Anda di halaman 1dari 3

Lembar Jawaban Ulangan ke-1

Nama : Sheila Chrisnandita


Npm : 857563561
Nama Tutor : Waridin, S.Pd.,M.Pd
Hari, Tanggal : Sabtu, 30 Oktober 2021

1. Dengan adanya pandemi penyebaran virus covid-19 yang melanda


Indonesia bahkan dunia, menyebabkan masyarakat harus tetap
dirumah agar terhindar dari virus tersebut. Oleh karena itu
pemanfaatan media digital sangat efektif digunakan untuk
melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, untuk
mengefektifkan waktu karna siswa belajar dirumah maka
pembelajaran kelas rangkap bisa dilakukan oleh guru melalui Zoom
Meeting, Google meet, google Class room dan lainnya.
Contoh kasusnya : murid, misalnya, dengan mudah dapat menemukan
informasi melalui internet untuk menyelesaikan tugas-tugas
sekolahnya. Bahkan, untuk kondisi tertentu seperti di daerah-daerah
3T (terdepan, terluar, tertinggal), gawai dapat menggantikan orang tua
dan guru. Di daerah seperti ini kebanyakan orang tua tidak mampu
membimbing anaknya belajar. Guru yang baik pun jarang ditemukan.
Di masa depan, pengajaran kepada murid bisa jadi fungsi perusahaan
digital juga. Selain di sekolah, anak dapat belajar dimana saja.

2. - Perbedaan individu anak dalam perkembangan kognitif, sikap, dan


perilakunya menuntut pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perlakuannya. proses berpikir konkret lebih dominan, sedangkan
siswa kelas V sudah mulai dapat berpikir abstrak.
- Motivasi sangat diperlukan dalam belajar baik yang datang dari
dalam diri siswa (motivasi instrinsik) maupun yang datang dari luar
diri siswa (motivasi instrumental). Oleh karena itu belajar harus
dimulai dengan menumbuhkan motivasi siswa agar merasa butuh
dan mau belajar. Bila sudah tumbuh, motivasi tersebut perlu
dipelihara dan ditingkatkan melalui berbagai penguatan.
- belajar sebagai proses akademis dalam diri individu untuk
membangun pengetahuan, sikap, dan keterampilan melalui
transformasi pengalaman. Proses tersebut dapat dilihat sebagai
suatu siklus proses pengalaman konkret ( concrete experience ),
pengamatan mendalam ( observasi reflektif ), pemikiran abstrak (
konseptualisasi abstrak ), dan percobaan atau penerapan secara aktif
( active experimentation )
Contohnya adalah : Kontak psikologis antara guru dengan murid
sangat terbatas.
Guru memang bertanya kepada murid: “Siapa yang belum
mengerti?”, “Siapa yang betul?”. Tetapi seperti itu tidak dapat
mendorong siswa untuk aktif, hampir tidak ada interaksi aktif dan
langsung diantara sesama murid. Pertanyaan yang diajukan secara
umum tersebut, juga tidak berguna untuk mengetahui kesulitan
siswa secara perorangan. Lebih-lebih tidak ada upaya bu Indri untuk
mengelilingi kelas dan mendatangi murid yang sedang mengerjakan
soal.

3. Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua


kelas. Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran
matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak
memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam
dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-
langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.

a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan


murid kelas V dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya
mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan umum seperti
dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan
murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak
mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada
di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.

b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka


metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu
diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru sedang menghadapi
kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid
ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang,
artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat
dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.

c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di


pintu penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw
umum mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku.
Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu
berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas,
kemudian persiapan untuk jam pelajaran.

d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat


duduk murid sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah
kedepan dan kearah pintu penghubung.

Anda mungkin juga menyukai