Anda di halaman 1dari 39

PPI DAN IDENTIFIKASI RISIKO

INFEKSI DI KAMAR JENAZAH

DISAMPAIKAN PADA
WORKSHOP ” UPDATE PENYUSUNAN DOKUMEN IMPLEMENTASI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI SESUAI STANDAR
NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT”
JAKARTA, 9 – 11 DESEMBER 2019
Tujuan Pembelajaran
• Setelah mengikuti
pembelajaran diharapkan
peserta mampu memahami
PPI dan Identifikasi risiko infeksi
saat perawatan jenazah
Pokok Bahasan
Standar PPI 7.1
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan
penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta menerapkan
strategi untuk menurunkan risiko infeksi.

Standar PPI 7.4.1


Rumah sakit menetapkan pengelolaan kamar mayat dan
kamar bedah mayat sesuai peraturan perundang-
undangan.
Fokus Program
Elemen penilaian PPI 7.4.1 Telusur Skor

1. Pemulasaraan jenazah D Bukti laporan kegiatan pemulasaran 10 TL


jenazah dan bedah mayat 5 TS
dan bedah mayat sesuai 0 TT
dengan regulasi. (D,O,W) Catatan : Tidak Dapat Diterapkan
(TDD) pada RS khusus ttt yg tdk
menyeleng garakan pemulasaraan
jenazah, misalnya RS Khusus mata, RS
Khusus Jiwa dan RSGM

O Lihat ruang pemulasaran jenazah dan


bedah mayat, lihat kecukupan APD,
disinfektan

W  IPCN
 Kepala/staf kamar jenazah
Lanjutan………………..
Elemen penilaian PPI 7.4.1 Telusur Skor

2. Ada bukti kegiatan kamar O Lihat proses pengelolaan pemu- 10 TL


mayat dan kamar bedah lasaran jenazah & bedah mayat 5 TS
mayat sudah dikelola sesuai 0 TT
dengan peraturan perundang-  IPCN
undangan. (O,W) W  Kepala/staf kamar jenazah
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti supervisi: 10 TL
supervisi dan kepatuhan 1) Bukti form ceklis 5 TS
prinsip-prinsip PPI sesuai 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
dengan peraturan perundang-
undangan. (D,W) W  IPCN
 Kepala/staf kamar jenazah
Persiapan Standar 7.4.1

• Kebijakan perawatan jenazah / penyakit


menular
• SPO perawatan jenazah / penyakit menular
• Alur kamar jenazah
• Bukti Kegiatan kamar jenazah
• Cecklist monitoring kamar jenazah
• ICRA kamar jenazah
• Rencana tindak lanjut
Evaluasi Standar PCI 7.4.1

 Kebijakan perawatan jenazah


 SPO perawatan jenazah Tidak ada kebijakan perawatan jenazah
 Tidak ada SPO
 Alur kamar jenazah  Tidak ada alur kamar jenazah
 Bukti kegiatan kamar jenazah  Tidak ada bukti catatan kegiatan
 Petugas menggunakan APD Petugas tidak menggunakan APD ketika
menangani jenazah
 Monitoring Freezer jenazah
Monitoring freezer tidak diisi
 Prasarana kamar jenazah lengkap Prasarana kamar jenazah tidak lengkap
PENGELOLAAN KAMAR JENAZAH
Jenazah yang mengandung virus hepatitis, HIV,
flu burung, sifilis, berisiko infeksi pada petugas
Di luar tubuh manusia virus HIV dapat bertahan
selama 1– 6 jam

Penerapan kewaspadaan standar sangat diperlukan


untuk mencegah penularannya

Pedoman tata laksana pemulasaran jenazah 2017, harus


tersedia sarana prasarana perawatan jenazah di RS

Ruang tersebut tidak boleh sebagai transit jenazah


Mikroorganisme pada jenazah dari cairan, ekskresi dan
sekresi
Lanjutan………………….
SPO Perawatan Jenazah
di Ruang Rawat
 Melakukan kebersihan tangan
 Gunakan APD (Masker, gaun, sarung tangan)
 Lepas peralatan yang terpasang pada pasien,
alat single use dibuang ke tempat sampah
infeksius
 Bekas luka diplester
 Lepaskan pakaian dan tempatkan pada
wadah khusus, lekatkan kasa pembalut pada
perineum (bagian antara lubang dubur dan
alat kelamin) dengan plester
 Letakkan jenazah pada posisi terlentang
Lanjutan…………………
 Letakkan handuk kecil di belakang kepala.
 Tutup kelopak mata dengan kapas lembab,
tutuptelinga dan mulut dengan kapas/kasa.
 Bersihkan jenazah
 Tutup jenazah dengan kain bersih
keluarga.
 Pasang label sesuai kategori di pergelangan
kaki/ibu jari kaki.
Lanjutan………………..
 Beritahu petugas kamar mayat, bahwa
pasien meninggal adalah penderita penyakit
menular
 Siapkan kereta jenazah pastikan dipasang
underpad untuk permukaan yang berisiko terkena
cairan tubuh dari jenazah
 Tempatkan jenazah ke dalam kereta jenazah
tertutup dan dibawa kekamar jenazah.
 Lepas APD dan bagi yang single use buang di
tempat sampah infeksius / safety box
 Lakukan kebersihan tangan
SPO PENYELENGGARAAN JENAZAH
PENYAKIT MENULAR

2. Pastikan jenazah
1. Selalu 3. Tidak
menerapkan Praktek sudah didiamkan
mengabaikan etika,
KewaspadaanStandar selama > 2 jam
budaya dan agama
sebelum dilakukan
yangdianut jenazah
perawatan jenazah
(memandikan)

4. Semualubang-
lubangtubuh
ditutup dengankasa
absorben dan
diplester kedapair
Lanjutan……………………………..
7. Jenazahyang
6. Sebaiknyajenazah dibalsem atau
5. Badanjenazah yang sudah disuntik untuk
harusbersih dan dibungkus/ dikafani pengawetan atau
kering / dipakai baju tidak autopsi dilakukan
dibuka lagi olehpetugas khusus
yang terlatih

8. Autopsi hanya
dapat dilakukan
setelahmendapat
persetujuan dari
pihak berwenang
Penerapan Kewaspadaan Standar pada
Penyelenggaraan Jenazah

Pengelolaan Kesehatan
Kebersihan
Limbah / Alat Petugas
Tangan
bekas pakai

Pemakaian Pengelolaan
APD Lingkungan

Pengelolaan Praktik
Penyuntikan
Linen yang aman
Dekontaminasi

Proses
membersihkan
cairan dan • Klorheksidin
Dekonta- kotoran yang • Providon
minasi mengkontamina Iodin
si tubuh dengan • Alkohol 7 0 %
menggunakan
bahan antiseptik
Cara Dekontaminasi

Tangan, kaki atau kulit lain yang utuh


• Cukup dicuci bersih dengan sabun

Mata
• Cuci mata dengan air bersih

Hidung
• Keluarkan dengan melakukan bersin dan bilas air
bersih

Bagian tubuh yang luas


Mandi bersih menggunakan sabun dan cuci rambut
dengan shampo
Dekontaminasi Alat Bekas Pakai

Alat : bak / meja Bilas, rendam, siram


pemandian, perabot dengan klorin /
RT(ember, gayung, Na.hipoklorit 0,5%
dll), lantai , linen

KEBUTUHAN CLORIN 0,5 % :


• SATU EMBER CLORIN
UNTUK
DEKONTAMINASI
PERALATAN CARAMEMBUAT CLORIN0,5 %:
PEMANDIAN JENAZAH
1 UKURAN KLORIN(5,25 %): 9
• SATUEMBERCLORINUNTUK
UKURAN AIR
MERENDAM PAKAIAN/ LINEN
( LITER,GAYUNGATAUAPAPUN
LAINYA.
SEBAGAI UKURAN )
• SATUBASKOMUNTUK
MERENDAM KAPAS
Pengelolaan Sampah Infeksius

Perban, kasa,plester, jarum suntik

Masukkan dalam kantong


plastik kuning dan safety
box lalu dibakar di
insenerator
Pengelolaan Linen

Kain, handuk, sprei, kain pel,


serbet

Apabila akan digunakan


kembali makamasukkan
ke kantong kuning, diikat
dan dikirimkan ke
laundry
Pengelolaan Limbah Cair

Dari cairan tubuh jenazah


dan bekas air mandi jenazah

Limbah cair ini harus


dialirkan ke IPALuntuk
diproses
Persiapan Sebelum Memandikan Jenazah

Tempat / Lokasi Alat dan


Pemandian Petugas
Bahan
• Tersedia tempat • Kapasdigulungkecil • Tidak ada luka
pemandianjenazah seibu jari terbuka
• Saluran pembuangan • Pinset • Jikaada luka kecil /
air harus mengalir ke • Plester kedapair lecet dibalutdengan
IPAL • Alat PelindungDiri plester kedapair
• Ember besar, gayung, • Menggunakan APD:
waslap, sabunmandi, masker, goggle,
shampo, handuk dan sarung tangan
kain basahkan panjang, skort, sepatu
jenazah bot
Persiapan Sebelum Memandikan Jenazah

Penggunaan plastik Persiapan PetiMati


pada jenazahdengan
kondisi khusus
• Disesuaikandengan agamadan
kepercayaan masing-masing
• Pada kondisitertentu dapat
menggunakan alat plastik.
• Dekubitus, ulkus diabetikum,
kecelakaan yang mengeluarkan
cairan tubuh, jenazah yang
membusuk, dll
Proses Memandikan Jenazah

Buka tali pengikat Siram seluruh tubuh


dan semua yang DENGAN AIR dari arah Gosok tubuh
jenazah (gigi palsu, kepala hingga kaki. jenazah dengan
perhiasan), tutup waslap dan sabun
aurat jenazah ( TIDAK LAGI dan rambut dicuci
dengan kain MENGGUNAKAN dengan shampo
panjang CHLORIN 0,5 %)

Keringkan jenazah Miringkan jenazah


dengan handuk ke kiri dan kanan
Siram seluruh
selanjutnya ganti sambi berishkan
badan dengan air
dan ditutup hingga bersih bagian belakang
auratnya dengan dengan sabun dan
kain kering air
Kegiatan Setelah
Memandikan Jenazah
Lakukan
kebersihan APD re-use dicuci
Masukkan APD bersih melalui
tangan dengan yang sekali pakai
sabun dan air proses
ke dalam plastik dekontaminasi
mengalir sampah infeksius

Lantai tempat Bakarlah peralatan


pemandian dipel sekali pakai yang
dengan larutan sudah digunakan
deterjen dan dapat (MASUKAN SAMPAH
dilanjutkan dengan INFEKSIUS)
Klorin 0,5% (INCINERATOR)
TRANSPORTASI JENAZAH

Petugas pengantar jenazah / sopir


WAJIBmenerapkan praktek
kewaspadaan standar :

•Gunakan APD Saat mengangkat


jenazah
•Buang APD single use dan LIMBAH
Infeksius lainya ditempat sampah
infeksius
•Lakukan KEBERSIHAN tangan
•Lakukan pengelolaan linen sesuai
jenisnya
•Lakukan pembersihan dan
dekontaminasi ambulance setelah
dipakai sesuai spo yang ada
Buku Pedoman Kamar Jenazah
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN JENAZAH
SPO PERAWATAN JENAZAH PENYAKIT MENULAR
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT
KAMAR JENAZAH RUMAH SAKIT SAYAP IBU RENCANA TINDAK LANJUT

NO

RISIKO
JNS KELOMPOK

SKOR

PRIORITAS

TUJUAN UMUM

TUJUAN KHUSUS
No Potensial Probabilitas Dampak System yg Ada Skore Rangking risiko
Risk/Problems Resiko PENANGGUNG
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 STRATEGI WAKTU
JAWAB
KAMAR JENAZAH

1 Kurangnya kepatuhan 3 3 3 27 3
penggunaan APD

2 Pembersihan kamar 3 2 3 18 5
1 Sarana cuci 48 I Sarana cuci Meningkatkan a. Pengajuan sarana 1 BULAN - IPCN/IPSRS
jenazah tidak optimal tangan tangan keamanan cuci tangan
belum tersedia petugas b. Koordinasi dengan
tersedia terhadap risiko bagian pengadaan
3 Sarana memandikan 3 2 2 12 6
jenazah belum tersedia
paparan sarana RS
cairan tubuh c. Cek/ ricek surat
4 Freezer jenazah rusak 4 3 3 36 2 pengajuan
d. Koordinasi dengan
5 Pembuangan air limbah 4 2 3 24 4 IPSRS dan
mampet Memberi masukan
penempatan
6 Tempat sampah tidak 2 2 2 8 7
tersedia
wastafel

7 Sarana cuci tangan 3 4 4 48 1


belum tersedia
ALUR PELAYANAN JENAZAH
FORMULIR REKAP PERAWATAN
JENAZAH/BEDAH MAYAT
FORMULIR MONITORING PELAKSANAAN PPI DI INSTALASI KAMAR JENAZAH
RS CINTA KASIH

NO JENIS MONITORING INDIKATOR YA TIDAK NA

1 Kebersihan Ruangan dan 1. Ada Alur masuk dan keluar jenazah


peralatan 2. Lantai bersih, tidak licin
3. Permukaan tidak berdebu
4. Tidak ada lawa lawa
5. Tempat sampah tertutup
6. Wastafel cuci tangan selalu bersih dan
bebas dari peralatan
7. Dilakukan general cleaning segera setelah
proses perawatan jenazah
8. Keranda selalu bersih dan tidak berkarat
9. Penutup keranda bersih
10. Mobil jenazah bersih
11. Mobil jenazah dibersihkan setiap habis
pakai
2 Fasilitas 1. Tersedia APD lengkap ( sarung tangan,
masker, tutup kepala, goggles,
gawn/celemek, sepatu )
2. Alat cuci tangan lengkap di ruangan
( wastafel, sabun antiseptic, handtowel )
dan handrub
3. Peralatan medis tersusun rapi dilemari
4. Ada monitor Freezer jenazah
5. Tersedia handrub di mobil jenazah
6. Tersedia Spillkit di mobil jenazah
7. Tempat sampah imfeksius dan non
infeksius dan safety box
8. Tempat linen kotor
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT
KAMAR JENAZAH RUMAH SAKIT SAYAP IBU RENCANA TINDAK LANJUT

NO

RISIKO
JNS KELOMPOK

SKOR

PRIORITAS

TUJUAN UMUM

TUJUAN KHUSUS
No Potensial Probabilitas Dampak System yg Ada Skore Rangking risiko
Risk/Problems Resiko PENANGGUNG
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 STRATEGI WAKTU
JAWAB
KAMAR JENAZAH

1 Kurangnya kepatuhan 3 3 3 27 3
penggunaan APD

2 Pembersihan kamar 3 2 3 18 5
1 Sarana cuci 48 I Sarana cuci Meningkatkan a. Pengajuan sarana 1 BULAN - IPCN/IPSRS
jenazah tidak optimal tangan tangan keamanan cuci tangan
belum tersedia petugas b. Koordinasi dengan
tersedia terhadap risiko bagian pengadaan
3 Sarana memandikan 3 2 2 12 6
jenazah belum tersedia
paparan sarana RS
cairan tubuh c. Cek/ ricek surat
4 Freezer jenazah rusak 4 3 3 36 2 pengajuan
d. Koordinasi dengan
5 Pembuangan air limbah 4 2 3 24 4 IPSRS dan
mampet Memberi masukan
penempatan
6 Tempat sampah tidak 2 2 2 8 7
tersedia
wastafel

7 Sarana cuci tangan 3 4 4 48 1


belum tersedia
FREEZER JENAZAH DAN

KARTU MONITORING

SUHU
FREEZER
PRASARANA KAMAR JENAZAH
PRASARANA FORENSIK / BEDAH MAYAT
TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR, BERLATIH


DAN BERUBAH

Anda mungkin juga menyukai