REPRODUKSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
BIODATA PASIEN
Nama Lengkap Pasien: Status perkawinan:
BK Janda Lama kawin :
Yeni
K ✓ Kawin Berapa Kali :
Pasien mengatakan mual, nafsu makan kurang, pasien mengatakan badan lengket karena 4 hari
belum mandi, pasien mengatakan keluar darah banyak dari vagina ketika berdiri, pasien
mengatakan lemes. Pasien tampak lemes, tampak konjungtiva anemis.
RIWAYAT MENSTRUASI
a. Menarche: Umur menarche pertama 10 thn
Tgl Haid terakhir 10/ 09/ 2021
Lama haid 7 hari
Jumlah 30-40 cc/ 10 pembalut dlm sehari
Lama siklus haid hari ( teratur tidak teratur)
Keluhan lain : Dysmenorea Spotting Metroragia
b. Menopause: Menopause thn
Gejala :
Keluhan Lain :
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas44
RIWAYAT OBSTETRI
P:4A:0 Anak Hidup :
Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi Anak
Ke
Umur Peny je Penol Peny Las In Pendara Je B P Keada
n
Kehami ulit o ulit er f han n is B B an Skrg
i
lan s ng asi e Ke
k l
si
RIWAYAT KB
Jenis Kontrasepsi : Lamanya
:
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas45
KEBUTUHAN DASAR
Uraian Sebelu Saat
m Ini
Kebutuhan Aman & Nyaman
Apakah ada rasa
nyeri? Di bagian mana Tidak Ada
?
Tidak Ada
Jelaskan secara rinci: PQRST.
Apakah ada
rasa Tidak Ada Ada, dibagian abdomen
ketidaknyamana
n? Di bagian
mana ?
Kebutuhan Aktifitas-Istirahat & Tidur
Bagaimana pola tidur klien? Pasien mengatakan Pasien mengatakan
(jam, berapa lam, beristirahat pola tidur baik beristirahat pola tidur baik dan
nyenyak/tidak? dan nyenyak, tidur kurang nyenyak, tidur kurang lebih 6
lebih 7jam pada malam hari jam pada malam hari
Apakah kondisi saat ini
menganggu klien? Tidak mengganggu pasien Iya, mengganggu pasien
Kebutuhan Cairan
Berapa banyak klien 1,5Liter/hari, 7gelas 1,5Liter/hari, 5 gelas
minum perhari? Gelas?
Apakah ada minuman Air Mineral dan Teh Manis, Air Mineral dan Teh Manis,
yang disukai/ dipantang? tidak minuman yang tidak minuman yang dipantang
dipantang
Bagainama pola
pemenuhan cairan Baik Baik
perhari?
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas47
Bagaimana pola , Baik, tidak tentu dalam Baik, tidak tentu dalam miksi,
frekuensi, miksi, tidak ada tidak ada
waktu,karakteristik serta
perubahan yang terjadi
dalam miksi?
Bagaimana perubahan pola Tidak Ada Ada, hanya menggunakan
miksi klien? kateter
Oksigenasi
Apakah ada kesulitan Tidak ada, Reguler Tidak ada, Reguler
dalam bernafas?
Bunyi nafas?
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas48
Personal Hygiene
Bagaimana pola personal Baik Tidak Baik
hygiene? Pasien mengatakan mandi
Berapa kali mandi, gosok gigi 2x/hari
dll? Gosok gigi 2x/hari
Seksualitas
Apakah ada kesulitan Tidak ada Tidak ada
dalam hubungan
seksual?
Masalah Keperawatan
PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Composmetis
2) Sistem Penglihatan
Posisi : ) Simetris (√ ) Asimetris
Kelopak mata : (√) Normal ( ) Ptosis
Pergerakan Bola Mata : (√) Normal ( ) Abnormal
Konjungtiva : (√) Anemis ( ) Ananemis
( ) Sangat Merah
Kornea : (√) Normal ( ) Keruh/ Berkabut
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas49
( ) Terdapat Perdarahan
Sklera : (√) Ikterik ( ) Anikterik
Lain-lain :
3) Sistem Pendengaran
Fungsi Pendengaran : (√) Normal ( ) Kurang ( ) Tuli
Lain-lain :
4) Sistem Wicara
Kesulitan/ Gang Wicara : ( ) Ya (√) Tidak
5) Sistem Pernafasan
Jalan Nafas : (√) Bersih ( ) Sumbatan : ( ) Sputum ( ) Lendir
( ) Ludah ( ) Darah
RR : 20 x/mnt
Irama : (√) Teratur ( ) Tidak Teratur
Kedalaman : ( ) Dalam ( ) Dangkal
Sesak : ( ) Dengan Aktifitas ( ) Tanpa Aktifitas
Batuk : ( ) Ya (√) Tidak
( ) Produktif ( ) Tidak Produktif
Suara Nafas : (√) Normal ( ) Ronchi ( ) Wheezing ( ) Rales
Lain-lain :
6) Sistem Kardiovaskuler
a) Sirkulasi Perifer
HR : 88 x/mnt Irama : (√) Teratur ( ) Tidak Teratur
Denyut : (√) Lemah ( ) Kuat
Tekanan Darah : 100/80 mm/Hg Suhu : 36,3
0C
( ) Tidak
Lain-Lain :
8) Sistem Syaraf Pusat
Tingkat Kesadaran : (√) Compos Mentis ( ) Apatis
( ) Somnolen ( ) Sopor/ Coma
9) Sistem Perkemihan
Perubahan Pola Kemih : ( ) Retensi ( ) Nokturia ( ) Lain-lain,
Jumlah Urine : cc/24jam Warna :
Distensi kandung Kemih : ( ) Tidak ( ) Tidak
Keluhan Lain :
10) Sistem Integumen
Turgor Kulit : ( ) Baik (√) Sedang ( ) Buruk
Warna Kulit : (√) Pucat ( ) Kemerahan
Keadaan Kulit : (√) Kering ( ) Lembab ( ) Terdapat Lesi
( ) Terdapat Ulkus ( ) Bercak Kemerahan
( ) Dekubitus ( ) Lain-lain,
Keadaan Rambut : ( ) Mudah Rontok (√) Tidak Mudah Rontok
Kebersihan : ( ) Ya ( ) Tidak
11) Sistem Muskuloskeletal
Kesulitan Dalam Pergerakan : ( ) Ya* (√) Tidak
*Jelaskan,
Sakit Pada Tulang, Sendi, Kulit : ( ) Ya* (√) Tidak
*Jelaskan,
Lain-lain :
b. Pemeriksaan Payudara & Axila
Buah Dada : Bentuk : (√) Simetris ( ) Asimetris
Konsistensi : (√) Lembek ( ) Keras
Massa : ( ) Ya* (√) Tidak
* Lokasi :
*Ukuran :
*Konsistensi : ( ) Lembek ( ) Keras
Tanda Peradangan : ( ) Ya ( ) Tidak
Kelenjar : ( ) Menonjol ( ) Tidak Menonjol
Putting Susu : ( ) Lecet/ Lesi ( ) Retraksi
Pengeluaran : ( ) Darah ( ) Pus ( ) Lain-lain,
Axilla : Kelenjar : ( ) Menonjol ( ) Tidak Menonjol
Keluhan/ lain-lain :
Pengetahuan tentang SADARI : ( ) Tahu ( ) Tidak Tahu
c. Pemeriksaan Abdomen
Abdomen : ( ) Membesar (√) Tidak Membesar
Massa : ( ) Ada Tumor* (√) Tidak Ada
*Besarnya :
*Permukaan :
*Konsistensi : ( ) Lunak ( ) Keras
*Nyeri Tekan : ( ) Ada (√) Tidak Ada
Keluhan Lain :
d. Pemeriksaan Genitalia Eksterna & Inguinal
1) Vulva
Keadaan : ( ) Bersih ( ) Kotor
Rambut Pubis : ( ) Normal ( ) Tidak
Ulkus : ( ) Ya* ( ) Tidak
Letak,
Nyeri : ( ) Ya* ( ) Tidak
Letak,
Pembengkakan : ( ) Ya* ( ) Tidak
Letak,_
Pengeluaran/ Cairan : ( ) Pus ( ) Darah ( ) campuran Kelenjar Bartolini
: ( ) Membesar ( ) Tidak
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas51
( ) Nyeri ( ) Tidak
Massa : ( ) Ada* ( ) Tidak
*Konsistensi : ( ) Lunak ( ) Keras
*Besar/ Ukuran :
*Bentuk :
Tanda Infeksi : ( ) Ya* ( ) Tidak
Jelaskan,
Lain-lain :
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tangga Pemeriksa Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Ke
l an t
24/09/2021 Laboratoriu
m
Hemoglobin 5,0 11.7 - 15.5
Eritrosit 3.68 4.10 - 5.10
Leukosit 12.04 4.40 - 11.30
Trombosit 254 150 - 400
Hematokrit 29.8 35.0 – 47.0
Basofil 0 0-1
Eosinofil 1 2-4
Neotrofil 83 50 - 70
Limposit 9 25 - 40
Monosit 4 2-8
MCV 81 80 - 100
MCH 28 26 - 34
Diagnostik MCHC 35 32 - 36
RDW-CV 21.7 12.0 – 14.8
TERAPI
Tanggal Nama Obat Waktu Pemberian Dosis
IV/ SC/ IC
Ceftriaxon 1x1 1 gram
Tranexamat 2 x1 250
IM
Oral
Cairan
RL 500
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas52
ANALISA DATA
Nama Pasien :
Usia :
Tanggal Data Fokus Masalah Penyebab
24/09/21 DS: Resiko Hipovolemia pendarahan
• Pasien mengatakan (D.0034)
keluar darah banyak
dari vagina ketika
berdiri
• pasien mengatakan
lemes
DO:
• Pasien tmpak lemes
• HB: 5,0
24/09/21 DS : Defisit Nutrisi (D.0019) Faktor Psikologis
(keengganan untuk
• Pasien mengatakan makan)
tidak nafsu makan
DO :
• Makan pasien tampak
tidak habis
• Membran mukosa pucat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien :
Usia :
Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Renca
na
24/09/21 Resiko Hipovolemia (D.0043) Setelah dilakukan tindakan Pemantauan cairan
keperawatan selama 2x24 Tindakan
jam diharapkan Resiko
Hipovolemia dapat teratasi Observasi
dengan kriteria hasil:
- Ekspektasi: membaik - Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Turgor kulit (3)sedang - Monitor frekuensi nafas
- Output urine (3)sedang - Monitor tekanan darah
- Perasaan lemah (3)sedang - Monitor berat badan
- Kadar HB (3)sedang
- Monitor waktu pengisian kapiler
- Oliguria (3)sedang
- Intake cairan (3)sedang - Monitor elastisitas atau turgor kulit
- Status mental (3)sedang - Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
- Monitor kadar albumin dan protein total
- Monitor intake dan output cairan
- Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis.frekuensi
nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah
menurun, rekanan nadi menyempit, turgor kulit
menurun, kembaran mukosa kering, volume urin
menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah,
konsentrasi urine meningkat, berat badan menurun
dalam waktu singkat)
- Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis.dispnea,
edema Perifer, edema anasarka, JVP meningkat,
CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, berat
badan menurun dalam waktu singkat)
- Identifikasi faktor resiko ketidakseimbangan cairan
(mis.prosedur pembedahan mayor,
trauma/perdarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi
intestinal, peradangan pankreas, penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,jika perlu
24/09/21 Defisit Nutrisi (D.0019) Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119, Hal. 200)
keperawatan selama 2x24
Observasi:
jamdiharapkan Defisit
Nutrisi dapat teratasi dengan
- Identifikasi status nutrisi
kriteria hasil:
- Porsi makan yang
- Identifikasi makanan yang disukai
dihabiskan,
meningkat (5) - Monitor asupan makanan
- Nafsu makan,
membaik (5) - Monitor berat badan
- Membran mukosa,
membaik (5) Terapeutik:
Edukasi:
24/09/21 Defisit Perawatan Diri (D.0109) Setelah dilakukan tindakan Dukungan Perawatan Diri (I.11348, Hal. 36)
keperawatan selama 2x24
Tindakan
jam diharapkan Defisit
Perawatan Diri dapat teratasi Observasi
dengan kriteria hasil:
- Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai
- Mempertahankan
kebersihan diri, usia
meningkat (5)
- Monitor tingkat kemandirian
- Minat melakukan
perawatan diri, - Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
meningkat (5)
berpakaian, berhias, dan makan
- Mempertahankan
kebersihan mulut, Terapeutik
meningkat (5)
- Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. suasana
hangat, rileks, privasi)
- Sediakan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat gigi,
dan sabun mandi)
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas54
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :
Usia :
Tgl Waktu No. Catatan Prf
Dx Keperawatan
(Tindakan &
Respon)
24/09 1
/21 - meMonitor frekuensi dan kekuatan nadi
- meMonitor frekuensi nafas
- meMonitor tekanan darah
- meMonitor berat badan
- meMonitor waktu pengisian kapiler
- meMonitor elastisitas atau turgor kulit
- meMonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
- meMonitor kadar albumin dan protein total
- meMonitor intake dan output cairan
- mengIdentifikasi tanda-tanda hipovolemia
(mis.frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, rekanan nadi menyempit,
turgor kulit menurun, kembaran mukosa kering,
volume urin menurun, hematokrit meningkat,
haus, lemah, konsentrasi urine meningkat, berat
badan menurun dalam waktu singkat)
- mengIdentifikasi tanda-tanda hipervolemia
(mis.dispnea, edema Perifer, edema anasarka, JVP
meningkat, CVP meningkat, refleks hepatojugular
positif, berat badan menurun dalam waktu
singkat)
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama
Pasien :
P: Inervensi dilanjutkan
- meMonitor elastisitas atau turgor kulit
- meMonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
- meMonitor kadar albumin dan protein total
24/ 2
09/
21
S:
- Pasien mengatakan mulutnya pahit
O:
- Makan pasien tidak habis
- Membran mukosa pucat
P: Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas57
24/ 3
09/ S:
21
- Pasien mengatakan belum melakukan perawatan
diri
O:
- Pasien tampak kotor/ lengket
- Kuku pasien tampak panjang dan hitam
- Pasien tampak garuk-garuk
P: Intervensi dilanjutkan
- Melakukan perawatan diri dengan pasien
yaitu mengelap pasien
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas58
25/ 123
09/ S:
21
- Pasien mengatakan sudah banak ngemil dan cuci
mulut
O:
- Pasien tampak semangat
- Pasien tampak segar
- Pasien tampak habis ngemil
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas59
DISUSUN OLEH:
ABDUL MUFID
04399814901210019
A. Latar Belakang
Tingginya angka kurang gizi pada pasien yang dirawat di bagian bedah adalah
karena kurangnya perhatian terhadap status gizi pasien yang memerlukan tindakan
bedah, sepsis sering terjadi setelah seminggu perawatan, dan sangat susah
ditanggulangi, sebagian besar berakhir dengan kematian (Widayanti, Effendy, dan
Akhmadi, 2012). Faktor asupan nutrisi, nutrisi yang sangat diperlukan antara lain
terutama protein dan kalori untuk membantu proses penyembuhan luka adalah sekitar
1,2-2 g/kg/hari. Diet tinggi protein dan kalori harus tetap dipertahankan selama masa
penyembuhan. Pembentukan jaringan akan sangat optimal bila kebutuhan nutrisi
terutama protein terpenuhi (Moya, 2008).
Oleh karena itu, pendekatan perawat melalui edukasi dapat membantu pasien
post operasi menerima kedaannya dan meningkatkan asupan makanan setelah
pembedahan selama di rumah sakit. Karena pasien pasca operasi masih membutuhkan
banyaknya masukan asupan protein dan kalori. Dengan perawat sebagai edukator atau
pemberi pendidikan kesehatan bagi pasien pasca operasi tentang manfaat dari nutrisi
yang akan berpengaruh dalam meminimalkan hari rawat inap pasien, meminimalkan
terjadinya malnutrisi pasien pasca operasi, serta nutrisi juga bermanfaat dalam
meningkatkan proses penyembuhan luka insisi pasien pasca operasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian nutrisi post operasi selama 25
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas61
menit, klien dan keluarga dapat memahami secara mandiri mengenai pemberian
nutrisi post operasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian nutrisi post operasi selama 25
menit, klien dan keluarga dapat menjelaskan dan mempraktekkan:
a. Pengertian pemberian nutrisi post operasi
b. Tujuan pemberian nutrisi post operasi
c. Jenis pemberian nutrisi post operasi
C. Materi (terlampir)
D. Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan 5 menit
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memberi pertanyaan apresiasi b. Menjawab
pertanyaan
c. Menjelaskan pokok bahasan
c. Menyimak
d. Menjelaskan tujuan
d. Menyimak
2. Kegiatan Inti 15
menit
a. Memberikan penjelasan a. Menyimak
tentang pemberian nutrisi
post operasi b. Bertanya
b. Memberikan kesempatan
untuk bertanya c. Memperhatikan
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan materi a. Memperhatikan
penyuluhan bersama
peserta b. Menjawab
pertanyaan
b. Memberikan evaluasi
c. Menjawab salam
secara lisan
c. Memberikan salam penutup
E. Metode
Metode yang digunakan:
1. Ceramah
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas62
2. Tanya Jawab
3. Dokumentasi
F. Media
Media yang digunakan, yaitu:
1. Leaflet
2. Lembar Balik
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur (persiapan)
- Tempat dan alat sudah tersedia.
- Penyuluh menguasai isi materi penyuluhan yang akan disampaikan ke
Ny.Y.
2. Evaluasi proses (keaktifan peserta)
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
- Ny. Y mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir.
- Ny. Y berperan aktif selama kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil (capaian pembelajaran)
a. Ny. Y bisa menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh penyuluh.
b. Pertanyaan:
1) Apakah pengertian pemberian nutrisi post operasi?
2) Apakah tujuan pemberian nutrisi post operasi?
3) Jenis-jenis nutrisi yang dapat diberikan post operasi?
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas63
A. DEFINISI
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. (Indah, 2013).
Diet pasca operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah
menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada
jenis pembedahan dan jenis penyakit penyerta. (Heri, 2013).
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrien terdiri dari beberapa,
diantaranya
:
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat dibagi atas:
a. Karbohidrat sederhana (gula): bisa berupa monosakarida (molekul
tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa
berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa +
fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun
banyak molekul glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan,
tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan
kalori tetapi dapat meningkatkan volume feses.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa
pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari
kebutuhan energi total atau sekitar ± ¾ porsi nasi dalam satu piring.
2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan
tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging,
babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok
kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-
bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan
dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino
yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
a. Protein menggantikan protein yang hilang selama proses
metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
b. Protein menghasilkan jaringan baru.
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas65
melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah
merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan
pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan
gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati
banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-
kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis;
B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran.
Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan
menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya)
agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi.
Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang,
anemia, dan gangguan kesehatan lainnya misalnya sariawan.
d. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada
sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar
matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke
tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam
susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk
susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin
D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D.
Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen
vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa
menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau
menjadikan tulang cacat.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan
konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung
sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus
disediakan lewat makanan.
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas67
D. SYARAT DIET
Berikut ini adalah syarat-syarat diet yang disarankan pada pasien paska
operasi
yaitu:
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dan lain-lain)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan
kebiasaan makan penderita.
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas68
6. Syarat diet post-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari
bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap
tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien.
Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk
penyembuhan luka menurut Rizky (2013):
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C.
2. Bila mual:
a. Makanlah dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan ketika masih hangat
c. Sebelum makan, minum air hangat
d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam
Secara umum untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan
kondisi pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips menurut Rizky (2013) di bawah
ini:
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam,
ikan, telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat
makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi
tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2012, Penuntun Diet Edisi Baru, PT Gramedia Pustaka Utama,
Potter, P. A., dan Perry, A. G., 2010, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik, EGC, Jakarta.
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas69
Putri, M., dan Sari, R., 2014, Gizi dan Terapi Diet, Farmedia, Jakarta.
Said, S., 2013, Gizi dan Penyembuhan Luka, Indonesia Academic Publishing, Makassar.
Widayanti, R., Effendy, C., dan Akhmadi, 2012, Gambaran status gizi pasien pra dan pasca
bedah di RS Dr. Sardjito Yogyakarta, Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol 1 (1): 14-21
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas70