Anda di halaman 1dari 2

No.

6/6/BGub/Humas

BANK INDONESIA MELUNCURKAN ARSITEKTUR PERBANKAN


INDONESIA

Dalam rangka memperkuat fundamental industri perbankan, Bank Indonesia mulai tahun
2004 mengimplementasikan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang merupakan
suatu kerangka dasar pengembangan sistem perbankan Indonesia yang bersifat
menyeluruh untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. "Arah kebijakan
pengembangan industri perbankan di masa datang dilandasi oleh visi mencapai suatu
sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan
sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional", demikian Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah dalam konperensi
pers peluncuran API di Jakarta hari ini.

Dengan implementasi API, Bank Indonesia secara bertahap menerapkan international


best practices termasuk 25 Basel Core Principles for Effective Banking Supervision,
sehingga dalam jangka waktu 5 tahun ke depan diharapkan Indonesia telah sejajar
dengan negara-negara lain dalam penerapannya. Di sisi lain program-program API juga
dapat meningkatkan kinerja operasional perbankan melalui penerapan standar Good
Corporate Governance yang didukung kemampuan operasional dan mengelola risiko
yang handal, tersedianya infrastruktur pendukung perbankan, lembaga pemeringkat
kredit domestik dan pengembangan skim penjaminan kredit yang mencukupi, serta
meningkatnya kepercayaan nasabah, tambah Burhanuddin.

Untuk mencapai visi API, Bank Indonesia telah menetapkan beberapa sasaran yang ingin
dicapai, yaitu (1) Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan, (2) Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang
efektif dan mengacu pada standar internasional, (3) Menciptakan industri perbankan
yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam
menghadapi risiko, (4) Menciptakan good corporate governance dalam rangka
memperkuat kondisi internal perbankan nasional, (5) Mewujudkan infrastruktur yang
lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat dan (6)
Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan. Sasaran-
sasaran tersebut diatas akan dicapai melalui 6 (enam) Pilar API yang satu dengan
lainnya saling mendukung tercapainya visi diatas yaitu Struktur Perbankan yang Sehat,
Sistem Pengaturan yang Efektif, Sistem Pengawasan yang Independen dan Efektif,
Industri Perbankan yang Kuat, Infrastruktur Pendukung yang Mencukupi dan
Perlindungan Konsumen.

Selanjutnya untuk melaksanakan keenam pilar tersebut Bank Indonesia akan


melaksanakan beberapa program kegiatan dalam rentang waktu dari 2004 hingga 2013
yaitu pertama; Program penguatan struktur perbankan nasional, kedua; Program
peningkatan kualitas pengaturan perbankan, ketiga; Program peningkatan fungsi
pengawasan, keempat; Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional
perbankan, kelima; Program pengembangan infrastruktur perbankan dan terakhir;
Program peningkatan perlindungan nasabah. Dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun
mendatang, implementasi program-program tersebut diharapkan dapat menciptakan
konsolidasi sektor perbankan secara keseluruhan yang mengarah kepada struktur
perbankan yang lebih optimal dimana terdapat: 2 sampai 3 bank yang mengarah
kepada bank internasional (international champions) dengan kapasitas dan
kemampuan untuk beroperasi di wilayah internasional serta memiliki modal di atas Rp50
triliun, 3 sampai 5 bank nasional (national champions) yang memiliki cakupan usaha
yang sangat luas dan beroperasi secara nasional serta memiliki modal antara Rp10
triliun sampai dengan Rp50 triliun, 30 sampai 50 bank spesialis yang kegiatan
usahanya terfokus pada segmen usaha tertentu sesuai dengan kapabilitas dan
kompetensi masing-masing bank. Bank-bank tersebut memiliki modal antara Rp100
miliar sampai dengan Rp10 triliun, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank
dengan kegiatan usaha terbatas yang memiliki modal di bawah Rp100 miliar.

Jakarta, 9 Januari 2004


BIRO KOMUNIKASI

Rizal A. Djaafara
Deputi Kepala Biro

Anda mungkin juga menyukai