Anda di halaman 1dari 38

Desain

dan Proses
Konstruksi Bangunan
Publik pasca Pandemi
COVID-19
(era New NORMAL)

Iwan Suprijanto
Direktur Prasarana Strategis
Ditjen Cipta Karya - Kementerian PUPR
Materi :
• Latar Belakang
• Desain Adaptif
• Pelaksanaan Konstruksi era New Normal
• Implementasi INMEN 02/2020
• Padat Karya tunai
• Padat Karya Non Tunai
• Optimalisasi BIM

• Penutup

2
Tren Kasus COVID-19
Tren kasus COVID-19 yang masih terus
meningkat dan belum terlihat tanda2 akan
melandai.

3
4
Dampak COVID-19 dan Langkah Antisipatif Pemerintah

5
Perubahan
perilaku
(New Normal)

Tetap [ADAPTIF]
aktif &
produktif
Pandemi Covid-19 mengharuskan adanya
PERUBAHAN PERILAKU pengguna
PERUBAHAN
bangunan gedung, kepentingan untuk
tetap aktif dan produktif harus tetap Protokol
kesehatan
DESAIN DAN
dikendalikan dengan protokol Kesehatan
yang sesuai Kepmenkes Nomor KONSTRUKSI
HK.01.07/MENKES/328/2020, berimplikasi
PERUBAHAN DESAIN DAN KONSTRUKSI
dilakukan sebagai respon ADAPTIF saat ini.

6
DESAIN ADAPTIF
Bangunan publik / fasilitas
umum sebagai bangunan yang
mengumpulkan banyak orang
sebaiknya menjadi fokus dalam Fasilitas Pendidikan Fasilitas Perekonomian
pengembangan DESAIN ADAPTIF
dalam pencegahan penyebaran
COVID-19, seperti:
• Fasilitas Pendidikan
• Fasilitas Ibadah Fasilitas Ibadah
• Fasilitas Perkantoran
Fasilitas Olahraga
• Fasilitas Perekonomian
• Fasilitas Olah raga
• Fasilitas Hotel dan Pariwisata
Fasilitas Perkantoran Hotel dan Pariwisata 7
DESAIN ADAPTIF – FASILITAS PENDIDIKAN

• Aktifitas belajar yang


diatur dengan
proporsional jumlah yg
masuk dan belajar di
rumah
• Pembangunan titik-titik
tempat cuci tangan dan
toilet sebagai desain
adaptif terhadap
COVID-19
• Pengembangan modul
toilet compact dengan
sirkulasi yang menerus
dan akses yang terbuka

8
DESAIN ADAPTIF – FASILITAS IBADAH
• Aktifitas Ibadah yang
diatur dengan
proporsional jumlah yg
mempertimbangkan
luasan dan kapasitas
bangunan
• Melakukan ibadah
secara daring pada
beberapa kesempatan
• Pengaturan sirkulasi
satu arah supaya tidak
mudah bersinggungan
antar pengguna
bangunan
• Fasilitas wudhu dan
toilet yang
mempertimbangkan
protokol Kesehatan
9
DESAIN ADAPTIF – FASILITAS PERKANTORAN
• Desain adaptif pada
pintu masuk bangunan
dengan penggunaan
Thermal scanner, titik-
titik tempat cuci tangan,
serta signage pelengkap
• Pengaturan arah sirkulasi
satu arah pada area
kantor
• Penataan ruang tunggu
tamu yang dapat
memperhatikan physical
distancing
• Penataan layout kantor
dan penggunaan partisi
pembatas antar meja
kerja
• Touchless pada lift dan
toilet 10
DESAIN ADAPTIF – FASILITAS PEREKONOMIAN
• Aktifitas pengunjung
yang diatur dengan
proporsional jumlah yg
masuk dan belanja di
mall maupun pasar.
Terdapat fasilitas
thermal scanner untuk
mengecek suhu tubuh
pengunjung.
• Fasilitas Cuci Tangan dan
hand sanitizer yang
cukup dan mudah
dijangkau.
• Pembatasan dan rambu-
rambu pada elevator dan
escalator.
• Pembatasan pada
pengunjung restoran
dan cafe.
11
DESAIN ADAPTIF – FASILITAS OLAHRAGA
• Aktifitas olahraga yang
diatur dengan
proporsional jumlah dan
mempertimbangkan
luasan dan kapasitas
bangunan gedung
olahraga
• Pengaturan sirkulasi satu
arah supaya tidak mudah
bersinggungan antar
pengguna
bangunan/fasilitas
olahraga
• Penerapan thermal
control untuk mengecek
suhu tubuh pengunjung
yang akan menggunakan
gedung/fasilitas olahraga
• Fasilitas cuci tangan yang
cukup dan memadai
serta mudah dijangkau
oleh setiap pengguna
gedung/fasilitas olahraga 12
12
DESAIN ADAPTIF – FASILITAS HOTEL DAN PARIWISATA

• Area masuk yang


dilengkapi dengan
thermal scanner dan
tempat cuci
tangan/handsanitizer
• Area loby dan ruang
tunggu yang dilengkapi
dengan tanda-tanda
pembatas untuk social
distancing
• Penerapan penunjuk dan
pembatasan untuk
penggunaan elevator
dan escalator.

13
13
DESAIN ADAPTIF – FASILITAS TRANSPORTASI
• Area masuk dilengkapi
dengan thermal scanner
dan memiliki rambu
pengaturan sirkulasi
agar tetep dalam
kondisi physical
distancing
• Ruang tunggu
bandara/terminal/stasiu
n yang berjarak untuk
antar tempat duduk
• Penerapan penunjuk
dan pembatasan untuk
penggunaan elevator
dan escalator.
• Penyediaan hand
sanitizer di beberapa
titik (missal : area
baggage claim)
14
14
Tetap dilanjutkan karena merupakan PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR INFRASTRUKTUR dan upaya
PELAKSANAAN
MENGGERAKKAN PEREKONOMIAN.

Tetap memperhatikan PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-


KONSTRUKSI
19 yang dikeluarkan oleh K/L terkait dan PENERAPAN
PSBB setempat. DI Era New Normal

MEKANISME / POLA
PELAKSANAAN selama
masa PENDEMI COVID-19

DILAKSANAKAN PADAT KARYA TUNAI PADAT KARYA NON DIHENTIKAN


SESUAI INMEN PUPR RUTIN SEMENTARA
NO. 02 / 2020

Inovasi Pengendalian Proyek Infrastruktur


MITIGASI RISIKO KEBERLANJUTAN PROYEK INFRASTRUKTUR

Kriteria Proyek :
1. Pembangunan/Renovasi
MITIGASI RISIKO
Fasilitas Penunjang
1. Pekerja tetap dibayar sebagai kompensasi
Kesehatan / Rumah Sakit
2. Proyek di-RELAKSASI tanpa DENDA
COVID-19
01 2. Proyek Strategis Nasional
3. Proyek Padat Karya Tunai

PROYEK DILANJUTKAN PROYEK DIHENTIKAN sementara


Risiko Non-FRAUD : KESEHATAN Risiko Non-FRAUD : EKONOMI

Kriteria Proyek :
MITIGASI RISIKO 1. Proyek Reguler
1. Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 2. Proyek Strategis Nasional, 02
dilaksanakan secara ketat. tetapi berada pada lokasi
2. Pembatasan mobilitasi pekerja, perlatan dan material. PSBB

16
Pelaksanaan Proyek Infrastruktur
sesuai Instruksi Menteri PUPR No. 02 / 2020
17
Rumah Sakit COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran

Rumah Sakit COVID-19


Lamongan

18
Proyek Strategis Nasional

Pembangunan Hockey Indoor PON XX Papua

Pembangunan ISTORA PON XX Papua


Pembangunan Cricket Indoor PON XX Papua
Rehabilitasi Madrasah

Renovasi Masjid Istiqlal Rehabilitasi Sekolah

19
20
21
Pembentukan Satgas COVID-19 & Penyediaan Fasilitas

22
Sosialisasi/Edukasi & Pengecekan Kesehatan Berkala

PENGUKURAN SUHU
TUBUH secara berkala
di lokasi proyek

PENGECEKAN KONDISI TUBUH secara berkala di lokasi proyek

PEMBERIAN VITAMIN secara berkala di lokasi proyek

23
Kerjasama dan Mitigasi
KERJASAMA dengan FASILITAS KESEHATAN setempat
untuk EDUKASI Berkala dan MITIGASI RISIKO

PENYEMPROTAN DISINFEKTAN
secara BERKALA di lokasi proyek

RUANG ISOLASI
di lokasi proyek

24
25
26
Pelaksanaan Proyek Infrastruktur
PADAT KARYA TUNAI
27
Pelaksanaan Proyek Infrastruktur PADAT KARYA TUNAI

Preservasi Jalan

P3TGAI (Irigasi Perdesaan)

PISEW

KOTAKU

SANIMAS

SANDES

PAMSIMAS

Rumah Swadaya

28
Pelaksanaan Proyek Infrastruktur PADAT KARYA TUNAI

29
Pelaksanaan Proyek Infrastruktur
PADAT KARYA NON RUTIN
30
Pelaksanaan Proyek Infrastruktur PADAT KARYA NON RUTIN

31
Terus Mengedukasi / Memotivasi pasukan……

32
Inovasi Pengendalian Pelaksanaan
Proyek Infrastruktur (terutama di masa Pendemi COVID-19)

33
LEAN CONSTRUCTION with BIM “No
MITIGASI RISIKO FRAUD”

1. TIDAK ADA ADENDDUM PENAMBAHAN WAKTU dan BIAYA


2. MINIMAL DEFECT PEKERJAAN / MUTU SESUAI
3. MINIMAL RE-WORK
4. BIAYA OPERASIONAL dan PEMELIHARAAN TERIDENTIFIKASI

34
Tujuan & Manfaat Implementasi BIM
TUJUAN IMPLEMENTASI BI MANFAAT IMPLEMENTASI

Peningkatan
M1 Peningkatan efisiensi dan akurasi

Kolaborasi
produktivitas dan Proses desain dan konstruksi lebih ramping dan
stakeholder 2
efisiensi proses transparan
konstruksi
konstruksi
3 Akurasi dalam perhitungan

Menghindari kesalahan mulai perencanaan


4
hingga pelaksanaan
Regulator aktif
Peningkatan mutu,
memberikan
pengendalian biaya 5 Waktu pelaksanaan lebih cepat
approval, memonitor
dan manajemen
dan supervisi
waktu
progres konstruksi
Mempermudah proses monitoring dan evaluasi
6
di setiap tahapan pembangunan
35
PENUTUP
PENUTUP

1. Pasca Pandemi Covid-19 (New Normal) seluruh aktifitas


kembali berlangsung dengan pola perubahan adaptif,
sehingga dibutuhkan desain adaptif.

2. Desain adaptif diprioritaskan pada bangunan publik


dengan penyesuaian pola kerja dan perubahan fasilitas.

3. Proses konstruksi tetap berlangsung dengan


memastikan protokol kesehatan, implementasi INMEN
PUPR No. 02 tahun 2020 dan optimalisasi BIM.

Anda mungkin juga menyukai