Anda di halaman 1dari 2

RESUME KELOMPOK 8

“GEOLOGI MINERAL PHIRIT DAN EKSPLORASINYA DENGAN METODE GEOFISIKA”

1. Pendahuluan
● Mineral pirit merupakan mineral yang berasal dari batuan yang berasosiasi dengan sulfida atau
oksida, dan biasanya ditemukan pada reaksi reaksi antara mineral batuan dengan fluida
hidrotermal yang mengandung berbagai macam unsur.

2. Pemanfaatan
 Dapat digunakan sebagai mineral prospeksi yang dapat menunjukkan keberadaan bijih emas.

3. Lingkungan dan Proses Pembentukan


 Mineral pirit banyak ditemukan pada daerah yang berasosiasi yang memiliki sistem hidrotermal
yang baik. Sistem hidrotermal merupakan suatu sirkulasi fluida panas (50° sampai >500°C),
secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang bervariasi, di bawah permukaan
bumi.
 Endapan bijih porfiri, terdapat beberapa mineral tambahan yaki mineral kuarsa + serisit + pirit ±
klorit ± rutil ± kalkopirit yang mana disebut zona filik.
 Pada saat pembentukan pirit ini sangat dipengaruhi oleh keterdapatan sulfur primer yang telah
tereduksi dengan ion besi dan tempat yang cocok. Sehingga dalam proses pembentukan pirit
terdapat persamaan umum proses pembentukan mineral pirit.

4. Metode Geofisika Dalam Eksplorasi Mineral Pirit


 Metode geomagnetik yang memanfaatkan pengukuran medan magnet di suatu tempat untuk
untuk survei pendahuluan.
 Metode resistivitas dimana mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan di permukaan bumi
dari sifat tahanan jenis batuan.
 Induced Polarization yang mana mengamati polarisasi yang terjadi pada batuan yang
mengandung mineral logam ketika batuan di aliri arus listrik.

5. Studi Kasus
Judul:
Identifikasi Sebaran Mineral Sulfida (Pirit) Menggunakan Metode Geomagnet Di Daerah
Libureng Kabupaten Bone

Metode Penelitian:
Pada penelitian berdasarkan jurnal tersebut, diketahui bahwa metode yang digunakan adalah
metode geomagnet. Dalam proses penelitian tersebut, sebelum dilakukan akuisisi data, ditehui
terlebih dahulu untuk data topografi dan informasi geologi pada daerah survey. Kemudian,
akuisisi, pengolahan, pemodelan, hingga diperoleh sebuah interpretasi di akhir.

Hasil dan Pembahasan:


● Pada peta anomali medan magnet total terdapat klosur positif dan klosur negatif, hal ini
menunjukkan bahwa anomali magnet adalah bersifat dipole (dwi kutub) serta dapat ditafsirkan
bahwa pada daerah tersebut terdapat benda anomali.
● Daerah penelitian memiliki dominasi nilai intensitas magnetik sebesar 42.848,20 nT yang
ditunjukkan oleh warna oranye.

Anda mungkin juga menyukai