Anda di halaman 1dari 51

1

FGD Kepatuhan Norma K3 Seri-2 Tahun 2022

KEPATUHAN NORMA K3
Melalui
Pemenuhan Persyaratan K3
Lingkungan Kerja Menuju Tempat
Kerja Yang Aman, Sehat dan Nyaman
Direktorat Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan
DIREKTORAT JENDERAL BINWASNAKER DAN K3
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
Profil Singkat Narasumber
⚫ Nama : Dr. dr. Sudi Astono, MS.
⚫ Instansi : Ditjen Binwasnaker & K3, Kemenaker R.I
⚫ Mobile : HP/WA. 0817898107
⚫ Email :: sudisudiastono2030@gmailsudiastono2030@gmail.com
⚫ Jabatan ⚫Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
⚫Koordinator Pemeriksaan Norma K3
⚫Dokter Penasihat Ketenagakerjaan Tingkat Pusat
⚫Dosen Prodi K3 POLTEKNAKER

⚫Pendidikan & Pelatihan: ⚫Organisasi:


⚫ Dokter Umum, Universitas Sebelas Maret • Ketua Umum DPP Asosiasi Pengawas
Surakarta (1992) Ketenagakerjaan Indonesia (DPP APKI
⚫ S2 Kedokteran Kerja, FK UI (2003) 2020-2023)
⚫ Pasca Sarjana (S3) Manajemen SDM, UNJ • Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter
(2020)
Kesehatan Kerja Indonesia (IPP-DKI)
⚫ TOT Widya Iswara Luar Biasa, Pusdiklat
Kemnakertrans (2010) • Anggota Komite Pengawasan
⚫ Pelatihan Asessor Kompetensi K3 (2009) Ketenagakerjaan
⚫ Training of Integration of Manajemen • Sekretris Eksekutif Harian Indonesian
System (2007) Network of Occupational Safety and Health
⚫ Ergonomics Training Course, JICA, Japan Professionals” (INOSHPRO)
(2004)
⚫ Dll.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
2
PENDAHULUAN

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


Jenis Bahan Kimia dan Potensi Baha Kesehatan
4

❑ Zat iritan Iritasi selaput lendir


❑ Zat korosif Luka bakar
❑ Zat karsinogenik Cancer
❑ Zat alergen
Dermatitis, asma
❑ Zat Mutagenik
Mutasi genetik
❑ Zat Teratogenik
❑ Debu reaktif (asbes, Penyakit kongenital
silika, debu kapas, Pneumukoniosis
berillium)
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
Latar Belakang
5

◻ Pentingnya peningkatan pengetahuan bagi


manajemen dan seluruh pekerja di perusahaan
untuk peduli terhadap dampak/pengaruh
terhadap kesehatan pekerja yang terpajan faktor
bahaya di lingkungan kerja.
◻ Penggunaan bahan, proses, teknologi untuk
kegiatan produksi mempunyai potensi bahaya.
◻ Berbagai bencana/bahaya di industri telah
banyak menimbulkan banyak korban dan
kerugian. Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
Contoh kasus kecelakaan kerja…
6

Peledakan reaktor kimia di PT X.. JaTim

Korban jiwa
-Meninggal dunia : 2 org
-Luka berat : 9 org
-Luka ringan : 44 org

Kerusakan
- Unit PA-1, Unit PA-2 dan unit MA-2 rusak
total, 9 mobil,150 motor dan 2 trailer
perusahaan terbakar

Produksi
-Berhenti total untuk waktu yg lama

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


Contoh kasus kecelakaan kerja…

7
Pencemaran limbah kimia di Teluk Buyat

◻ Pembuangan limbah logam


berat; Hg, As (dimana Hg
sebagai hasil antara)
◻ Pencemaran lingkungan
◻ Gangguan kesehatan
terhadap masyarakat
◻ Biaya sosial
◻ Community development

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


8

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


BENEFIT PENERAPAN K3

◻ Melindungi & meningkatkan kualitas SDM pekerja sebagai aset penting (human
capital)
◻ Mencegah meminimalkan tingkat kesakitan, kasus KK & PAK beserta kerugian2nya:
cost, sickness, absenteism, lost time, turn over, produktivitas, lost of business
opportunity etc.di semua sektor usaha
◻ Meningkatnya produktivitas, daya saing perusahaan (competitive advantage), &
keberlangsungan usaha (sustainable business)
◻ Pemenuhan regulasi dan standar K3, SMK3, ISO, SA 8000, dll.
◻ Berkonstribusi dalam pembangunan global: Millenium/Sustainable Development Goal
(SDG’s 2030)
◻ Meningkatkan kualitas SDM pekerja dan masyarakat serta generasi penerus bangsa
untuk peningkatan HDI dan daya saing nasional di pasar global
◻ Meningkatkan kesiapan perusahaan dlam menghadapi berbagai permasalahan
dan tantangan yang dinamis
◻ Menurunnya permasalahan2 ketenagakerjaan dan sosial ekonomi lainnya: kehilangan.
kesempatan kerja, pengangguran, kemiskinan,
Dit. Binariksa beban
NKK-Binwas&K3 ekonomi
Kemnaker
9 tinggi, iklim investasi
dll.
Peran K3 di masa Pandemi Covid-19

❑ Regulasi & standar K3 dan penyesuaiannya pada masa pandemi


COVID-19 memberi konstribusi penting dalam upaya pencegahan
dan penanggulangan COVID-19 melalui tempat kerja.
❑ Penerapan K3 mendukung keberlangsungan usaha termasuk di
masa pandemi Covid-19 : Tetap produktif dengan penerapan K3
dan protokol kesetan
❑ P2K3 /safety committee pada masa pandemi Covid-19 berperan
sebagai aktor kunci dalam mengintegrasikan kesiapsiagaan
darurat dalam SMK3, memfasilitasi akses informasi, dan
mendukung pengusaha dalam proses penilaian tingkat risiko.

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


10
Peran K3 di masa Pandemi Covid-19

Penerapan K3 secara Komprehensif


Penerapan K3 + Kesehatan
di Tempat Kerja
(Protokol K3 + Protokol
Kesehatan)

mencegah kecelakaan kerja, PAK dan


penyakit lainnya di tempat kerja
(termasuk Covid-19 & penyebab pandemi
lainnya)
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker 11
Arah Kebijakan K3 Nasional:
KEMANDIRIAN MASYARAKAT INDONESIA
BERBUDAYA K3 BERKELANJUTAN TAHUN
2025

Tema Pokok Bulan K3 Nasional Tahun 2022


(Kepmenaker No. 202 Tahun 2022)

“PENERAPANBUDAYA K3 PADA SETIAP KEGIATAN


USAHA GUNA MENDUKUNG PERLINDUNGAN
TENAGA KERJA DI ERA DIGITALISASI“

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


13 Program/Upaya K3
Harus dilakukan secara komprehensif:
13
• Penyediaan SDM K3,
1. Upaya keselamatan • Pembentukan lembaga K3,
kerja, • Penyediaan fasilitas/peralatan
produksi secara aman/sesuai
2. Pengendalian standar,
lingkungan kerja, • Edukasi/promosi K3 dan promosi
Kesehatan secara terus menerus,
3. Upaya Kesehatan
• Meningkatkan derajat Kesehatan
kerja, TK,
4. Upaya Kesehatan • Mencegah KK & PAK,serta
kecelakaan & penyakit lainnya.
pada umumnya.

Penerapan Sistem
Mewujudkan Budaya K3 Manajemen K3
(OSH Culture)
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
(SMK3/OSHMS)
Pengaruh Budaya K3 (OSH Culture) terhadap
keberlangsungan usaha dan perlindungan Pekerja
14

❑ Meningkatnya kepedulian dan peran bersama dalam


K3.
❑ Meningkatnya penerapan nilai-nilai dalam budaya
perusahaan secara keseluruhan (corporate culture).
❑ Pekerja makin mendapat perlindungan K3 sehingga
tetap sehat dan meningkat kualitas hidup, produktivitas,
dan kesejahteraannya.
❑ Meningkatkan kapasitas dan kualitas produk serta
daya saing, kemajuan dan keberlangsungan usaha
(competitive, advantage and sustainable business).
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
Sumber Bahaya Lingkungan Kerja Wajib
diukur & dikendalikan
15

Sumber Bahaya Tujuan:


Lingkungan Kerja, diukur mewujudkan
LIMA FAKTOR:
Lingkungan Kerja
1.FISIKA;
yang selamat, sehat,
2.KIMIA;
aman dan nyaman
3.BIOLOGI; dikendalikan
mencegah KK & PAK.
4.ERGONOMI;
5.PSIKOLOGI

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


NO. FAKTOR JENIS PAJANAN POTENSI BAHAYA
BAHAYA
1 Fisik Iklim kerja panas/Ventilasi Kelelahan panas(heat exhaustion), kejang panas(heat cramps),
pukulan panas(heat Stroke),

Penerangan Penurunan penglihatan (vision detioration), kecelakaan kerja,


16
terbakar sinar laser/infra red/ ultra violet/ X-ray

Kebisingan tuli, gangguan komunikasi, stres kerja


Getaran “White fingers, Raynaud phenomena”
Radiasi Terbakar, inflamation, ulceration, alopecia, blood dyscrasia,
kanker
2 Kimia Hidrokarbon Kebakaran dan peledakan, dermatitis, kanker kulit, gangguan
sistim syaraf (depression,neurosis), iritasi mata, paru, mucus
membranes
Tetra Ethil Lead (TET) Gangguan sistim syaraf, jiwa (psychosis)
Zat kimia yang berbentuk gas, fume, Efeknya tergantung dari target organ, terbakar, fibrosis paru,
asam, alkalis, debu, dan sebagainya kanker

3 Biologi Virus, bakteri, jamur, parasit Infeksi, alergi


4 Psikososial Umur, pendidikan, kebiasaan,beban Stres kerja, accident proness
kerja, pengalaman, hubungan kerja
atasan dengan bawahan, rekan kerja,
Keluarga
5 Ergonomi Ketidakserasian antara pekerja dan alat Kelelahan, efisiensi menurun sampai cidera
kerja, metoda kerja dan Dit.
kondisi
Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
lingkungan kerja
Manfaat Pengukuran Lingkungan Kerja
17

Manfaat Umum:
1.Regulation/standard compliance
2.Mewujudkan kondisi lingkungan/tempat kerja yang mendukung motivasi dan/atau
produktivitas kerja
3.Meningkatkan performa dan daya saing perusahaan
4.Mewujudkan budaya K3

Manfaat Khusus:
1.Meminimalkan kerugian & penderitaan akibat KK/PAK dan gangguan kesehatan
lainnya
2.Data pendukung diagnosis PAK dan pengajuan kompensasi JKK
3.Mendukung kelancaran produksi dan kualitas produk
4.Data penting dalam penerapan SMK3 (penetapan kebijakan, perencanaan,
pelaksnaan, evaluasi, peningkatan berkelanjutan)
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
18

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


Kepatuhan Penerapan K3 Lingkungan Kerja
19

◻ Pelaksanaan K3 Lingkungan Kerja wajib


dilaksanakan perusahaan yang secara teknis
mengacu pada Permenaker No 5 Tahun 2018.
◻ Pelaksanaan K3 lingkungan kerja harus didukung
oleh personil yang mempunyai kompetensi di
bidang K3 Lingkungan Kerja/Higiene Industri.
◻ Pelaksnaan K3 lingkungan kerja juga mencakup
aspek higiene industri: identifikasi potensi bahaya
yang akan timbul sejak penerimaan bahan mentah,
selama proses, selanjutnya penanganan hasil
produksi sampai penyimpanan dan distribusi,
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
sehingga dampak kesehatan yang buruk yang
DEFINISI HIGIENE INDUSTRI (HI)
20

◻ “Industrial hygiene is definite as that science and art devote to the


recognition, evaluation and control of those environmental factor or
stresses, arising in or from the workplace which may cause sickness,
impaired health and well-being, or significant discomfort and
efficiency among workers or among citizens of community.” (American
Industrial Hygiene Association dalam buku Patty’s Industrial Hygiene and toxicology)

◻ Higiene Industri adalah ilmu dan seni yang memberikan perhatian


dalam upaya mengantisipasi, merekognisi, mengevaluasi dan
mengendalikan stressor faktor bahaya lingkungan kerja yg dapat
menyebabkan penyakit atau ketidaknyamanan pada pekerja
maupun masyarakat (Barbara A. Plog)

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


PRINSIP DASAR PENERAPAN HI
21

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA
22

Prinsip Pengendalian
◻Pemasangan peralatan atau struktur bangunan yang sesuai dengan

“engineering design” yang telah ditentukan;


◻Melakukan pemantauan dan evaluasi kondisi lingkungan kerja
secara rutin;
◻Mentaati standar operasional prosedur (SOP) dalam bidang
tugasnya (work practices);
◻Perusahaan menyediakan alat pelindung diri (APD), dan pekerja
harus menggunakan sesuai dengan SOP yang ada;
◻Faktor yang berhubungan dengan sifat kontaminan

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


FOKUS PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA

23

• Material atau bahan yang • Memasukkan udara segar dan Menggunakan Alat
digunakan (apa bisa berisi ke dalam lingkungan kerja Pelindung Diri yang
disubsitusi) dan menyedot udara kotor dari sesuai potensi bahaya
• Modifikasi dalam proses dalam untuk keluar
produksi • Membuat sistem ventilasi alam
• Modifikasi dalam yang baik, sehingga tingkat
penggunaan peralatan pencemaran lingkungan kerja
• Upaya isolasi dalam proses dapat di minimalkan
• Aturan kerja (seperti SOP) • Memelihara kebersihan
lingkungan kerja

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
24
Contoh Pengendalian Rekayasa Teknis
25
(Engineering Control)
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Enclosing
5. Ventilasi
6. Penyempurnan proses
7. Penyempurnaan produk
8. Housekeeping
9. Pengendalian debu
10. Maintenance mesin, peralatan, instalasi.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
Contoh Pengendalian Administratif
(Administrative Control)
26

1. Pencatatan & Pelaporan (RR)


2. Pengelolaan data
3. Pengaturan waktu kerja (mutasi, rotasi)
4. Prosedur kerja aman (SOP)
5. Pemasangan rambu-rambu dan poster K3

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


Dit.
Bina
riksa Pencegahan/Preventif KK & PAK (menurut ILO) :
NKK
-Bin
27
was
&K3
Kem
nake 1. Peraturan-perundang2an
r
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitian teknis
5. Riset Medik
6. Penilitian Psikologik
7. Penelitian secara statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Penggerakkan
11. Asuransi
12. Upaya K3
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
28

Ps.1 Permenaker No 8 Tahun 2010 tentang APD


◻ suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi seseorang yang fungsinya


mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja.

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


Jenis2 Alat Pelindung Diri (APD)
29

• Alat pelindung
kepala;
• Alat pelindung
mata dan muka;
• Alat pelindung
pernapasan;
• Alat pelindung
telinga;
• Alat pelindung
tangan;
• Alat pelindung
kaki;
• Pakaian
pelindung;
29
• Alat pelindung
jatuh perorangan;
• Pelampung.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
Manajemen APD
30

(1) Pengusaha atau Pengurus wajib melaksanakan manajemen


APD di tempat kerja.
(2) Manajemen APD meliputi:
a. identifikasi kebutuhan dan syarat APD;

b. pemilihan APD yang sesuai dengan jenis bahaya dan


kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh;
c. pelatihan;

d. penggunaan, perawatan, dan penyimpanan;

e. penatalaksanaan pembuangan atau pemusnahan;

f. pembinaan;

g. inspeksi; dan

h. evaluasi dan pelaporan .


Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
SANITASI INDUSTRI
31

Sanitasi Industri meliputi:


◻bangunan tempat kerja,

◻fasilitas kebersihan,

◻kebutuhan udara, dan

◻tata laksana kerumahtanggaan.

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


PENERAPAN SANITASI INDUSTRI
1. Bangunan Tempat Kerja:
32

❑ Halaman: bersih, tertata rapi, rata, dan tidak becek; dan cukup
luas untuk lalu lintas orang dan barang, saluran air pembuangan di
halaman harus tertutup dan terbuat dari bahan yang cukup kuat
serta air buangan harus mengalir dan tidak boleh tergenang.
❑Gedung (meliputi dinding dan langit-langit, atap; dan lantai),
dalam kondisi:
◉ terpelihara dan bersih;
◉ kuat dan kokoh strukturnya; dan
◉ cukup luas sehingga memberikan ruang gerak paling sedikit 2
(dua) meter persegi per orang.

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


33

❑ Dinding dan langit-langit harus:


◉ kering atau tidak lembab;
◉ dicat dan/atau mudah dibersihkan;
◉ dilakukan pengecatan ulang paling sedikit 5 (lima) tahun
sekali; dan
◉ dibersihkan paling sedikit 1 (satu) kali setahun.
❑ Lantai harus:
terbuat dari bahan yang keras, tahan air, dan tahan dari
bahan kimia yang merusak;
datar, tidak licin, dan mudah dibersihkan; dan
dibersihkan secara teratur.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
34

❑ Atap harus:
mampu memberikan perlindungan dari panas matahari dan hujan;
dan
tidak bocor, tidak berlubang, dan tidak berjamur
❑ Bangunan Bawah Tanah harus
◉ mempunyai struktur yang kuat;
◉ mempunyai sistem ventilasi udara;
◉ mempunyai sumber pencahayaan;
◉ mempunyai saluran pembuangan air yang mengalir dengan baik;
◉ bersih dan terawat dengan baik.
◻ Dalam hal bangunan bawah tanah merupakan ruang
terbatas (confined space), penerapan Higiene dan Sanitasi
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
perundang-undangan
2. Fasilitas Kebersihan meliputi:
35

a. Toilet dan kelengkapannya;


b. loker dan ruang ganti pakaian;
c. tempat sampah; dan
d. peralatan kebersihan.

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


a. Toilet dan Kelangkapannya:
36

▪ Toilet harus:
◉ bersih dan tidak menimbulkan bau;
◉ tidak ada lalat, nyamuk, atau serangga yang lainnya;
◉ tersedia saluran pembuangan air yang mengalir dengan baik;
◉ tersedia air bersih;
◉ dilengkapi dengan pintu;
◉ memiliki penerangan yang cukup;
◉ memiliki sirkulasi udara yang baik;
◉ dibersihkan setiap hari secara periodik; dan
◉ dapat digunakan selama jam kerja.

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


37

▪ Ratio kebutuhan jamban dengan jumlah Tenaga Kerja


dalam satu waktu kerja
◉ untuk 1-15 orang = 1 (satu) jamban;
◉ untuk 16-30 orang = 2 (dua) jamban;
◉ untuk 31-45 orang = 3 (tiga) jamban;
◉ Untuk 46 -60 orang = 4 (empat) jamban;
◉ untuk 61-80 orang = 5 (lima) jamban;
◉ Untuk 81-100 orang = 6 (enam) jamban; dan
◉ setiap penambahan 40 orang ditambahkan 1 (satu) jamban.
◉ Jika Toilet laki-laki menyediakan fasilitas peturasan, jumlah
jamban tidak boleh kurang dari 2/3 (dua pertiga) jumlah
jamban yang dipersyaratkan. Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
38

▪ Ratio kebutuhan jamban dengan jumlah Tenaga Kerja area


konstruksi atau Tempat Kerja sementara
◉ untuk 1-19 orang = 1 (satu) jamban;
◉ untuk 20-199 orang = 1 (satu) jamban dan 1 (satu) peturasan
untuk setiap 40 (empat puluh) orang;
◉ untuk 200 orang atau lebih = 1 (satu) jamban dan 1 (satu)
peturasan untuk setiap 50 (lima puluh) orang.

▪ Ukuran Toilet:
▪ Ruang Toilet paling sedikit berukuran:
▪ panjang 80 cm, lebar 155 cm, tinggi 220 cm lebar pintu 70 cm.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
39

Ruang Toilet untuk penyandang disabilitas:



◉ Panjang 152,5 cm; ◉ pintu Toilet dilengkapi dengan
◉ lebar 227,5 cm; plat tendang di bagian bawah
◉ tinggi 240 cm; pintu untuk pengguna kursi roda
◉ mempunyai akses masuk dan dan penyandang disabilitas
keluar yang mudah dilalui; netra;
◉ mempunyai luas ruang bebas ◉ kemiringan lantai tidak lebih
yang cukup untuk pengguna kursi dari 7 (tujuh) persen; dan
roda bermanuver 180 derajat; ◉ mempunyai pegangan rambat
◉ lebar pintu masuk berukuran untuk memudahkan pengguna
paling sedikit 90 cm yang mudah kursi roda berpindah dari kursi
dibuka dan ditutup. roda ke jamban ataupun
sebaliknya.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
b. Loker dan Ruang Ganti Pakaian:
40

▪ Tenaga Kerja dapat diwajibkan memakai pakaian kerja


sesuai syarat-syarat K3 yang ditetapkan.
▪ Pakaian kerja harus disediakan oleh Pengurus .
▪ Dalam hal Tenaga Kerja menggunakan pakaian kerja hanya
selama bekerja, pengurus harus menyediakan ruang ganti
pakaian yang bersih, terpisah antara laki-laki dan
perempuan serta pemakaiannya harus diatur agar tidak
berdesakan.
▪ Ruang ganti pakaian harus tersedia tempat menyimpan
pakaian/loker untuk setiap Pekerja yang terjamin
keamanannya.

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


c. Tempat sampah dan peralatan kebersihan:
41

◻ Tempat sampah harus:


◉ terpisah dan diberikan label untuk sampah organik,
non organik, dan bahan berbahaya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
◉ dilengkapi dengan penutup dan terbuat dari bahan
kedap air; dan
◉ tidak menjadi sarang lalat atau binatang
serangga yang lain.

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


42

❑ Tempat pembuangan pembalut:


harus disediakan pada ruang toilet perempuan.
Tempat pembuangan pembalut harus:
◉ terbuat dari bahan yang kedap cairan;
◉ dilengkapi dengan penutup; dan
◉ diberikan label yang jelas.
harus dibersihkan setiap hari.

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


3. Kebutuhan udara:
43

◻ Kebutuhan atas udara yang bersih dan sehat harus


dipenuhi pada setiap tempat kerja.
◻ Pemenuhan kebutuhan udara di tempat kerja dilakukan
melalui:
◉ Kualitas Udara Dalam Ruangan (KUDR);
◉ Sistem Ventilasi; dan

◉ Ruang Udara.

◻ Tempat Kerja untuk melakukan jenis pekerjaan administratif,


pelayanan umum dan fungsi manajerial harus memenuhi KUDR yang
sehat dan bersih.
◻ KUDR ditentukan oleh suhu, kelembaban, kadar oksigen dan
kadar kontaminan udara
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
44

❑ Kualitas Udara Dalam Ruangan (KUDR);


▪ Suhu ruangan yang nyaman harus dipertahankan
dengan ketentuan:
◉ Suhu Kering 230C– 260C, dengan
◉ kelembaban 40% – 60%.
◉ perbedaan suhu antar ruangan tidak melebihi 5oC
▪ Kadar oksigen sebesar 19,5% - 23,5% dari volume
udara.
▪ Kadar kontaminan atau polutan (sesuai Lampiran
Permenaker No. 5 Th 2018).
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
Parameter Satuan Standar KUDR*

Parameter fisika
1. Kelembaban Relatif % < 70
2. Pergerakan Udara m/dt < 0,3
3. Suhu Ruangan °C < 25,5
45
Parameter Kimia
1. Formaldehid (HCHO) μg/m3 < 100
ppb < 81
2. Karbon Dioksida (CO2) BDS < 1.000
3. Karbon Monoksida (CO) μg/m3 < 10.000
BDS < 8,7
4. Nitrogen Dioksida (NO2) μg/m3 < 150
ppb < 80
5. Ozon (O3) μg/m3 < 120
ppb < 61
6. Radon (Rn) Bq/m3 < 200
7. Respirable Suspended Particulates (PM10) μg/m3 <180
8. Total Volatile Organic Compounds (TVOC) μg/m3 < 600
ppb < 261

Parameter Mikroorganisme
1. Jumlah Bakteri Total cfu/m3 500**
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
2. Jumlah Jamur Total cfu/m3 1.000**
46

❑ Sistem Ventilasi:
▪ Menyediakan sistem ventilasi udara untuk menjamin
kebutuhan udara pekerja dan/atau mengurangi
kadar kontaminan di Tempat Kerja.
▪ Sistem ventilasi dapat bersifat alami atau buatan
atau kombinasi keduanya.
▪ Dalam hal menggunakan ventilasi buatan maka
ventilasi tersebut harus dibersihkan secara berkala
paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali atau sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
47

❑ Ruangan Udara;
Setiap orang yang bekerja dalam
ruangan harus mendapat ruang udara
(cubic space) paling sedikit 10 meter kubik.
Ruangan harus memenuhi ketentuan:
◉ tinggi Tempat Kerja diukur dari lantai
sampai daerah langit-langit paling
sedikit 3 M; dan
◉ tinggi ruangan yang lebih dari 4 M
tidak dapat dipakai untuk
memperhitungkan ruang udara Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
3. Tata Laksana Kerumahtanggaan
(House keeping):
48

❑ Ketatarumahtanggaan yang baik meliputi upaya:


memisahkan
menata
membersihkan
menetapkan dan melaksanakan prosedur Kebersihan
mengembangkan prosedur Kebersihan
❑ Alat kerja, perkakas, dan bahan harus ditata dan
disimpan secara rapi dan tertib untuk menjamin
kelancaran pekerjaan dan tidak menimbulkan bahaya
kecelakaan.
❑ Bahan yang disimpan di gudang dan diberi label yang
jelas Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
VIII. PENUTUP
49

❑ Pengukuran dan pengendalian LK sangat penting untuk mewujudkan


tempat kerja selamat, sehat, aman, nyaman, produktif dan
terhindar dari KK dan PAK serta gangguan kesehatan lainnya
❑ Hasil pengukuran LK harus dikaji lebih lanjut bersama dg hasil MCU
pekerja untuk meningkatkan program K3 yang berkualitas secara
berkelanjutan
❑ Hasil pengukuran LK & MCU pekerja menjadi dokumen penting
dalam klaim JKK kasus KK dan PAK
❑ Pengukuran LK dan MCU pekerja berbasis risiko dan tindaklanjutnya
merupakan investasi yang menguntungkan terutama bagi pekerja
dan pengusaha

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker


Dit.
Bina
riksa
NKK
Motto :
-Bin
was
&K3
Kem
nake
❖ Bangsa yang maju adalah bangsa yang
r
peduli K3
❖ Kualitas pelaksanaan K3 menunjukan
Kualitas Bangsa
Budayakan terus K3 di Setiap Tempat Kerja
Menuju
“Kemandirian Masyarakat Indonesia
Berbudaya K3 Berkelanjutan”
50
51 SEKIAN
TERIMA KASIH

Hidup Sehat dg olah Raga


di mana saja, kapan saja,
dengan apa saja

Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker

Anda mungkin juga menyukai