Anda di halaman 1dari 94

KEBIJAKAN P2COVID-19

DI TEMPAT KERJA
DIREKTORAT BINA KELEMBAGAAN K3
DITJEN BINWASNAKER DAN K3
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
• Kondisi saat ini Pandemi • Pekerja/buruh aset penting • Berhak mendapatkan perlindungan
Covid-19 masih (human Capital): TK
berlangsung. berhadapan dengan
• K3 merupakan aspek penting
berbagai Hazard ➔ Risiko
• Mobilitas masyarakat dan perlindungan TK ➔ menjamin hak
KK/PAK
aktivitas sosial ekonomi dalam mewujudkan kesejahteraan.
• Era Industrialisasi ➔
sudah mulai pulih ➔ perlu sumber bahaya dan hazard
kewaspadaan dan terus terus berkembang
mendorong percepatan
vaksinasi, serta kepatuhan
penerapan prokes
DAMPAK YANG DITIMBULKAN
PADA SEKTOR KETENAGAKERJAAN
KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN PADA MASA PANDEMI
COVID-19
Kepdirjen Binwasnaker&K3 No. 5/77/HM.01/VII/ 2020
SE Menaker No. M/3/HK.04/III/2020 tentang
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan
Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha
Keberlagsungan Usaha Dalam Menghadapi Pandemi
dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi Usaha Kecil
Covid-19.
dan Menengah (UKM)
SE Menaker No. M/7/AS.02.02/V/2020 tentang Rencana KEPMENAKER No. 312 Tahun 2020 tentang
Keberlangsungan Usaha Dalam Menghadapi Pandemi Pedoman Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Perusahaan Usaha dalam Menghadapi Pandemi Penyakit

SE Menaker No. M/8/HK.04/V/2020 tentang KEPMENAKER No. 317 Tahun 2020 tentang
Perlindungan Pekerja/Buruh dalam Program JKK pada Senam Pekerja Sehat
Kasus PAK karena
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kepdirjen Binwasnaker&K3 No. 5/151/AS.02/
Kepdirjen Binwasnaker&K3 No. 5/36/HM.01/IV/2020 XI/2020 tentang Pedoman Keselamatan dan
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pemeriksaan
Keberlangsungan Usaha Dalam Menghadapi Pandemi Kesehatan Tenaga Kerja Pada Masa Pandemi
Covid-19 Covid-19
SE Menaker No. M/9/HK.04/VII/2021 tentang Optimalisasi
Kepdirjen Binwasnaker&K3 No. 5/76/HM.01/VII/2020 Penerapan Protokol Kesehatan di Tempat Kerja Dan
tentang Protokol Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penyediaan Perlengkapan Serta Sarana Kesehatan Bagi
(K3) Kembali Bekerja dalam Pencegahan Penularan Pekerja/Buruh oleh Perusahaan Selama Pandemi Corona
Covid-19 Virus Disease 2019 (Covid-19)
PERAN DAN Mendorong Pimpinan Perusahan, APINDO, SP/SB, Assosiasi K3, untuk melaksanakan
Pencegahan Covid-19 di Perusahaan Dalam Rangka Perlindungan Tenaga Kerja.

STRATEGI Perusahaan Harus Produkif Tetapi Tetap Aman Beradaptasi Dengan Covid-19 Melalui
Perencanaan Keberlangsungan Usaha.

P2COVID-19 DI Menyediakan Panduan Produktif & Aman Kembali Bekerja Pasca WFH.

TEMPAT KERJA Mewajibkan Program JKK guna perlindungan Covid-19 Akibat Kerja.

Meningkatkan Pembinaan Pengawasan Dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian


Penularan Covid-19.
Meningkatkan Kolaborasi Dengan Stakeholder (APINDO, DK3N, SP/SB ILO, BP Jamsostek,
Assosiasi K3 lainnya)
Melaksanakan sosialisasi, Informasi dan publikasi upaya pencegahan dan penanggulangan
Covid-19 di tempat kerja dengan teknologi infomasi dan melalui berbagai media sosial.
Promosi perilaku hidup
bersih dan sehat di perusahaan
Penerapan hygiene dan sanitasi
perusahaan
Pemeriksaan suhu pada tamu dan
MENDORONG PIMPINAN pekerja
PERUSAHAAN MENERAPKAN Pengaturan jaga jarak selama bekerja
PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Pembentukan Tim/Satgas Pencegahan
Covid-19 Perusahaan
Penyuluhan atau
Pembinaan tentang Covid-19
Dalam hal terdapat pekerja/buruh beresiko dan diduga atau
mengalami sakit Covid-19 maka dilakukan langkah-langkah
penanganan sesuai dengan standar & Protokol Kesehatan
PERUSAHAAN
HARUS PRODUKTIF
TETAPI TETAP AMAN BERADAPTASI DENGAN
COVID-19 MELALUI PERENCANAAN
KEBERLANGSUNGAN USAHA
Perencanaan Keberlangsungan Usaha dibuat oleh
perusaahaan dalam rangka:

• Mempertahankan Keberlangsungan Usaha


(Produktivitas)

• Mengurangi Penyebaran Penyakit Penyebab


Pandemi
• Bagi Perusahaan
⚬ Menyusun Rencana Kerja
⚬ Menerapkan Higiene dan Sanitasi
Perusahaan • Bagi Pekerja/Buruh, harus
⚬ Pengaturan Tempat Kerja (jarak, Melaksanakan Protokol K3
ventilasi, kapasitas maksimum, dll) ⚬ Aktifitas Sebelum
⚬ Mengatur Pola Kerja Berangkat Bekerja
MENYEDIAKAN ⚬ Menyediakan APD ⚬ Aktivitas Pada Saat
⚬ Mengatur Penyediaan Transpostasi Perjalanan
PROTOKOL K3 KEMBALI (bila ada) Secara Aman dan Sehat ⚬ Aktivitas Sebelum
BEKERJA DALAM ⚬ Mengatur Penyelenggaraan Makan Memasuki Ruang Kerja
Secara Aman dan Sehat ⚬ Aktivitas Saat Berada di
PENCEGAHAN ⚬ Memantau Kesehatan Pekerja Ruang Kerja
⚬ Mempertimbangkan Faktor Bahaya ⚬ Aktifitas Sebelum Masuk
PENULARAN COVID-19 Rumah
Psikososial
PROGRAM JKK GUNA PERLINDUNGAN COVID-
19 AKIBAT KERJA

Bagi Dokter dan


Tenaga Kesehatan
Dapat
dibuktikan sebagai
Penyakit
Akibat
Bagi Tenaga
Non Kesehatan (Petugas
Kerja
Laundry, Catering, Security,
Pemulasaran Jenazah, dan
lain-lain) pada tempat kerja
Rumah Sakit atau Fasilitas
kesehatan lainnya yang
melakukan penanganan
Covid-19
MENINGKATKAN
PEMBINAAN PENGAWASAN
DALAM
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
PENULARAN COVID-19
Mengembangkan Mekanisme Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan yang Dapat
Dilaksanakan secara Offline dan/atau Online
PEMBINAAN PENGAWASAN DALAM
MASA PANDEMI COVID-19

➢Pengawas Ketenagakerjaan menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan


baik secara daring (Online) atau kunjungan secara langsung melalui cara-cara yang aman dan
sehat dengan mengedapankan protokol pencegahan.
➢ Pembinaan perlu dilaksanakan selama masih adanya potensi penularan kepada pekerja dan
penyebaran Covid-19 di tempat kerja, baik kepada pengusaha dan asosiasi pengusaha,
pekerja/buruh dan serikat pekerja/buruh agar tercipta upaya pencegahan yang optimal
MENINGKATKAN KOLABORASI DENGAN STAKEHOLDER K3
(APINDO,SP/SB, ILO, BPJS KETENAGAKERJAAN, ASOSIASI,
UNIVERSITAS)
• Meningkatkan Koordinasi dalam menyusun kebijakan untuk pencegahan dan
pengendalian Covid-19 diperusahaan/tempat kerja
• Melaksanakan Sosialisasi, Webinar, menuju tahapan produktif dan aman pada
masa pandemi Covid-19
• Mengkoordinasikan peran APINDO dan SP/SB dalam mendukung upaya
pencegahan penularan Covid-19 di perusahaan
• Meningkatkan Kerjasama K3 pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat
kerja dengan Negara Asean, seperti Asean OSHNET
• Melaksanakan program dan kegiatan dalam upaya pencegahan penyebaran
Covid-19 di perusahaan, bersama Pengawas Ketenagakerjaan Daerah, Serikat
Pekerja/Buruh, ILO, BPJS Kenagakerjaan
PENGEMBANGAN LAYANAN PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN DAN PUBLIKASI

Mengembangkan Posko “K3 CORONA” melalui media sosial


SISNAKER Kemnaker, dengan maksud dan tujuan sebagai sarana
informasi, konsultasi maupun pengaduan permasalahan K3
terkait Covid-19 di perusahaan
(https://k3corona.kemnaker.go.id)

Sistem Pelayanan K3 (TEMAN K3) yang merupakan layanan terpadu


berbasis online (daring) yang meliputi PJK3, Kelas Virtual Pembinaan
K3, Data Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3, Data dan
Pemeriksaan dan Pengujian Objek K3, dan Pelaporan Kecelakaan
Kerja dan Penyakit Akibat Kerja, Pelaporan Medical Check Up
Pekerja serta film dan animasi terkait K3 (https://temank3.id)
Penerapan K3
secara
Komprehensif

“Kunci” dalam mencegah penyakit di


tempat kerja (penyebab pandemi)
LANDASAN PELAKSANAAN K3

LANDASAN LANDASAN
LANDASAN FILOSOFIS:
KONSTITUSIONIL: OPERASIONIL :
• Setiap pekerja • PP No 50 Th 2012 ttg
membutuhkan Penerapan SMK3
perlindungan dari risiko • UUD 1945 (Psl 27) • Peraturan Pelaksanaan
bahaya di tempat kerja • UU No. 13 Tahun 2003 K3 (Standar, Pedoman,
• Pelaksanaan K3 Ttg Ketenagakerjaan PetunjukTeknis K3 dll .)
mempunyai dimensi • UU No. 1 Tahun 1970
perlindungan , dimensi Ttg Keselamatan Kerja
produktivitas &
kesejahteraan
INTEGRASI PROGRAM P2 COVID-19 DI TEMPAT KERJA DALAM
PROGRAM DAN KEGIATAN K3

Struktural:
• Pengembangan program melalui lembaga P2K3 dan Pelayanan Kesehatan Kerja
• Kolaborasi Program dengan memberdayakan SDM K3

Penerapan diintegrasikan dalam Program K3 secara Komprehensif:


• Promosi dan Edukasi : Sosialisasi, Capacity Building
• Pencegahan: Higiene, sanitasi dan Deteksi Dini (Tes Covid-19)
• Mekanisme penemuan kasus dan rujukan Pelayanan Kesehatan Kerja
PERAN LEMBAGA DAN SDM K3
DALAM PROGRAM P2 COVID-19
DI TEMPAT KERJA

PERAN LEMBAGA K3
• P2K3 dan/atau Satgas Covid-19 di tempat kerja
• Promosi, Edukasi (Pembinaan dan penyuluhan pandemic)
• Koordinasi dengan Satgas Wilayah/Setempat
• Peran Dalam Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan Usaha
• Optimalisasi mekanisme rujukan

PERAN SDM K3:


• Aktif dalam penerapan Protokol Pencegahan penularan (pengawasan internal)
• Sebagai corong informasi tentang Covid-19 kepada pekerja/buruh
• Peran dalam internalisasi Gerakan Pekerja Sehat kepada pekerja/buruh
• Penanganan kasus Covid-19 di tempat kerja
Salah satu upaya penanggulangan
dampak pandemi adalah :
menyusun perencanaan
keberlangsungan usaha dalam
menghadapi pandemi COVID-19
PENYUSUNAN PERENCANAAN
KEBERLANGSUNGAN USAHA DIBUAT OLEH PERUSAHAAN

Mempertahankan
Mengurangi Penyebaran
keberlangsungan usaha
Covid-19
(produktivitas)
TAHAPAN
PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBERLANGSUNGAN USAHA
MENGHADAPI PANDEMI COVID-19

Tahap 3
Tahap 1 Tahap 2
Perencanaan Mitigasi
Mengenal Prioritas Usaha Identifikasi Risiko Pandemi
Risiko Pandemi
Tahap 4
Identifikasi Respon Dampak
Pandemi

Tahap 5
Merancang dan Tahap 7
Mengimplementasikan
Perencanaan Uji Perencanaan
Keberlangsungan Usaha Keberlangsungan Usaha

Tahap 6
Mengkomunikasikan
Perencanaan
Keberlangsungan Usaha
Menentukan produk/layanan utama usaha,
Tahap 1 dengan melakukan identifikasi dan membuat
pemeringkatan berdasarkan tingkat
kepentingannya.

Mengidentifikasi aktivitas atau kegiatan yang


esensial dari produk/layanan utama yang telah
ditentukan.

Mengidentifikasi staf/pekerja yang bertanggung


jawab menangani aktivitas/kegiatan esensial
yang telah diindetifikasi sebelumnya terhadap
aktivitas/kegiatan yang esensial
Tahap 1
Daftar produk/jasa layanan utama perusahaan -
-> diperbaharui secara berkala Output

Daftar akivitas/proses intiyang mutlak -->


produk/jasa utama perusahaan

Pekerja kunci dan alternatifnya serta sumber


daya yang diperlukan (bahan baku, TI, BBM dll)
Identifikasi skenario Tahap 2
ancaman yang mungkin
terjadi --> mengukur bobot

Analisis kerentanan
terhadap kegiatan usaha

Analisis kemampuan
(capability) perusahaan.
Tahap 2

Output
Daftar skenario
Daftar kerentanan Daftar capability
ancaman --> Menilai
yang terkait langsung perusahaan dalam
bobot skenario
dengan ancaman dan mengendalikan
ancaman yang
bobotnya ancaman --> prioritas
mungkin terjadi
Tahap 3
Menyusun Standar Menyusun Memastikan
rantai pasokan mempunyai

Referensi Prosedur
Operasional
perencanaan cara
kerja yang rencana kesiapsiagaan dan
barang pasokan terbebas dari
(SPO) fleksibel
kontaminasi/atau paparan
Covid-19

Memberdayakan sarana, Menkaji ulang kebijakan tentang Penerapan Keselamatan dan


lembaga atau unit kerja SDM perusahaan (misal: cuti sakit, Kesehatan Kerja (K3) dengan
dan SDM di perusahaan untuk perjalanan, langkah-langkah pencegahan
mengkomunikasikan risiko kompensasi, lembur, dll) terkait penularan di tempat kerja.
pandemi. dengan dampak-dampak yang
mungkin timbul karena pandemi.
1
4
Spesifikasi risiko yang dapat diterima
Daftar kebutuhan/sumberdaya non SDM
(acceptable risk) dan kemampuan perusahaan
untuk melaksanakan tindakan
menanggung risiko --> target mitigasi

2 5
Rencana tindakan untuk mencapai Daftar personel/SDM yang
target mitigasi bertanggung jawab atas tindakan
mitigasi

3 Tahap 3
Jadwal rencana tindakan untuk
mencapai target mitigasi
Output
TAHAP 4
Mengidentifikasi situasi pemicu aktivasi respon
dampak pandemi dan respon yang dilakukan
TAHAP 4

Memastikan pelanggan dan Memanfaatkan tim


Memastikan pekerja pemasok mengetahui komunikasi untuk
memahami upaya bahwa perusahaan telah menyampaikan informasi
pencegahan penularan siap dan sanggup yang diperlukan, terutama
menghadapi kondisi kepada pelanggan dan
pandemi pemasok
Tahap 5
Dilakukan dengan menggabungkan semua
informasi dan menyusun rencana
keberlangsungan usaha seluruh skema operasi
perusahaan
Tahap 5
Kerangka yang dapat digunakan
(contoh):
daftar kontak perusahaan -->up to date

tim penanggulangan --> Petugas K3 Covid-19

peran dan tugas

daftar kontak eksternal yang detil

prosedur dan respon terhadap skenario


Mensosialisasikan secara internal dan ekternal
terkait rencana keberlangsungan usaha yang
TAHAP 6
telah disusun

Membagikan informasi tentang kesiapan rencana keberlangsungan


usaha kepada pihak internal (pekerja dan jajaran manajemen)

Membagikan informasi tentang kesiapan rencana keberlangsungan


usaha kepada pihak ekternal (pelanggan, pemasok dan lain-lain)

Waktu Metode/alat Petugas khusus


Good BCP!
TAHAP 7

Menguji rencana yang


telah disusun untuk
keperluan perbaikan
dari rencana tersebut
44
KEBIJAKAN Nasional

Instruksi Dalam rangka mempercepat dan


Presiden No. mensinergikan tindakan dari upaya
1 Tahun 2017 promotif dan preventif hidup sehat
Tentang
guna meningkatkan produktivitas
Gerakan
penduduk dan menurunkan beban
Masyarakat
pembiayaan pelayanan kesehatan
Hidup Sehat
akibat penyakit,
Perubahan pola
penyakit
(Transisi
epidemiologi)

Promotif dan preventif ➔ Penyakit menular ➔


upaya efektif mencegah Penyakit Tidak Menular
meningkatnya kesakitan dan (stroke, jantung, kanker,
kematian. dll)

Faktor risiko : gizi


(kurang gizi usia
dini, obesitas, pola
makan tdk
seimbang), kurang
aktivitas fisik,
perilaku merokok
dan atau konsumsi
alkohol.

46
• Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017
• Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
• MENGINSTRUKSIKAN kepada:
• Para Menteri Kabinet Kerja;
• Kepala Lembaga Pemerintahan Non
Kementerian;
• Dirut. BPJS Kesehatan dan
• Para Gubernur dan Bupati/Walikota
Menginstruksikan kepada Menteri
Ketenagakerjaan untuk :
a. Mendorong dan memfasilitasi
perusahaan untuk melaksanakan
pemeriksaan kesehatan/deteksi dini
penyakit pada pekerja; dan
b. Mendorong dan memfasilitasi
perusahaan untuk menyediakan sarana
ruang menyusui, melaksanakan kegiatan
olah raga di tempat kerja dan
menerapkan Kawasan Tanpa Rokok

48
Penanggung Kegiatan Utama Indikator
Jawab Kegiatan
Kementerian a. Mendorong dan Jumlah Perusahaan yg
Ketenagakerjaan memfasilitasi perusahaan melaksanakan pemeriksaan
untuk melaksanakan kesehatan/deteksi
pemeriksaan dinipenyakit kepada tenaga
kesehatan/deteksi dini kerja
penyakit pada pekerja
b. Mendorong dan Jumlah perusahaan yg :
memfasilitasi perusahaan 1. menyediakan sarana
untuk menyediakan sarana ruang menyusui
ruang menyusui, 2. melaksanakan
melaksanakan kegiatan olah kegiatan olah raga
raga di tempat kerja dan 3. Menerapkan
menerapkan Kawasan Tanpa kebijakan Kawasan
Rokok. Tanpa Rokokdi area
kerja.
GERMAS BIDANG GERAKAN INDONESIA
KETENAGAKERJAAN PEKERJA SEHAT MAJU

GERAKAN PEKERJA SEHAT bagian program K3 Unggul untuk mendukung


INDONESIA MAJU
Gerakan Pekerja Sehat merupakan pengembangan pelaksanaan kegiatan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas) bidang Ketenagakerjaan, sebagaimana Instruksi
Presiden No. 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Kebijakan Program GPS
Mengembangkan program GPS yang merupakan implementasi K3 bidang kesehatan kerja
sejalan dengan upaya pencegahan Covid-19 diharapkan dapat terwujud budaya hidup sehat
pada pekerja dan tempat kerja yang aman serta produktif dan beradaptasi kebiasaan baru.
Sebuah gerakan pembudayaan hidup sehat di tempat kerja.

Gerakan Pekerja Sehat ini dilakukan dengan tujuan:


▪ Meningkatkan derajat kesehatan pekerja
▪ Lingkungan kerja yang aman dan sehat
▪ Produktivitas kerja optimal, dan;
▪ Pembiayaan kesehatan lebih efisien.
Sejalan dengan pasal 86 UU No. 13 Tahun 2003 dan UU No. 1 Tahun 1970 Pengurus perusahaan wajib
melaksanakan syarat K3 secara komprehensif :

peningkatan kesehatan pencegahan kecelakaan dan penanganan penyakit /


pemulihan (rehabilitasi)
(Promotif), penyakit akibat kerja (preventif), pengobatan (Kuratif) dan

Mengedepankan upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan


Gerakan Pekerja Sehat merupakan upaya
peningkatan kesehatan (Promotif) dan pencegahan
penyakit termasuk kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja (Preventif) sebagai bagian dari
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Aktivitas Fisik Di Promosi Gizi
Tempat Kerja Seimbang
PHBS

Penyediaan
Ruang menyusui/ASI

Deteksi Dini Penyakit


Pada Pekerja
Tempat Kerja Tanpa
Asap Rokok
Budaya Hidup
Sehat Di Tempat
Kerja
Penggunaan APD Pelaksanaan P3K

8 FOKUS KEGIATAN GERAKAN PEKERJA SEHAT


1. Promosi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Tempat Kerja

Promosi Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tempat kerja


adalah upaya untuk memberdayakan pekerja agar tahu, mau
dan mampu mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja yang sehat.
Manfaat Promosi
Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat
Di Tempat Kerja

Menciptakan
Mendukung Mencegah penyakit
lingkungan kerja
produktivitas pada pekerja
yang sehat
PHBS:
❖ Tidak merokok dan narkoba
❖ OR dan kesegaran jasmani disesuaikan dg kebutuhan
perusahaan
❖ Pola makan seimbang
❖ Kelola stress.
❖ Istirahat cukup
❖ Housekeeping
❖ Higiene (minum air bersih, pangawasan mutu daging,
mencuci tangan).
❖ Sanitasi (sumur standar, pengawasan peralatan
makanan).

Promosi PHBS
Aktivitas di perusahaan :
❖ Promosi hidup sehat
❖ Penerapan higiene dan sanitasi
❖ Penerapan 5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan
Rajin)
❖ Pembersihan lingkungan
perusahaan secara berkala
Promosi PHBS
❖ Penyediaan tempat cuci tangan
2. Aktivitas fisik / Olahraga di tempat kerja;

Bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan


kebugaran pada pekerja untuk mengoptimalisasikan
aktifitas pekerja di tempat kerja.
Manfaat dari Aktivitas fisik di tempat kerja;
➢ Menjaga kesehatan
➢ Meningkatkan daya tahan dan system kekebalan
tubuh
➢ Mengontrol BB
➢ Menurunkan risiko penyakit
➢ Menjaga kesehatan mental/menurunkan stress kerja
➢ Meningkatkan produktivitas
Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik di tempat kerja Di Tempat Kerja

1. Penyediaan fasilitas olahraga


2. Peregangan / stretching
3. Senam Pekerja Sehat
4. Lomba olahraga antar unit kerja
VIDEO SENAM PEKERJA SEHAT

Kepmenaker Nomor 317 Tahun 2020


tentang Senam Pekerja Sehat
3. Promosi Gizi Seimbang di tempat kerja

Promosi gizi seimbang di tempat kerja dilakukan agar


pekerja mendapatkan tingkat kebutuhan gizi dan
produktivitas kerja setinggi – tingginya.
Manfaat Promosi Gizi Seimbang di tempat kerja

➢ Meningkatkan status gizi sehat pekerja


➢ Mencegah penyakit akibat status gizi buruk pada
pekerja seperti, obesitas, diabetes melitus, hipertensi,
dan lain-lain
➢ Mendukung produktivitas
Promosi Gizi Seimbang
Aktivitas di perusahaan
1. Penyuluhan Gizi Pekerja
2. Penyediaan makan di tempat
kerja
3. Pembinaan kantin atau
catering
4. Penilaian Status gizi pekerja
Promosi Gizi Seimbang
13 Pesan Gizi seimbang:
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan gizi
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
4. Batasi konsumsi lemak, minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
5. Gunakan garam beryodium
6. Makanlah makanan sumber zat besi
7. BerikanASI saja pada bayi sampai berumur 6 bulan
8. Biasakan makan pagi
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya
10. Lakukan kegiatan fisik dan OR teratur
11. Hindari minum minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yg aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
4. Deteksi Dini Penyakit pada pekerja.

Deteksi dini penyakit pada pekerja bertujuan agar


tenaga kerja berada dalam kondisi kesehatan yang
optimal.
Manfaat deteksi dini penyakit pada pekerja:
➢ Mengetahui kondisi kesehatan pekerja
➢ Pemeliharaan dan promosi kesehatan
➢ Mencegah penyakit pada pekerja baik penyakit umum maupun
penyakit akibat kerja
➢ Mengendalikan faktor risiko gangguan kesehatan pada pekerja
➢ Kapasitas kerja
➢ Produktivitas kerja
Deteksi Dini Penyakit Pada Pekerja/Buruh

Aktivitas di perusahaan:
1. Health Risk Assesment (penilaian
risiko kesehatan)
2. Pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan pada pekerja (berbasis
risiko, jenis dan sifat pekerjaan).
3. Pemeriksaan kesehatan sesuai
kebutuhan
4. Pengendalian factor risiko
5. Sarana Menyusui di tempat kerja;

Dukungan pemberian ASI ekslusif di tempat kerja


untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan dan
perkembangan anak menjadi SDM berdaya saing dan
terbebas dari stanting
Manfaat penyedian sarana menyusui di tempat kerja;

➢ Meningkatkan kesehatan ibu dan anak


➢ Mendukung pemberian ASI ekslusif pada anak
sampai dengan usia 6 bulan
➢ Meningkatkan produktivitas pekerja
Penyediaan
Ruang menyusui/ASI
Aktivitas di perusahaan
1. Penyuluhan Gizi, KIA dan fungsi
reproduksi
2. Penyediaan Ruang Menyusui /Laktasi
3. Dukungan terhadap ibu menyusui
dalam pemberian ASI
6. Tempat kerja tanpa asap rokok;

Tempat kerja tanpa asap rokok merupakan upaya


menciptakan tempat kerja yang sehat dan nyaman,
meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan
produktivitas kerja serta menurunkan tingkat absensi
pekerja di perusahaan
Manfaat Tempat kerja tanpa asap rokok;

➢ Kualitas udara lingkungan kerja yang sehat dan bersih, bebas


dari asap rokok
➢ Mengurangi dampak merokok bagi tubuh terhadap
kesehatan
➢ Menurunkan gangguan kesehatan pekerja akibat asap rokok
(perokok aktif dan pasif)
➢ Meningkatkan produktivitas kerja.
Tempat Kerja Tanpa Asap Rokok

Aktivitas di perusahaan
1. Pembinaan pekerja terhadap bahaya
rokok
2. Pemasangan KIE tempat kerja tanpa
asap rokok
3. Komitmen kawasan tanpa asap rokok
7. Penggunaan Alat Pelindung Diri.

APD merupakan upaya melindungi pekerja dari


bahaya kerja agar terhindar dari kecelakaan dan
penyakit akibat kerja sehingga produktivitas optimal.
Manfaat penggunaan Alat Pelindung Diri.

➢ Melindungi pekerja dari KK/PAK serta gangguan


kesehatan
➢ Mengurangi resiko akibat KK/PAK.
➢ Meningkatkan produktivitas.
Penggunaan APD
Aktivitas di Perusahaan :
Melaksanakan manajemen APD di tempat kerja:
❖ Identifikasi kebutuhan dan syarat APD;
❖ Pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya
dan kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh;
❖ Pelatihan;
❖ Penggunaan, perawatan, dan penyimpanan;
❖ Penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan;
❖ Pembinaan;
❖ Inspeksi; dan
❖ Evaluasi dan pelaporan.
8. Implementasi P3K di tempat kerja

Penanganan kondisi darurat terhadap kecelakaan dan


penyakit akibat kerja dalam rangka perlindungan
pekerja yang mendukung produktivitas kerja.
Manfaat pemberian P3K di tempat kerja

➢ Pemberian pertolongan pertama sebelum


pertolongan lanjutan
➢ Mencegah keparahan akibat kecelakaan kerja
➢ Menyelamatkan nyawa korban
➢ Meringankan penderitaan korban
➢ Menunjang upaya penyembuhan cidera/penyakit
Pelaksanaan P3K

Aktivitas P3K ditempat kerja:


❖ Tersedianya petugas P3K
❖ Tersedianya fasilitas P3K di tempat
kerja :
➢ Ruang P3K
➢ Kotak P3K dan peralatan
lainnya
❖ Pemberian pertolongan pertama
Meningkatkan
Derajat
Kesehatan
Pekerja/Buruh
- Daya Tahan
Tubuh - Mencegah
Lingkungan Meningkat Penyakit Pada Kesejahteraan
Kerja yang Pekerja Pekerja
Aman dan - Fungsi
Gerakan Pembudayaan Reproduksi - Melahirkan Meningkat
Sehat SDM Unggul
Pekerja Hidup Sehat di Sehat Mencegah
Sehat Tempat Kerja - Kesegaran - Produktivitas Stunting
Produktivitas Jasmani Meningkat
Kerja Optimal Meningkat

Pembiayaan
Kesehatan
Lebih Efisien
PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN
PROGRAM P2 COVID-19 DI TEMPAT KERJA
KEPDIRJEN BINWASNAKER DAN K3 NOMOR 5/20/AS.02.02/III/2021
PENGERTIAN

• Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Tempat Kerja yang


selanjutnya disingkat dengan P2 COVID-19 di Tempat Kerja adalah salah satu bentuk
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam rangka melindungi pekerja dan
menjamin kelangsungan usaha dari Penyebaran Covid-19 di tempat kerja;
• Penghargaan Program P2 COVID-19 di Tempat Kerja adalah tanda penghargaan
yang diberikan Pemerintah kepada Pengusaha/ Pengurus Perusahaan atau pihak terkait
yang telah melaksanakan program P2 COVID-19 di Tempat Kerja sesuai indikator dan
kriteria;
Bentuk penghargaan
1.PENGHARGAAN
A. Penghargaan oleh Menteri
B. Penghargaan oleh Gubernur
Ketenagakerjaan

Pemberian Penghargaan
Penghargaan Program P2 COVID-19 di Tempat Kerja dapat diberikan
kepada Pengusaha/Pengurus perusahaan atau pihak terkait yang telah
berhasil dalam melaksanakan program P2 COVID-19 di Tempat Kerja.
2. TATA CARA MEMPEROLEH PENGHARGAAN

A. Proses
administrasi B. Pemeriksaan PEMBERIAN
pengajuan dan Penilaian PENGHARGAAN
penghargaan
PROSES ADMINISTRASI PENGAJUAN PENGHARGAAN

Dinas yang membidangi


Ditjen Binwasnaker dan K3
ketenagakerjaan provinsi
melakukan pemeriksaan dan
melakukan pemeriksaan dan
penilaian terhadap dokumen
penilaian program P2 COVID-
yang disampaikan oleh Dinas
19 di perusahaan, dan hasil yang
yang membidangi
memenuhi syarat diusulkan
ketenagakerjaan provinsi, bila
kepada Direktur Jenderal
diperlukan dilakukan uji petik.
Binwasnaker dan K3.
No Indikator Penilaian

1. Kebijakan program P2 Covid-19 di Tempat Kerja


2. Melakukan sosialisasi kebijakan program P2 Covid-19 di tempat kerja.

3. INDIKATOR DAN 3. Melaksanakan program P2 Covid-19 di tempat kerja :


a. Pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) Promotif dan preventif
KRITERIA PENILAIAN (seperti; Melakukan sosialisasi dan edukasi Covid-19, Memasang
poster/banner/ spanduk terkait Covid-19 di area-area umum, Memfasilitasi
PROGRAM sarana cuci tangan dan hand sanitizer, Menyediakan APD, Memasukan
materi covid-19 dalam safety induction, dll)
P2 COVID-19 DI b. Pelaksanaan SOP Kuratif (seperti; Menyediakan ruangan isolasi sementara,
Memfasilitasi proses rujukan dan perawatan selanjutnya, Membangun
TEMPAT KERJA koordinasi dengan puskesmas dan dinas kesehatan setempat)
c. Pelaksanaan SOP rehabilitatif (seperti; Memiliki perencanaan dan evaluasi
untuk mengembalikan pekerja ke tempat kerja).

4. Perencanaan keberlangsungan Usaha:


a. Menyusun perencanaan keberlangsungan usaha
b. Melaksanakan perencanaan keberlangsungan usaha
5. Gerakan Pekerja Sehat
6. Stigma dan diskriminasi
7. Sosial Dialog
No Indikator Penilaian
8. Penilaian risiko Covid-19 di tempat kerja
a. Melakukan dan mendokumentasikan penilaian risiko di tempat kerja
b. Melakukan dan mendokumentasikan penilaian risiko pada pekerja
9. Struktur organisasi dan Team P2 Covid-19 :
a. Memiliki struktur organisasi khusus tim Covid-19 dalam kepengurusan P2K3
b. Memiliki Team/Satuan Tugas K3 P2 Covid-19 di tempat kerja
10. Mengalokasikan dana khusus dalam pelaksanaan program P2 Covid-19 di Tempat
Kerja
11. Pencatatan dan pelaporan
a. Membuat catatan kegiatan tim Covid-19 di tempat kerja
b. Membuat pencatatan jika terjadi kasus Covid-19 di tempat kerja
c. Membuat laporan institusi terkait jika terjadi kasus Covid-19 ditempat kerja.
12. Penilaian Evaluasi terhadap
a. Kinerja tim Covid-19 perusahaan
b. Tingkat pengetahuan dan perilaku pekerja
c. Sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tempat kerja
13. Pengabdian masyarakat
KRITERIA PENCAPAIAN PENGHARGAAN PERUSAHAAN
DENGAN PROGRAM P2 COVID-19 DI TEMPAT KERJA

No. Nilai Total Peringkat Pencapaian Keterangan

1 > 85 Platinum Tingkat pelaksanaan tinggi

2 74 – 85 Gold Tingkat pelaksanaan cukup tinggi

3 60 - 74 Silver Tingkat pelaksanaan sedang


A. Penghargaan Tingkat Nasional
1. Penyelenggaraan penyerahan penghargaan tingkat Nasional
dilaksanakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan;
2. Menteri Ketenagakerjaan menyerahkan penghargaan kepada
Perusahaan/lembaga/instansi yang telah mencapai peringkat
Platinum
4. PENYELENGGARAAN
3. Dalam hal-hal tertentu Menteri dapat memberikan penghargaan
PENYERAHAN kepada perusahaan yang telah mencapai peringkat gold dan silver.
PENGHARGAAN B. Penghargaan Tingkat Provinsi
1. Penyelenggaraan penyerahan penghargaan tingkat Provinsi
dilaksanakan oleh Pemerintahan Provinsi;
2. Gubernur memberikan penghargaan kepada Perusahaan yang
telah melaksanakan program P2 Covid-19 di tempat kerja yang
telah mencapai peringkat gold dan silver.

Anda mungkin juga menyukai