Anda di halaman 1dari 2

🔹Hubungan Iman dengan Ibadah

1. Pengertian Iman

-Iman menurut bahasa berasal dari kata "aamana - yu'minu - iimaanan" artinya percaya

- Iman menurut istilah adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan serta
mengamalkan dengan perbuatan.

Yang dimaksud membenarkan dengan hati yaitu mempercayai dan meyakini segala yg dibawa rasulullah.

Yang dimaksud dengan mengikrarkan dengan lisan adalah mengucap dua kalimah syahadat.

Sedangkan maksud dari mengamalkan dengan perbuatan yaitu hati mengamalkan dalam bentuk
keyakinan dan badan mengamalkan dalam bentuk ibadah.

Jika syarat – syarat diatas terpenuhi maka seorang dapat dikatakan “Mukmin”.

2. Pengertian Ibadah

Ibadah berasal dari kata ‘abd secara bahasa diartikan seagai penyembahan, pengabdian, dan
ketaatan.

Hubungan iman dengan ibadah adalah sejauh mana keimanan dapat mempengaruhi ibadah
dan etika atau moral dan sebaliknya. Keimanan atau akidah adalah fondasi dari semua ajaran
Islam, yaitu akidah, syariah dan akhlak.

Seseorang yang telah beriman atau berakidah harus mengimplentasikan keimanannya dengan
syariah yaitu beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan sesama manusia dan alam
sekitar.

Keimanan diwujudkan dalam pengucapan dua kalimat syahadat, diimani, diyakini dan
dibenarkan dalam hatinya. Sebagai wujud keimannnya kepada Allah, dia harus melaksanakan
syariah berupa ibadah baik itu ibadah mahdhah dan ibadah muamalah ghairu mahdhah. Yang
mana ibadah mahdhah artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubungan antara
hamba dengan Allah secara langsung. Sedangakan ibadah muamalah ghairu mahdhah artinya
segala amalan/ ibadah melalui/ dengan sesama hamba, misalnya belajar, dzikir, dakwah, tolong
menolong dan lain sebagainya.

Orang yang beriman disebut mukmin. Sedangkan seorang mukmin yang telah melakukan
ibadah dan muamalah disebut muslim. Seseorang mukmin belum dapat disebut muslim apabila
dia belum melaksanakan ibadah.

Iman dengan Ibadah juga memiliki hubungan kausalitas (sebab akibat). Kualitas iman seseorang
ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ibadah orang tersebut. Makin tinggi kualitas iman
seseoarang, maka akan menambah kualitas dan kuantitas ibadahnya, begitupun sebaliknya.

Pelaksanaan ibadah yang dilandasi iman yang kuat memberikan dampak positif terhadap sikap
dan perilaku seorang muslim.

Anda mungkin juga menyukai