Anda di halaman 1dari 65

Manajemen Kesehatan Dan

Keselamatan Kerja
Bekerja Aman Selama
Pandemi COVID-19
Pedoman Umum Untuk
Organisasi
(Best Practises)
ISO PAS 45005;2020
Made Yenny Puspitarini
 Project :
Made Yenny Puspitarini
• QMS ISO 9001 WDR PT. CPI Riau, PT. Garu Persada Bojonegoro, PT.
S1 Teknik Lingkungan Trigon Scientific Indonesia Tulungagung, SAMSAT Gresik, PT. Pelabuhan
ITS Surabaya Indonesia III Bali
• EMS ISO 14001 PT. Pelabuhan Indonesia Banjarmasin, Dirjen Bina Marga
Kementerian PU Jakarta, PT. Pelabuhan Indonesia Surabaya , PT.
Angkasa Pura I Surabaya, Balikpapan dan Makasar, PT. Laser Jaya Sakti
Pasuruan,
• OHSMS PT. Pelabuhan Indonesia III Gresik, UPTD PAL, US AID -
• Member ISO TC/ 283 OH&S MS IUWASH, Malang, PT. Mitra Hijau Indonesia Surabaya, Universitas
• Member Of IIEA Jember, Dinas Pertamanan, Gresik
(Indonesia ISO Experts Association) • Integration (Mutu, Lingkungan dan K3) PT. Pelindo Marine Service, PT.
• Ahli K3 Umum Kemenaker RI Lamong Energi Indonesia Surabaya, PT. Malidas Sterilindo Sidoarjo
• Auditor SMK3 Kemenaker RI
• PROPER LNG Tangguh, Jakarta- Papua
• Life Cycle Assessment
• Reviewer ISO 45001 Series On Behalf Of BSN • AK3U - SMK3, Trust Bimo Indonesia
• Freelance Consultant, Auditor And Trainer For • Kaizen Training PT. Hair Star Wijaya Surabaya
Quality, Health And Safety Management
• PROPER PT . Pertamina Lubricants, Gresik
System
• 3 R Solid Waste Management System, PT. Gudang Garam, Pasuruan
• Business Proses Management, PT. Semen Indonesia, Tuban
• B3, PT. Semen Indonesia, Tuban, PDAM Surabaya.

 Contact Info:
Jl. RA. Kartini 230 Gresik 61122 , 0853 3525 1996, mypusri05@yahoo.com/
Agenda
01 Klausul ISO PAS 45005:2020
Integrasi dengan ISO 45001 : 2018

02 Covid - 19

03 Teknik Desinfeksi
ISO 45 series
Pengenalan
ISO 45001 dengan ISO 45K seri lainnya
ISO 45002 : 2020
General Guidelines on
Implementation of ISO 45001:2018

ISO 45003 : 2020


Psychological health and safety at work —
Guidelines for managing psychosocial risks

ISO 45004 : 2020


Performance evaluation

ISO PAS 45005 : 2020


Safe working during the COVID-19 pandemic –
General guidelines for organizations

ISO 45006 : 2021


Preventing & Managing Infectious Diseases
Kepmenkes Kepdirjen Binawasker & K3
HK.01.07/MENKES/328/2020
No. 5/151/AS.02/XI/2020
Panduan Pencegahan Dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Pedoman Keselamatan Dan Kesehatan
Tempat Kerja Perkantoran Dan Industri Kerja (K3) Pelaksanaan Pemeriksaan
Dalam Mendukung Keberlangsungan
Peraturan Tentang Kesehatan Tenaga Kerja pada Masa
Pandemi Covid-19
Usaha Pada Situasi Pandemi COVID-19
di Tempat Kerja
Kepdirjen Binawasker & K3
Kepdirjen Binawasker & K3 No. 5/20/AS.02.02/III/2021

No. 5/36/HM.01/IV/2020
Pedoman Pemberian Penghargaan
Pedoman Penyusunan Tambahan kriteria Program Pencegahan dan
Penanggulangan Covid-19
Perencanaan Keberlangsungan
Usaha dalam Menghadapi Tanggap Kebencanaan dalam PROPER 2020 & 2021
Pandemi Covid-19 - PermenLHK no 1 tahun 2021
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER)
- Perdirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan No. P.16/PPKL/SET/WAS.1/9/2020
Pedoman Penilaian Lebih dari Ketaatan Proper Periode 2019-2020
Apa yang dimaksud dengan ISO PAS 45005 ?
ISO / PAS 45005 memberikan pedoman umum untuk bekerja dengan aman selama COVID-
19. Ini relevan dengan organisasi dari semua sektor dan ukuran dan memberikan saran
kepada organisasi tentang cara mengelola risiko yang timbul dari COVID-19 untuk membantu
melindungi pekerja. Ini dapat digunakan secara mandiri atau terintegrasi dalam kerangka
sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja organisasi, yang akan berfungsi
sebagai pedoman ISO 45001.

Selain mempertimbangkan mereka yang bekerja di lokasi tetap, seperti tempat organisasi
mereka, atau bekerja dari rumah, ISO / PAS 45005 juga mempertimbangkan skenario kerja
lainnya, termasuk pekerja yang bekerja di banyak tempat kerja dan mereka yang bekerja di
rumah orang lain, dan yang perlu melakukan perjalanan terkait pekerjaan.
Klausul-klausul dalam ISO PAS 45005:2020 tergambar sebagai
berikut:
• Perencanaan: Perencanaan apa yang perlu dilakukan agar
organisasi dapat bekerja dengan aman (Klausul 4 - 8).
• Penerapan: Penerapan apa yang telah direncanakan organisasi
untuk diterapkan (Klausul 9 - 12).
• Pemeriksaan: Melihat seberapa baik perencanaan dan
penerapan (Klausul 13).
• Perbaikan: Perbaikan masalah dan mencari cara untuk
membuat apa yang dilakukan organisasi menjadi lebih efektif
(Klausul 14).
Bagaimana Organisasi Mendapatkan Manfaat
Dari ISO / PAS 45005?
Menerapkan ISO / PAS 45005 dapat membantu organisasi mengambil tindakan
efektif untuk melindungi pekerja dan pemangku kepentingan lainnya dari risiko
terkait COVID-19. Ini juga menyediakan sarana bagi organisasi untuk:
• menunjukkan bahwa mereka menangani risiko terkait COVID-19 menggunakan
pendekatan sistematis;
• menempatkan kerangka kerja untuk memungkinkan adaptasi yang efektif dan
tepat waktu terhadap situasi yang berubah.
Sumber : https://www.lr.org/en/insights/articles/iso-pas-45005/

Sumber Gambar: BSI Flex 45005:3.0 2020 08


ISOPAS
ISO PAS45005
45005CLAUSES
CLAUSES
1. Scope 8. Resource
2. Normative references 9. Communication
There are no normative references in this document. 9.1. General
9.2. Communication for early return to work
3. Terms and Definitions
9.3. Continuous communication
4. Planning and Risk Assessment 10. Hygiene
4.1. Understand the organizational file context 11. Using personal protective equipment and face coverings
4.2. Worker leadership and participation 12. Operations
4.3. General Planning 12.1. General
4.4. Workplace 12.2. Early return to work
4.4.1. Physical Workplace 12.3. Entering and leaving work
4.4.2. Work from Home 12.4. Move around and between workplaces
12.5. Work zones and workstations
4.4.3. Work in someone else's house
12.6. Use of common areas
4.4.4. Work in multiple locations or mobile workplaces 12.6.1. General
4.5. Role 12.6.2. Use of the toilet
4.6. Activities 12.7. Meetings and visits to work
4.7. Emergency Preparedness and Response 12.8. Work with the public
4.8. Planning Change with limitations 12.9. Travel related work
5. Suspected or confirmed cases of Covid-19 12.10. Delivery
5.1. General 13. Performance evaluation
5.2. Managing pain in the physical workplace 13.1. Monitoring and evaluation
13.2. Management review, incident and reporting
5.3. Managing sick workers at home or on the move
13.2.1. General
5.4. Testing, contact tracing and quarantine 13.2.2. Report to external interested parties
6. Psychological Health and Wellbeing 14. Repair
7. Inclusivity
STRUKTUR ISOPAS 45005:2020
Klausul 1 – Ruang Lingkup Klausul 8 – Sumber Daya

Klausul 2 – Acuan Normatif Klausul 9 - Komunikasi

Klausul 3 – Istilah dan Definisi Klausul 10 - Hygiene

Klausul 4 – Perencanaan dan Klausul 11 – Penggunaan Sumber Gambar:


Penilaian Risiko APD & Pelindung Wajah BSI Flex 45005:3.0
2020 08
Klausul 5 – Kasus Terduga
Klausul 12 - Operasi
atau Terkonfirmasi Covid-19

Klausul 6 – Psikologi Kesehatan


Klausul 13 – Evaluasi Kinerja Keterangan:
dan Kesejahteraan
Plan = Klausul 4-8
Do = Klausul 9-12
Check = Klausul 13
Klausul 7 - Inklusivitas Klausul 14 - Perbaikan
Act = Klausul 14
KLAUSUL-KLAUSUL ISO PAS 45005:2020
Klausul 1 Ruang Lingkup
Dokumen ini memberikan panduan umum kepada organisasi tentang cara mengelola
risiko yang timbul dari COVID-19 untuk melindungi kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan terkait pekerjaan.

Dokumen ini ditujukan untuk digunakan oleh organisasi dari semua ukuran dan sektor,
termasuk yang:
a) telah beroperasi selama pandemi; Sumber Gambar: BSI Flex 45005:3.0 2020 08
b) sedang melanjutkan atau berencana
untuk melanjutkan operasi setelah penutupan penuh
atau sebagian;
c) menempati kembali tempat kerja yang telah
ditutup sepenuhnya atau sebagian; dan
d) baru dan berencana untuk beroperasi untuk
pertama kalinya.
Klausul 2 Acuan Normatif
Tidak ada acuan normatif dalam Dokumen ini.

Klausul 3 Istilah dan Definisi


Organisasi, Pekerja, Tempat Kerja, Risiko, Pandemi, Covid-19,
Kejadian, APD, Pelindung Wajah, Kesejahteraan, Area Umum
Klausul 4, Perencanaan dan Penilaian Risiko

Persyaratan ini dibuat berdasarkan proses penilaian risiko ISO 45001 dengan informasi khusus
tentang masalah internal dan eksternal yang disajikan oleh COVID-19, bagaimana
kepemimpinan dan partisipasi pekerja dipengaruhi Oleh pandemi, dengan mempertimbangkan
berbagai jenis tempat kerja (seperti tempat kerja fisik, bekerja dari rumah, bekerja di rumah
orang lain, dan tempat kerja seluler beberapa lokasi), serta peran dan aktivitas yang mungkin
diperlukan untuk COVID-19. Juga dipertimbangkan perubahan yang diperlukan untuk tanggap
darurat dan perencanaan karena perubahan batasan.

Survey Penentuan titik potensi pekerja terkena Covid-19 di suatu Industri sesuai dengan
klausul 4 ISO PAS 45005:2020
Isu Internal
Isu Eksternal
Analisa SWOT
Kebutuhan dan Harapan Pihak Terkait
Kebijakan
Pandemi Covid-19
RISK ASSESSMENT
IBPR
COVID-19 Hierarchy of Controls
Hazard Engineering Administrative
PPE
Elimination Controls Controls
• Cegah masuknya virus • Menata kembali ruang • Hilangkan kepadatan • Gunakan N95, sarung
dengan pemeriksaan fisik untuk memastikan dengan mengatur tangan, pelindung
dan pengujian gejala / jarak fisik ulang alur kerja wajah, gaun pelindung
suhu • Gunakan partisi atau sesuai penilaian
• Dorong pelaporan penghalang jika pekerja • Kerja secara shift bahaya
gejala di tempat kerja tidak dapat melakukan • Pertimbangkan
jarak fisik • Praktik pengendalian alternatif selain N95s
• Telework jika
infeksi termasuk
memungkinkan • Tingkatkan ventilasi • Prosedur uji kelayakan
penutup wajah
• Pelacakan kontak di melalui ventilasi dan perawatan
tempat kerja pengenceran, filtrasi, • Lakukan respirator
• Berkoordinasi dengan dan pembersihan udara pembersihan dan
otoritas kesehatan desinfeksi
setempat untuk
pelacakan kontak • Cuti sakit yang
komunitas fleksibel

• Latih karyawan dalam


bahaya dan kendali

Sumber: 9
https://aiha-assets.sfo2.digitaloceanspaces.com/local/MetroNewYork/presentations/COVID19_updates_AIHA_12_4_20.pdf
Tujuan,Sasaran dan Program K3
SATGAS COVID-19

Peran dan tanggung jawab SATGAS COVID di samping tugas dan jabatan sehari-hari untuk:
1. Melakukan update dan memberikan informasi tentang protokol kesehatan Covid-19 kepada seluruh pekerja
2. Mengajukan anggaran dana yang berkaitan dengan sarana dan prasarana tanggap darurat COVID – 19 Perusahaan
3. Mewajibkan pekerja dan tamu menggunakan masker
4. Melakukan disenfeksi di lingkungan kerja
5. Melakukan pengukuran suhu tubuh terhadap pekerja dan tamu yang akan memasuki kantor dan area kerja
6. Menyediakan tempat cuci tangan atau menyediakan hand sanitizer di tempat yang berpotensi terjadi penularan
7. Melakukan inspeksi pelaksanaan protokol Covid di tempat kerja
8. Mengundang partisipasi seluruh karyawan untuk latihan tanggap darurat COVID di lingkungan Perusahaan
9. Melaporkan kegiatan penanganan Covid-19 di tempat kerja selama pelaksanaan pembatasan kerja
Klausul 4.8
Klausul 4.7

2
m
Klausul 5, Kasus Terduga Atau Terkonfirmasi Covid-19
Bagian Ini Memberikan Dokumen Terperinci Tentang Pengelolaan
Penyakit Di Berbagai Skenario Tempat Kerja, Termasuk Pengujian,
Pelacakan Kontak, Dan Karantina, Jika Diperlukan.

Klausul 6, Psikologi Kesehatan dan


Kesejahteraan
Kita semua tahu bahwa keterasingan
dan keterpencilan respons terhadap
COVID-19 telah memengaruhi orang
secara psikologis, dan ISO PAS 45005
memberikan Dokumen tentang cara
membantu kesehatan dan kesejah-
Sumber Gambar:
teraan psikologis bagi pekerja. BSI Flex 45005:3.0 2020 08 10
Klausul 7 & 8, Inklusivitas dan
Sumber Daya

Dokumen tentang cara memastikan


inklusivitas pekerja, sambil tetap
melindungi orang yang memiliki
jarak, dipertimbangkan bersama
dengan perubahan yang diperlukan
dalam sumber daya untuk
memastikan kerja yang aman
selama COVID-19.

Sumber Gambar: BSI Flex 45005:3.0 2020 08

11
9, 10, & 11, Hygiene, Komunikasi, dan
Penggunaan APD & Pelindung Wajah

Klausul 9 fokus pada komunikasi khusus


yang diperlukan saat pertama kali
kembali ke tempat kerja, dan kemudian
secara berkelanjutan, untuk menjaga
keselamatan pekerja. Dokumen tentang
higiene yang dibutuhkan di tempat kerja Sumber Gambar: BSI Flex 45005:3.0 2020 08
diberikan dalam klausul 10, diikuti
dengan rincian tentang alat pelindung diri
(klausul 11) yang mungkin diperlukan
selain perlindungan biasa, seperti masker
dan pelindung wajah untuk melindungi
dari virus.
Sumber Gambar:
EHS Today 19 April 2021 12
Kampanye Prokes Covid-19 melalui poster
Klausul 12, Operasi
Ada 10 Sub-klausul Yang Memberikan Dokumen Rinci
Tentang Perubahan Yang Harus Dipertimbangkan
Untuk Berbagai Jenis Situasi Di Tempat Kerja Yang
Berkaitan Dengan Pandemi.

Ini termasuk perlindungan saat pertama kali kembali ke


tempat kerja, memasuki dan meninggalkan pekerjaan,
berpindah antar tempat kerja, penggunaan zona kerja
dan stasiun kerja, menggunakan area umum dengan
aman, keselamatan untuk rapat dan kunjungan,
bekerja dengan publik secara langsung, pedoman
perjalanan terkait pekerjaan dan menangani
pengiriman dengan cara yang aman.
13
Sumber Gambar: BSI Flex 45005:3.0 2020 08
Klausul 13 Evaluasi Kinerja dan 14 Perbaikan Berkelanjutan

EVALUASI KINERJA
LEADING (PROAKTIF) LAGGING (REAKTIF)
- jumlah yg terkena Covid -19 - jumlah karyawan yg mengisi assessment
- jumlah yg vaksin -jumlah yang lapor kondisi kesehatan keluarga
- Jumlah travel/rumah luar kota - pembelian masker dan sanitizer
- jumlah yg sembuh - disinfektan gedung/ruang kerja
- pengukuran suhu tubuh tamu/karyawan - pembelian vaksin
-pemasangan banner/ poster prokes COVID

Target Perbaikan Berkelanjutan :


Perbaikan atas temuan pelanggaran atau hasil evaluasi
kinerja seperti :
- Pola hidup sehat
- Penyediaan peralatan prokes Covid seperti : peralatan
desinfektan, tempat cuci tangan dan handsanitizer di
lokasi strategis, masker cadangan.
- Pemerataan karyawan yang mendapatkan vaksin Covid
- Pengelolaan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), jika
ada
Meskipun
Klausul 13 sudah memiliki
Evaluasi kinerja pemantauan
dan pengukuran untuk SMK3, ISO
45005 memberikan Dokumen tentang
pemantauan dan pengukuran khusus
yang harus ditambahkan untuk
COVID- 19. Termasuk di dalamnya
adalah tinjauan manajemen atas data
ini, juga insiden dan laporan, dan
bagaimana harus memperbarui proses
untuk pelaporan ke pihak yang
berkepentingan

Sumber Gambar: BSI Flex 45005:3.0 2020 08


14
Klausul 14, Perbaikan
Pembaruan pada proses
perbaikan untuk menggunakan
data yang dikumpulkan oleh
pemantauan dan pengukuran
COVID-19 dengan rinci.

15
Sumber Gambar: BSI Flex 45005:3.0 2020 08
) Penyakit menular yang disebabkan
oleh Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-
2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus
jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada
manusia.
 Coronavirus yang dapat menimbulkan
gejala berat:
 seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan
 Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS).
 SARS-CoV-2 lebih menular dibandingkan
dengan SARS-CoV dan MERS-CoV
(CDC China, 2020).
Sifat-SIFAT Corona Virus
• Virus RNA, strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Sensitif terhadappanas dan dapat
diinaktif oleh desinfektan mengandung klorin, eter, alcohol, asam perioksiasetat. Saat ini lebih dikenal dgn
SARS-COV-2 (Pneumonia COVID-19, PDPI).

• Karakteristik:
 RNA Virus.
 Memiliki Kapsul.
 Berbentuk bulat atau elips.
 Transmisi antar manusia
 Replikasi virus pada Saluran Pernapasan Bawah
(WHO-COVID-19 Clinical Update).

• Sensitif terhadap
• Pemanasan56℃ selama30 menit
• 75% Alkohol
• Desinfektanberisichlorine, hydrogen peroksida, chloroform dan pelarut lipid (Covid-19, PDPI).
Cara Penularan (Transmisi) Covid-19
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG
 Droplet  Percikanlangsung
 Droplet  tumpahan ke permukaan benda
 Jarak 1-2 meter dari orang
 Kemudian kita menyentuh dengan tangan, tangan
yang batuk/bersin tanpa
menyentuh wajah (mata, hidung, mulut) tanpa cuci
ditutup
tangan

Transmisi via airborne?

 PENULARAN MUDAH DAN CEPAT melalui:


 Droplet saluran napas seperti batuk dan bersin
 Kontak erat/dekat personal (menyentuh atau jabat tangan)
 Menyentuh permukaan atau benda yang terdapat virus
 Menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum cuci tangan
 Kontak dengan orang terkonfirmasi Covid-19
Tanda dan Gejala
• Muncul dalam 2-14 hari setelah paparan (masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi
terpanjang 14 hari)
• Tanda dan gejala umum gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas
• Pada kasus berat dapat menyebabkan pneunomonia, sindrom pernafasan akut, gagal ginjal dan
bahkan kematian
Gejala COVID-19

1. Demam (87.9%)
2. Batuk (kering [67.7%]; berdahak [33.4%], darah [0.9%])
3. Gangguan pernapasan (kesulitan bernapas) [18.6%]
4. Nyeri tenggorokan (13.9%)
5. Nyeri Kepala (13.6%)
6. Nyeri otot (14.8%)
7. Gangguan penciuman
8. Penurunan pengecapan
9. Mual/ muntah/ nyeri perut (5.0%)
10.Diarrhea (3.7%)
11.Lemas (38.1%) 42
Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). WHO. 2020. who-china-joint-mission-on-covid-19---final-report-1100hr-28feb2020-11mar-update.pdf. (Accessed 6 June 2020)
43
Masalah eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam penanggulangan Covid-19 di perusahaan:

• Jumlah kejadian COVID-19 di komunitas lokal (termasuk di organisasi lain dan tempat kerja lain);
• Keadaan lokal, regional, nasional dan internasional, serta persyaratan dan pedoman hukum terkait;
• Ketersediaan layanan klinis, pengujian, perawatan dan vaksin;
• Ketersediaan kesehatan dan keselamatan dan perlengkapan prokes lainnya (misalnya APD, masker,
pembersih tangan, termometer, bahan pembersih dan disinfeksi);
• Bagaimana pekerja melakukan perjalanan ke dan dari tempat kerja (Misalnya transportasi umum, mobil,
sepeda, berjalan kaki);
• Akses pekerja ke pengasuhan anak dan sekolah untuk anak-anak mereka;
• Kesesuaian rumah pekerja untuk pekerjaan jarak jauh;
• Situasi rumah tangga pekerja (misalnya tinggal dengan seseorang komorbid):
• Perubahan atau masalah dalam rantai pasokan;
• Kesinambungan layanan penting (misalnya penyediaan Makanan, infrastruktur rumah tangga, utilitas);
• Perubahan dalam kebutuhan dan harapan pelanggan, atau perilaku;
• Budaya lokal dan perilaku budaya (misalnya berciuman, berpelukan, berjabat tangan);
• Peningkatan atau penurunan permintaan produk / jasa.
44
Masalah internal yang perlu dipertimbangkan dalam penanggulangan Covid-19 di perusahaan:

 Jumlah kejadian COVID-19 di organisasi;


 Jumlah dan jenis tempat kerja (misalnya kantor, pabrik, bengkel, gudang, kendaraan, gerai ritel, rumah pekerja sendiri,
rumah orang lain);
 Nilai-nilai budaya dalam organisasi yang dapat mempengaruhi tindakan pengendalian risiko;
 Kemampuan organisasi untuk mendapatkan pengetahuan terkini tentang COVID-19;
 Jenis organisasi dan kegiatan terkait (misalnya manufaktur, jasa, ritel, perawatan sosial, pelatihan atau pendidikan,
penyampaian, distribusi);
 Jenis pekerja dalam organisasi (misalnya dipekerjakan, kontraktor, relawan, lepas, paruh waktu, pekerja shift, pekerja
jarak jauh);

 Sejauh mana kemungkinan untuk menerapkan tindakan jarak fisik;


 Kebutuhan khusus pekerja (misalnya pekerja komorbid atau sakit parah akibat COVID-19);
 Pekerja dengan tanggung jawab pengasuhan, pekerja penyandang disabilitas, wanita hamil, ibu baru dan pekerja yang
lebih tua;
 Meningkatnya ketidakhadiran pekerja (misalnya karena sakit, isolasi diri atau persyaratan karantina, duka cita);

 Ketersediaan sumber daya, termasuk penyediaan toilet dan fasilitas cuci tangan yang memadai;
 Bagaimana pekerjaan diatur (misalnya tuntutan kerja yang berubah, kecepatan kerja, tekanan waktu, kerja shift) dan
didukung, dan bagaimana hal ini berdampak pada kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan yang terkait dengan
45
pekerjaan.
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Perusahaan

Promosi Perilaku Hidup Bersih Penerapan Hygiene Dan Pemeriksaan Suhu Pada Physical Distancing
Dan Sehat Di Perusahaan Sanitasi Perusahaan Tamu Dan Pekerja

Dalam hal terdapat pekerja/buruh beresiko dan diduga atau


Penggunaan APD Penyuluhan atau Pembinaan mengalami sakit Covid-19 maka dilakukan langkah-langkah
tentang Covid-19 penanganan sesuai dengan standar & Protokol Kesehatan
46
Prinsip-Prinsip Penyediaan Panduan Bekerja Aman di Masa Pandemi Covid-19

Hygiene perorangan atau kebersihan perorangan,


1 seperti menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS), mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
setiap kali menyentuh benda di tempat umum atau
2 yang telah disentuh orang lain, etika batuk
Hygiene dan sanitasi
perusahaan, meliputi ; hygiene
lingkungan, peralatan kerja,
ventilasi tempat kerja, APD, dll

3 6 Aktivitas perjalanan dari


rumah ke tempat kerja
Aktivitas sebelum memasuki ruang kerja
(pemeriksaan suhu, pencatatan keluar masuk,
menghindari kerumunan, promosi hygiene) 7

4 5
Menghadapi Pemasok & Pelanggan
Aktivitas Dalam Tempat Kerja (Peralatan
Kerja, Ventilasi, Ruang Rapat Dan Perjalanan
Dinas, Ruang Ganti, Kamar Mandi, Kantin) Aktivitas perjalanan kembali ke rumah
PENERAPAN PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN COVID- 19 DI PERUSAHAAN

Melakukan kampanye hidup bersih dan sehat


Penerapan hygiene dan sanitasi perusahaan
Memastikan pemakaian APD, baik pekerja, maupun petugas disinfeksi
Melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan mengamati kondisi pekerja sebelum masuk perusahaan
Membatasi kontak antar pekerja (physical & social distancing) dalam tiap aktivitas
Memasukan materi pencegahan penularan covid-19 dalam safety induction
Melakukan pembinaan, sosialisasi, dan edukasi terkait covid-19
Mengatur pola kerja dan pengelompokan pekerja sesuai kebijakan perusahaan & keputusan
pemerintah terkait bencana
Mengarahkan pekerja untuk tidak mengunjungi faskes dan memilih pengobatan online (telemedicine)
Menunda sementara pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (MCU) sampai aspek K3 terpenuhi
Petugas kesehatan dan K3 melakukan pemantauan aktif terhadap pekerja sakit dan melakukan
penanganan awal maupun rujukan

48
Protokol Adaptasi Kebiasan Masa Pandemi Covid-19 Pergi, Selama, Dan Pulang Kerja

Anita Johan & Rafael NR, 2020

49
Alur Manajemen Kesehatan Masyarakat

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi Ke-5. Juli 2020.
Kasus terduga atau terkonfirmasi COVID-19 (ISO/PAS 45005:2020)

 Umum
Organisasi harus menetapkan dan mengomunikasikan proses untuk mengelola kasus terduga dan
terkonfirmasi COVID-19.
 Mengelola penyakit di tempat kerja fisik
Untuk meminimalkan penularan COVID-19 dan untuk melindungi petugas tanggap darurat,
termasuk petugas pertolongan pertama, dan orang yang mereka tangani, siapa pun yang
menjadi tidak sehat di tempat kerja harus diperlakukan sebagai kasus potensial COVID-19
 Mengelola penyakit pekerja di rumah atau dalam perjalanan/mobile Organisasi harus
menetapkan proses untuk mengelola pekerja yang mengalmin gejala COVID-19 saat bekerja di
rumah atau dalam pekerjaan bergerak.
 Pengujian, pelacakan kontak dan karantina
Organisasi harus mengambil tindakan untuk memastikan sepenuhnya mengetahui undang-
undang atau panduan saat ini dari regulator terkait dan otoritas kesehatan tentang pengujian,
pelacakan kontak, dan karantina
51
“PEMBERSIHAN DAN
DISINFEKSI
Instruksi Presiden No.6 Tahun 2020 tentang
LINGKUNGAN SECARA Peningkatan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol
Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian

B E R K A L A”
Corona Virus Disease 2019

“PEMBERSIHAN SECARA
Kepmenkes RI No HK.01.07/MENKES/328/2020
Tentang Panduan Pencegahan dan
BERKALA MENGGUNAKAN Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan
P E MB E RSI H DE SI NFE K TA N Industri dalam Mendukung Keberlangsungan
YA NG SESUA I ( SE TIA P 4
Usaha pada Situasi Pandemi

JAM SEKALI)”
T e k n i k
DESINFEKSI
TEKNOLOGI DISINFEKTAN

FOGGING

- Telah digunakan untuk sterilisasi air,

U
ruang operasi, alat medis
- Dosis efektif bergantung pada waktu
iradiasi, intensitas UV dan jarak paparan - Telah banyak digunakan sebagai alat
- Paling efektif menggunakan UV-C semprot desinfektan
dengan panjang gelombang 265 nm, - Output partikel yang dihasilkan besar (cairan)

V
waktu paparan 15 menit, jarak 1 meter. - Ada proses pembakaran (sprayer nyamuk)
- Dikatakan 99,9% efektif membunuh virus - Tidak direkomendasikan WHO
- Paparan jangka panjang menyebabkan
kerusakan kornea dan meningkatkan
resiko kanker kulit.
TEKNOLOGI DISINFEKTAN

HEPA
FILTER

- Dikatakan efekftif mampu menangkap 99.99% - Pembuatan gas ozon dari oksigen
partikel droplet murni mapupun dari udara dengan alat
- Peneliti menyebutkan filter efisien menangkap ozonizer
partikel virus namun partikel harus masuk ke filter - Dikatakan 99% inaktivasi virus setelah
terlebih dahulu paparan 30 detik
- Air purifier harus konsisten dalam menangkap udara - Senyawa gas tidak stabil
- Harus diletakkan dekat penderita - Penggunaan terbatas
- Jumlah menyesuaikan ruangan - Bersifat toksik

OZONE
TEKNOLOGI DISINFEKTAN
ATOMIZER Electrostatic
TECHNOLOGY Disinfecting Sprayer

- Ceramic atomizer technology


- Output yang dikeluarkan berupa uap - Wraping methode sehingga dapat
- Memecah liquid menjadi uap (atom) melingkupi seluruh bagian
- Ukuran partikel uap sesuai untuk melawan virus - Penggunaan berulang karena permukaan
airborne akan terkontaminasi kembali
- Dapat melawan mikroba di permukaan
- Jangkauan luas, efektivitas tinggi
- Menggunakan cairan desinfektan sesuai
rekomendasi CDC dan termasuk dalam List EPA
FAQ
ISO PAS 45005 : 2020
FAQ ISO PAS 45005
Apakah standar ISO benar-benar mengidentifikasi segala jenis risiko sebelum pandemic Covid-19?

Standar ISO seperti ISO 45001, dan standar Sistem Manajemen Bisnis Berkelanjutan ISO 22301,
mengharuskan organisasi untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menerapkan kontrol
yang sesuai untuk mengelola risiko tersebut. Pandemi kemungkinan besar telah dipertimbangkan oleh
organisasi dalam konteks kelangsungan bisnis mereka, sebagai salah satu dari berbagai penyebab
potensial gangguan besar pada pasar, tenaga kerja, atau rantai pasokan mereka. Setiap organisasi akan
membuat keputusan yang berbeda sesuai dengan keadaan mereka, tentang seberapa rentan mereka
menganggap diri mereka sendiri, dan tindakan apa yang dapat mereka ambil untuk mengurangi risiko
gangguan tersebut. Yang penting, standar tersebut mendorong organisasi untuk membuat pengaturan
untuk mengelola krisis tersebut, dan untuk menguji pengaturan ini melalui latihan dan simulasi.
Banyak organisasi akan mendapat manfaat dari pengaturan ini dan siap untuk membantu mereka
mengatasi dampak pandemi. Pengalaman pandemi ini dapat menyebabkan beberapa organisasi
meninjau ulang apakah mereka membuat ketentuan yang memadai untuk menangani peristiwa
dengan konsekuensi tinggi frekuensi rendah jenis ini.

FAQ ISO PAS 45005
Karena rumah sekarang menjadi bagian dari tempat
Sekarang banyak pekerja yang bekerja dari rumah, kerja, haruskah tempat kerja baru ini dipantau
apakah tempat kerja termasuk rumah juga? Haruskah sebagai bagian dari OHSM?
cakupan dan cakupan identifikasi risiko bahaya kerja
mencakup rumah juga?
Untuk beberapa organisasi dan beberapa
Ya, ruang lingkup dan cakupan pekerjaan Identifikasi pekerja yang bekerja dari rumah adalah
risiko bahaya harus mencakup lokasi mana pun di perkembangan baru, tetapi ada juga
mana pekerja perlu bekerja atau aktivitas yang organisasi dan pekerja yang praktiknya telah
berkaitan dengan pekerjaan. Bagi banyak orang, ini lama dilakukan, dan beberapa di antaranya
termasuk rumah, tetapi bagi pekerja lapangan ini juga
bekerja dari rumah menjadi terus menerus
dapat mencakup rumah orang lain, atau tempat
organisasi lain. Untuk pekerja lain ini akan mencakup daripada sesekali. Tentu saja organisasi dan
lokasi luar ruangan dan ruang publik, atau lokasi yang pekerjanya perlu menyadari risiko K3 yang
terkait dengan perjalanan bisnis (hotel, bandara, dll). terkait dengan pekerjaan rumahan, dan
Tingkat pertimbangan yang diberikan ke berbagai untuk memantau apakah risiko ini ditangani
tempat kerja ini harus proporsional dengan risiko
secara memadai. Ini menyiratkan bahwa
yang terkait dengan pekerja.
beberapa tingkat pemantauan diperlukan,
FAQ ISO PAS 45005
Selama penilaian risiko, bagaimana organisasi menilai efek COVID-19 pada keluarga karyawan mereka?

Situasi keluarga pekerja individu dapat mempengaruhi pengaturan kerja apa yang sesuai untuk karyawan.
Misalnya, jika anggota keluarga secara klinis rentan terhadap COVID- 19, akan lebih aman bagi pekerja
untuk bekerja dari rumah, jika dapat dilakukan, daripada bepergian untuk bekerja di lokasi organisasi. Ini
mengurangi risiko infeksi bagi pekerja, dan menguntungkan pemberi kerja, pekerja dan keluarga pekerja.
Dari perspektif penilaian risiko, tidak mungkin bagi organisasi untuk menilai kemungkinan seorang
pekerja terinfeksi virus di luar pekerjaan, sehingga penilaian risiko perlu mengakui kemungkinan bahwa
infeksi akan terjadi dan memberikan kontrol yang tepat untuk meminimalkan risiko penularan virus ke
pekerja lain. Penting juga bahwa penilaian risiko mempertimbangkan risiko psikososial terkait COVID-
19: jika situasi keluarga berarti bahwa seorang pekerja memiliki kekhawatiran atau tantangan tertentu
karena tanggung jawab pengasuhan atau kematian, misalnya, ini dapat memengaruhi kesehatan
psikologis dan bagaimana pekerja mampu melakukan kegiatan kerja. Oleh karena itu, organisasi harus
mengambil tindakan untuk mendukung pekerja, menyesuaikan pekerjaan, jam kerja, atau di mana
pekerjaan berlangsung, jika diperlukan.
FAQ ISO PAS 45005 Haruskah pekerja tes COVID-19 sebelumnya
mereka kembali bekerja? Apa yang akan
menjadi rekomendasi dalam dokumen
Seberapa efektif pemberi kerja menangani
pedoman implementasi?
stigmatisasi COVID-19 di tempat kerja?
Organisasi pasti harus diberlakukan proses untuk
Untuk mengelola risiko terkait COVID-19, para
pemimpin harus mendorong budaya transparansi dan menilai kesehatan pekerja sebelum pekerja kembali
dukungan, menekankan bahwa penyakit ini mudah ke tempat kerja atau kembali bekerja.
tertular dan menyebar dan oleh karena itu tidak ada
seorang pun yang harus dihakimi atau diperlakukan
Namun, pengujian tidak selalu tersedia
tidak adil karena sakit. Penting bagi para pemimpin secara luas, dan tidak semua pekerja dapat
untuk menegaskan pentingnya pelaporan yang cepat melakukan pemeriksaan kesehatan
untuk melindungi kesehatan dan keselamatan setiap
orang. Ini termasuk mendorong pekerja untuk
profesional. Mengingat sifat penyakitnya,
melaporkan jika mereka mengalami gejala, jika mereka mungkin juga seorang pekerja dapat tertular
telah disarankan untuk mengisolasi diri dan jika mereka meski tidak menunjukkan gejala apa pun,
merasa diperlakukan tidak adil terkait dengan COVID- 19
- memberikan perhatian khusus kapan seorang pekerja atau tertular penyakit segera setelah
kembali bekerja setelah sakit. Setiap contoh stigmatisasi pemeriksaan medis atau tes. Akibatnya,
atau pelecehan harus diperlakukan dengan cara yang penting bahwa organisasi mempromosikan
sama seperti perilaku tidak pantas lainnya
FAQ ISO PAS 45005
Bagaimana organisasi dapat memastikan pertimbangannya dalam rencana aktivitas mendatang
meskipun ada ketidakpastian?

ISO 45001 membutuhkan organisasi untuk meninjau dan memperbarui rencana dan prioritasnya pada
interval yang sesuai. Di mana situasi berkembang pesat atau ada ketidakpastian yang signifikan, perlu
untuk melakukan tinjauan tersebut lebih sering, dan untuk mempertimbangkan pengaruh ketidakpastian
pada tujuan K3 organisasi dan kemampuannya untuk mencapainya. Merencanakan strategi jangka
panjang untuk mengelola risiko yang terkait dengan pandemi harus dimasukkan ke dalam sistem
manajemen K3; langkah-langkah yang dapat dipertahankan secara efektif setelah krisis akan membantu
organisasi untuk mengelola perubahan yang sedang berlangsung dan keadaan darurat di masa depan.
FAQ ISO PAS 45005
Apakah dasar melakukan audit ISO PAS 45005? Apa indikator untuk organisasi yang telah
Bisakah organisasi bersertifikasi ISO PAS 45005? menerapkan program secara efektif untuk
mengatasi risiko pandemi Covid-19 ?
ISO PAS 45005 berisi panduan, bukan persyaratan, oleh
karena itu ISO PAS 45005 bukanlah standar yang Indikasi umum dari manajemen risiko
dirancang untuk audit terpisah. pandemi Covid-19 yang efektif dapat
Namun, panduan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mencakup pengurangan ketidakhadiran
menilai bagaimana risiko pandemic Covid-19 dikelola karena karantina atau isolasi mandiri akibat
dalam sistem manajemen K3 secara keseluruhan, sebagai terpapar virus Covid-19, penurunan angka
bagian dari audit ISO 45001. suspect atau positif Covid-19, peningkatan
Oleh karena itu, sertifikasi ISO 45001 harus mencakup keterlibatan staf dan karyawan dalam
penilaian tentang bagaimana organisasi mengelola risiko promosi pencegahan dan penanggulangan
pandemic Covid-19 secara konsisten .
pandemi Covid-19 dalam keseluruhan sistem manajemen
K3. Badan sertifikasi dapat memilih untuk menggunakan
panduan ISO PAS 45005 untuk menentukan bagaimana
aspek K3 ini diaudit dalam ISO 45001.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai