Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“Peran Perawat Kesehatan Kerja”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dosen pengampu: Ns. Andi Parellangi, S.Kep.,M.Kep

Disusun oleh:

1. Afa Aulia (P07220119054)


2. Anita Fitri Wulandari (P07220119057)
3. Auliyah Rachma (P07220119007)
4. Fiqi Nur Annisa (P07220119073)
5. Fitri Handayani (P07220119074)
6. Gatot (P07220119007)
7. Indri Astutik (P07220119076)
8. Kunti Masruroh (P07220119024)
9. Nur Hidayah ( P07220119032 )
10. Rizky Puspita Andini (P07220119041)
11. Tika Putri Cahyani (P07220119049)
12. Wulan Dwi Yulianti (P07220119097)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTANTIMUR


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII-KEPERAWATAN
KELAS SAMARINDA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik, dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Peran Perawat Kesehatan Kerja”
Meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.

Dan juga berterima kasih atas beberapa pihak yang telah membantu
dan memberi tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai asuhan keperawatan keselamatan dan kesehatan kerja dan
beberapa hal yang bersangkutan dengan materi tersebut. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik,
saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Samarinda, 1 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………1

a. Latar Belakang …………………………………………………………1

b. Rumusan Masalah …………………………………………………………1

c. Tujuan Penulisan …………………………………………………………1

BAB II TINJAUAN TEORI …………………………………………………3

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) …………………3

B. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) …………………5

C. Ruang Lingkup Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) …………5

D. Peran Perawat Kesehatan kerja dalan Care Provider …………………6

E. Peran Perawat Kesehatan Kerja dalam Edukator …………………8

F. Peran Perawat Kesehatan Kerja dalam Konselor …………………9

G. Peran Perawat Kesehatan Kerja dalam Research …………………9

H. Peran Perawat Kesehatan Kerja dalam Advokasi ………………..10

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..11

a. Kesimpulan ………………………………………………………………………..11

b. Saran ………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan

ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat

harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus

dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat

dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan

kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal

dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat. Saat ini perawat

memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat

menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan,

pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer

kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Peran perawat dalam kesehatan dan keselamatan kerja?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tugas dan fungsi perawat dalam K3 (Kesehatan dan

Keselamatan Kerja)

1
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengertian K3

b. Untuk mengetahui tujuan K3

c. Untuk mengetahui ruang Lingkup K3

d. Untuk mengetahui konsep perawat sebagai tenaga kesehatan

e. Untuk mengetahui peran perawat dalam meningkatkan K3

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam

ilmu kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/

masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif

dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/ gangguan-gangguan kesehatan yang

diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap

penyakit-penyakit umum.

Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran

dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun

rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya

dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan

pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya

dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit

akibat kerja.

Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap

pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang

3
sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama. Untuk

mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan

perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai

pengganti peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.

406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan

perkembangan yang ada. Peraturan tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun

1970 tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala

lingkungan kerja, baik di darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam air

maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik

Indonesia. Undang-undang tersebut juga mengatur syarat-syarat keselamatan

kerja dimulai dari perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran,

perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan

penyimpanan bahan, barang produk tekhnis dan aparat produksi yang

mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Keselamatan kerja

sama dengan Hygiene Perusahaan.

- Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :

a. Sasarannya adalah manusia

b. Bersifat medis

- Sedangkan keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :

a. Sasarannya adalah lingkungan kerja

4
b. Bersifat teknik.

Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya)

bermacam macam; ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan

Kesehatan Kerja (Hiperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam

istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.

B. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan

produktif.

Tujuan hyperkes dapat dirinci sebagai berikut (Rachman, 1990) :

a. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam

keadaan sehat dan selamat.

b. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya

hambatan.

C. Ruang Lingkup Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman,

1990) :

5
a). Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di

dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat

kerja dan usaha yang dikerjakan.

b). Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :

1. Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian

2. Peralatan dan bahan yang dipergunakan

3. Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.

4. Proses produksi

5. Karakteristik dan sifat pekerjaan

6. Teknologi dan metodologi kerja

c). Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga

perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.

d). Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/ perusahaan ikut

bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.

D. Peran Perawat Kesehatan kerja dalan Care Provider

Fungsi seorang perawat hiperkes sangat tergantung kepada

kebijaksanaan perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan,

6
susunan dan jumlah tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam perusahaan.

Perawat merupakan satu-satunya tenaga kesehatan yang full time di

perusahaan, maka fungsinya adalah :

1. Membantu dokter perusahaan dalam menyusun rencana kerja hiperkes di

perusahaan.

2. Melaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk administrasi

kesehatan kerja.

3. Memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan dan pengobatan.

4. Memelihara alat-alat perawatan, obat-obatan dan fasilitas kesehatan

perusahaan.

5. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan sesuai cara-cara yang telah

disetujui.

6. Ikut membantu menentukan kasus-kasus penderita, serta berusaha

menindaklanjuti sesuai wewenang yang diberikan kepadanya.

7. Ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktor

pekerjaan dan melaporkan kepada dokter perusahaan.

8. Membantu usaha perbaikan kesehatan lingkungan dan perusahaan sesuai

kemampuan yang ada.

9. Ikut mengambil peranan dalam usaha-usaha kemasyarakatan : UKS.

7
10. Membantu, merencanakan dan atau melaksanakan sendiri kunjungan

rumah sebagai salah satu dari segi kegiatannya.

11. Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja yang dilayani.

12. Turut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja.

13. Mengumpulkan data-data dan membuat laporan untuk statistic dan

evaluasi.

14. Turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja.

15. Memelihara hubungan yang harmonis dalam perusahaan

16. Memberikan penyuluhan dalam bidang kesehatan

17. Bila lebih dari satu paramedis hiperkes dalam satu perusahaan, maka

pimpinan paramedis hiperkes harus mengkoordinasi dan mengawasi

pelaksanaan semua usaha perawatan hiperkes.

E. Peran Perawat Kesehatan Kerja dalam Edukator

Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan

tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang

diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan

pendidikan kesehatan.

8
Contohnya seperti : Seorang pekerja perusahaan yang mengalami masalah

kesehatan dan menurunnya kualitas kerja. Maka seorang perawat dapat

melakukan promosi keseehatan mengenai masalah kesehatan pekerja yang

terjadi dilingkungan kerja guna meningkatkan kualitas kerja

F. Peran Perawat Kesehatan Kerja dalam Konselor

Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau

tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas

permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan

yang diberikan. Perawat dapat menjadi konsultan dalam meningkatkan kualitas

kesehatan pekerja.

G. Peran Perawat Kesehatan Kerja dalam Research

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan

perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan

metode pemberian pelayanan keperawatan. Contoh nya seperti : Kerjasama

dengan tim hiperkes atau kesehatan kerja dalam mencari jalan bagaimana

untuk peningkatan pengawasan terhadap lingkungan kerja dan pengawasan

kesehatan yang terus menerus terhadap karyawan yang terpapar dengan bahan-

bahan yang dapat membahayakan kesehatannya.

9
H. Peran Perawat Kesehatan Kerja dalam Advokasi

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam

menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi

lain khusunya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang

diberikan kepada pekerja, juga dapat berperan mempertahankan dan

melindungi hak-hak pekerja yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya,

hak atas informasi tentang hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya

sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian perusahaan seperti

dalam bidang pertambangan dan industry.

10
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan

ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat

harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus

dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat

dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan

untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal

yang tercermin dalam perilaku perawat.

Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/ kedokteran beserta

prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/ masyarakat pekerja beserta memperoleh

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial,

dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/ gangguan-

gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja,

serta terhadap penyakit-penyakit umum.

b. Saran

Seluruh mahasiswa keperawatan agar meningkatkan pemahamannya terhadap

peran perawatan kesehatan kerja sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan

layanan keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Murwani Anita, Skep. 2003. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta.

Fitramaya.

Rachman, Abdul, et al. 1990. Pedoman Studi Hiperkes pada Institusi Pendidikan

Tenaga Sanitasi. Jakarta: Depkes RI, Pusdiknakes.

Silalahi, Benet dan Silalahi, Rumondang. 1985. Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.

http://blog.ilmukeperawatan.com/peran-fungsi-perawat-dan-tugasperawat.html

(diakses pada tanggal 15 Agustus pukul 08.30)

http://perawat77.blogspot.com/2010/05/definisi-peran-fungsi-dan-tugas-perawat.html

(diakses pada tanggal 15 Agustus pukul 08.30)

iii

Anda mungkin juga menyukai