Anda di halaman 1dari 4

2.2.9.

2 Pelaksanaan Konstruksi Selama Wabah Covid-19


Perkembangan pandemik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dan menindaklanjuti arahan
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 15 Maret 2020 terkait upaya pencegahan COVID-
19 serta mempertimbangkan adanya penetapan wabah Corona sebagai Kejadian Luar Biasa
(KLB) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia perlu dilakukan upaya pencegahan
penyebaran dan dampak COVID- 19 dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, dan dalam
upaya pencegahan dampak COVID- 19 tersebut diperlukan protokol Pencegahan
Penyebaran COVID-19 dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi bagi Pengguna
Jasa dan Penyedia Jasa, yang merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan untuk
mewujudkan keselamatan konstruksi termasuk keselamatan dan kesehatan kerja,
keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan pada setiap tahapan penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.

Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dikutip dari Instruksi Menteri PUPR No C2


/1N/M/2020 :
B. Skema Protokol Pencegahan Covid-19 Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi .
1. Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan COVID- 19
a. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib membentuk Satgas Pencegahan
COVID- 19 yang menjadi bagian dari Unit Keselamatan Konstruksi;
b. Satgas Pencegahan COVID-19 sebagaimana dimaksud pada hurup a dibentuk
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut;
c. Satgas Pencegahan COVID-19 sebagaimana dimaksud pada hurup a berjumlah
paling sedikit 5 (lima) orang yang terdiri ataş: 1). I (satu) Ketua merangkap
anggota; dan 2). 4 (empat) Anggota yang mewakili Pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa.
d. Satgas Pencegahan COVID-19 memiliki tugas, tanggung jawab, dan kewenangan
untuk melakukan:
1) Sosialisasi,
2) pembelajaran (edukasi),
3) promosi teknik
4) metode/pelaksanaan pencegahan COVID-19 di lapangan,
5) berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID- 19 Kementerian
PUPR melakukan Identifikasi Potensi Bahaya COVID19 di lapangan,
6) pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi COVID-19 kepada semua
pekerja dan tarnu proyek,
7) pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian mobilisasi/
demobilisasi pekerja,
8) pemberian vitamin dan nutrisi tambahan guna peningkatan imunitas pekerja,
9) pengadaan Fasilitas Kesehatan di lapangan,

Halaman 2-147
10) melaporkan kepada PPK dalam hal telah ditemukan pekerja yang positif
dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan
merekomendasikan dilakukan penghentian kegiatan sementara.
2. Identifikasi Potensi Bahaya COVID-19 di lapangan.
a. Satgas Pencegahan COVID-19 berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan
COVID- 19 Kementerian PUPR untuk menentukan:
i. Identifikasi potensi risiko lokasi proyek terhadap pusat sebaran penyebaran
COVID- 19 di daerah yang bersangkutan;
ii. Kesesuaian fasilitas kesehatan di Lapangan dengan protokol penanganan
COVID- 19 yang dikeluarkan Oleh Pemerintah;
iii. Tindak lanjut terhadap Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

b. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut teridentifikasi :


i. Memiliki risiko tinggi akibat lokasi proyek berada di pusat sebaran,
ii. Telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau berstatus Pasien Dalam
Pengawasan (PDP); atau
iii. Pimpinan Kementerian/Lembaga/Instansi/KepaIa Daerah telah
mengeluarkan peraturan untuk menghentikan kegiatan sementara akibat
keadaan kahar, Maka Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat
diberhentikan sementara akibat Keadaaan Kahar;

c. Penghentian Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana di maksud huruf b


diatas dilakukan sesuai ketentuan pada Lampiran II (TINDAK LANJUT
TERHADAP KONTRAK PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI) Yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Instruksi Menteri ini.

d. Dalam hal Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut karena sifat dan


urgensinya tetap harus dilaksanakan sebagai bagian dari penanganan dampak
sosial dan ekonomi dari COVID- 19, maka Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi tersebut dapat diteruskan dengan ketentuan: 1). Mendapatkan
persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 2).
Melaksanakan protokol pencegahan COVID- 19 dengan disiplin tinggi dan
dilaporkan secara berkala Oleh Satgas Pencegahan COVID- 19; 3).
Menghentikan sementara ketika terjadi (Telah ditemukan pekerja yang positif
dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk melakukan
penanganan sesuai protokol Pemerintah.

3. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di Lapangan


a. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan ruang klinik kesehatan
di lapangan yang dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai, antara

Halaman 2-148
Iain tabung oksigen, pengukur suhu badan nir-sentuh (thermoscan), pengukur
tekanan darah, obat-obatan, dan petugas medis;
b. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib memiliki kerjasama operasional
perlindungan kesehatan dan pencegahan COVID- 19 dengan rumah sakit dan/
atau pusat kesehatan masyarakat terdekat untuk tindakan darurat (emergency) ;
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan fasilitas tambahan
antara lain: pencuci tangan (air, sabun dan hand sanitizer), tisu, masker dikantor
dan lapangan bagi seluruh pekerja dan tamu; dan
d. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib menyediakan vaksin, vitamin dan
nutrisi tambahan guna peningkatan imunitas pekerja.

4. Pelaksanaan Pencegahan COVID-19 di lapangan


a. Satgas Pencegahan COVID-19 memasang poster flyers) baik digital maupun
fisik tentang himbauan/anjuran pencegahan COVID- 19 untuk disebarluaskan
atau dipasang di tempat-tempat strategis di lokasi proyek;
b. Satgas Pencegahan COVID- 19 bersama petugas medis harus menyampaikan
penjelasan, anjuran, kampanye, promosi teknik pencegahan COVID-19 dalam
setiap kegiatan penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk);
c. Petugas medis bersama para Satuan Pengaman (Security Staff) melaksanakan
pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan karyawan setiap pagi,
siang, dan sore;
d. Satgas Pencegahan COVID-19 melarang orang (seluruh pekerja dan tamu) yang
terindikasi memiliki suhu tubuh 38 derajat Celcius datang ke lokasi pekerjaan;
e. Apabila ditemukan pekerja di lapangan sebagai Pasien Dalam Pengawasan
(PDP) COVID-19, pekerjaan harus diberhentikan sementara oleh Pengguna
Jasa dan/ atau Penyedia Jasa paling sedikit 14 hari kerja.
f. Petugas Medis dibantu Satuan Pengaman (Security Staff) melakukan evakuasi
dan penyemprotan disinfektan pada seluruh tempat, fasilitas dan peralatan kerja;
dan
g. Penghentian sementara dilakukan hingga proses evakuasi dan penyemprotan
disinfektan, serta pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan isolasi tenaga kerja
yang pernah melakukan kontak fisik dengan tenaga kerja yang terpapar telah
selesai.

Halaman 2-149
C. Mekanisme Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease2019 (COVID19)
dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

1 2 3 4

MENYEDIAKAN MENGEDUKASI SEMUA


MEMBENTUK SATGAS MENGUKUR SUHU
FASILITAS ORANG UNTUK
PENCEGAHAN COVID- SEMUA ORANG SETIAP
PENCEGAHAN MENJAGA DIRI DARI
19 COVID-19 PAGI, SIANG DAN SORE
COVID-19

PENYEDIA JASA PENYEDIA JASA


PENGGUNA JASA DAN
PEKERJAAN SATUAN TUGAS PEKERJAAN
PENYEDIA JASA
KONSTRUKSI KONSTRUKSI

7 6 5

MELAKUKAN TINDAKAN
ISOLASI DAN MENGHENTIKAN MEMBUAT KERJASAMA
PENYEMPROTAN SEMENTARA PEKERJAAN PENANGANAN
DISENFEKTAN SARANA JIKA TERINDIKASI ADA SUSPECT COVID-19
DAN PRASARANA TENAGA KERJA YANG DENGAN RS DAN
KANTOR DAN TERPAPAR COVID-19 PUSKESMAS SETEMPAT
LAPANGAN

PENYEDIA JASA PENGGUNA DAN/ATAU PENYEDIA JASA


PEKERJAAN PENYEDIA JASA PEKERJAAN
KONSTRUKSI PEKERJAAN KONSTRUKSI

Protokol Pencegahan Covid – 19

Halaman 2-150

Anda mungkin juga menyukai