Anda di halaman 1dari 6

Dwi Sari Usop dan M.

Fatchurahman, Pandangan Religius Mengenai Autisme

PANDANGAN RELIGIUS MENGENAI AUTISME

(Autism in Religion Views)


1) 2)
DWI SARI USOP DAN M. FATCHURAHMAN
1)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2)
Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Jl. RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah 73111

e-mail : sari_1stlove@yahoo.com; dwisari.usop@umpalangkaraya.ac.id;


mfatchurahman789@gmail.com

ABSTRACT

The existence of autism is a sign of greatness of Allah swt. that must be considered positive. The presence of
children with autism as a lesson for all mankind in treating others. As other children, persons with autism are also
required to study religion, run, and practice the rules of religion.

Keywords: religion, autism

ABSTRAK

Keberadaan autisme merupakan suatu tanda kebesaran Allah swt. yang harus dipandang positif. Hadirnya
anak-anak autisme sebagai pembelajaran bagi seluruh umat manusia di dalam memperlakukan orang lain.
Sebagaimana anak-anak lainnya, penyandang autisme juga wajib belajar agama, menjalankan, serta mengamalkan
aturan agama.

Kata kunci : religius, autisme

PENDAHULUAN Mulai dari ditemukannya autisme sampai


Berbicara tentang autisme sangat saat ini berbagai topik telah dikupas. Definisi,
menyenangkan tetapi juga menyedihkan. karakteristik, penyebab, penanganan, pendidikan,
Bagaimana tidak, seseorang yang menyandang peran orang tua, keluarga, teman, masyarakat,
autisme mengalami gangguan perkembangan pendidik, dan pakar kesehatan terhadap
yang kompleks. Mereka mengalami hambatan penyandang autisme, serta pengembangan alat-
dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku. alat tes untuk mendeteksi autisme. Sampai saat
Padahal, interaksi sosial, komunikasi, dan ini, berbagai upaya untuk mengembangkan
perilaku merupakan aspek yang sangat penting di kemampuan dan keterampilan penyandang
dalam menjalin hubungan antar individu dan autisme terus ditingkatkan. Hal ini dilakukan
menjalin hubungan dengan diri sendiri. Hambatan agar mereka mampu mengurus dirinya
persepsi juga salah satu yang dialami sendiri dan mampu memenuhi kebutuhan hidup
penyandang autisme dan berpengaruh terhadap saat usia dewasa tanpa ketergantungan pada
hambatan lainnya. orang lain.

1
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 1 ± 6 ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)

Dibalik rasa pesimis dan sikap putus asa 2 kasus adalah kasus autisme. Santosa (2003),
orang tua maupun keluarga mengenai masa menyebutkan insidensi autisme di USA, Inggris,
depan penyandang autisme tersimpan harapan Timur Tengah, dan Asia, insidensi autisme
dan keyakinan bahwa mereka memiliki sebesar 1 : 250 anak. Neik, dkk (2014),
kemampuan untuk hidup mandiri dan melakukan menyatakan peningkatan prevalensi autisme di
berbagai hal layaknya individu pada umumnya. Amerika Serikat. Kondisi pada tahun 2006, dari
Hal ini menimbulkan motivasi dan membangun 110 anak ditemukan 1 anak mengalami autisme.
resiliensi orang tua untuk berupaya Jumlah ini meningkat pada tahun 2008, yakni 1
mengembangkan kemampuan dan ketrampilan anak mengalami autisme dari 88 anak.
penyandang autisme di dalam menghadapi Sementara itu, prevalensi atau insidensi
kehidupan di masa depan. Dukungan dari penyandang autisme di Singapura dan Malaysia
berbagai pihak disertai optimisme bahwa autisme tidak dapat dikatakan dengan pasti totalnya.
dapat disembuhkan merupakan suatu keyakinan Walaupun demikian, Department of Child
yang membantu. Development .HQGDQJ .HUEDX :RPHQ¶V DQG
Banyak pakar dari berbagai disiplin ilmu, &KLOGUHQ¶V +RVSLWDO ..+ GL 6LQJDSXUD
baik eksak maupun sosial yang tertarik mengungkapkan bahwa diagnosis Autism
menangani penyandang autisme. Islam adalah Spectrum Disorders (ASD) adalah hal yang umum
salah satu dari beberapa agama yang ada di (Lian et al. dalam Neik dkk., 2014). Sedangkan di
dunia. Islam tidak dapat disebut sebagai suatu Malaysia, fakta jumlah penyandang autisme
disiplin ilmu, tetapi seluruh yang ada di dalamnya mengalami peningkatan tidak bisa dipungkiri.
merupakan suatu ilmu yang bermanfaat bila Menurut National Autism Society of Malaysia
individu yang menganut agama Islam mampu (NASOM) dalam The National Autism Society of
melaksanakan hal yang tertuang di dalam Al Malaysia, telah terjadi peningkatan 30% individu
4XU¶DQ GDQ $O +DGLWV VHFDUD EHQDU dengan autisme dalam tiga tahun terakhir
(Cheong dalam Neik dkk., 2014).
PEMBAHASAN Hal yang sama juga terjadi di Indonesia,
menurut JPNN.com (2013), pemerintah merilis
Autisme data jumlah anak penyandang autisme bisa
Sampai saat ini jumlah penyandang berada di kisaran 112 ribu jiwa. Sedangkan Klinik
autisme terus meningkat. Peningkatan tersebut Autis Online memperkirakan tahun 2015
terlihat dari prevalensi autisme mengalami diperkirakan 1 per 250 anak mengalami gangguan
peningkatan secara global (Neik, Lee, Low, Chia spektrum autis sehingga diduga terdapat
TM
& Chua; 2014). Hasil riset di dalam DSM IV TR kurang lebih 12.800 anak penyandang autisme
(2000) menyebutkan berdasarkan hasil riset di Indonesia.
epidemiologi, rata-rata dari 10.000 individu Setiap individu memiliki karakteristik khas
ditemukan 5 kasus autisme atau dari 10.000 yang membedakan dirinya dengan individu
individu yang di dalamnya terdapat 20 kasus, lainnya. Demikian pula penyandang autisme.

2
Dwi Sari Usop dan M. Fatchurahman, Pandangan Religius Mengenai Autisme

Berbeda-beda antara penyandang autisme satu callosum, cerebellum, amygdala, dan


dengan penyandang autisme lainnya walaupun hippocampus. (Winarno, 2013). Bagian-bagian ini
memiliki ciri khas umum yang sama. Ciri khas berperan penting di dalam merespon stimulus dan
umum tersebut adalah adanya hambatan di menjalankan fungsinya yang meliputi fungsi
dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sederhananya
Ketiga hambatan ini menyebabkan individu adalah menjalankan peran didalam berpikir,
lain mengalami kesulitan didalam menyampaikan merasakan sesuatu, serta berperilaku sesuai
pesan yang mampu diterima oleh penyandang dengan pikiran dan perasaan.
autisme secara baik. Kesulitan memahami Selain itu, faktor budaya disebutkan
karakteristik penyandang autisme yang khas memiliki pengaruh yang menentukan seseorang
juga dirasakan. Hal ini disebabkan mereka menyandang autisme maupun di dalam
tampak memiliki dunianya sendiri. Tidak ada penanganannya. Helms & Cook (dalam Ennis-
kontak mata saat diajak berbicara, tidak senang Cole, 2013), menyatakan budaya yang dimaksud
disentuh orang lain, berbicara sendiri, adalah nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan,
suka membeo atau menirukan ulang apa yang bahasa, ritual, tradisi, maupun perilaku-perilaku
dikatakan orang terhadapnya, memiliki ritual yang berlaku umum di suatu kelompok
atau hobi yang berbeda dan tidak bermanfaat masyarakat. Griffen, Peters, & Smith (dalam
bagi orang lain. Misalnya, senang bermain Ennis-Cole, 2013), menyebutkan faktor budaya
air, bermain gayung, berputar-putar, minta ini membentuk diri individu dan kepercayaan
digendong berkali-kali. Karakteristik khas keluarga mengenai disabilitas, termasuk autisme.
lainnya dapat berhubungan dengan emosi dan Sebagian masyarakat Anglo-Amerika meyakini
persepsi. Beberapa penyandang autisme bahwa faktor imunisasi dan beberapa elemen
memiliki karakteristik agresif, hiperaktif. Ada pula fisik menyebabkan autisme. Sedangkan pada
yang hipoaktif. Selain itu, sebagian penyandang umumnya masyarakat Afrika±Amerika
autisme memiliki ketidakmampuan berbicara mempercayai isu-isu yang tidak berhubungan
dengan jelas. dengan tradisi menjadi penyebab autisme.
Sehubungan dengan hal tersebut, Isu-isu tersebut adalah diet, proses makan,
penyebab autis sebelum dapat diketahui secara pengolahan makanan, dan kontaminasi sebagai
pasti. Hasil riset yang dinyatakan di dalam jurnal penyebabnya. Masyarakat Asia-Amerika
maupun buku menyatakan faktor genetik dan mempercayai autisme dan disabilitas lainnya
OLQJNXQJDQ :LQDUQR GDQ +DQL¶DK sebagai hukuman karena melanggar aturan
radang otak, mutasi gen, infeksi virus (Ratajczack, agama, etika, atau budaya atau
2011), disfungsi metallothionein dan keracunan ketidakharmonisan antara yin dan yang.
logam berat (Santosa, 2003) sebagai penyebab Selain itu, beberapa ibu dari daerah Latino
autisme. Kondisi ini memberikan pengaruh memandang autisme sebagai sesuatu yang
terhadap bagian-bagian otak tertentu, seperti positif, yakni hadirnya autisme merupakan
cerebral cortex, basal ganglia, brain stem, corpus berkat dan karunia dari Allah yang memberikan

3
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 1 ± 6 ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)

kesempatan bagi mereka untuk menjadi lebih penggunaan aplikasi ini, diharapkan, anak-anak
berguna dan mengorbankan bagian dari hidupnya autis yang mengalami kesulitan di dalam
untuk melayani orang lain (Ennis-Cole, 2013). menghafalkan ayat-D\DW $O µ4XU¶DQ PDPSX VHFDUD
perlahan mampu menghafal dan memahami ayat-
Penghayatan Ke-Islaman Masyarakat Hidup D\DW $O 4XU¶DQ VHUWD PDPSX PHPSUDNWHNNDQ
Bersama Penyandang Autisme
sholat dengan benar.
Sesuai pandangan Islam semua umat wajib Tumiran, Mohamad, Saat, Yusoff, Rahman,
melaksanakan perintah Allah swt. dan menjauhi & Adli (2013), menyatakan bahwa anak-anak
laranganNya, tidak terkecuali penyandang penyandang autisme dapat mengalami masalah
autisme. Setiap masalah yang menimpa umat dalam tidur yang berhubungan dengan kualitas
manusia, ada jalan keluarnya. Allah swt. tidur yang rendah, juga sering terbangun
EHUILUPDQ GDODP $O 4XU¶DQ 6XUDW $O )DWLKDK D\DW tengah malam, dan atau mengalami insomnia.
5± \DNQL ³Hanya kepada Engkaulah kami Hal ini mempengaruhi kondisi emosi dan perilaku
menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami anak autisme. Anak menjadi agresif, tantrum,
memohon pertolongan; Tunjukilah kami jalan serta menciderai diri sendiri. Tumiran dkk.
yang lurus´ $OODK VZW MXJD EHUILUPDQ GDODP $O (2013), mengemukakan bahwa untuk membantu
4XU¶DQ 6XUDW $] ']DULDDW D\DW \DQJ EHUEXQ\L mengatasi gangguan tidur yang dialami,
³dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang- maka 4XU¶DQLF 6RXQG 7KHUDS\ dapat memberikan
pasangan supaya kamu mengingat kebesaran efek yang positif bagi anak-anak penyandang
Allah´ 'HQJDQ GHPLNLDQ VHJDOD Vesuatu yang autisme. Layaknya, terapi musik, 4XU¶DQLF
ada di dunia ini ada pasangannya. Begitu pula Sound Therapy dengan cara membacakan atau
dengan autisme yang dikenal sebagai suatu memperdengarkan lantunan ayat-ayat
gangguan perkembangan yang terjadi pada $O 4XU¶DQ GDSDW PHPSHQJDUXKL NRQGLVL
anak di bawah usia 3 tahun, akan ada petunjuk psikologis seseorang. Hal ini disebabkan
untuk mengatasinya. Sesuai dengan firman Allah SHPEDFDDQ $O 4XU¶DQ EHUSHUDQ VHEDJDL
swt., surat Asy-Syuara ayat 80 yang berbunyi terapi bicara dan juga relaksasi (Tumiran, dkk.
³dan apabila aku sakit. Dialah yang 2013).
menyembuhkan aku´ Senada dengan Tumiran, dkk (2013), Hady,
Mengacu pada firman Allah swt. tersebut di Wahyuni & Purwaningsih (2012), mengemukakan
atas, banyak kajian mengenai autisme. Tidak bahwa terapi musik murottal mampu
terkecuali kajian islami tentang autisme. Abas, meningkatkan perkembangan kognitif anak autis.
Othman, & Daud (2014), mengembangkan Peningkatan ini lebih baik daripada
software untuk membantu membimbing anak anak mendengarkan musik klasik. Hasil penelitian
dalam melaksanakan sholat yang mana aplikasi menunjukkan bahwa sebelum dilakukan terapi
ini menggunakan pendekatan Treatment and musik klasik maupun terapi musik murottal,
Education of Autistic and Related Communication tingkat perkembangan kognitif anak autis
Handicapped Children (TEACCH). Melalui berada di level yang sama. Setelah anak

4
Dwi Sari Usop dan M. Fatchurahman, Pandangan Religius Mengenai Autisme

menjalani terapi, perkembangan kognitif kelompok KESIMPULAN


anak autisme yang mengikuti terapi musik Memandang autisme secara religi, maka
murottal jauh lebih tinggi prosentasenya, yaitu dapat disimpulkan bahwa :
64,39%. Sedangkan kelompok anak autisme a. Aplikasi sholat menggunakan pendekatan
yang mengikuti terapi musik klasik mengalami TEACCH diharapkan dapat membantu
peningkatan perkembangan kognitif sebesar penyandang autisme menghafal ayat-ayat
27,59%. $O 4XU¶DQ GDQ mempraktekkan sholat.
Berbeda dengan Hady, Wahyuni, b. Terapi musik dalam murottal lebih
& Purwaningsih (2012), Abas, Othhman, & Daud meningkatkan perkembangan kognitif
(2014) dan Tumiran dkk. (2013), Jegatheesan, penyandang autisme daripada terapi musik
Miller, & Fowler (2010), menekankan bahwa Mozart.
keimanan kepada Allah swt. memunculkan c. 0HPEDFD $O 4XU¶DQ GDSDW EHUIXQJVL VHEDJDL
penerimaan terhadap keadaan anak yang terapi dan memberikan ketenangan sehingga
menyandang autisme, harapan-harapan terhadap diharapkan dapat membantu mengatasi
anak, dan mengasuh anak sendiri. Penerimaan gangguan tidur yang dialami penyandang
tampak dari pandangan dan pemahaman orang autisme.
tua tentang autisme, baik dari sisi moral dan d. Keyakinan terhadap Allah swt. memunculkan
resiliensi, Allah swt. sebagai pelindung anak, penerimaan orang tua penyandang autisme.
nasib dan karma yang berhubungan dengan
anak, serta tujuan orang tua dalam pendidikan DAFTAR PUSTAKA
anak sehari-hari dan pendidikan anak dalam
Abas, H; Othman, H; & Daud, S.M. 2014. Islamic
memahami bahasa. Penelitian terhadap 3 (tiga)
Studies for Disabled : Teaching Salat for
orang tua yang anaknya mengalami autis. Ketiga Autism Using APPS. Oasis International
Conference on Islamic Education (OICIE).
orang tua yakin bahwa memiliki anak autisme
https://www.researchgate.net/profile/Hafiza
merupakan hadiah yang diberikan Allah swt. _Abas2/publication/276279328_ISLAMIC_
STUDIES_FOR_DISABLED_TEACHING_S
dan Allah swt. akan melindungi anaknya. Mereka
ALAT_FOR_AUTISM_USING_APPS/links/
yakin bahwa kondisi anak memiliki keterkaitan 555566e908ae6fd2d821cec4.pdf
dengan dirinya dan mereka yakin bahwa
Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Allah swt. menganggap mereka mampu untuk Disorders. 2000. Fourth Edition.
Washington, DC : American Psychiatric
mendidik anak dengan baik. Selain itu,
Association
mempelajari bahasa yang berbeda-beda juga
Ennie-Cole, D; dkk. 2013. The Impact of Culture
sangat penting untuk mengembangkan
on Autism Diagnosis and Treatment :
kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain. Considerations for Counselorsand Other
Proffesionals. The family Journal :
Khususnya, saat melaksanakan ibadah bagi kaum
Counseling and Therapy for Couples and
muslim. families. Vol 2, No. 3, Pp 279-287

5
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 1 ± 6 ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)

Hady, N.A.; Wahyuni; & Purwaningsih, W. 2012.


Perbedaan Efektivitas Terapi Musik Klasik
dan Terapi Musik Murottal terhadap
Perkembangan Kognitif Anak Autis di SLB
Autis Kota Surakarta. GASTER, Vol. 9, No.
2, Pp. 72-81

+DQL¶Dh, M. 2015. Kisah Inspiratif anak-anak


Autisme Berprestasi : Autisme dan Tips-tips
Menjadikan Anak Autis Berprestasi.
Yogyakarta : DIVA Press.

Jegatheesan, B; Miller, P.J., & Fowler, S.A. 2010.


Autism from a Religious Perspective : A
Study of Parental beliefs in South Asian
Muslim Immigrant Families. SAGE. V0l. 25,
No. 2, Pp. 98-109

JPNN.com. 2013. Penderita Autisme di Indonesia


Terus Meningkat.
http://www.jpnn.com/news/penderita-
autisme-di-indonesia-terus-meningkat.
(Diakses 08 Januari 2015)

Klinik Autis. Online. Jumlah Penderita Autis di


Indonesia.
https://klinikautis.com/2015/09/06/jumlah-
penderita-autis-di-indonesia/ (Diakses 08
Januari 2015)

Neik, T.T.X., dkk. 2014. Prevalence, Diagnosis,


and Research on Autism Spectrum
Disorders (ASD) in Singapore and
Malaysia. International Journal of Special
Education. Vol. 29, No. 3, Pp. 82-92

Ratajczak, Ratajczak, V.H. 2011. Theoretical


Aspects of Autism: Causes - a Review.
Journal of Immunotoxicology, Vol. 8, No. 1.
Pp. 68-79

Santosa, Slamet. 2003. Peran Metallothionein


pada Autisme. JKM, Vol. 2. No. 2. Pp. 23-
30

Tumiran, M.A; Mohamad, S.P; Saat, R.M;


Yusoff, M.Y.Z.M; Rahman, N.N.A; & Adli,
D.S.H. 2013. Adressing Sleep Disorder of
$XWLVWLF &KLOGUHQ ZLWK TXU¶DQLF 6RXQG
Therapy. Health. Vol. 5, No. 8A2, Pp. 73-
79.

Winarno, F.G. 2013. Autisme dan Peran Pangan.


Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai