan
nyeri
Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik
Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi Diet I.12369
tentang gaya hidup tindakan keperawatan Tindakan
3x24 jam Edukasi Diet 1. Observasi
sehat ditandai
teratasi dengan kriteria Identifikasi kemampuan
dengan kurang hasil; pasien dan keluarga
menerima infomas!
terpapar informasi
Identifikasi tingkat
pengetahuan saat ini
Identifikasi kebiasaan pola
makan saat ini dan masa lalu
dentifikasi persepsi pasien
dan keluarga tentang diet
yang diprogramkan
Identifikasi keterbatasan
finansial untuk meyediakan
makanan
2. Terapeutik
Persiapkan materi, media dan
14
alat peraga
Jadwalkan waktu yang tepat
untuk memberikan
pendidikan kesehatan
Berikan kesempatan pasien
dan keluarga bertanya
Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Sediakan rencana makan
tertulis, jika perlu
3. Edukasi
Jelaskan tujuan
kepatuhan diet terhadap
kesehatan
Informasikan makanan
yang diperbolehkan dan
dilarang
Informasikan
kemungkinan interaksi
obat dan makanan, jika
perlu
Anjurkan
mempertahankan posisi
semi Fowler (30 - 45
derajat) 20-30 menit
setelah makan
Anjurkan mengganti
bahan makanan sesuai
dengan diet yang
diprogramkan
Anjurkan melakukan
olahraga sesuai toleransi
15
Rekomendasikan resep
makanan yang sesuai
dengan diet, jika perlu
4. Kolaborasi
Rujuk ke ahli gizi dan
sertakan keluarga, jika
perlu
Gangguan Integritas Setelah dilakukan Perawatan Luka I.14564
Kulit/Jaringan tindakan keperawatan Tindakan
3x24 jam gangguan 1. Observasi
ditandai dengan
integritas kulit teratasi Monitor karakteristik luka
Kerusakan jaringan (mis. drainase, warna,
dengan kriteria hasil;
atau lapisan kulit ukuran, bau)
Monitor tanda-tanda infeksi
Lepaskan balutan dan plester
secara perlahan
Cukur rambut di sekitar
daerah luka, jika perlu
Bersihkan dengan cairan
NaCl atau pembersih
nontoksik, sesuai kebutuhan
Berikan salep yang sesuai ke
kulit/lesi, jika perlu
Pasang balutan sesuai jenis
luka
Pertahankan teknik steril saat
melakukan perawatan luka
Ganti balutan sesuai jumlah
eksudat dan drainase
Bersihkan jaringan nekrotik
Jadwalkan perubahan posisi
16
setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
Berikan diet dengan kalori
30-35 kkal/kgBB/hari dan
protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
C, Zinc, asam amino
Berikan suplemen vitamin
dan mineral (mis. vitamin A,
vitamin ), sesuai Indikasi
Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein secara mandiri
Berikan terapi TENS
(stimulasi saraf
transkutaneous), jika perlu
2. Edukasi
Ajarkan prosedur perawatan
luka
Kolaborasi prosedur
debridement (mis. enzimatik,
biologis, mekanis, autolitik),
jika perlu
Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
17
18
E. CATATAN KEPERAWATAN
19
Respon : Klien koperatif dan mau
memberitahukan nyeri yang dirasakannya
Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien
dengan terapi pijat dan memberikan
aromatherapy
Respon : Klien menerima instruksi yang
diberikan oleh perawat
20
19.00- Gangguan Pola Tidur Menyediakan materi dan media pengaturan
19.15 berhubungan dengan aktivitas dan istirahat
Nyeri Respon : klien koperatif dengan anjuran
yang diberikan perawat
Mengajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat misal kelelahan, sesak
nafas saat istirahat
Respon : Klien mau menerima anjuran yang
diberikan perawat
F. Evaluasi Keperawatan
21
Pola nafas abnormal
Klien tampak cemas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan yaitu:
Memonitor TTV klien, pola nafas, frekuensi nafas dan
bunyi nafas klien
Memposisikan klien dengan posisi semi fowlar
Melanjutkan terapi oksigen
Mengajarkan pada klien cara batuk yang efektif
Nyeri akut S :
berhubungan dengan Klien mengeluh nyeri seperti ditimpa oleh beban berat
agen pencedera Nyeri pada daerah dada
fisiologis Nyeri selalu timbul saat melakukan aktivitas dan
setelah melakukan aktivitas
O:
Skala nyeri 5 (1-10)
TTV:
TD : 130/80mmHg
HR : 100x/menit
RR : 25x/menit
Suhu : 36.7
Klien tampak gelisah
Klien tampak meringis
Pola nafas takipnea
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan yaitu:
Mengidentifikasi skala nyeri
22
Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien dengan
terapi pijat dan memberikan aromatherapy
Mengidentifikasi faktor yang memperingan dan
memperberat nyeri klien
Intoleransi S:
aktivitas Klien mengatakan mudah lelah dan merasa sesak saat
berhubungan dan setelah beraktivitas
dengan Klien mengatakan pusing
ketidakseimbangan
O:
antara suplai dan
Klien tampak lemah
kebutuhan oksigen Klien melakukan aktifitas hanya di tempat tidur
TTV :
TD : 130/80mmHg
HR : 100x/menit
RR : 25x/menit
Suhu : 36.7
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan yaitu:
Memonitor kelelahan fisik dan emosional yang dirasakan
oleh klien
Memonitor pola dan jam tidur klien
Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan pada
klien
Mengajurkan pada klien untuk tirah baring dan melakukan
aktivitas secara bertahap
Gangguan Pola S:
Tidur berhubungan Klien mengatakan sulit tidur
dengan Nyeri Klien mengatakan pusing
23
Klien mengatakan nyeri pada bagian dada
O:
Klien tampak lemah
Klien tampak gelisah
Klien tampak cemas
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan yaitu:
Menyediakan materi dan media pengaturan aktivitas
dan istirahat
Mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
misal kelelahan, sesak nafas saat istirahat
CATATAN KEPERAWATAN
24
agen pencedera memberitahukan nyeri yang dirasakannya
fisiologis Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien
dengan terapi pijat dan memberikan
aromatherapy
Respon : Klien menerima instruksi yang
diberikan oleh perawat
18.30- Intoleransi aktivitas Memonitor kelelahan fisik dan emosional
19.00 berhubungan yang dirasakan oleh klien
dengan Respon : Klien mau menceritakan apa saja
ketidakseimbangan yang menyebabkan kelelahan dan emosi
antara suplai dan yang dirasakannya
kebutuhan oksigen Memonitor pola dan jam tidur klien
Respon : Klien mau menjawab pertanyaan
perawat
Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan pada klien
Respon : Klien mengikuti instruksi dari
perawat
Mengajurkan pada klien untuk tirah baring
dan melakukan aktivitas secara bertahap
Respon : Klien mau mengikuti arahan dari
perawat
19.15- Gangguan Pola Tidur Menyediakan materi dan media pengaturan
19.20 berhubungan dengan aktivitas dan istirahat
Nyeri Respon : klien koperatif dengan anjuran
yang diberikan perawat
Mengajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat misal kelelahan, sesak
25
nafas saat istirahat
Respon : Klien mau menerima anjuran yang
diberikan perawat
Evaluasi Keperawatan
26
TD : 110/70mmHg
HR : 90x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36.7
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan yaitu:
Mengedukasi teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien dengan
terapi pijat dan memberikan aromatherapy
Intoleransi S:
aktivitas Klien mengatakan masih merasa mudah lelah dan
berhubungan merasa sesak saat dan setelah beraktivitas berat
dengan Klien mengatakan pusing
ketidakseimbangan
O:
antara suplai dan
Klien masih terlihat lemah
kebutuhan oksigen TTV :
TD : 110/70mmHg
HR : 90x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36.7
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan yaitu:
Mengedukasi kelelahan fisik dan emosional yang
dirasakan oleh klien
27
Gangguan Pola S:
Tidur berhubungan Klien mengatakan sulit tidur
dengan Nyeri Klien mengatakan pusing
O:
Klien tampak lemah
Klien tampak cemas
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan yaitu:
Mengedukasi cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
misal kelelahan, sesak nafas saat istirahat
28