Anda di halaman 1dari 20

BAB III

Dukungan Keselamatan Konstruksi


3.1 Kompetensi
a. Daftar Personil
Tabel 6 Daftar Personil

Jumlah
No Jabatan Personel Nama Personel

1 Quality Engineer 1

b. Sertifikat Personil
Tabel 7 Daftar Personil

No Jabatan Sertifikat Nama Personel

1 Quality Engineer Konstruksi


dan Ahli
Madya Jalan
dan
Jembatan
BAB IV
OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

4.1 Struktur Organisasi Pengawasan Pekerjaan Konstruksi

Gambar 1 Struktur Organisasi Pengawas Pekerjaan Konstruks

4.2. Tugas dan Tanggung Jawab Personil


1. Tugas dan Tanggung Jawab Profesional Staf
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Tim Konsultan adalah
memberikan suatu jaminan kepada Pemberi Tugas, dalam hal ini PPK
Pengawasan Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
Banten, bahwa proyek ini dilaksanakan dengan tepat waktu, tepat mutu,
tepat biaya.
Tugas dan tanggung jawab lebih rinci dari masing-masing personil dapat
dilihat pada sub bab berikut :
a. Supervision Engineer (SE)
Supervision Engineer disyaratkan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan jalan atau jembatan sekurang-kurangnya selama
5 (Lima) Tahun dan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) sebagai Ahli
Teknik Jalan Madya dan /Ahli Teknik Jembatan. diutamakan yang
telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).

Tugas utama Supervision Engineer adalah memimpin mengkoordinir


seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai pada Paket Preservasi Jalan Merak-
Cilegon-Serang dan Pembangunan Jembatan Gantung
Tugas-tugas Supervision Engineer meliputi sekurang-kurangnya :
1. Mengawasi dan meneliti ketetapan dari semua pengukuran/
Rekayasa Lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi
sehingga dapat memudahkan PPK FISIK mengambil keputusan-
keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan
utama serta rekayasa terperinci lainnya,
2. Melakukan pengawasan secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan
konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis
kepada Kontraktor mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara
umum,
3. Mengupayakan bahwa Penyedia Jasa Konstruksi memahami
Dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan Penyedia Jasa
Konstruksi menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang
tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam
kegiatan pekerjaan,
4. Membuat rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen Fisik
untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material,

5. Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai Penyedia Jasa


Konstruksi pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule)
yang telah disetujui,
6. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu bila kemajuan pekerjaan
terlambat sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum
dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka
Supervision Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis
bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut,
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap
pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan Quantity
Engineer/Chief Inspector,
8. Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Konstruksi diijinkan
untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak
tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak,
9. Memberi rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen Fisik
menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selsesai
dan memeriksa kebenaran dari setiap sertifikat pembayaran
bulanan Penyedia Jasa Konstruksi,
10. Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan
Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan fisik pada setiap lokasi
akan memerintahkan perubahan pekerjaan.
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (As Built Drawing) dan megupayakan agar
semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO),
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja
dan analisa/ perhitungan- perhitungan konstruksinya dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh kontraktor sebelum pelaksanaan,
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada
semua lokasi ruas jalan dan jembatan dalam kontrak serta
memberi membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi
lapangan,
14. Memberi rekomendasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen hasil
penjaminan mutu dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan
tingkat layanan jalan dan jembatan terkait dengan usulan
pembayaran yang diajukan kontraktor,
15. Membuat laporan-laporan seperti tersebut pada Bagian 11
Kerangka Acuan Kerja ini, mengenai kemajuan fisik dan
keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan
menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan fisik
serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya,
16. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan
harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran
pembayaran, gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan,
laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan dan lainnya.

b. Inspection Engineer / Quntity Engineer


Inspection Engineer sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik Sipil
(S-1) yang telah lulus dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan
tinggi swasta yang telah disamakan atau perguruan tinggi internasional
yang diakui. Untuk perguruan tinggi swasta yang belum disamakan,
harus telah lulus ujian Negara.
Inspection Engineer disyaratkan sekurang-kurangnya berpengalaman
melaksanakan pekerjaan bidang pengawasan jalan dan jembatan selama
3 (tiga) tahun, dan mempunyai mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) sebagai Ahli Teknik Jalan Madya dan /Ahli Teknik Jembatan
Madya diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tugas utama tenaga ahli
tersebut adalah membantu Supervision Engineer dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai pada Paket
Pengawasan Teknis Preservasi Jalan Wil. II dan Pemb. pemenuhan
pekerjaan antara lain :
1. Membantu Supervision Engineer dalam mengawasi dan meneliti
ketepatan semua pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan
kontraktor sehingga memudahkan PPK mengambil keputusan yang
diperlukan untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan
utama serta rekayasa terperinci lainnya.
2. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Supervision
Engineer dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama
dengan Quality Engineer untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan
di lapangan dengan di laboratorium.
3. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada
semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan,
dan memberitahu dengan segera kepada Supervision Engineer
tentang semua pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai Dokumen
Kontrak.
4. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis
kepada Supervision Engineer pada hari itu juga.
5. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan
memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan
sertifikat pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran
terhadap kontraktor sudah benar dan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kontrak.
6. Bersama-sama kontraktor setiap hari membuat
ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca,
pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga kerja,
peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah
diselesaikan, pengukuran dilapangan, kejadian- kejadian khusus
dan sebagainya dengan menggunakan formulir laporan standar
(Laporan Harian) yang harus diserahkan/dikirim kepada
Supervision Engineer dan Pejabat Pembuat Komitmen tiap hari
setelah selesai kerja.
7. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap
semua pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan
mengenai peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang
digunakan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harian
tersebut.
8. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Kontraktor dan
evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) dilapangan.
9. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan
dan pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan.
10. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan secara
tertulis kepada Ketua Tim sebagai bahan masukan yang
disampaikan kepada PPK.
11. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil
pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan usulan
pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran terhadap
kontraktor sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Kontrak.
12. Memeriksa dan melakukan pengukuran pemenuhan tingkat
layanan jalan dan jembatan dilapangan serta menghitung denda
kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan dan jembatan (jika
ada) berdasarkan indikator kinerja jalan dan jembatan yang
ditetapkan.
13. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran akhir
secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.

c. Quality Engineer
Mempunyai setifikat keahlian Pengawasan Jalan dan Jembatan yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK). Tenaga ahli yang disyaratkan
adalah minimal Strata Satu (S-1) yang telah lulus dari suatu
perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional yang diakui.
Untuk perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah
lulus ujian Negara. Quality Engineer disyaratkan sekurang-kurangnya
berpengalaman melaksanakan pekerjaan yang sejenis selama 3 (tiga)
tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tugas utama tenaga ahli tersebut adalah membantu Ketua Tim dalam
penjaminan mutu pekerjaan yang antara lain :
1. Bila dalam Dokumen Kontrak, Penyedia Pekerjaan konstruksi yang
bersangkutan harus mengadakan peralatan laboratorium, maka
Quality Engineer harus melakukan pengawasan yang seksama atas
pemasangan, pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium
lapangan kontraktor serta memantau alat-alat pengujian sebelum
pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada sudah
siap dioperasikan.
2. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua
pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh kontraktor dan tenaga-
tenaganya dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil
pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera secara tertulis
kepada Supervision Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang
dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun
setiap cacat yang terdapat pada material atau mutu pekerjaannya.
3. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer rekomendasi secara
tertulis tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil
pekerjaan yang bersangkutan.
4. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian dilapangan yang
dilakukan oleh Kontraktor, dan dapat memastikan bahwa jumlah
core yang diambil itu atau lubang uji yang dibuat tidak kurang
dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi, sehingga
cukup memungkinkan melakukan suatu evaluasi statistik untuk
mengukur/menghitung ketebalan lapisan perkerasan yang telah
dilaksanakan.
5. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi
proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi.
6. Menyerahkan kepada Supervision Engineer sebelum tanggal 14
setiap bulan, suatu risalah bulanan mengenai semua hasil pengujian
yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh
Supervision Engineer kepada Pejabat Pembuat Komitmen
pekerjaan fisik, Laporan tersebut berisikan semua data
laboratorium serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada.
7. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan,
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan.
8. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan
pemenuhan mutu pekerjaan.

9. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan
mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis.
10. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna
pencegahan ketidaksesuaian.
11. Memberikan panduan dilapangan bagi personil kontraktor
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika
diperlukan).

d. Quantity Engineer
Mempunyai setifikat keahlian Pengawasan Jalan dan Jembatan yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dengan dilegalisasi oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK). Tenaga ahli yang disyaratkan
adalah minimal Strata Satu (S-1) yang telah lulus dari suatu
perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang telah
disamakan atau perguruan tinggi internasional yang diakui.
Untuk perguruan tinggi swasta yang belum disamakan, harus telah
lulus ujian Negara. Quantity Engineer disyaratkan sekurang-kurangnya
berpengalaman melaksanakan pekerjaan yang sejenis selama 2 (dua)
tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tugas utama tenaga ahli tersebut adalah membantu Ketua Tim dalam
penjaminan mutu pekerjaan yang antara lain :
1. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Supervision Engineer serta
mengusahakan agar Site Engineer dan Kepala Satker/Pelaksana
kegiatan Fisik selalu mendapat informasi yang diperlukan sehubungan
dengan pelaksanaan kuantitas pekerjaan.
2. Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran kuantitas dan
pekerjaan serta membuat catatan untuk semua pengukuran,
perhitungan kuantitas dan sertifikasi pembayaran untuk memastikan
kontraktor dibiayai sesuai dengan kontrak.
3. Melakukan pengawasan survai teknik lapangan yang dilakuakn
kontraktor untuk untuk memastikan pengukuran dengan akurat telah
mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan atau untuk
pembayayaran akhir (final).

4. Membantu dan berhubungan tim supervisi dalam semua hal yang


berhubungan dengan pengukuran kuantitas kontraktor.
5. Menyelesaikan atau memeriksa perhitungan kuantitas kontraktor.
6. Melaporkan kemajuan yang terbaru dalam penyerahan data fisik dan
keuangan (finansial) pada waktu yang diperlukan.
7. Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari cuaca,
material yang datang (termasuk) perubahan bentuk dan ukuran dari
pekerjaan, peralatan dilapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah
diselesaikan, pengukuran di lapangan dan kejadian-kejadian khusus.
8. Membuat laporan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja,dan material
yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau
mungkin akan menjadi pekerjaan tambahan (extra).
9. Menyiapkan dokumen serah terima pekerjaan sementara (PHO)

e. K 3
a. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin
terjadi di lingkungan kerja. Hal ini terrnasuk membuat tingkatan
dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya bahaya
tersebut (probability). Menyusun rencana program keselamatan dan
kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif.
Upaya preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau
kecelakaan di lingkungan kerja, upaya korektif bertujuan untuk
menanggulangi Kecelakaan yang terjadi di Lingkungan kerja.
b. Membuat dan memelihara dokumen terkait Keselamatan dan kesehatan
kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting dalam
mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk merancang
prosedur baku dan memelihara borang atau catatan terkait kesehatan
dan keselamatan kerja; dan
c. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif
yang diambil.

2. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab Sub Proffesional Staff dan Supporting
Staff
a. Inspector
Inspector adalah seorang yang terampil dalam pengawasan jalan dan
jembatan dengan pendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan
pengalaman minimal 0 (nol) tahun atau Sarjana Muda Teknik Sipil (D3)
dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun atau STM/Sederajat dengan
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun, dalam bidang yang sama jalan dan
jembatan. Inspector berkedudukan di lapangan dimana ditugaskan.
Inspector bertanggungjawab kepada Chief Inspector/Quantity Engineer.
Tugas dan tanggung jawab Inspector mencakup, tetapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut :
1. Membantu Chief Inspector/ Quantity Engineer dalam
pengawasan teknis di lapangan, di Unit Pencampur Aspal (AMP)/ di
Unit Pencampur Mortar Beton (Batching Plant) Penyedia. Khusus untuk
Long Segment rentang/ jangkauan pengawasan teknis jalan per orang
inspector berkisar 20 km panjang atau lebih, tergantung pada kondisi
jalan, kelas jalan dan terrain/ medan jalan. Inspector dalam melakukan
inspeksi pengawasan teknis pekerjaan di lapangan setiap harinya juga
melakukan verifikasi pemenuhan tingkat kinerja jalan.
2. Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan Penyedia Jasa Konstruksi sesuai dengan
desain yang ditentukan,
3. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang
tercantum dalam dokumen kontrak,
4. Membantu menyiapkan data terinci serta rekomendasi
teknis sehubungan dengan variasi volume kontrak,
5. Membantu mengecek dan mengukur volume bahan dan hasil
pekerjaan yang dihasilkan Penyedia Jasa Konstruksi, untuk dicapai
sebagai dasar pembayaran bulanan,
6. Melaporkan segera kepada Chief Inspector/Quantity Engineer
apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan
terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen
kontrak.
b. Quantity Surveyor
Quantity Surveyor adalah seorang yang terampil dalam pengawasan jalan
dan jembatan dengan pendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan
pengalaman minimal 0 (nol) tahun atau Sarjana Muda Teknik Sipil (D3)
dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun atau STM/Sederajat dengan
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun. Quantity Surveyor bertanggung jawab
atas pemeriksaan semua pengukuran yang diselenggarakan untuk
menentukan kuantitas pembayaran.
Surveyor bertanggung jawab terhadap Chief Inspector/Quantity Egnineer
dan juga mengkoordinasikan diri dengan Pengguna Jasa.
Berikut adalah tugas dari Quantity Surveyor tetapi tidak terbatas
hanya pada hal-hal sebagai berikut :
1. Membantu Chief Inspector/ Quantity Engineer dalam pengawasan
dan pengukuran kuantitas serta mutual check pekerjaan dilapangan.
Dimana rentang/ jangkauan pengawasan teknis jalan per orang
Quantity Surveyor berkisar 30 sampai 40 km panjang, tergantung
pada kelas jalan dan terrain/ medan jalan,
2. Melakukan perjalanan untuk meninjau kemajuan pekerjaan
yang merupakan kegiatan priodiknya,
3. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dari Pengawasan Lapangan
Direksi dalam pelaksanaan tugas-tugasnya,
4. Mengawasi, mencatat serta memeriksa ketelitian semua hasil
pengukuran perhitungan jumlah dan sertifikat pembayaran bulanan
Penyedia Jasa Konstruksi serta menjamin bahwa Penyedia Jasa
Konstruksi akan dibayar sesuai dengan perjanjian kontrak,
5. Setiap saat harus mempunyai data tentang Status Progras terakhir
ataupun Status Kuantitas terakhir dalam rangka mambantu Satker
Fisik dalam membuat laporan keuangan dan laporan fisik pada saat
yang diperlukan,
6. Membantu Direksi Lapangan untuk mengopname hasil pekerjaan
yang telah selesai,
7. Membantu Chief Inspector/Quantity Engineer membuat laporan-
laporan kemajuan pekerjaan yang telah selesai,
8. Membantu Pengguna Jasa dalam hal perubahan- perubahan
kuantitas maupun pekerjaan tambah,
9. Membantu Chief Inspector/Quantity Engineer dalam mempersiapkan
secara lengkap Dokumen Serah Terima (PHO).
c. Material / Lab. Technician
Material/Lab Technician akan memonitor dan mengawasi semua
pengujian yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi serta
meyakinkannya bahwa pengujian yang sesuai telah dilaksanakan.
Laboratorium Technician akan memiliki rekaman mutu harian dan
mempersiapkan rekaman mutu mingguan dan bulanan. Teknisi
Laboratoriun harus berpendidikan Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan
pengalaman minimal 0 (nol) tahun atau Sarjana Muda Teknik Sipil (D3)
dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun atau STM/Sederajat
dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun, yang terampil dan
berpengalaman dibidang pengujian pekerjaan jalan dan jembatan,
berpengalaman di bidang yang sama.
Tugas dan tanggungjawab dari Laboratorium Technician tetapi tidak
terbatas hanya pada hal-hal sebagai berikut :
1. Membantu Tenaga Ahli Quality Engineer dalam penjaminan mutu
dan verifikasi data mutu pekerjaan di lapangan maupun di
laboratorium,
2. Melakukan pemeriksaan harian sesuai dengan tata cara yang berlku,
3. Memberi petunjuk kepada staf Penyedia Jasa Konstruksi, agar semua
teknisi laboratorium dan staf pengendali mutu mengenai dan
memahami semua prosedur dan tata cara pelaksanaan test sesuai
dengan yang tercantum dalam spesifikasi,
4. Memeriksa secara beraturan kebenaran spesifikasi yang dipakai
Penyedia Jasa Konstruksi dilapangan dan pemeriksaan
laboratorium mengenai kepadatan tanah/urugan pilihan/urugan
biasa, kepadatan agregat base A/B, mutu, AC-WC, Mutu Beton
Siklop K-175, Beton K-125, K-175, K-225, bahan – bahan konstruksi
lain, kondisi bahan untuk konstruksi termasuk akhir pekerjaan,
5. Menerangkan penerimaan atau penolakan pekerjaan yang selesai
dan pemakaian bahan oleh Penyedia Jasa Konstruksi di lapangan,
6. Mengisi semua daftar laporan pemeriksaan,
7. Mengirim semua ringkasan hasil pemeriksaan dalam bentuk suatu
laporan kepada Quality Engineer,
8. Melakukan pengawasan setiap hari terhadap semua kegiatan
pemeriksaan mutu bahan dan pekerjaan, serta memberikan laporan
kepada Quality Engineer setiap timbul permasalahan sehubungan
dengan pengendalian mutu bahan dan pekerjaan,
9. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan “Coring” perkerasan
jalan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi sehingga baik
jumlah serta lokasi “Coring” dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dan persyaratan,
10. Mengirim semua ringkasan laporan mutu mingguan dan bulanan
kepada Quality Engineer.
1. Tenaga penunjang yang diperlukan dalam kelancaran pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
1. Juru Gambar (Draftman CAD), Persayarat minimal lulusan
SMA/Sederajat dan mahir dalam pengoperasian Auto CAD, bertugas
membantu membuat gambar-gambar terlaksana (As Built Drawing),
Strip Map, dan lain-lain,
2. Operator Komputer Persayarat minimal lulusan SMA/Sederajat, mahir
dalam pengoperasian Komputer, minimal MS Word dan Excell,
bertugas mengetik Laporan-laporan serta surat-menyurat,
3. Pelayan Kantor/Penjaga Kantor Persayarat minimal lulusan
SD/Sederajat, rajin, jujur, disiplin dan mampu mengerjakan pekerjaan
kerumah-tanggaan.
4.2 Pengelolaan Keselamatan Konstruksi
Perencanaan operasi terdiri dari prosedur kerja dan petunjuk kerja, yang
harus mencakup keseluruhan upaya pengedalian risiko ditetapkan
berdasarkan bahaya, risiko, dan pengendalian risiko yang mencakup :
a. Bahaya yang timbul dari pekerjaan adalah
 Pekerjaan diketinggian menimbulkan bahaya jatuh
 Pekerjaan galian tanah menimbulkan bahaya longsor dan tertimbun
 Pekerjaan disungai terancam bahaya hanyut
b. Bahaya yang timbul dari cara, Metode dan Prosedur kerja
 Prosedur pengangkatan secara manual menimbulkan bahaya terkilir
 Penggunaan perkakas mekanik tanpa pelindung menimbulkan bahaya
terpotong
c. Bahaya yang timbul dari kondisi lingkungan tempat pekerjaan
 Bekerja dilingkungan sungai menimbulkan bahaya tenggelam dan
hanyut
 Bekerja dilingkungan jalan menimbulkan bahaya kecelakaan
d. Bahaya yang timbul dari mekanisme peralatan penunjang
 Bekerja dengan alat berat bisa terlindas dan terguling
 Bahaya yang timbul dari jenis dan sifat tempat yang digunakan
 Material bahan kimia, BBM, Tinner, dan lain sebagainya menimbulkan
sakit
Contoh Tabel 8 Job Safety Analisis ( JSA)

Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis )

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Jenis Pekerjaan :
Disetujui Oleh : Diketahui Oleh : Dibuat Oleh : Tanggal Pembuatan : No. Revisi :
Lokasi Pekerjaan :
(………………………………) (………………………………) (………………………………)
Pengawas Lapangan K3 Konsultan K3 Kontraktor
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
Helm / Safety Helmet Rompi Keselamatan / Safety Vest Pelindung Wajah / Face Shield Lain - lain / Others……………..
Sepatu / Safety Shoes Pelindung di ketinggian / Full Body Harness Penutup Telinga / Ear Mufs Lain - lain / Others……………..
Sarung Tangan / Safety Gloves Kacamata Pengaman / Safety Glasses Penyumbat Telinga / Ear Plug
Masker Pernafasan / Respiratory Baju Kerja Las / Appron Lain - lain / OtherS Rambu rambu

NO TAHAPAN KERJA ALAT KERJA POTENSI BAHAYA PENGENDALIAN BAHAYA


BAB V
EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI

5.1. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk meningkatkan kinerja K3.
Adapun contoh table jadwal inspeksi dan evaluasi sebagai berikut :

Bulan Ke-
No Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Inspeksi Keselamatan Kordinator k3
1
Konstruksi
Patroli Keselamatan Safety
2
Konstruksi inspector
K3 Konstruksi
3 Audit Internal

Pelaksana
4 Safety Moorning Safety
inspector
Pelaksana
5 Tool boox meeting Safety
inspector

5.2. Tinjauan Manajemen

a. Pimpinan harus menetapkan transisi babak system manajemen K3 secara


berkala, untuk menjamin kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan.
Informasi dalam babak manajemen digunakan untuk evaluasi, pertemuan
tentang kebijakan K3, Penerimaan tujuan K3, Juga peningkatan
berkelanjutan.
b. Tinjuan ulang membahas temuan evaluasi / inspeksi kesesuaian terhadap :
 Kebijakan K3
 Sasaran dan Program K3
 Hasil temuan inspeksi penerapan K3
 Efektifitaas penerapan SMK3 Konstruksi
 Keselamatan kerja dan kecelakaan kerja

5.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi perlu SDM yang sesuai


dengan pekerjaannya, bahan yang berkualitas, dan juga penerapan peraturan
RK3 dengan benar dan dipantau secara berkala.
5.4. Izin Kerja
Contoh Tabel 9 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

No. Uraian Skala Penilaian Catatan Saran dan


Tindak Lanjut
A B C D
(100 (79- (59- (39
-80) 60) 40) -0)
1. Upaya Ada Upaya Frekuensi
Meningkatkan untuk pelatihan
Kinerja meningkatkan ditingkatkan,
kinerja, adanya karena masih
bukti terdapat tenaga
melaksanakan kerja yang
pelatihan terkait terkena
Keselamtan penyakit akibat
Konstruksi kerja dari
Namun Laporan laporan bulanan
Mingguan tidak
dapat
disampaikan
2. Promosi Ada upaya Perbanyak
Budaya SMKK promosi budaya poster/spanduk
SMKK, terdapat himbauan
banyak tentang SMKK
poster/spanduk supaya tenaga
tentang SMKK kerja bisa lebih
ngerti tentang
SMKK
3. Partisipasi Para pekerja Pertahankan
Pekerja telah agar tetap
berpartisipasi tercapai zero
terhadap K3 accident
dengan cara
memakai APD
dengan baik dan
benar saat
bekerja
4. Komunikasi Ada Upaya Upayakan
SMKK peningkatan pertemuan
komunikasi tidak hanya
SMKK, dengan dilakukan setiap
melakukan pagi tetapi juga
pertemuan dilakukan setiap
setiap pagi sore sebelum
sebelum mulai pekerja pulang
bekerja
Contoh Tabel 10 Izin Kerja Permit
Preservasi Jalan Merak-Cilegon-Serang dan
Pembangunan Jembatan Gantung

Anda mungkin juga menyukai