Anda di halaman 1dari 33

FORMAT PENGKAJIAN KEP. MATERNITAS GANG.

REPRODUKSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

BIODATA PASIEN
Nama Lengkap Pasien: Status perkawinan:
BK Janda Lama kawin :
Yeni
K ✓ Kawin Berapa Kali :

Nama Panggilan: Pendidikan Tanggal Umur: S


terakhir: lahir: ex
:
Yeni TS / SD / 110/ 01 38 th ✓ P
SMP / 1983
/ SMA / PT
Alamat Tinggal Sekarang (Lengkap): Kabupat Telpon yang bisa dihubungi:
en
Cibuaya II, karawang Karawang ...................... .............................
... ..
Propinsi Suku: Bahas
a sehari-
hari:
Jawa Barat Sunda Sunda
Pekerjaan saat Alamat tempat kerja P. Jawab:
ini
IRT -
NRM Diagnosa Medis: Tgl MRS Tanggal Kaji
00.83. 85.85 Aub dan Anemia 15/09/2021 24/09/2021

KELUHAN UTAMA (SAAT INI)

Pasien mengatakan mual, nafsu makan kurang, pasien mengatakan badan lengket karena 4 hari
belum mandi, pasien mengatakan keluar darah banyak dari vagina ketika berdiri, pasien
mengatakan lemes. Pasien tampak lemes, tampak konjungtiva anemis.

RIWAYAT MENSTRUASI
a. Menarche: Umur menarche pertama 10 thn
Tgl Haid terakhir 10/ 09/ 2021
Lama haid 7 hari
Jumlah 30-40 cc/ 10 pembalut dlm sehari
Lama siklus haid hari ( teratur tidak teratur)
Keluhan lain : Dysmenorea Spotting Metroragia
b. Menopause: Menopause thn
Gejala :

Keluhan Lain :
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas44

RIWAYAT OBSTETRI
P:4A:0 Anak Hidup :
Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi Anak
Ke
Umur Peny je Penol Peny Las In Pendara Je B P Keada
n
Kehami ulit o ulit er f han n is B B an Skrg
i
lan s ng asi e Ke
k l
si

RIWAYAT GINEKOLOGI & PENYAKIT/ PEMBEDAHAN SEBELUMNYA


Pemeriksaan Papsmear Tanggal : Hasil :
Masalah obgyn/ Infertilitas :
Operasi Yang Pernah Dialami :
Penyakit Berat Lainnya :
Keluhan :

RIWAYAT KESEHATAN/ PENYAKIT KELUARGA


Mslh Reproduksi: - Kanker :- Diabetes : -
Lain-Lain :

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Genogram (minimal 3 generasi)

RIWAYAT KB
Jenis Kontrasepsi : Lamanya
:
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas45

RIWAYAT PSIKOSOSIAL & SPIRITUAL


1) Orang Yang Terdekat Dengan Pasien: bapak
2) Interaksi Dalam Keluarga: baik
3) Persepsi Pasien Terhadap Penyakitnya
a) Hal Yang Dipikirkan Saat Ini : sedih
b) Harapan Setelah Menjalani Perawatan/ Pengobatan : bisa kembali beraktifitas
c) Perubahan Yang Dirasakan Setelah Jatuh Sakit : lemes dan kurang nafsu makan
4) Mekanisme Koping :
5) Aktifitas Agama/ Kepercayaan Yang Dilakukan : berdoa untuk kesembuhan
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas46

KEBUTUHAN DASAR
Uraian Sebelu Saat
m Ini
Kebutuhan Aman & Nyaman
Apakah ada rasa
nyeri? Di bagian mana Tidak Ada
?
Tidak Ada
Jelaskan secara rinci: PQRST.
Apakah ada
rasa Tidak Ada Ada, dibagian abdomen
ketidaknyamana
n? Di bagian
mana ?
Kebutuhan Aktifitas-Istirahat & Tidur
Bagaimana pola tidur klien? Pasien mengatakan Pasien mengatakan
(jam, berapa lam, beristirahat pola tidur baik beristirahat pola tidur baik dan
nyenyak/tidak? dan nyenyak, tidur kurang nyenyak, tidur kurang lebih 6
lebih 7jam pada malam hari jam pada malam hari
Apakah kondisi saat ini
menganggu klien? Tidak mengganggu pasien Iya, mengganggu pasien

Apakah klien terbiasa Tidak menggunakan obat Tidak menggunakan obat


mengguanakan obat penenang penenang saat tidur penenang saat tidur
sebelum tidur?

Kegiatan apa yang


dilakukan menjelang tidur? Menonton TV Mengobrol dengan anaknya

Apakah klien sering terjaga saat


tidur? Iya Iya

Pernahkan mengalami gangguan


tidur? Jenis nya? Tidak Ada Tidak Ada

Apa hal yang ditimbulkan akibat


gangguan tersebut? Tidak Ada Tidak Ada

Kebutuhan Cairan
Berapa banyak klien 1,5Liter/hari, 7gelas 1,5Liter/hari, 5 gelas
minum perhari? Gelas?

Minuman apa yang disukai klien Air Mineral Air Mineral


dan yang biasa diminum klien?

Apakah ada minuman Air Mineral dan Teh Manis, Air Mineral dan Teh Manis,
yang disukai/ dipantang? tidak minuman yang tidak minuman yang dipantang
dipantang
Bagainama pola
pemenuhan cairan Baik Baik
perhari?
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas47

Uraian Sebelu Saat


m Ini
Ada program pembatasan
cairan?
Tidak Ada Tidak Ada
Balance Cairan
Intake = output +
IWL
Kebutuhan Nutrisi
Apa yang biasa di makan klien Makanan seperti nasi dan Pasien mengatakan tidak nafsu
tiap hari? lauk-pauk tidak lupa dengan makan
sayur-mayurnya
Bagaimana pola Baik, 3x/hari, kuranglebih Tidak baik, hanya sedikit
pemenuhan nutrisi klien? 20suap setiap pasien makan
Berapa kali
perhari? Berapa
suap?
Apakah ada makanan kesukaan, Pasien mengatakan banyak, Tidak ada, tidak ada makanan
makanan yang dipantang? tidak ada makanan pantangan pantangan

Apakah ada riwayat


alergi terhadap Tidak Ada Tidak Ada
makanan?

Apakah ada mual? Muntah?


Tidak Ada Iya, Ada
Eliminasi Urin - Fekal
Bagaimana pola klien Baik, setiap pagi, 1x/hari, Pasien mengatakan pakai
dalam defekasi? Kapan, karakteristiknya padat kateter
pola dan karakteristik
feses?
Apakah terbiasa Tidak Tidak
menggunakan obat
pencahar?

Apakah ada kesulitan? Tidak Tidak

Apakah BAK klien teratur? Teratur Pasien menggunakan kateter

Bagaimana pola , Baik, tidak tentu dalam Baik, tidak tentu dalam miksi,
frekuensi, miksi, tidak ada tidak ada
waktu,karakteristik serta
perubahan yang terjadi
dalam miksi?
Bagaimana perubahan pola Tidak Ada Ada, hanya menggunakan
miksi klien? kateter

Oksigenasi
Apakah ada kesulitan Tidak ada, Reguler Tidak ada, Reguler
dalam bernafas?
Bunyi nafas?
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas48

Uraian Sebelu Saat


m Ini
Apakah yang dilakukan klien Tidak ada Tidak ada
untu mengatasi masalah?

Apakah klien mengguanakan Tidak ada Tidak ada


alat bantu pernafasan? (Ya,
jelaskan apa jenisnya)

Posisi yang nyaman bagi klien? Semifowler Bed rest

Apakah ada alergi? terhadap Tidak ada Tidak ada


apa?

Personal Hygiene
Bagaimana pola personal Baik Tidak Baik
hygiene? Pasien mengatakan mandi
Berapa kali mandi, gosok gigi 2x/hari
dll? Gosok gigi 2x/hari

Berapa hari klien terbiasa 1x/ 2hari Tidak


cuci rambut?

Apakah klien Tidak Iya, pasien memerlukan


memerlukan bantuan bantuan oranglain
dalam melakukan
personal hygiene?

Seksualitas
Apakah ada kesulitan Tidak ada Tidak ada
dalam hubungan
seksual?

Apakah keadaan sekarang Tidak ada Tidak ada


mempengaruhi / mengguangggu
fungsi seksual?

Masalah Keperawatan

PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Composmetis
2) Sistem Penglihatan
Posisi : ) Simetris (√ ) Asimetris
Kelopak mata : (√) Normal ( ) Ptosis
Pergerakan Bola Mata : (√) Normal ( ) Abnormal
Konjungtiva : (√) Anemis ( ) Ananemis
( ) Sangat Merah
Kornea : (√) Normal ( ) Keruh/ Berkabut
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas49

( ) Terdapat Perdarahan
Sklera : (√) Ikterik ( ) Anikterik
Lain-lain :
3) Sistem Pendengaran
Fungsi Pendengaran : (√) Normal ( ) Kurang ( ) Tuli
Lain-lain :

4) Sistem Wicara
Kesulitan/ Gang Wicara : ( ) Ya (√) Tidak
5) Sistem Pernafasan
Jalan Nafas : (√) Bersih ( ) Sumbatan : ( ) Sputum ( ) Lendir
( ) Ludah ( ) Darah
RR : 20 x/mnt
Irama : (√) Teratur ( ) Tidak Teratur
Kedalaman : ( ) Dalam ( ) Dangkal
Sesak : ( ) Dengan Aktifitas ( ) Tanpa Aktifitas
Batuk : ( ) Ya (√) Tidak
( ) Produktif ( ) Tidak Produktif
Suara Nafas : (√) Normal ( ) Ronchi ( ) Wheezing ( ) Rales
Lain-lain :
6) Sistem Kardiovaskuler
a) Sirkulasi Perifer
HR : 88 x/mnt Irama : (√) Teratur ( ) Tidak Teratur
Denyut : (√) Lemah ( ) Kuat
Tekanan Darah : 100/80 mm/Hg Suhu : 36,3
0C

Distensi Vena Jugularis : Kanan : ( ) Ya (√) Tidak


Kiri : ( ) Ya (√) Tidak
Warna Kulit : (√) Pucat* ( ) Kemerahan
*CRT : ( ) < 3 dtk ( ) > 3dtk
Edema : ( ) Ya (√) Tidak
Area Edema :
b) Sirkulasi Jantung
Irama : (√) Teratur ( ) Tidak Teratur
Kelainan Bunyi Jantung : ( ) Murmur ( ) Gallop
Sakit Dada : ( ) Ya (√) Tidak
Timbulnya : ( ) Saat Beraktifitas ( ) Tanpa Aktifitas
Karakteristik : ( ) Seperti Ditusuk
( ) Seperti Terbakar
( ) Seperti Tertimpa Benda Berat
7) Sistem Pencernaan
Keadaan Mulut & Gigi
Gigi : (√) Caries ( ) Tidak
Stomatitis : ( ) Ya (√) Tidak
Lidah : (√) Kotor ( ) Tidak
Gigi Palsu : ( ) Ya (√) Tidak
Nafsu Makan : ( ) Baik (√) Kurang ( ) Meningkat
Kesulitan Menelan : ( ) Ya (√) Tidak
Mual : (√) Ya ( ) Tidak
Muntah : ( ) Ya* (√) Tidak
*Isi : ( ) Makanan ( ) Cairan ( ) Darah
*Warna : ( ) Sesuai Warna Makanan ( ) Kuning
( ) Kehijauan ( ) Kehitaman
Nyeri Perut : ( ) Ya* (√) Tidak
*Karateritik Nyeri : ( ) Ditusuk-Tusuk ( ) Panas
( ) Melilit ( ) Kram
( ) Lain-lain,
Rasa Penuh : ( ) Ya ( ) Tidak
Bising Usus :
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas50

Kontipasi : ( ) Ya, (√) Tidak


Lamanya Frekuensi x/ hari
Diare : ( ) Ya,
Lamanya

( ) Tidak

Lain-Lain :
8) Sistem Syaraf Pusat
Tingkat Kesadaran : (√) Compos Mentis ( ) Apatis
( ) Somnolen ( ) Sopor/ Coma
9) Sistem Perkemihan
Perubahan Pola Kemih : ( ) Retensi ( ) Nokturia ( ) Lain-lain,
Jumlah Urine : cc/24jam Warna :
Distensi kandung Kemih : ( ) Tidak ( ) Tidak
Keluhan Lain :
10) Sistem Integumen
Turgor Kulit : ( ) Baik (√) Sedang ( ) Buruk
Warna Kulit : (√) Pucat ( ) Kemerahan
Keadaan Kulit : (√) Kering ( ) Lembab ( ) Terdapat Lesi
( ) Terdapat Ulkus ( ) Bercak Kemerahan
( ) Dekubitus ( ) Lain-lain,
Keadaan Rambut : ( ) Mudah Rontok (√) Tidak Mudah Rontok
Kebersihan : ( ) Ya ( ) Tidak
11) Sistem Muskuloskeletal
Kesulitan Dalam Pergerakan : ( ) Ya* (√) Tidak
*Jelaskan,
Sakit Pada Tulang, Sendi, Kulit : ( ) Ya* (√) Tidak
*Jelaskan,
Lain-lain :
b. Pemeriksaan Payudara & Axila
Buah Dada : Bentuk : (√) Simetris ( ) Asimetris
Konsistensi : (√) Lembek ( ) Keras
Massa : ( ) Ya* (√) Tidak
* Lokasi :
*Ukuran :
*Konsistensi : ( ) Lembek ( ) Keras
Tanda Peradangan : ( ) Ya ( ) Tidak
Kelenjar : ( ) Menonjol ( ) Tidak Menonjol
Putting Susu : ( ) Lecet/ Lesi ( ) Retraksi
Pengeluaran : ( ) Darah ( ) Pus ( ) Lain-lain,
Axilla : Kelenjar : ( ) Menonjol ( ) Tidak Menonjol
Keluhan/ lain-lain :
Pengetahuan tentang SADARI : ( ) Tahu ( ) Tidak Tahu
c. Pemeriksaan Abdomen
Abdomen : ( ) Membesar (√) Tidak Membesar
Massa : ( ) Ada Tumor* (√) Tidak Ada
*Besarnya :
*Permukaan :
*Konsistensi : ( ) Lunak ( ) Keras
*Nyeri Tekan : ( ) Ada (√) Tidak Ada
Keluhan Lain :
d. Pemeriksaan Genitalia Eksterna & Inguinal
1) Vulva
Keadaan : ( ) Bersih ( ) Kotor
Rambut Pubis : ( ) Normal ( ) Tidak
Ulkus : ( ) Ya* ( ) Tidak
Letak,
Nyeri : ( ) Ya* ( ) Tidak
Letak,
Pembengkakan : ( ) Ya* ( ) Tidak
Letak,_
Pengeluaran/ Cairan : ( ) Pus ( ) Darah ( ) campuran Kelenjar Bartolini
: ( ) Membesar ( ) Tidak
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas51

( ) Nyeri ( ) Tidak
Massa : ( ) Ada* ( ) Tidak
*Konsistensi : ( ) Lunak ( ) Keras
*Besar/ Ukuran :
*Bentuk :
Tanda Infeksi : ( ) Ya* ( ) Tidak
Jelaskan,
Lain-lain :
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tangga Pemeriksa Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Ke
l an t
24/09/2021 Laboratoriu
m
Hemoglobin 5,0 11.7 - 15.5
Eritrosit 3.68 4.10 - 5.10
Leukosit 12.04 4.40 - 11.30
Trombosit 254 150 - 400
Hematokrit 29.8 35.0 – 47.0
Basofil 0 0-1
Eosinofil 1 2-4
Neotrofil 83 50 - 70
Limposit 9 25 - 40
Monosit 4 2-8
MCV 81 80 - 100
MCH 28 26 - 34
Diagnostik MCHC 35 32 - 36
RDW-CV 21.7 12.0 – 14.8

TERAPI
Tanggal Nama Obat Waktu Pemberian Dosis
IV/ SC/ IC
Ceftriaxon 1x1 1 gram
Tranexamat 2 x1 250

IM

Oral

Cairan
RL 500
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas52

ANALISA DATA

Nama Pasien :
Usia :
Tanggal Data Fokus Masalah Penyebab
24/09/21 DS: Resiko Hipovolemia pendarahan
• Pasien mengatakan (D.0034)
keluar darah banyak
dari vagina ketika
berdiri
• pasien mengatakan
lemes

DO:
• Pasien tmpak lemes
• HB: 5,0
24/09/21 DS : Defisit Nutrisi (D.0019) Faktor Psikologis
(keengganan untuk
• Pasien mengatakan makan)
tidak nafsu makan
DO :
• Makan pasien tampak
tidak habis
• Membran mukosa pucat

24/09/21 DS : Defisit Perawatan Diri Kelemahan


(D.0109)
• Pasien mengatakan
belum melakukan
perawatan diri
DO :
• Pasien tampak kotor/
lengket
• Kuku pasien tampak
panjang
• Mulut pasien tampak
kotor
Penyebab dituliskan dalam bentuk pathway.
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas53

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Usia :


Tgl No Diagnosa
Keperawatan
24/09/21 1 Resiko Hipovolemia (D.0043)

24/09/21 2 Defisit Nutrisi (D.0019)

24/09/21 3 Defisit Perawatan Diri (D.0109)

Disusun prioritas diagnosa keperawatan. Penentuan prioritas diagnosa sesuai Hirarki


Maslow
1. Kebutuhan fisiologi
a. Kebutuhan oksigenasi dan pertukaran gas
b. Kebutuhan cairan dan elektrolit
c. Kebutuhan makanan
d. Kebutuhan eliminasi urin dan fekal
e. Kebutuhan istirahat dan tidur
f. Kebutuhan aktifitas
g. Kebutuhan kesehatan temperatur tubuh
h. Kebutuhan seksual
2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman nyaman
a. Kebutuhan perlindungan diri dari ancaman mekanis, kimiawi, termal dan
bakteriologis
b. Bebas dari rasa takut dan cemas
c. Mampu berkomunikasi,mengontrol masalah, mampu memahami, mampu
bertingkah laku
d. Bebas dari perasaan erancam karena pengalaman baru atau asing
3. Kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki
a. Memberi dan menerima kasih sayang
b. Perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain
c. Kehangatan
d. Persahabatan
e. Mendapat teman atau diakui dalam keluarga, kelompk serta lingkungan sosial
4. Kebutuhan harga diri/ penghargaan
a. Perasaan tidak bergantung pada orang lain
b. Kompeten
c. Penghargaan terhadap diri sendi dan orang lain
5. Kebutuhan aktualisasi diri
a. Dapat mengenal diri sendiri
b. Belajar memahami kebutuhan diri sendiri
c. Tidak emosional
d. Mempunyai dedikasi yang tinggi
e. Kreatif
f. Mempunyai kepercayaan diri yang tinggi
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas 53

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien :
Usia :
Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Renca
na
24/09/21 Resiko Hipovolemia (D.0043) Setelah dilakukan tindakan Pemantauan cairan
keperawatan selama 2x24 Tindakan
jam diharapkan Resiko
Hipovolemia dapat teratasi Observasi
dengan kriteria hasil:
- Ekspektasi: membaik - Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Turgor kulit (3)sedang - Monitor frekuensi nafas
- Output urine (3)sedang - Monitor tekanan darah
- Perasaan lemah (3)sedang - Monitor berat badan
- Kadar HB (3)sedang
- Monitor waktu pengisian kapiler
- Oliguria (3)sedang
- Intake cairan (3)sedang - Monitor elastisitas atau turgor kulit
- Status mental (3)sedang - Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
- Monitor kadar albumin dan protein total
- Monitor intake dan output cairan
- Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis.frekuensi
nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah
menurun, rekanan nadi menyempit, turgor kulit
menurun, kembaran mukosa kering, volume urin
menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah,
konsentrasi urine meningkat, berat badan menurun
dalam waktu singkat)
- Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis.dispnea,
edema Perifer, edema anasarka, JVP meningkat,
CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, berat
badan menurun dalam waktu singkat)
- Identifikasi faktor resiko ketidakseimbangan cairan
(mis.prosedur pembedahan mayor,
trauma/perdarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi
intestinal, peradangan pankreas, penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan,jika perlu

24/09/21 Defisit Nutrisi (D.0019) Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119, Hal. 200)
keperawatan selama 2x24
Observasi:
jamdiharapkan Defisit
Nutrisi dapat teratasi dengan
- Identifikasi status nutrisi
kriteria hasil:
- Porsi makan yang
- Identifikasi makanan yang disukai
dihabiskan,
meningkat (5) - Monitor asupan makanan
- Nafsu makan,
membaik (5) - Monitor berat badan
- Membran mukosa,
membaik (5) Terapeutik:

- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu

- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah


konstipasi

- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

- Berikan suplemen makanan, jika perlu

Edukasi:

- Ajarkan posisi duduk, jika perlu


Kolaborasi:

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah


kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu.

24/09/21 Defisit Perawatan Diri (D.0109) Setelah dilakukan tindakan Dukungan Perawatan Diri (I.11348, Hal. 36)
keperawatan selama 2x24
Tindakan
jam diharapkan Defisit
Perawatan Diri dapat teratasi Observasi
dengan kriteria hasil:
- Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai
- Mempertahankan
kebersihan diri, usia
meningkat (5)
- Monitor tingkat kemandirian
- Minat melakukan
perawatan diri, - Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
meningkat (5)
berpakaian, berhias, dan makan
- Mempertahankan
kebersihan mulut, Terapeutik
meningkat (5)
- Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. suasana
hangat, rileks, privasi)
- Sediakan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat gigi,
dan sabun mandi)
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas54

CATATAN KEPERAWATAN

Nama Pasien :
Usia :
Tgl Waktu No. Catatan Prf
Dx Keperawatan
(Tindakan &
Respon)
24/09 1
/21 - meMonitor frekuensi dan kekuatan nadi
- meMonitor frekuensi nafas
- meMonitor tekanan darah
- meMonitor berat badan
- meMonitor waktu pengisian kapiler
- meMonitor elastisitas atau turgor kulit
- meMonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
- meMonitor kadar albumin dan protein total
- meMonitor intake dan output cairan
- mengIdentifikasi tanda-tanda hipovolemia
(mis.frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, rekanan nadi menyempit,
turgor kulit menurun, kembaran mukosa kering,
volume urin menurun, hematokrit meningkat,
haus, lemah, konsentrasi urine meningkat, berat
badan menurun dalam waktu singkat)
- mengIdentifikasi tanda-tanda hipervolemia
(mis.dispnea, edema Perifer, edema anasarka, JVP
meningkat, CVP meningkat, refleks hepatojugular
positif, berat badan menurun dalam waktu
singkat)

24/09 2 - Mengidentifikasi makanan yang disukai


/21
R/ Pasien mengatakan suka makanan yang
seger- seger
- Memonitor asupan makanan
R/ Pasien mengakan sudah makan biskuit
dan jus
- Menganjurkan pasien makan sedikit tapi
sering R/ Pasien mengikuti anjuran
perawat
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas55

24/09 3 - Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas


/21
perawatan diri sesuai usia
R/ Pasien mengatakan seperti biasa
melakukan perawatan diri dirumah
- Memonitor tingkat kemandirian
R/ Pasien mengatakan melakukan
perawatan diri dengan bantuan orang lain
- Menyediakan keperluan pribadi (mis.
parfum, sikat gigi, dan sabun mandi)
R/ Pasien mengatakan tidak
membawa perlengkapan perawatan
diri
- Menganjurkan melakukan perawatan diri
secara konsisten sesuai kemampuan
R/ Pasien mengatakan dirumah sakit belum
melakukan perawatan diri
25/09 12 - Mengidentifikasi pola nutrisi pasien
/21 3
R/ Pasien mengatakan sudah makan dan
minum jus
- Mengidentifikasi perawatan diri
R/ Pasien mengatakan sudah melakukan
perawaan diri dengan (dilap) dan kumur-
kumur area mulutnya
- Melakukan penkes
R/ Pasien tampak mendengarkan dan
mengerti tentang penjelasan yg perawat
berikan
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas56

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama
Pasien :

Tgl No. Evaluasi Keperawatan (SOAP) Prf


Dx
24/ 1 S:
09/
21
• Pasien mengatakan keluar darah banyak dari vagina ketika
berdiri
• pasien mengatakan lemes

O: Pasien tmpak lemes


⚫ HB: 5,0

A: Masalah belum teratasi

P: Inervensi dilanjutkan
- meMonitor elastisitas atau turgor kulit
- meMonitor jumlah, warna dan berat jenis urine
- meMonitor kadar albumin dan protein total

24/ 2
09/
21
S:
- Pasien mengatakan mulutnya pahit
O:
- Makan pasien tidak habis
- Membran mukosa pucat

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas57

24/ 3
09/ S:
21
- Pasien mengatakan belum melakukan perawatan
diri
O:
- Pasien tampak kotor/ lengket
- Kuku pasien tampak panjang dan hitam
- Pasien tampak garuk-garuk

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
- Melakukan perawatan diri dengan pasien
yaitu mengelap pasien
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas58

25/ 123
09/ S:
21
- Pasien mengatakan sudah banak ngemil dan cuci
mulut
O:
- Pasien tampak semangat
- Pasien tampak segar
- Pasien tampak habis ngemil

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas59

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Nutrisi Pada Pasien Pendarahan Uterus Abnormal

DISUSUN OLEH:

ABDUL MUFID
04399814901210019

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON EDUCATION
Jl Pangkal Perjuangan KM 01 By Pass Karawang Barat-
Karawang 2021/2022
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas60

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP) PEMBERIAN NUTRISI POST
OPERASI

Pokok Bahasan : Gangguan Reproduksi


Sub Pokok : Nutrisi Pendarahan uterus
Bahasan abnormal
Sasaran : Ny. Y
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 September 2021
Waktu : 15:00-15:30 WIB
Tempat : Ruang Cilamaya Lama
Pelaksana : Abdul Mufid

A. Latar Belakang
Tingginya angka kurang gizi pada pasien yang dirawat di bagian bedah adalah
karena kurangnya perhatian terhadap status gizi pasien yang memerlukan tindakan
bedah, sepsis sering terjadi setelah seminggu perawatan, dan sangat susah
ditanggulangi, sebagian besar berakhir dengan kematian (Widayanti, Effendy, dan
Akhmadi, 2012). Faktor asupan nutrisi, nutrisi yang sangat diperlukan antara lain
terutama protein dan kalori untuk membantu proses penyembuhan luka adalah sekitar
1,2-2 g/kg/hari. Diet tinggi protein dan kalori harus tetap dipertahankan selama masa
penyembuhan. Pembentukan jaringan akan sangat optimal bila kebutuhan nutrisi
terutama protein terpenuhi (Moya, 2008).
Oleh karena itu, pendekatan perawat melalui edukasi dapat membantu pasien
post operasi menerima kedaannya dan meningkatkan asupan makanan setelah
pembedahan selama di rumah sakit. Karena pasien pasca operasi masih membutuhkan
banyaknya masukan asupan protein dan kalori. Dengan perawat sebagai edukator atau
pemberi pendidikan kesehatan bagi pasien pasca operasi tentang manfaat dari nutrisi
yang akan berpengaruh dalam meminimalkan hari rawat inap pasien, meminimalkan
terjadinya malnutrisi pasien pasca operasi, serta nutrisi juga bermanfaat dalam
meningkatkan proses penyembuhan luka insisi pasien pasca operasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian nutrisi post operasi selama 25
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas61

menit, klien dan keluarga dapat memahami secara mandiri mengenai pemberian
nutrisi post operasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian nutrisi post operasi selama 25
menit, klien dan keluarga dapat menjelaskan dan mempraktekkan:
a. Pengertian pemberian nutrisi post operasi
b. Tujuan pemberian nutrisi post operasi
c. Jenis pemberian nutrisi post operasi

C. Materi (terlampir)

D. Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan 5 menit
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memberi pertanyaan apresiasi b. Menjawab
pertanyaan
c. Menjelaskan pokok bahasan
c. Menyimak
d. Menjelaskan tujuan
d. Menyimak
2. Kegiatan Inti 15
menit
a. Memberikan penjelasan a. Menyimak
tentang pemberian nutrisi
post operasi b. Bertanya
b. Memberikan kesempatan
untuk bertanya c. Memperhatikan
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan materi a. Memperhatikan
penyuluhan bersama
peserta b. Menjawab
pertanyaan
b. Memberikan evaluasi
c. Menjawab salam
secara lisan
c. Memberikan salam penutup
E. Metode
Metode yang digunakan:
1. Ceramah
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas62

2. Tanya Jawab
3. Dokumentasi

F. Media
Media yang digunakan, yaitu:
1. Leaflet
2. Lembar Balik

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur (persiapan)
- Tempat dan alat sudah tersedia.
- Penyuluh menguasai isi materi penyuluhan yang akan disampaikan ke
Ny.Y.
2. Evaluasi proses (keaktifan peserta)
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
- Ny. Y mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir.
- Ny. Y berperan aktif selama kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil (capaian pembelajaran)
a. Ny. Y bisa menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh penyuluh.
b. Pertanyaan:
1) Apakah pengertian pemberian nutrisi post operasi?
2) Apakah tujuan pemberian nutrisi post operasi?
3) Jenis-jenis nutrisi yang dapat diberikan post operasi?
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas63

NUTRISI PASIEN POST OPERASI

A. DEFINISI

Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. (Indah, 2013).
Diet pasca operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah
menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada
jenis pembedahan dan jenis penyakit penyerta. (Heri, 2013).

B. TUJUAN DIET POST OPERASI

Pengaruh operasi terhadap metabolisme post-operasi tergantung berat


ringannya operasi, keadaan gizi pasien post-operasi, dan pengaruh operasi terhadap
kemampuan pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat
berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium
terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak
(imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan
meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu
diganti.
Karena tujuan diet post-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi
pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut:
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan (Indah, 2013)

C. JENIS MAKANAN YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK PENYEMBUHAN


LUKA
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas64

Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrien terdiri dari beberapa,
diantaranya
:
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat dibagi atas:
a. Karbohidrat sederhana (gula): bisa berupa monosakarida (molekul
tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa
berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa +
fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun
banyak molekul glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan,
tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan
kalori tetapi dapat meningkatkan volume feses.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa
pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari
kebutuhan energi total atau sekitar ± ¾ porsi nasi dalam satu piring.
2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan
tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging,
babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok
kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-
bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini
berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan
dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino
yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
a. Protein menggantikan protein yang hilang selama proses
metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
b. Protein menghasilkan jaringan baru.
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas65

c. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru


dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan
haemoglobin.
d. Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total atau
sekitar ± 1/8 bagian dari satu porsi makan dalam satu piring terdiri dari satu butir
telur ayam dan satu sendok sayur hijau (kangkung, bayam, dan lain-lain).
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari
kebutuhan energi total.
Fungsi lemak :
a. Sebagai sumber energi: merupakan sumber energi yang dipadatkan
dengan memberikan 9 kal/gr.
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
c. Perlindungan.
d. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
e. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan
lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah
makan.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1,
B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam
proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan
menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan
terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: susu, telur, hati ayam, dan
hati sapi.
b. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya
sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks)
membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas66

melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah
merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan
pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan
gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati
banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-
kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis;
B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.

c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran.
Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan
menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya)
agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi.
Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang,
anemia, dan gangguan kesehatan lainnya misalnya sariawan.
d. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada
sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar
matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke
tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam
susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk
susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin
D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D.
Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen
vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa
menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau
menjadikan tulang cacat.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh. Mineral merupakan
konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung
sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus
disediakan lewat makanan.
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas67

Tiga fungsi mineral yaitu:


a. Konstituen tulang dan gigi, contoh : calsium, magnesium, fosfor.
b. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan
komposisi cairan tubuh, contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P
(intraseluler).
c. Bahan dasar enzim dan protein.
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa tersusun dari mineral. Air merupakan
zat paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia
terdiri dari atas 50-70% air. Orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-
1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas
optimum. Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk
penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C. (Heri, 2013).
Alasannya adalah karena Protein dan vitamin C sangat penting
peranannya dalam proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya
peranan penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka.
(Heri, 2013) Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan
luka menurut Heri (2013) :
1) Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu
tempe, tahu, kacang-kacangan dan lain-lain. Contoh protein
hewani, hati, telur, ayam, udang dan lain-lain.
2) Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya,
bayam, tomat, daun singkong dan lain-lain.

D. SYARAT DIET

Berikut ini adalah syarat-syarat diet yang disarankan pada pasien paska
operasi
yaitu:
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dan lain-lain)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan
kebiasaan makan penderita.
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas68

6. Syarat diet post-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari
bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap
tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien.

E. TIPS PERAWATAN PASCA OPERASI

Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk
penyembuhan luka menurut Rizky (2013):
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C.
2. Bila mual:
a. Makanlah dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan ketika masih hangat
c. Sebelum makan, minum air hangat
d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam
Secara umum untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan
kondisi pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips menurut Rizky (2013) di bawah
ini:
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam,
ikan, telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat
makin bagus.
6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi
tubuh.
8. Minum obat sesuai anjuran dokter.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2012, Penuntun Diet Edisi Baru, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta. Moya, J., 2008, Manajemen Luka, EGC, Jakarta.

Potter, P. A., dan Perry, A. G., 2010, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik, EGC, Jakarta.
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas69

Putri, M., dan Sari, R., 2014, Gizi dan Terapi Diet, Farmedia, Jakarta.

Said, S., 2013, Gizi dan Penyembuhan Luka, Indonesia Academic Publishing, Makassar.
Widayanti, R., Effendy, C., dan Akhmadi, 2012, Gambaran status gizi pasien pra dan pasca
bedah di RS Dr. Sardjito Yogyakarta, Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol 1 (1): 14-21
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas70

LEAFLET A. Definisi A. JENIS MAKANAN YANG HARUS


Nutrisi Pada Pasien AUB Nutrisi adalah makanan yang DIPERHATIKAN UNTUK
mengandung cukup nilai gizi dan tenaga MENGURANGI PENDARAHAN
untuk perkembangan dan pemeliharaan Nutrien adalah zat kimia organik
kesehatan secara optimal. (Indah, 2013). dan anorganik yang ditemukan dalam
Diet pasca operasi adalah makanan dan diperoleh untuk penggunaan
makanan yang diberikan kepada pasien fungsi tubuh. Nutrien terdiri dari beberapa,
setelah menjalani pembedahan. Pengaturan diantaranya :
makanan sesudah pembedahan tergantung 1. Karbohidrat
DISUSUN OLEH: pada jenis pembedahan dan jenis penyakit Karbohidrat adalah komposisi yang
ABDUL MUFID penyerta. (Heri, 2013). terdiri dari elemen karbon, hidrogen
04399814901210019 dan oksigen. Karbohidrat dibagi
B. tujuan atas:
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, a. Karbohidrat sederhana (gula):
energi, protein) bisa berupa monosakarida
2. Mengganti kehilangan protein, (molekul tunggal yang terdiri
PROGRAM STUDI PROFESI NERS glikogen, zat besi, dan zat gizi lain dari glukosa, fruktosa, dan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 3. Memperbaiki ketidakseimbangan galaktosa). Juga bisa berupa
HORIZON EDUCATION elektrolit dan cairan disakarida (molekul ganda),
Jl Pangkal Perjuangan KM 01 By Pass 4. Mencegah dan menghentikan contoh sukrosa (glukosa +
Karawang Barat-Karawang perdarahan (Indah, 2013) fruktosa), maltosa (glukosa +
2021/2022 glukosa), laktosa (glukosa +
galaktosa).
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas71

b. Karbohidrat kompleks bijian. sistem cairan tubuh. Mineral


(amilum) adalah polisakarida 3. Lemak merupakan konstituen
karena disusun banyak Lemak merupakan sumber energi esensial pada jaringan lunak,
molekul glukosa. yang dipadatkan. Lemak dan minyak cairan dan rangka. Rangka
c. Serat adalah jenis karbohidrat terdiri atas gabungan gliserol dengan mengandung sebagian besar
yang diperoleh dari tumbuh- asam-asam lemak. Kebutuhan mineral. Tubuh tidak dapat
tumbuhan, tidak dapat dicerna lemak 10-25% dari kebutuhan mensintesis sehingga harus
oleh tubuh dengan sedikit atau energi total. disediakan lewat makanan
tidak menghasilkan kalori 4. Vitamin
tetapi dapat meningkatkan Vitamin adalah bahan organik yang
volume feses. tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses
2. Protein metabolisme tubuh.
Protein sangat penting Vitamin dibagi dalam dua kelas
untuk pembentukan dan besar yaitu vitamin larut dalam air
pemeliharaan jaringan tubuh. (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan
Beberapa sumber protein berkualitas vitamin yang larut dalam lemak
tinggi adalah: ayam, ikan, daging, (vitamin A, D, E dan K).
babi, domba, kalkun, dan hati. 5. Mineral dan Air
Beberapa sumber protein nabati Mineral merupakan unsure
adalah: kelompok kacang polong esensial bagi fungsi normal
(misalnya buncis, kapri, dan sebagian enzim, dan sangat
kedelai), kacang-kacangan, dan biji- penting dalam pengendalian
Panduan Praktik Lapangan Keperawatan Maternitas72

Anda mungkin juga menyukai