Disusun Oleh :
M1D11837
Dosen Pengampu :
NIP : 196006241987031003
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Penyisihan Warna, Zat Organik Dan Kekeruhan Pada Air
Gambur Dengan Kombinasi Proses Koagulasi-Flokulasi Menggunakan
Koagulan Alumunium Sulfat (Al2(So4)3)” dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Ir. Jalius,
M.S. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengolahan Air Gambut, diprogram
studi Teknik Lingkungan Universitas Jambi yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai bahan yang bersifat toksik. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1. Latar Belakang...........................................................................................4
1.2. Tujuan........................................................................................................5
1.3. Manfaat.........................................................................................................5
1.4. Rumusan Masalah.........................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................6
2.1 Air Gambut.....................................................................................................6
2.2 Membran Ultrafiltrasi.....................................................................................6
2.3. Air Gambur Sebagai Sumber Air Bersih.......................................................7
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................8
3.1. Hasil Analisa Karakteristik Awal Air Gambut.............................................8
3.2. Pengolahan Air Gambut Menggunakan Proses Koagulasi-Flokulasi...........8
3.3. Fluks Membran Ultrafiltrasi..........................................................................9
BAB 4 PENUTUP..................................................................................................11
4.1. Kesimpulan..................................................................................................11
4.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB 1 PENDAHULUAN
Gambut merupakan onggokan bahan organik yang tersusun dari bahan kayuan
atau lumut yang terjadi akibat kecepatan penimbunan lebih tinggi dibandingkan
penguraiannya. Teknologi konvensional yang umumnya digunakan dalam
pengolahan air dengan kandungan zat organik alam tinggi seperti air gambut
meliputi aerasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi, tetapi teknologi
konvensional memiliki keterbatasan seperti membutuhkan proses yang panjang,
luas lahan besar, membutuhkan banyak peralatan, membutuhkan bahan kimia,
serta operasional dan perawatan yang rumit. Hal ini menimbulkan pemikiran
untuk mengembangkan lebih jauh bahkan hingga memodifikasinya dengan
teknologi baru seperti teknologi membran [Mahardani dan Ferdyan, 2006].
Teknologi membran di Indonesia merupakan teknologi yang relatif baru dalam
pengolahan air. Salah satu jenis membran yang sering digunakan adalah membran
ultrafiltrasi. Membran ultrafiltrasi memiliki diameter pori dengan rentang 1-10
nm.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut:
1.3. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui efektivitas campuran tawas dan tanah lempung
sebagai koagulan dilahan gambut
2. Mahasiswa mengetahui kegunaaan dan potensi air bersih yang ada dilahan
gambut untuk dijadikan sumber air baku dalam penyediaan air bersih
al., 2013; Perpustakaan UGM, 2000; R et al., 2017; RUBINATA, 2014; Trimaily
et al., 2017)
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai kekeruhan menurun dari 32
NTU menjadi 5,11 NTU, nilai zat organik menurun dari 42,34 mg/L KMnO4
menjadi 23,38 mg/L KMnO4 dan untuk nilai warna menurun dari 391 PtCo
menjadi 128 PtCo. Penurunan tersebut disebabkan karena penambahan koagulan
akan menghasilkan reaksi kimia dimana muatan- muatan negatif yang saling
tolak-menolak di sekitar partikel terlarut berukuran koloid akan ternetralisasi oleh
ion-ion positif dari koagulan dan pada akhirnya partikel-partikel koloid tersebut
akan saling tarik-menarik dan menggumpal membentuk flok [Gao dkk, 2009].
Flok-flok yang telah terbentuk akan lebih mudah mengendap dan dipisahkan dari
air gambut, sehingga nilai kekeruhan, zat organik dan warna akan menurun. Tabel
2 juga menunjukkan bahwa nilai kekeruhan, zat organik dan warna setelah
koagulasi-flokulasi masih berada diatas baku mutu air bersih yang telah
ditetapkan. Hal ini disebabkan karena masih terdapat zat-zat tersuspensi yang
belum tersisihkan saat proses koagulasi-flokulasi, sehingga perlu dilakukan
pengolahan lebih lanjut menggunakan membran ultrafiltrasi.
4.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa:
4.2 Saran
Beberapa hal yang disarankan dari hasil penelitian ini adalah perlu
dilakukan pengolahan air gambut dengan parameter yang berbeda dan juga pada
penelitian selanjutnya dapat digunakan jenis umpan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, R., Diah Faryuni, I., Wahyuni, D., Kunci, K., Aktif, K., Durian, K.,
Hidroksida, K., & Fe, A. (2013). Pengaruh Konsentrasi Aktivator Kalium
Hidroksida (KOH) terhadap Kualitas Karbon Aktif Kulit Durian sebagai
Adsorben Logam Fe pada Air Gambut. Prisma Fisika, I(2), 82–86.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpfu/article/view/2931
Nurhayati, C., & Susanto, T. (2015). Pemanfaatan Fly Ash Batubara sebagai
Bahan Membran Keramik pada Unit Pengolah Air Gambut. Jurnal Dinamika
Penelitian Industri, 26(2), 95–105.
Perpustakaan UGM, i-lib. (2000). Pengolahan Air Gambut Untuk Persediaan Air
Bersih. In Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?
dataId=7523
Rais, A., Fitrianingsih, Y., Studi, P., Lingkungan, T., Teknik, J., Fakultas, S.,
Universitas, T., Studi, P., Pertanian, B., Pertanian, F., & Tanjungpura, U.
(n.d.). RANCANG BANGUN ALAT PENGOLAHAN AIR GAMBUT
DENGAN SISTEM FILTRASI UNTUK BUDIDAYA PERIKANAN ( Studi
Kasus Desa Lingga Kecamatan Sui . Ambawang ) Workshop Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik , Universitas Tanjungpura Pontianak , sebagai
tempat dilakukannya penelitian Laboratorium Kualitas dan Kesehatan
Lahan Fakultas Pertanian , Universitas Tanjungpura. 1, 1–10.
Trimaily, D., Nofrizal, N., & Maryanti, E. (2017). Efektivitas Penggunaan Tawas
dan Tanah Lempung pada Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih.
Dinamika Lingkungan Indonesia, 4(1), 39.
https://doi.org/10.31258/dli.4.1.p.39-52