Anda di halaman 1dari 7

ahim yang tentu berbahaya untuk janin dan ibu hamil.

Adapun perawatan Payudara

yang dilakukan adalah:

1. Pemijatan

Pemijatan payudara ibu hamil bisa dilakukan saat mandi. Adapun langkah-langkah

yang harus dilakukan adalah:

 Siapkan di waskom air hangat dan air dingin, minyak kelapa yang bersih atau baby

oil, handuk, dan kapas.

 Bersihkan payudara memakai air, lalu lakukan pemijatan dengan kedua tangan

menggunakan minyak. Pemijatan dilakukan di sekeliling payudara diurut memutar

searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan dengan arah jarum jam.

 Lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun untuk putting tidak perlu

dipijat karena tidak mempunyai kelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu.

 Setelah dipijat, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari.

Hal ini berguna agar sirkulasi darah pada payudara bekerja lebih baik.

 Bersihkan putting payudara dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak ini

berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui puting tidak

mudah terluka.

 Bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Sehingga sirkulasi

darah kembali lancar. Terakhir, keringkan payudara indah anda dengan

menggunakan handuk.

2. Senam Teratur

Merawat payudara juga bisa dilakukan dengan senam. Hal ini bertujuan untuk

memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang

produksi ASI agar lebih maksimal.

Senam yang dilakukan sangat mudah, bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi.

Adapun gerakan yang bisa dilakukan antara lain:

 Mulai dengan posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri

dekat siku, sedangkan tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang

bersedekap). Tekan kuat-kuat tangan ke arah dada dengan cara mempererat

1
pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara dan setelah

beberapa detik lepas kembali. Lakukan gerakan ini berulang-ulang hingga 30 kali.

 Gerakan senam Merawat Payudara Ibu Hamil adalah diawali dengan Pegang bahu

dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan

bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Teruskan gerakan tangan

ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan gerakan senam ini

selama 20 kali putaran.

3. Memakai Bra Yang Pas

Jangan gunakan bra yang yang terlalu ketat atau longgar, namun harus pas sesuai

ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara saat kehamilan.

Apabila bra yang anda gunakan terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar

payudara, sedangkan apabila terlalu longgar akan tampak jatuh dan sakit ketika digunakan.

Apabila ketika hamil ukuran payudara anda sangat besar, gunakan bra yang memakai

penyangga kawat. Bra yang tak menopang payudara besar dengan baik, akan menyebabkan

payudara turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara. Hal ini akan

meningkatkan resiko tumbuhnya jamur yang berbahaya untuk ibu hamil. Namun apabila

jamur sudah terlanjur menyerang, segera bawa ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke

seluruh payudara bisa menjadi masalah pada saat anda menyusui.

Tubuh ibu hamil akan cenderung berkeringat. Sehingga penggunaan bra dari bahan

katun atau campuran katun akan lebih nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali

pengikatnya bra sebaiknya juga dipilih yang lebar, sehingga mampu menyangga payudara

dengan baik.

2. TINJAUAN TEORI ASUHAN DASAR KEBIDANAN

Asuhan kebidanan adalah asuhan yang diberikan pada ibu dalam kurun reproduksi

dimana seorang bidan dengan penuh tanggung jawab wajib memberikan asuhan yang

2
bersifat meyeluruh kepada wanita semasa bayi, balita, remaja, hamil, bersalin, sampai

menopause (Burhan, 2015)

Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggungjawab bidan

dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan/atau masalah

kebidanan meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi dan keluarga berencana

termasuk kesehatan reproduksi perempuan serta pelayanan kesehatan masyarakat (Asrinah,

dkk, 2017).

A. Standar Asuhan Kebidanan

Standar asuhan kebidanan adalah acuan proses pengambilan keputusan dan tindakan

yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya

berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan,

perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pencatatan asuhan kebidanan.

B. Data Perkembangan SOAP


Menurut (Walyani, 2015) metode SOAP merupakan singkatan dari :
S : Subjektif
a) Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data klien melalui anamnesa
b) Tanda gejala subjekif yang diperoleh dari hasil bertanya pada klien, suami atau
keluarga (identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat perkawinan, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, penyakit keluarga, riwayat penyakit
keturunan, riwayat psikososial, pola hidup)
c) Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang klien. Ekspresi pasien
mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan ang berhubungan dengan diagnosa.
O : Objektif
a) Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil laboratorium
dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung
assessment.
b) Tanda gejala objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan (keadaan umum, vital
sign, fisik, pemeriksaan dalam, laboratorium dan pemeriksaan penunjang,
pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi).

c) Data ini memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa.
A : Assesment
a) Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif

3
maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan.
b) Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subjektif dan
objektif dalam suatu identifikasi.
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan
assesment.
a) Perencanaan
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk mengusahakan
tercapainya kondisi klien yang sebaik mungkin.
b) Implementasi
Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi masalah klien.
Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan klien.
c) Evaluasi
Tafsiran dari efek tindakan yang telah di ambil merupakan hal penting untuk
menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisis dari hasil yang dicapai menjadi
fokus dari kecepatan nilai tindakan. Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses
evaluasi dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga
mencapai tujuan.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan semasa ibu hamil usia 6 bulan

keatas yang tujuan utamanya adalah untuk memperlancar pengeluaran ASI.

Tujuan perawatan payudara pada masa hamil yaitu:

1. Untuk memelihara kebersihan payudara,

2. Melenturkan dan menguatkan puting susu,

3. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat menyembul keluar

sehingga siap untuk disusukan pada bayinya

4. Mempersiapkan produksi ASI

Dalam perawatan payudara perlu diperhatikan beberapa prinsip yaitu:

1. Dikerjakan dengan sistematis dan teratur,

2. Menjaga kebersihan sehari-hari,

3. Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil,

4. Memakai bra yang bersih dan menopang payudara

Perawatan payudara selama hamil mempunyai banyak manfaat, antara lain:

1. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan putting susu,

2. Mencegah berbagai penyakit,

3. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk

menyusu,

4. Merangsang kelenjar – kelenjar air susu sehingga produksi asi banyak dan lancar,

5. Dapat mendeteksi kelainan - kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya

untuk mengatasinya, dan

6. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

Adapun tiga langkah dalam perawatan payudara saat hamil meliputi: pemijatan,

senam teratur, dan pemakaian bra yang pas.

5
B. Saran

1. Kepada bidan dan petugas kesehatan agar dapat meningkatkan pengetahuannya serta

memberikan pengetahuan dan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan

perawatan payudara pada ibu hamil.

2. Kepada pembaca dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang perawatan

payudara pada ibu hamil beserta tujuan, prinsip, manfaat, dan langkah-langkahnya.

Selain itu penulis mengharapkan pembaca untuk memberikan kritik dan saran guna

perbaikan makalah ini di masa datang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Kristiyanasari, W. (2011). ASI, Menyusui dan Sadari (Cetakan II). Yogyakarta: Nuha
Medika.

Nurani, A. (2013). 7 Jurus Sukses Menyusui (Cetakan I). Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

Sutanto, A. ., & Fitriana, Y. (2017). Asuhan Pada Kehamilan (Cetakan I). Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.

Verrals, S. 2012. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Jakarta : EGC

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.X No.2 Tahun 2019

http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2013/05/perawatan-payudara-pada-ibu-
hamil.html

Anda mungkin juga menyukai