KEPATUHAN NORMA K3
Melalui
Pemenuhan Persyaratan K3
Lingkungan Kerja Menuju Tempat
Kerja Yang Aman, Sehat dan Nyaman
Direktorat Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan
DIREKTORAT JENDERAL BINWASNAKER DAN K3
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
Profil Singkat Narasumber
⚫ Nama : Dr. dr. Sudi Astono, MS.
⚫ Instansi : Ditjen Binwasnaker & K3, Kemenaker R.I
⚫ Mobile : HP/WA. 0817898107
⚫ Email :: sudisudiastono2030@gmailsudiastono2030@gmail.com
⚫ Jabatan ⚫Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
⚫Koordinator Pemeriksaan Norma K3
⚫Dokter Penasihat Ketenagakerjaan Tingkat Pusat
⚫Dosen Prodi K3 POLTEKNAKER
Korban jiwa
-Meninggal dunia : 2 org
-Luka berat : 9 org
-Luka ringan : 44 org
Kerusakan
- Unit PA-1, Unit PA-2 dan unit MA-2 rusak
total, 9 mobil,150 motor dan 2 trailer
perusahaan terbakar
Produksi
-Berhenti total untuk waktu yg lama
7
Pencemaran limbah kimia di Teluk Buyat
◻ Melindungi & meningkatkan kualitas SDM pekerja sebagai aset penting (human
capital)
◻ Mencegah meminimalkan tingkat kesakitan, kasus KK & PAK beserta kerugian2nya:
cost, sickness, absenteism, lost time, turn over, produktivitas, lost of business
opportunity etc.di semua sektor usaha
◻ Meningkatnya produktivitas, daya saing perusahaan (competitive advantage), &
keberlangsungan usaha (sustainable business)
◻ Pemenuhan regulasi dan standar K3, SMK3, ISO, SA 8000, dll.
◻ Berkonstribusi dalam pembangunan global: Millenium/Sustainable Development Goal
(SDG’s 2030)
◻ Meningkatkan kualitas SDM pekerja dan masyarakat serta generasi penerus bangsa
untuk peningkatan HDI dan daya saing nasional di pasar global
◻ Meningkatkan kesiapan perusahaan dlam menghadapi berbagai permasalahan
dan tantangan yang dinamis
◻ Menurunnya permasalahan2 ketenagakerjaan dan sosial ekonomi lainnya: kehilangan.
kesempatan kerja, pengangguran, kemiskinan,
Dit. Binariksa beban
NKK-Binwas&K3 ekonomi
Kemnaker
9 tinggi, iklim investasi
dll.
Peran K3 di masa Pandemi Covid-19
Penerapan Sistem
Mewujudkan Budaya K3 Manajemen K3
(OSH Culture)
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
(SMK3/OSHMS)
Pengaruh Budaya K3 (OSH Culture) terhadap
keberlangsungan usaha dan perlindungan Pekerja
14
Manfaat Umum:
1.Regulation/standard compliance
2.Mewujudkan kondisi lingkungan/tempat kerja yang mendukung motivasi dan/atau
produktivitas kerja
3.Meningkatkan performa dan daya saing perusahaan
4.Mewujudkan budaya K3
Manfaat Khusus:
1.Meminimalkan kerugian & penderitaan akibat KK/PAK dan gangguan kesehatan
lainnya
2.Data pendukung diagnosis PAK dan pengajuan kompensasi JKK
3.Mendukung kelancaran produksi dan kualitas produk
4.Data penting dalam penerapan SMK3 (penetapan kebijakan, perencanaan,
pelaksnaan, evaluasi, peningkatan berkelanjutan)
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
18
Prinsip Pengendalian
◻Pemasangan peralatan atau struktur bangunan yang sesuai dengan
23
• Material atau bahan yang • Memasukkan udara segar dan Menggunakan Alat
digunakan (apa bisa berisi ke dalam lingkungan kerja Pelindung Diri yang
disubsitusi) dan menyedot udara kotor dari sesuai potensi bahaya
• Modifikasi dalam proses dalam untuk keluar
produksi • Membuat sistem ventilasi alam
• Modifikasi dalam yang baik, sehingga tingkat
penggunaan peralatan pencemaran lingkungan kerja
• Upaya isolasi dalam proses dapat di minimalkan
• Aturan kerja (seperti SOP) • Memelihara kebersihan
lingkungan kerja
• Alat pelindung
kepala;
• Alat pelindung
mata dan muka;
• Alat pelindung
pernapasan;
• Alat pelindung
telinga;
• Alat pelindung
tangan;
• Alat pelindung
kaki;
• Pakaian
pelindung;
29
• Alat pelindung
jatuh perorangan;
• Pelampung.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
Manajemen APD
30
f. pembinaan;
g. inspeksi; dan
◻fasilitas kebersihan,
❑ Halaman: bersih, tertata rapi, rata, dan tidak becek; dan cukup
luas untuk lalu lintas orang dan barang, saluran air pembuangan di
halaman harus tertutup dan terbuat dari bahan yang cukup kuat
serta air buangan harus mengalir dan tidak boleh tergenang.
❑Gedung (meliputi dinding dan langit-langit, atap; dan lantai),
dalam kondisi:
◉ terpelihara dan bersih;
◉ kuat dan kokoh strukturnya; dan
◉ cukup luas sehingga memberikan ruang gerak paling sedikit 2
(dua) meter persegi per orang.
❑ Atap harus:
mampu memberikan perlindungan dari panas matahari dan hujan;
dan
tidak bocor, tidak berlubang, dan tidak berjamur
❑ Bangunan Bawah Tanah harus
◉ mempunyai struktur yang kuat;
◉ mempunyai sistem ventilasi udara;
◉ mempunyai sumber pencahayaan;
◉ mempunyai saluran pembuangan air yang mengalir dengan baik;
◉ bersih dan terawat dengan baik.
◻ Dalam hal bangunan bawah tanah merupakan ruang
terbatas (confined space), penerapan Higiene dan Sanitasi
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
perundang-undangan
2. Fasilitas Kebersihan meliputi:
35
▪ Toilet harus:
◉ bersih dan tidak menimbulkan bau;
◉ tidak ada lalat, nyamuk, atau serangga yang lainnya;
◉ tersedia saluran pembuangan air yang mengalir dengan baik;
◉ tersedia air bersih;
◉ dilengkapi dengan pintu;
◉ memiliki penerangan yang cukup;
◉ memiliki sirkulasi udara yang baik;
◉ dibersihkan setiap hari secara periodik; dan
◉ dapat digunakan selama jam kerja.
▪ Ukuran Toilet:
▪ Ruang Toilet paling sedikit berukuran:
▪ panjang 80 cm, lebar 155 cm, tinggi 220 cm lebar pintu 70 cm.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
39
◉ Ruang Udara.
Parameter fisika
1. Kelembaban Relatif % < 70
2. Pergerakan Udara m/dt < 0,3
3. Suhu Ruangan °C < 25,5
45
Parameter Kimia
1. Formaldehid (HCHO) μg/m3 < 100
ppb < 81
2. Karbon Dioksida (CO2) BDS < 1.000
3. Karbon Monoksida (CO) μg/m3 < 10.000
BDS < 8,7
4. Nitrogen Dioksida (NO2) μg/m3 < 150
ppb < 80
5. Ozon (O3) μg/m3 < 120
ppb < 61
6. Radon (Rn) Bq/m3 < 200
7. Respirable Suspended Particulates (PM10) μg/m3 <180
8. Total Volatile Organic Compounds (TVOC) μg/m3 < 600
ppb < 261
Parameter Mikroorganisme
1. Jumlah Bakteri Total cfu/m3 500**
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
2. Jumlah Jamur Total cfu/m3 1.000**
46
❑ Sistem Ventilasi:
▪ Menyediakan sistem ventilasi udara untuk menjamin
kebutuhan udara pekerja dan/atau mengurangi
kadar kontaminan di Tempat Kerja.
▪ Sistem ventilasi dapat bersifat alami atau buatan
atau kombinasi keduanya.
▪ Dalam hal menggunakan ventilasi buatan maka
ventilasi tersebut harus dibersihkan secara berkala
paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali atau sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
47
❑ Ruangan Udara;
Setiap orang yang bekerja dalam
ruangan harus mendapat ruang udara
(cubic space) paling sedikit 10 meter kubik.
Ruangan harus memenuhi ketentuan:
◉ tinggi Tempat Kerja diukur dari lantai
sampai daerah langit-langit paling
sedikit 3 M; dan
◉ tinggi ruangan yang lebih dari 4 M
tidak dapat dipakai untuk
memperhitungkan ruang udara Dit. Binariksa NKK-Binwas&K3 Kemnaker
3. Tata Laksana Kerumahtanggaan
(House keeping):
48